Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI

SOSIAL MEDIA

Pembimbing :
Wahyu Nofiyan Hadi, S.Kom

Disusun Oleh :
Alipiya Kartika Dewi

(14401.18.19002)

D-III KEPERAWATAN
STIKes HAFSHAWATY ZAINUL HASAN
GENGGGONG - PROBOLINGGO
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syuku saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmatnyalah saya dapat menyelesaikan Makalah Teknologi informasi komunikasi Tentang
sosial media tepat pada waktunya.Dalam penyusunan makalah ini saya sadar karena kemampuan
saya sangat terbatas.Maka makalah ini masih mengandung banyak kekurangan,untuk itu harapan
saya mohon bimbingan kepada bapak Wahyu Nofiyan Hadi, S.Kom selaku pengajar mata
kuliah Teknologi informasi komunikasi bersedia memberi saran dan pendapat untuk makalah
ini.Akhirnya kepada semua yang telah mendukung dalam penyusunan makalah ini.saya atas
nama penyusun menyampaikan terimakasih dan penghargaan yang tak terhingga.Semoga Tuhan
Yang Maha Esa Pemurah memberkati kita,sehingga upaya kecil ini besar manfaatnya bagi kita
semua.

Genggong,04 OktoBer 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................

BAB I.........................................................................................................................

PENDAHULUAN.....................................................................................................

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah................................................................................................

1.3 Tujuan..................................................................................................................

BAB II.......................................................................................................................

PEMBAHASAN.......................................................................................................

2.1 Sosial Media ........................................................................................................

2.2 Facebook .............................................................................................................

2.3 instangram ...........................................................................................................

2.4 Twitter .................................................................................................................

BAB III......................................................................................................................

PENUTUP.................................................................................................................

3.1 Kesimpulan..........................................................................................................

3.2 Saran.....................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Era globalisasi ini teknologi semakin maju, tidak dapat dipungkiri hadirnya internet semakin
dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kegiatan sosialisasi, pendidikan, bisnis, dsb.
Tidak dapat dipungkiri bahwa media sosial mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan
seseorang. Seseorang yang awalnya kecil bisa menjadi besar dengan media sosial, atau
sebaliknya. Bagi masyarakat khususnya kalangan remaja, media sosial sudah menjadi candu
yang membuat penggunanya tiada hari tanpa membuka media sosial.
Padahal dalam masa perkembangannya, di sekolah remaja berusaha mencari identitasnya
dengan bergaul bersama teman sebayanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
media sosial Menjelaskan mengenai apa saja pengaruh media sosial bagi remaja dimasa
perkembangannya kemudian untuk mengetahui apa saja pengaruh terhadap perilaku remaja yang
disebabkan oleh media sosial saat ini.

Dalam makalah ini, mendalami suatu fakta, gejala dan peristiwa pengaruh media sosial
terhadap perilaku remaja di lapangan sebagaimana adanya dalam konteks ruang dan waktu serta
situasi lingkungan remaja secara alami. Pembahasan ini menginginkan hasil penjelaskan berupa
rincian data yang lebih kompleks tentang fenomena yang sulit diungkapkan oleh metode
kuantitatif dan tidak memerlukan pengolahan data secara statistika. Hasil dari penelitian
kualitatif yang dibutuhkan peneliti adalah berupa informasi yang mendalam mengenai pengaruh
media sosial bagi remaja itu sendiri.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Konsep Media Sosial ?
2. Apa Dampak Negatif dan Positif Media Soaial ?
3. Macam- macam Media sosial ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui Konsep Media Sosial
2. Mengetahui Dampak Negatif dan Positif Media Soaial
3. Mengetahui Macam- macam Media sosial ?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Media Sosial

Media Sosial Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa
dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki,
forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang
paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.

