Anda di halaman 1dari 2

D.

Diagnosa Keperawatan

1.

2.

3.

E. INTERVENSI

Dx Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional


1 Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor TTV 1. Mengetahui keadaan
keperawatan selama 2 x 24 jam, 2. Catat adanya tanda dan umum pasien
diharapkan penurunan curah gejala penurunan cardiac 2. Menilai cardiac output
jantung dapat teratasi dengan output 3. Mengetahui haluaran
Kriteria Hasil : 3. Monitor balance cairan urine
1. TTV dalam rentang normal 4. Kaji ulang EKG 4. Menunjukkan perbaikan/
TD : 110 – 130 /70 – 90 5. Auskultasi bunyi nafas kemnajuan infark fungsi
mmHg ventrikel terutama pada
N : 80 – 100 X/menit gambar ST menunjukkan
RR : 20 – 24 X/menit kestabilan.
2. Tidak ada disaritmia 5. Mengetahui adanya
3. Penurunan dispnea kongesti paru karena
4. Tidak ada penurunan penurunan fungsi
kesadaran miokard
5. Haluaran urine adekuat
6. Tidak ada edema
paru,perifer,dan ascites
7. AGD dalam batas normal

2 Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji nyeri secara 1. Menentukan tindakan


keperawatan selama 2 x 24 jam, komprehensif yang tepat
diharapkan nyeri pada pasien ( Lokasi,Karakteristik,Kualitas 2. Menjadi data
dapat berkurang dengan Kriteria ,dan Derajat nyeri) pendukung penentuan
Hasil : 2. Observasi reaksi non verbal Dx
dari ketidaknyamanan 3. Mengurangi rasa nyeri
1. Mampu Mengontrol nyeri 3. Ajarkan teknik nafas dalam dengan cara
2. Melaporkan nyeri 4. Anjurkan pasien bedrest meningkatkan rasa
berkurang total nyaman
3. Mampu mengenali nyeri 5. Anjurkan pasien posisi fowler 4. Mempercepat
(skala,intensitas,frekuensi, atau semi fowler kesembuhan
dan tanda nyeri) 6. Cek Riwayat alergi 5. Meningkatkan ekspansi
4. Menyatakansecara nyaman 7. Monitor TTV paru,memaksimalkan
bahwa nyeri berkurang 8. Kolaborasikan dengan ventilasi
dokteruntuk pemberian 6. Menurunkan resiko
analgetikbila diperlukan alergi obat
9. Evaluasi efektifitas 7. Mengetahui keadaan
analgesic,tanda – tanda umum
gejala 8. Mengurangi nyeri
9. Menentukan tindakan
selanjutnya

3 Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi pola nafas klien 1. Mengidentifikasi


keperawatan selama 1 x 24 jam, 2. Auskultasi suara nafas kepatenan jalan nafas
diharapkan pola nafas kembali tambahan(Ronchi ,wheezing) dan keperluan
efektif,dengan Kriteria Hasil : 3. Atur posisi untuk tambahan oksigen
1. Sesak nafas berkurang memaksimalkan ventilasi 2. Mengidentifikasi adanya
2. Penggunaan ventilator O2 (fowler atau semi fowler) kelainan di paru
berkurang 4. Ajarkan teknik nafas dalam 3. Meningkatkan ekspansi
3. Frekuensi RR = 20 – 24 5. Ukur RR dan SpO2 paru dan
X/menit 6. Kolaborasi pemberian O2 memaksimalkan
4. Menunjukakan jalan nafas 7. Kolaborasi pemberian ventilasi
yang paten bronkodilator 4. Meningkatkan rasa
nyaman
5. Mengidentifikasi
keperluan tambahan O2
6. Pemberian 02 adekuat
7. Menjaga kepatenan
jalan nafas.

4 Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi adanya 1. Mengurangi pasien


keperawatan selama 3 x 24 jam, pembatasan klien dalam kelelahan
diharapkan ada peningkatan melakukan aktivitas 2. Menurunkan resiko
aktivitas pada pasien,dengan 2. Kaji adanya factor yang kelelahan
Kriteria Hasil : menyebabkan kelelahan 3. Nutrisi yang adekuat
8. Keseimbangan antara 3. Monitor nutrisi dan sumber mengurangi kelehan
aktivitas dan istirahat energy yang adekuat saat aktivitas
9. TTV dalam rentang normal 4. Bantu klien mengidentifikasi 4. Aktivitas yang tidak
TD : 110 – 130 /70 – 90 aktivitas yang mampu sesuai kemmpuan akan
mmHg dilakukan menyebabkan resiko
N : 80 – 100 X/menit komplikasi
RR : 20 – 24 X/menit

Anda mungkin juga menyukai