Anda di halaman 1dari 6

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PENUMONIA

PRA KLINIK KMB


Penguji : Ns. Binart Dwi, S. Kep., M. Kes

Disusun Oleh :

1. Ita Lestari (202373001)


2. Dewi Retna Anggriani (202373002)
3. Nany Dwi Astutik (202373003)
4. Achmad Munir (202373004)
5. Fitriani Khusnul Khotimah (202373005)
6. Nafidatul Firdausiyah (202373006)
7. Siska Setianingrum (202373007)
8. Niken Gandini (000000000)
9. Bagus Setiawan (202373012)
10. Nia Atmasari (202373013)
11. Prajna Paramita (202373014)
12. Eva Fudiariyanti (202373081)
13. Sugeng Hariyadi (202373031)

PRODI PROFESI NERS


UNIVERSITAS BINA SEHAT PPNI
MOJOKERTO
2023/2024
KASUS TUGAS PRA KLINIK KMB

Seorang laki-laki 56 tahun, diagnosis pneumonia, dirawat di RS dengan keluhan sesak


napas sejak 3 hari yang lalu, pasien mengatakan napas terasa berat, tidak nafsu makan, demam
naik turun, hasil pemeriksaan : cyanosis pada jari tangan dan kaki, TD : 150/90 mmHg, frekuensi
nadi 110 x/menit, frekuensi napas 28x/menit, suhu 38 0C, SaO2 93%, PaO2 72 mmHg, PaCO2 37
mmHg, buatlah rumusan DX keperawatan sampai dengan interevensi.

I. ANALISA DATA

No Data Fokus Masalah Keperawatan


1. DS : Gangguan Pertukaran Gas (D.0003)
1. Pasien mengatakan napas terasa
berat
2. Px mengatakan keluhan sesak
napas sejak 3 hari yang lalu
DO :
1. Terdapat syanosis pada jari tangan
dan kaki
2. PaCO2 37 hasil menurun (nilai
normal 38-42)
3. PaO2 72 hasil menurun ( nilai
normal 75-100 mmHg)
4. Takikardi 110 x/menit
5. RR 28x/menit
2 DS : Pola nafas tidak efektif (D.0005)
1. Pasien mengatakan sesak nafas
2. Pasien mengatakan nafas terasa
berat
DO :
Hasil TTV
TD : 150/90 mmHg
HR : 1105x/menit
RR : 28 x/menit
S : 38,4 oC
3 DS : Hipertermia (D.0130)
Pasien mengatakan Demam naik turun
DO :
Hasil TTV
TD : 150/90 mmHg
HR : 1105x/menit
RR : 28 x/menit
S : 38,4 oC

II. DIAGNOSA KPERAWATAN


1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan ventilasi-perfusi
ditandai dengan pasien mengatakan napas terasa berat, px mengatakan keluhan sesak
napas sejak 3 hari yang lalu, terdapat syanosis pada jari tangan dan kaki, PaCO2 37
hasil menurun (nilai normal 38-42), PaO2 72 hasil menurun ( nilai normal 75-100
mmHg), takikardi 110 x/menit, RR 28x/menit.
2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya nafas yang ditandai
dengan pasien sesak nafas,nafas terasa berat,RR : 28 x/menit
3. Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit yang ditandai dengan suhu 38,4
oC

III. INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa Kep Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Kep


1. Gangguan Setelah dilakukan asuhan Observasi
pertukaran gas keperawatan selama 3x24 1. Monitor frekuensi, irama,
jam diharapkan gangguan kedalaman dan upaya nafas
pertukaran gas dapat teratasi 2. Monitor pola nafas (seperti
dengan kriteria hasil sebagai bradypnea,takipnea,hiperventilasi,
berikut : kussmaul, Cheyne-stokes, biot,
1. Dipsnea menurun (5) ataksik)
2. PcO2 membaik (5) 3. Monitor adanya sumbatan jalan
3. PO2 membaik (5) nafas
4. Takikardi membaik 4. Auskultasi bunyi nafas
(5) 5. Monitor hasil x-ray thorak
5. Syanosis membaik 6. Monitor efektifitas terapi oksigen
(5) 7. Monitor kecepatan aliran oksigen
6. Pola nafas membaik Terapeutik
(5) 1. Siapkan dan atur peralatan
pemberian oksigen
2. Berikan oksigen tambahan
3. Atur interval pemantauan
respirasi sesuai kondisi pasien
4. Dokumentasi hasil pemantauan
Edukasi
1. Ajarkan pasien dan keluarga cara
menggunakan oksigen di rumah
2. Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
3. Informasikan hasil pemantauan
Kolaborasi
1. Kolaborasi penentuan dosis
oksigen
2. Kolaborasi pemberian
penggunaan oksigen saat di
rumah dan atau tidur.
2. Pola nafas Setelah dilakukan Manajemen Jalan Napas
tidak efektif Tindakan keperawatan Observasi
berhubungan selama 2x24 jam 1. Monitor pola napas (frekuensi,
dengan diharapkan pola napas kedalaman, usaha napas)
hambatan mambaik dengan kriteria 2. Monitor bunyi napas tambahan
upaya nafas hasil: (mis.gurgling,mengi, wheezing,
yang ditandai 1. Dispnea menurun (5) ronkhi kering)
dengan 2. Penggunaan otot bantu 3. Monitor sputum (jumlah,warna,
 Pasien napas menurun (5) aroma)
sesak nafas 3. Frekuensi napas Teraupetik
 nafas terasa membaik (5) 1. Pertahankan kepatenan jalan napas
berat, dengan head-tilt dan chin-lift (jaw
 RR : 28 thrust jika dicurigai trauma servikal)
x/menit 2. Posisikan semi-Fowler atau Fowler
3. Berikan minuman hangat
4. Lakukan fisioterapi dada
5. Berikan oksigen
Edukasi
1. Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari
2. Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian bronkodilator,
ekspektoran,mukolitik.
3 Hipertermia Setelah dilakukan Tindakan Manajemen Hipertermia
berhubungan keperawatan selama 1x24 Observasi
dengan proses jam 1. Identifikasi penyebab hipertermia
penyakit yang Diharapkan termoregulasi (mis. Dehidrasi,terpapar lingkungan
ditandai membaik dengan kriteria panas, penggunaan inkubator)
dengan suhu hasil: 2. Monitor suhu tubuh
38,4 oC 1. Suhu tubuh membaik (5) 3. Monitor kadar elektrolit
2. Suhu kulit membaik (5) 4. Monitor haluaran urine
3. Tekanan darah membaik Teraupetik
(5) 1. Sediakan lingkungan dingin
2. Longgarkan atau lepaskan pakaian
3. Basahi dan kipasi permukaan tubuh
4. Berikan cairan oral
5. Berikan oksigen
Edukasi
Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian cairan dan
elektrolit intravena

Anda mungkin juga menyukai