Menurut Andreas Kaplan dan Michael Haenlein, media sosial adalah "sebuah kelompok
aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0, dan
yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content". Perkembangan Media
Sosial Di zaman yang modern ini sudah banyak media sosial yang lahir. Perkembangan sosial
media ini di mulai tahun 1995 dengan lahirnya situs GeoCities. Situs ini memberikan layanan
penyewaan penyimpanan data-data website agar halaman website tersebut bisa di akses dari
mana saja. Kemunculan GeoCities ini merupakan tonggak dari berdirinya website-website lain.

Situs jejaring sosial pertama muncul pada tahun 1997 yaitu Sixdegree.com, namun
sebenarnya tahun 1995 sudah ada jejaring sosial yaitu Classmates.com tetapi Sixdegree.com
dianggap lebih menawarkan sebuah situs jejaring sosial di banding Classmates.com. Selanjutnya,
tahun 1995 muncul situs Blogger yang memberikan layanan blog pribadi dengan menawarkan
penggunanya untuk bisa membuat halaman situsnya sendiri. Pada tahun 2002 berdiri Friendster
yang merupakan situs jejaring sosial yang menjadi booming pada saat itu. Selanjutnya tahun
2004 berdiri Facebook yang merupakan jejaring sosial yang terkenal hingga sampai saat ini dan
memiliki pengguna terbanyak di antara situs jejaring sosial yang lain. Selain Facebook, ada juga
Twitter yang lahir tahun 2006 yang merupakan situs jejaring sosial yang berbeda dengan yang
lain karena pengguna Twitter hanya bisa mengupdate status atau juga disebut tweet ini yang
hanya di batasi 140 karakter. Perkembangan jejaring sosial yang terbaru adalah Google+ yang
lahir tahun 2011. Google+ diluncurkan oleh google yang pada awalnya hanya sebatas pada orang
yang telah di invite oleh google. Setelah itu, barulah Google+ di luncurkan secara umum.
2.2 Dampak Negatif dan Positif Media sosial

Media sosial tidak akan terlepas dari pengaruh positif maupun negatifnya,
dampak itu tergantung penggunanya sendiri. Namun remaja sendiri dapat membatasi dengan
norma dan moral yang baik. Pembentukan karakter sejak dini termasuk saat remaja sangatlah
penting bagi masa depan diri remaja itu sendiridan lebih luas lagi bagi masa depan bangsa.

1. Dampak Negatif

1. Susah bersosialisasi dengan orang sekitar. Ini disebabkan karena pengguna sosial
media menjadi malas belajar berkomunikasi secara nyata. Hal ini memang benar sekali,
karena saya mempunyai teman yang sangat aktif di sosial media, dia selalu memposting
apa saja yang sedang dia kerjakan, namun keadaan yang berbeda 180 derajat jika bertemu
secara nyata. Orang yang aktif di soaial media, jika bertemu langsung nyatanya adalah
orang yang pendiam dan tidak banyak bergaul.
2. Situs sosial media akan membuat seseorang lebih mementingkan diri sendiri. Mereka
menjadi tidak sadar akan lingkungan sekitar mereka, karena kebanyakan menghabiskan
waktu di internet. Pernahkah kalian jalan-jalan atau bepergian dengan seseorang, tetapi
orang yang kalian ajak jalan malah asik dengan ponsel dan sosial medianya sendiri?
3. Tertinggal dan terlupakannya bahasa formal. Karena pengguna social media lebih sering
menggunakan bahasa informal dalam kesehariannya, sehingga aturan bahasa formal
mereka menjadi terlupakan.
4. Mengurangi kinerja. Karyawan perusahaan, pelajar, mahasiswa yang bermain media
sosial pada saat sedang mengerjakan pekerjaannya akan mengurangi waktu kerja dan
waktu belajar mereka.
5. Berkurangnya privasi pribadi. Dalam sosial media kita bebas menuliskan dan men-share
apa saja, Sering kali tanpa sadar kita mempublish hal yang seharusnya tidak perlu
disampaikan ke lingkup sosial.
6. Kejahatan dunia maya. Kejahatan dikenal dengan nama cyber crime. Kejahatan dunia
maya sangatlah beragam. Diantaranya : carding, hacking, cracking, phising, dan
spamming.
7. Pornografi. Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki internet,
pornografi pun merajalela. Terkadang seseorang memposting foto yang seharusnya
menjadi privasi dia sendiri di sosial media, hal ini sangat berbahaya karena bisa jadi foto
yang hanya di postingnya di sosial media disalah gunakan oleh pihak yang tidak
bertanggung jawab.

