Anda di halaman 1dari 7

MATERI PENYULUHAN

“PENATALAKSANAAN OBESITAS PADA KEHAMILAN”

1. Pengertian

Obesitas dalam kehamilan adalah kelebihan berat badan yang terjadi pada wanita
hamil.

Pasien dengan obesitas mempunyai status nutrisi yang melebihi kebutuhan


metabolisme karena kelebihan masukan kalori dan atau penurunan penggunaan
kalori (energi). Artinya, masukan kalori tidak seimbang dengan penggunaannya
yang pada akhirnya berangsur-angsur berakumulasi meningkatkan berat badan.
(Nurachmah, 2001)

Kelebihan energi pada penderita obesitas disimpan dalam bentuk lemak. Pada
keadaan normal, jaringan lemak ini ditimbun di tempat-tempat tertentu
diantaranya dalam jaringan sub cutan dan didalam jaringan tirai usus. Pada orang
yang menderita obesitas ogan-organ tubuhnya di paksa untuk bekerja lebih berat
karena harus, membawa kelebihan berat badan oleh sebab itu pada umumnya
lebh cepat gerah, capek, dan mempunyai kecenderungan untuk membuat
kekeliruan dalam bekerja. (Noto atmodjo, 2007)

Ada beberapa metode yang biasa digunakan untuk menetapkan berat badan
yang di inginkan individu dan untuk mendefinisikan obesitas secara klinis. Inedeks
masa tubuh (IMT) merupakan prediksi derajat lemak tubuh dan pengukurannya di
rekomendasikan federal untuk mengklasifikasikan kelebihan berat badan dan
obesitas. IMT di hitung dengan membagi berat badan dalam kilogram dengan
kuadrat tinggi badannya dalam meter (Varney, 2003)

1.1 Perhitungan Indeks Masa Tubuh

IMT = BB (kg) / TB2(m)


1.2 Klasifikasi IMT

Kriteria IMT
Berat Badan Kurang < 18,5 kg/m2

Berat Badan Normal 18,5-24,9 kg/m2

Berat Badan Berlebih 25-29,9 kg/m2

Obesitas ( Kelas I ) 30-34,9 kg/m2

Obesitas ( Kelas II) 35-39,9 kg/m2

Obesitas Ekstrim (Kelas III) ≥40 kg/m2

2. Obesitas Dalam Kehamilan

Terdapat suatu ketidaksepakatan tentang devinisi yang tepat


untuk obesitas dalam kehamilan, walaupun banyak pengarang menganjurkan
berat badan dalam kehamilan melebihi 175 pon atau ekrangnya 40% (biasanya
100 pon atau lebih) diatas berat badan ideal. Wanita kegemukan berisiko tinggi
untuk hipertensi, diabetes gistasional, dan infeksinal, infeksi saluran kencing.
Penentuan usia kehamilan bisanya terbatas karena siklus hait yang tidak teratur
dan sukar menentukan tinggi fundus uteri. (Rayburm, 2001)

Pada banyak penelitian, angka kematian maternal meningkat,


umumnya akibat tromboemboli, infeksi, atau komplikasi anasia. Makrosomia
pada janin juga lebih sering terjadi. Walaupun kematian perinatal tidak meningkat
dan bayi berat badan lahir rendah jarang, hasil kehamilan yang optimal disertai
oleh kenaikan berat badan ibu paling kurang 25 pon pada ibu-ibu obesitas
(Rayburm, 2001)
Di bawah ini ada beberapa penjelasan mengenai berbagai macam gangguan
kesehatan yang dapat membahayakan Bunda dan janin jika Bunda mengalami
obesitas saat hamil, yaitu:

2.1 Preklampsia.

Penyakit ini ditandai dengan meningkatnya tekanan darah dan kadar protein
di dalam urin, serta pembengkakan pada kaki dan tangan yang mengakibatkan
aliran darah menuju janin menjadi terhambat. Kemudian penyakit ini akan
berlanjut pada eklampsia yang dapat mengakibatkan ibu hamil mengalami koma,
baik itu sebelum, ketika dan setelah melahirkan dan bahkan bisa berujung pada
kematian.

2.2 Diabetes gestasional.

Penyakit ini ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah yang terjadi
selama masa kehamilan.

2.3 Bayi lahir mati.

Ibu hamil dengan obesitas meningkatkan resiko terjadinya IUGR atau bayi lahir
mati.

2.4 Bayi mengalami Makrosomia

Dimana ukuran janin terlalu besar yaitu lebar bahu lebih besar daripada diameter
kepala sehingga menyulitkan proses melahirkan dan komplikasi persalinan.

2.5 Membutuhan pertolongan persalinan dengan seksio Cesarea

Ibu hamil yang mengalami obesitas akan mengalami kesulitan saat menjalani
proses persalinan secara alami. Hal ini disebabkan timbunan lemak yang
mempersulit proses kelahiran bayi melewati jalan lahir sehingga harus dilakukan
tindakan operasi Caesar.

3. Kenaikan Berat Badan pada Ibu Hamil Per IMT


Status gizi pra Rata-rata kenaikan Total penambahan
kehamilan berat di trimester II berat badan selama
dan III kehamilan lagi (kg)
(kg/minggu)
IMT < 18,5 (kurus) 0,5 12,5-18
IMT 18,5-24,9 0,4 11,5-16
(normal)
IMT 25-29 0,3 7-11,5
(overwieght)
IMT >30 (Obesitas) 0,2 5-9
4. Keluhan yang biasa muncul karena obesitas

1) Sesak nafas

2) Nyeri punggung

3) Mudah lelah

4) Sering berkeringat

5) Mudah muncul kemerah-merahan pada lipatan tubuh seperti paha, lengan


dll.

