ENDOSCOPY
A. DEFINISI
Endoskopi adalah prosedur medis yang dilakukan dengan memasukkan alat
khusus ke dalam organ internal Anda. Pemeriksaan ini memungkinkan dokter
untuk mendiagnosis masalah pada tubuh Anda tanpa melakukan pembedahan
besar.
Endoskopi terbagi menjadi beberapa jenis, tergantung bagian tubuh mana
yang diperiksa. Selain mendiagnosis, prosedur ini juga dapat mengatasi sejumlah
masalah yang perlu ditangani dengan pembedahan kecil.Persyaratan pembuluh
darah yang dapat disambung
B. Tujuan.
Endoskopi memungkinkan dokter untuk memeriksa suatu organ tanpa harus
membuat sayatan besar. Prosedur ini umumnya dibutuhkan ketika pasien
menunjukkan gejala spesifik dari suatu penyakit atau hendak menjalani
pembedahan.
Secara umum, berikut adalah tujuan dilakukannya endoskopi:
1. untuk memeriksa organ dalam
2. untuk mendiagnosis suatu penyakit atau mencari tahu penyebab gejala
3. untuk memberikan terapi tertentu seperti terapi later, ablasi microwave,
terapi fotodinamik dan lainnya
4. untuk membantu tindakan pembedahan
C. Indikasi
Ada beberapa kondisi medis yang membuat dokter menyarankan Anda untuk
mendapatkan tindakan endoskopi. Berikut ini adalah beberapa contoh kondisi
medis yang memerlukan endoskopi:
1. tumor
2. infeksi
3. sembelit kronis
4. pankreatitis
5. batu empedu
6. ulkus lambung
7. hernia hiatus
8. kolitis ulseratif
9. penyakit GERD
10. sumbatan esofagus
11. pendarahan di saluran pencernaan dan air seni
12. pendarahan pada vagina, dan lainnya
D. Kontra Indikasi
Kontraindikasi endoskopi atau endoscopy gastrointestinal adalah kondisi
hemodinamik yang tidak stabil, perforasi saluran cerna atau adanya risiko
perforasi seperti pada pasien yang baru menjalani operasi saluran cerna,
peritonitis, kasus koagulopati, dan penolakan pasien
E. Komplikasi
Secara umum, endoskopi merupakan prosedur yang aman. Namun, pada kasus
yang jarang terjadi, endoskopi dapat menyebabkan sejumlah komplikasi berikut:
1. Perdarahan
2. Infeksi
3. Robeknya organ
4. Demam
5. Nyeri terus-menerus pada daerah tindakan
6. Pembengkakan dan kemerahan pada daerah kulit yang disayat
F. Penatalaksanaan
ANASTESI
Endoscopy
H. Gambar
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Pre Operasi
a. Pengkajian Psikologis pasien meliputi perasaan takut / cemas dan
keadaan emosi pasien
b. Pengkajian Fisik pasien pengkajian tanda-tanda vital : tekanan darah,
nadi, pernafasan dan suhu.
c. Sistem integumen pasien apakah pasien pucat, sianosis dan adakah
penyakit kulit di area badan.
d. Sistem Kardiovaskuler pasien apakah ada gangguan pada sisitem cardio,
validasi apakah pasien menderita penyakit jantung ?, kebiasaan minum
obat jantung sebelum operasi., Kebiasaan merokok, minum alcohol,
Oedema, Irama dan frekuensi jantung.
e. Sistem pernafasan pasien apakah pasien bernafas teratur dan batuk secara
tiba-tiba di kamar operasi.
f. Sistem gastrointestinal pasien apakah pasien diare ?
g. Sistem reproduksi pasien apakah pasien wanita mengalami menstruasi ?
h. Sistem saraf pasien bagaimana kesadaran?
i. Validasi persiapan fisik pasien. Apakah pasien puasa, lavement, kapter,
perhiasan, make up, scheren, pakaian pasien/ perlengkapan operasi dan
validasi apakah pasien alergi terhadap obat?
Intra Operasi
Hal-hal yang dikaji selama dilaksanakannya operasi bagi pasien yang diberi
anaesthesi total adalah yang bersifat fisik saja, sedangkan pada pasien yang diberi
anaesthesi lokal ditambah dengan pengkajian psikososial. Secara garis besar yang
perlu dikaji adalah :
a. Pengkajian mental pasien. Bila pasien diberi anaesthesi lokal dan pasien
masih sadar atau terjaga maka sebaiknya perawat menjelaskan prosedur
yang sedang dilakukan terhadapnya dan memberi dukungan agar pasien
tidak cemas atau takut menghadapi prosedur tersebut.
b. Pengkajian fisik pasien. Tanda-tanda vital (bila terjadi ketidak-normalan
maka perawat harus memberitahukan ketidaknormalan tersebut kepada
ahli bedah).
c. Transfusi dan infuse pasien. Monitor flabot sudah habis apa belum.
d. Pengeluaran urin pasien. Normalnya pasien akan mengeluarkan urin
sebanyak 1 cc/kg BB/jam.
Post Operasi
a. Status respirasi pasien. Meliputi: kebersihan jalan nafas, kedalaman
pernafasaan, kecepatan dan sifat pernafasan dan bunyi nafas.
b. Status sirkulatori pasien. Meliputi : nadi, tekanan darah, suhu dan warna
kulit.
c. Status neurologis pasien meliputi tingkat kesadaran.
d. Kenyamanan pasien. Meliputi : terdapat nyeri, mual dan muntah
e. Keselamatan pasien. Meliputi : diperlukan penghalang samping tempat
tidur, kabel panggil yang mudah dijangkau dan alat pemantau dipasang
dan dapat berfungsi.
f. Perawatan pasien. Meliputi : cairan infus, kecepatan, jumlah cairan,
kelancaran cairan.
g. Nyeri pasien. Meliputi : waktu, tempat, frekuensi, kualitas dan faktor
yang memperberat atau memperingan
2. Diagnosa Keperawatan dan Intervensi Keperawatan
2022
Oleh :
Muhamad Syeikha Rahmana
P07120220024
Mengetahui,