2. Dampak Positif

1. Untuk menghimpun keluarga, saudara, kerabat yang tersebar, dengan jejaring sosial ini
sangat bermanfaat dan berperan untuk mempertemukan kembali keluarga atau kerabat
yang jauh dan sudah lama tidak bertemu, kemudian lewat dunia maya hal itu bisa
dilakukan.
2. Sebagai media penyebaran informasi. Informasi yang up to date sangat mudah menyebar
melalui situs jejaring sosial. Hanya dalam tempo beberapa menit setelah kejadian, kita
telah bisa menikmati informasi tersebut.
3. Memperluas jaringan pertemanan. Dengan menggunakan jejaring sosial, kita bisa
berkomunikasi dengan siapa saja, bahkan dengan orang yang belum kita kenal sekalipun
dari berbagai penjuru dunia.
4. Situs jejaring sosial membuat anak dan remaja menjadi lebih bersahabat, perhatian, dan
empati.
5. Sebagai sarana untuk mengembangkan keterampilan dan sosial. Pengguna daapat belajar
bagaimana cara beradaptasi,bersosialisai dengan publik dan mengelola jaringan
pertemanan.
6. Internet sebagai media komunikasi, setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan
pengguna lainnya dari seluruh dunia.
7. Media pertukaran data. Dengan menggunakan jaringan situs-situs web para pengguna
internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah.
8. Sebagai media promosi dalam bisnis. Hal ini memungkinkan para pengusaha kecil dapat
mempromosikan produk dan jasanya tanpa mengeluarkan banyak biaya.
2.3 Macam – Macam Media Sosial

Ada beberapa macam – macam media yang berada di era globalisasi sekarang akan tetapi
yang umum atau yang lebih sering digunakan adalah diantaranya :

1. Instagram

Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan pengguna


mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring
sosial, termasuk milik Instagram sendiri. Satu fitur yang unik di Instagram adalah memotong
foto menjadi bentuk persegi, sehingga terlihat seperti hasil kamera Kodak Instamatic dan
Polaroid. Hal ini berbeda dengan rasio aspek 4:3 yang umum digunakan oleh kamera pada
peralatan bergerak. Instagram dapat digunakan di iPhone, iPad atau iPod Touch versi apapun
dengan sistem operasi iOS 3.1.2 atau yang terbaru dan telepon kamera Android apapun dengan
sistem operasi 2.2 (Froyo) atau yang terbaru. Aplikasi ini tersebar melalui Apple App Store dan
Google Play. Pada tanggal 9 April 2012, diumumkan bahwa Facebook setuju mengambil alih
Instagram dengan nilai sekitar $1 miliar.
Berdiri pada tahun 2010 perusahaan Burbn, Inc., merupakan sebuah teknologi startup
yang hanya berfokus kepada pengembangan aplikasi untuk telepon genggam. Pada awalnya
Burbn, Inc. sendiri memiliki fokus yang terlalu banyak di dalam HTML5 mobile, namun kedua
CEO, Kevin Systrom dan juga Mike Krieger, memutuskan untuk lebih fokus pada satu hal saja.
Kevin Systrom and Mike Krieger Setelah satu minggu mereka mencoba untuk membuat sebuah
ide yang bagus, pada akhirnya mereka membuat sebuah versi pertama dari Burbn, namun di
dalamnya masih ada beberapa hal yang belum sempurna.