5. Prinsip Diit Pada Ibu Hamil Dengan Obesitas

1) Kalori dikurangi sebanyak 500-700 dibawah kebutuhan normal. Pengurangan


kalori dilakukan dengan pengurangan konsumsi karbohidrat dan lemak.

2) Protein tinggi untuk pertumbuhan bayi dan pembentukan sel darah merah

3) Tinggi vitamin dan mineral

4) Tinggi serat untuk memberi rasa kenyang. ( Purwitasari, 2009 )


4.1 Empat Pedoman Untuk Mengurangi Lemak

1. Sayuran – sayuran

1) Kurangi konsumsi sayuran dengan bumbu kacang yang digoreng, ganti


bumbu kacang yang disangrai.

2) Batasi konsumsi sayuran dengan bumbu kelapa yang berlebih ( seperti,


urapan) , atau santan kental

3) Batasi konsumsi sayuran dengan dressing keju yang berlebih, contohnya


salat.

4) Konsumsi sayuran dengan cara direbus, dikukus, dalam bentuk


segar. (Purwitasari, 2009 )

2. Buah – buahan

1) Konsumsi buah – buahan dalam bentuk segar.

2) Kurangi konsumsi buah – buahan yang berlemak. ( Purwitasari, 2009 )

3. Nasi, Sereal, dan Roti

1) Kalau bisa konsumsi nasi beras tumbuk atau nasi agar roti yang mengandung
bekatul atau havermouth.

2) Batasi sereal dan krackkers yang berminyak atau yang mengandung lemak
lebih dari 2 potong/hari.

3) 3.Batasi kebiasaan sarapan dengan roti mentega dan susu full


cream.(Purwitasari, 2009 )

4. Susu

1) Gunakan susu skim, susu kedelai, atau yougurt yang rendah lemak

2) Pilih keju rendah lemak misalnya Cottage Cheese.


3) Pilih es krim yang tidak mengandung susu, misalnya es krim yang terbuat
dari sari buah.

4) Pilih makanan yang terbuat dari makanan berserat seperti agar – agar
dengan saus dari susu skim. ( Purwitasari, 2009 )

5. Protein

1) Pilih daging tidak berlemak dan berwarna cerah, seperti daging ayam
kampung ( tanpa kulit), ikan dll.

2) Hindari konsumsi jerowan, daging berlemak, otak, kepala, dan brutu ayam.

3) Tingkatkan konsumsi protein nabati sebagai penganti, seperti tahu, tempe,


kacang hijau, dll.

4) Batasi konsumsi lauk yang digoreng, diolah dengan santan kental.

5) Masak dengan cara merebus, memanggang, menumis, mepepes.


(Purwitasari, 2009 )

6. Lemak

1) Kurangi konsumsi minyak goreng sampai 1 sendok makan/hari ( 10 gram). (


Purwitasari, 2009 )

2.6 Penatalaksanaan Obesitas Saat Kehamilan

Hal pertama yang dilakukan dokter adalah melakukan


serangkaian tes di trimester awal. Perlu dilakukan pemeriksaan gula darah,
tekanan darah, dan pengukuran berat badan dan kolesterol . Pemeriksaan ini
diulang lagi di akhir trimester 3 untuk mengetahui apakah sang ibu berisiko
terkena diabetes dan hipertensi. Selanjutnya, dilakukan pemantauan terhadap
perkembangan janin dari bulan ke bulan.

Pencegahan lainnya adalah dengan cara membatasi kalori. Cara


ini memang sering jadi kontraversi karena, di sisi lain, janin membutuhkan nutrisi
lebih. Pengurangan kalori ditakutkan akan mengganggu perkembangan janin.
Yang terpenting, komposisi makanan harus seimbang sehingga membutuhakan
kolaborasi dengan ahli gizi dalam menentukan diit yang tepat.

Selain mengatur pola makan, dianjurkan untuk melakukan


aktivitas fisik. Jalan pagi sangat baik untuk menjaga konsisi ibu tetap sehat.

Bila saat kehamilan mengalami obesitas, perlu dilakukan


penanganan khusus. Sang ibu pun harus bersikap tenang karena sikap tenang
sangat bermanfaat bagi perkembangan janin. Pilihlah klinik atau rumah sakit
dengan fasilitas lengkap. Ini sebagai antisipasi jika ibu membutuhkan tindakan
medis yang lebih kompleks seperti fasilitas kesehatan yang memiliki dokter
penyakit dalam.

DAFTAR PUSTAKA

Purwitasari, Devi. 2009. Buku Ajar Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta:
Nuha Medika.

Rayburn, William F. 2001. Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: KDT

Varney, Helen. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ed.4, vol.1. Jakarta: EGC.

Sumber dari internet:

Http.Balipost.html. Diakses Pada Tanggal 20 Mei 2011

Http.hdindonesia.com. Diakses Pada Tanggal 20 Mei 2011

http://www.zwitsal.co.id/kehamilan/pregnancy-archive/466-resiko-obesitas-
pada-ibu-hamil-dan-janin#sthash.jP3eOe1O.dpuf

Anda mungkin juga menyukai