Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Alipiya Kartika Dewi

NIM : 14401.18.19002

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN

MEDICAL BEDAH

PNEUMONIA

A. Pengkajian

1. Identitas pasien

a. Nama Pasien : Ny.A


b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. Alamat :Condong, Kraksaan.
d. Agama :Islam
e. Tanggal masuk : 18 Mei 2020 Jam : 12 : 00
f. Diagnose medis : Pneumonia
g. Nama orang tua : Tn. F
h. No. MR : 123456
i. Tanggal Pengkajian : 18 Mei 2020

2. Keluhan Pasien

Pada hari jum’at tanggal 16 Mei 2020 jam 10 : 00 dari pihak keluarga menyatakan
bahwa pasien Demam, batuk kering, Menggigil, lemas, Nyeri dada ketika menarik
nafas atau batuk ,Serta Detak Jantung Meningkat dan selama 2 hari menjalani
pengobatan dari rumah pasien mengalami sesak nafas dan batuk darah sehingga pada
akhirnya pihak keluarga membawa nya ke rumah sakit dan masuk ruangan IGD 1 jam
kemudian pasien dipindah ruang inap
3. Keluhan Utama
Keluarga pasien mengatakan pasien mengalami sesak napas dan batuk darah.

B. Diagnosa Keperawatan
Nama : Ny.A
Tanggal : 18 Mei 2020
DX medis : Pneumonia

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi saluran pernafasan
akibat peningkatan mucus yang berlebihan.
C. Intervensi Keperawatan

Itervensi keperawatan merupakan tahap ketiga dalam proses keperawatan dimana pada tahap
ini perawat menentukan suatu rencana yang akan diberikan pada pasien sesuai dengan masalah
yang dialami pasien setelah pengkajian dan perumusan diagnosa.intervensi keperawatan yang
ditetapkan pada anak dengan kasus pneumonia adalah :
Untuk diagnosa bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan mukus yang
berlebihan. Goal: pasien akan mempertahankan bersihan jalan nafas yang efektif selama
perawatan. Objektif: setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam bersihan jalan
nafas kembali efektif, dengan kriteria hasil yang diharapkan adalah batuk berkurang/tidak ada
batuk, tidak ada mukus, bunyi ronchi berkurang/tidak ada bunyi ronchi, tanda-tanda vital dalam
batas normal (frekuensi pernapasan 25-40x/menit). Intervensi: 1) atur posisi fowler/semi fowler
untuk meminimalkan ventilasi, 2) lakukan fisioterapi dada jika perlu, 3) observasi adanya bunyi
nafas tambahan, 5) monitor tanda-tanda vital, 6) ajarkan nafas dalam dan batuk efektif, 7)
keluarkan sekret dengan batuk atau suction, 8) kolaborasi pemberian terapi uap, 9) kolaborasi
pemberian terapi intavena.
NO Diagnosa Tujuan Intervensi
Keperawatan
1. Bersihan jalan nafas Status Pernafasan : Kepatenan Jalan Observasi :
tidak efektif napas.  Monitor pola nafas
berhubungan denag  Monitor bunyi nafas
peningkatan mucus Definisi : Kemampuan Membersihkan  Monitor sputum
yang berlebihan. secret atau obstruksi jalan nafas untuk Teraupeutik :
mempertahankan jalan nafas tetap paten.  Pertahankan kepatenan
jalan nafas
NO kode Indikaor SA ST  Pengaturan posisi
1. Frekuensi 3 5  Fisioterapi dada
pernafasan  Monitor tanda-tanda
2. Batuk 2 5 vital
3. Suara nafas 3 5 Edukasi :
tambahan  Ajarkan batuk efektif
4. Pola nafas 2 5  Ajarkan nafas dalam
Kolaborasi :
 Pemberian Terapi Uap
 Pemberian Terapi
intravena.

Anda mungkin juga menyukai