Versi Burbn yang sudah final, adalah aplikasi yang sudah dapat digunakan di dalam
iPhone, yang dimana isinya terlalu banyak dengan fitur-fitur. Sulit bagi Kevin Systrom dan Mike
Kriegeruntuk mengurangi fitur-fitur yang ada, dan memulai lagi dari awal, namun akhirnya
mereka hanya memfokuskan pada bagian foto, komentar, dan juga kemampuan untuk menyukai
sebuah foto. Itulah yang akhirnya menjadi Instagram. Sejarah Instagram : Nama instagram
berasal dari pengertian dari keseluruhan fungsi aplikasi ini. Kata “insta” berasal dari kata
“instan”, seperti kamera polaroid yang pada masanya lebih dikenal dengan sebutan “foto instan”.
Instagram juga dapat menampilkan foto-foto secara instan, seperti polaroid di dalam
tampilannya. Sedangkan untuk kata “gram” berasal dari kata “telegram”, dimana cara kerja
telegram sendiri adalah untuk mengirimkan informasi kepada orang lain dengan cepat. Sama
halnya dengan Instagram yang dapat mengunggah foto dengan menggunakan jaringan internet,
sehingga informasi yang ingin disampaikan dapat diterima dengan cepat. Oleh karena itulah
Instagram berasal dari instan-telegram. Sistem sosial di dalam Instagram adalah dengan menjadi
mengikuti akun pengguna lainnya, atau memiliki pengikut Instagram.

Dengan demikian komunikasi antara sesama pengguna Instagram sendiri dapat terjalin
dengan memberikan tanda suka dan juga mengomentari foto-foto yang telah diunggah oleh
pengguna lainnya. Pengikut juga menjadi salah satu unsur yang penting, dimana jumlah tanda
suka dari para pengikut sangat mempengaruhi apakah foto tersebut dapat menjadi sebuah foto
yang populer atau tidak. Untuk menemukan teman-teman yang ada di dalam Instagram. Juga
dapat menggunakan teman-teman mereka yang juga menggunakan Instagram melalui jejaring
sosial seperti Twitter dan juga Facebook.
Kegunaan Utama Instagram adalah sebagai tempat untuk mengunggah dan berbagi foto-
foto kepada pengguna lainnya. Foto yang hendak ingin diunggah dapat diperoleh melalui kamera
iDevice ataupun foto-foto yang ada di album foto di iDevice tersebut. Foto yang telah diambil
melalui aplikasi Instagram dapat disimpan di dalam iDevice tersebut. Penggunaan kamera
melalui Instagram juga dapat langsung menggunakan efek-efek yang ada, untuk mengatur
pewarnaan dari foto yang dikehendaki oleh sang pengguna. Ada juga efek kamera tilt-shift yang
fungsinya adalah untuk memfokuskan sebuah foto pada satu titik tertentu. Setelah foto diambil
melalui kamera di dalam Instagram, foto tersebut pun juga dapat diputar arahnya sesuai dengan
keinginan para pengguna. Foto-foto yang akan diunggah melalui Instagram tidak terbatas atas
jumlah tertentu, melainkan Instagram memiliki keterbatasan ukuran untuk foto. Ukuran yang
digunakan di dalam Instagram adalah dengan rasio 3:2 atau hanya sebatas berbentuk kotak saja.
Para pengguna hanya dapat mengunggah foto dengan format itu saja, atau harus menyunting foto
tersebut dulu untuk menyesuaikan format yang ada. Setelah para pengguna memilih sebuah foto
untuk diunggah di dalam Instagram, maka pengguna akan dibawa ke halaman selanjutnya untuk
menyunting foto tersebut. tampilan Instagram Pada versi awalnya, Instagram memiliki 15 efek-
efek yang dapat digunakan oleh para pengguna pada saat mereka hendak menyunting sebuah
foto. Efek tersebut terdiri dari: X-Pro II, Lomo-fi, Earlybird, Sutro, Toaster, Brannan, Inkwell,
Walden, Hefe, Apollo, Poprockeet, Nashville, Gotham, 1977, dan Lord Kelvin. Namun tepat
pada tanggal 20 September yang lalu Instagam telah menambahkan 4 buah efek terbaru yaitu;
Valencia, Amaro, Rise, Hudson dan telah menghapus 3 efek, Apollo, Poprockeet, dan Gotham
dari dalam fitur tersebut.

Di dalam pengaplikasian efek sekalipun para pengguna juga dapat menghilangkan


bingkai-bingkai foto yang sudah termasuk di dalam efek tersebut. Fitur lainnya yang ada pada
bagian penyuntingan adalah Tilt-Shift. Tilt-shift ini, sama fungsinya dengan efek kamera melalui
instagram, yaitu untuk memfokuskan satu titik pada sebuah foto, dan sekelilingnya menjadi
buram. Dalam penggunaannya aplikasi Tilt-Shift memiliki 2 bentuk, yaitu persegi panjang dan
juga bulat. Kedua bentuk tersebut dapat diatur besar dan kecilnya, juga titik fokus yang
diinginkan. Tilt-shift juga mengatur rupa foto disekeliling titik fokus tersebut, sehingga para
pengguna dapat mengatur tingkat buram pada sekeliling titik fokus di dalam foto tersebut.
Setelah foto tersebut disunting, maka foto akan dibawa ke halaman selanjutnya, dimana foto
tersebut akan diunggah ke dalam Instagram sendiri ataupun ke jejaringan sosial lainnya. Dimana
di dalamnya tidak hanya ada pilihan untuk mengunggah pada jejaringan sosial atau tidak, tetapi
juga untuk memasukkan judul foto, dan menambahka fcxn lokasi foto tersebut. Sebelum
mengunggah sebuah foto, para pengguna dapat memasukkan judul untuk menamai foto tersebut
sesuai dengan apa yang ada dipikiran para pengguna. Judul-judul tersebut, para pengguna dapat
menyinggung pengguna Instagram lainnya dengan mencantumkan akun dari orang tersebut. Para
pengguna juga dapat memberikan label pada judul foto tersebut, sebagai tanda untuk
mengelompokkan foto tersebut di dalam sebuah kategori.

2. Facebook

Facebook adalah berasal dari olah fikir seseorang mahasiswa sarjana psikologi tahun
kedua dari universitas Harvard diamerika yang sedang mecoba menghilangkan
kegelisahan tentang seorang gadis dengan menggunakan facemash. Mark Zuckerberg
pada oktober 2003 meng-hack. Dan kemudia menyalin semua identitas mahasiswa
Harvard tersebut.
Facebook yang didirikan dengan unsur ketidak sengajaan dari seoorang pemuda ternyata
mampu menjadi fenomena yang menarik untuk disimak dari konten masyarakat modern.
Kehadirannya lebih dari sekedar pemenuhan kebutuhan aktualisasi diri yang menurut Abraham
maslow adalah tingkat kebutuhan tertinggi manusia tetapi juga merupakan suatu momen bagi
masyarakat mpdern untuk mempertanyakan hubungan dengan sesama.

3. Twitter

Twitter didirikan oleh Evan Williams, Jack Dorsey, Christopher “Biz” Stone, dan Noah
Glass, pada tahun 2006. Jejaring sosial berbasis microblog itu lahir setelah Odeo, startup
(perusahaan rintisan) yang dibangun oleh Glass dan Williams pada tahun 2005, gagal. Odeo
fokus pada layanan podcasting. Kedua pendirinya mundur dari bisnis tersebut setelah iTunes
Store milik Apple muncul dengan layanan serupa. Glass dan Williams lalu berdiskusi dengan
rekan mereka, Jack Dorsey, yang saat itu tengah mengembangkan sebuah layanan messaging
yang unik.

Di bawah Obvious Corp, mereka mengembangkan beberapa aplikasi, termasuk aplikasi


messaging dengan kode nama “Twttr”. Mereka menambahkan dua huruf vokal ke dalam kode
nama aplikasi itu, menjadi Twitter, dan merilisnya pada tahun 2006. Sepenggal cerita itu
mungkin sudah pernah kita dengar ataupun baca. Tetapi, buku yang ditulis oleh Bilton mengulik
lebih dalam tentang tahun-tahun pertama Twitter berdiri. Selain memaparkan berbagai masalah
internal perusahaan, Bilton juga menggambarkan dengan detail karakter dan peran setiap orang
penting yang membentuk Twitter. Evan Williams, misalnya, adalah anak petani dari Nebraska.
Sebelum memulai Twitter, pemuda yang ambisius itu sudah sukses dengan layanan buku harian
online-nya, Blogger.

Pada tahun 2003, Williams menjual Blogger kepada Google dengan harga jutaan dollar
AS. Oleh Google, Blogger dijadikan platform blog yang bisa dipakai secara gratis. Di tahun-
tahun pertama Twitter, Williams menghidupi perusahaan dengan kekayaannya.Dia menghadapi
berbagai pilihan yang sulit dan mengambil beberapa keputusan yang cukup sadis, seperti
memecat Glass, rekannya sesama co-founder, serta para karyawan pertama Twitter yang tak lain
adalah teman-temannya sendiri.Sosok lainnya, Jack Dorsey. Pada tahun 2006 Dorsey belum
dikenal siapa-siapa. Dia hanyalah pria biasa yang memiliki konsep awal mengenai Twitter.

Sekarang, setelah Twitter sukses besar, Dorsey bukan hanya dikenal sebagai miliuner
teknologi, tetapi juga digadang-gadang sebagai salah satu orang yang berpotensi untuk menjadi
“The Next Steve Jobs”.

Yang ketiga, Biz Stone. Pria yang satu ini mudah bergaul. Berkat kemampuannya
berdiplomasi, Stone menjadi satu-satunya co-founder yang tak memiliki musuh. Dia pun masih
berhubungan baik dengan teman-teman lain yang punya andil dalam pendirian Twitter.

Co-founder keempat, Noah Glass, adalah sosok “geek” yang pernah menginvestasikan
waktunya demi Twitter. Meskipun begitu, nasib Glass di perusahaan itu tak berakhir indah. Pada
akhirnya, dia ditendang dari Twitter. Ketika menyusun buku Hatching Twitter, Bilton melakukan
investigasi mendalam dan mencari informasi dari berbagai sumber, termasuk dokumen-dokumen
dan e-mail internal Twitter. Dalam bukunya, ia memaparkan bagaimana keempat pendiri Twitter
berjuang untuk mendapatkan uang, pengaruh, serta kendali atas perusahaan mereka yang terus
berkembang.

Meskipun begitu, pada akhirnya, tak ada satupun dari mereka yang memegang kendali
atas perusahaan itu. Tak ada satupun dari mereka yang bertahan menjadi CEO.

Pada Oktober 2010, Dick Costolo, mantan komedian berusia 50-an tahun yang kala itu
menjabat sebagai Chief Operating Officer (COO) Twitter, ditunjuk untuk menggantikan posisi
Evan Williams sebagai CEO.

Pada Oktober 2015, Jack Dorsey kembali didapuk menjadi CEO Twitter menggantikan
Dick Costolo yang dianggap kurang mampu meningkatkan pendapatan perusahaan. Hingga kini,
Twitter terus bertumbuh. Twitter telah menjadi alat marketing dalam bisnis, menjadi media
kasual untuk berkomunikasi, bahkan menjadi alat kampanye dalam berpolitik. Sekarang, orang-
orang biasa hingga tokoh-tokoh penting seperti para pemimpin negara, Paus, selebritis, serta
penyiar radio dan televisi, sudah menggunakan Twitter. Pada Januari 2016 tercatat sekitar 320
juta pengguna yang aktif menggunakan jejaring sosial ini. (RAA)
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Media sosial merupakan sebuah media berbasis kecanggihan teknologi yang diklasifikasikan
dari berbagai bentuk, seperti majalah, forum internet, weblog, blog sosial, microblogging, wiki,
siniar, foto atau gambar, video, peringkat dan bookmark sosial. Dengan menerapkan satu set
teori dalam bidang media penelitian (kehadiran sosial, media kekayaan) dan proses sosial (self-
presentasi, self-disclosure), Kaplan dan Haenlein menciptakan skema atau klasifikasi untuk
berbagai jenis media sosial (disampaikan dalam artikel Horizons Bisnis yang diterbitkan
sepanjang tahun 2010). Menurut Kaplan dan Haenlein ada enam jenis media sosial, yang dapat
dilihat sebagai berikut.[1] Proyek Kolaborasi Sunting Situs web mengizinkan penggunanya
untuk dapat mengubah, menambah, ataupun menghapus konten-konten yang ada di situs web ini.
Contohnya Wikipedia.

Blog dan Mikroblog Sunting Pengguna lebih bebas dalam mengekspresikan sesuatu di blog
ini, seperti curhat (curahan hati) atau kritik terhadap kebijakan pemerintah. Contohnya Twitter.
Konten Sunting Para pengguna situs web ini saling berbagi konten-konten media, seperti video,
gambar, dan buku-el (buku elektronik). Contohnya Instagram, Tiktok, YouTube. Situs Jejaring
Sosial Sunting Aplikasi yang di dalamnya terdapat "izin" bagi pengguna untuk dapat terhubung
dengan cara membuat informasi pribadi sehingga dapat terhubung dengan orang lain. Informasi
pribadi itu bisa berbentuk foto-foto atau video. Contohnya Instagram, Facebook. Virtual Game
World Sunting Dunia permainan virtual, merupakan replikasi "lingkungan" 3D (tiga dimensi),
user atau pengguna bisa muncul dalam bentuk avatar-avatar yang diinginkan dan dapat
berinteraksi dengan orang lain selayaknya di dunia nyata. Contohnya permainan daring (online
game). Virtual Social World Sunting Dunia virtual sosial, yang di dalamnya seorang pengguna
merasa hidup di dunia virtual dengan menggunakan perangkat Virtual Reality yang dipakai di
area Mata, sama seperti virtual game world, berinteraksi dengan lain orang. Namun, Virtual
social world sifatnya lebih bebas dan lebih ke arah kehidupan nyata/realistis. Contohnya second
life.dan memiliki ciri dan manfaat tersendiri.
3.2 Saran

Manusia hidup karena adanya kebudayaan, sementara itu kebudayaan akan terus hidup dan
berkembang manakala manusia mau melestarikan kebudayaan dan bukan merusaknya. Dengan
demikian manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, karena dalam
kehidupannya tidak mungkin tidak berurusan dengan hasil-hasil kebudayaan, setiap hari manusia
melihat dan menggunakan kebudayaan, bahkan kadang kala disadari atau tidak manusia merusak
kebudayaan. Meskipun dengan adanya media massa atau media sosial disini yang mungkin dapat
menjadi penghambat dalam melestarikan kebudayaan yang ada karna pada dasarnya media
massa tersebut mempunyai dampak tersendiri baik sisi positif dan negatifnya .

dari itu, sebagai manusia yang berbudaya kita harusnya mampu untuk terus dan tetap
berbudaya sebagaimana hakikat kita sebagai manusia
DAFTAR PUSTAKA

Nuryanto, Hery. 2010. Sejarah perkembangan Teknologi dan komunikasi.Jakarta :


PT. Balai Pustaka

Arifianto, S. 2013 .Dinamika Perkembangan pemanfamaatan Teknologi informasi dan

komunikasi serta implikasi diMasyarakat.Jakarta : media Bangsa

Anda mungkin juga menyukai