Anda di halaman 1dari 6

NO.

Diagnosa Keperawatan Rencana Tindakan


Tujuan Intervensi Rasional
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas Tujuan : Mandiri : Mandiri :
berhubungan dengan Setelah di lakukan 1. Posisikan pasien 1. Posisi semi fowler dapat
bronkhokonstriksi, bronkhospasme tindakan keperawatan untuk memberikan kesempatan
ditandai dengan pada klien selama ..x 24 mengoptimalkan pada proses ekspirasi
DS : jam diharapkan Bersihan pernapasan ( posisi paru.
 Pasien keluhkan sesak jalan napas kembali semi fowler) 2. Karekteristik sputum
 Pasien keluhkan adanya mucus efektif 2. Kaji Warna, dapat menunjukkan barat
DO: Kriteria Hasil: kekentalan dan ringannya obstruksi.
 sekresi mucus yang kental  Klien dapat jumlah sputum 3. Posisi semi fowler
 adanya wheezing mendemonstrasikan 3. Atur posisi meningkatkan ekspansi
 RR meningkat (lebih dari batuk efektif semifowler paru.
30x/mnt)  Tidak ada suara nafas 4. Ajarkan cara batuk 4. Batuk yang terkontrol dan
 HR meningkat (lebih dari tambahan dan efektif dan terkontrol efektif dapat
120x/mnt) wheezing (sesuai usia anak) memudahkan pengeluaran
 napas dangkal dan cepat,  Pernapasan klien 5. Bantu klien latihan secret yang melekat
normal (anak 20-30 x napas dalam (sesuai dijalan napas.
 menggunakan otot bantu napas.
/menit) tanpa adanya usia anak). 5. Ventilasi maksimal
pengguanaan otot 6. Pertahankan intake membuka lumen jalan

bantu napas cairan sedikitnya nafas dan meningkatkan
 Frekuensi nadi 60- 2500 ml/hari kecuali gerakan secret kedalam
120 x /menit. tidak diindikasikan jalan nafas besar untuk
7. Lakukan fisioterapi dikeluarkan
dada dengan teknik 6. Hidrasi yang adekuat
postural dranase, membantu mengencerkan
perkusi,fibrasi dada. secret dan mengefektifkan
pembersihan jalan nafas.
 7. Fisioterapi dada
merupakan strategi untuk
mengeluarkan secret.
Kolaborasi : Kolaborasi :
1. Kolaborasi 1. Pemberian bronkodilator
pemberian obat via inhalasi akan
bronkodilator langsung menuju area
2. Kolaborasi dengan broncus yang mengalami
dokter pemberian spasme sehingga lebih
obat agen mukolitik cepat berdilatasi.
dan ekspektoran 2. Agen mukolitik
3. Kolaborasi dengan menurunkan kekentalan
dokter pemberian dan perlengketan secret
obat kortikostiroid. paru untuk memudahkan
. pembersihan. Agen
ekspektoran akan
memudahkan secret lepas
dari perlengketan jalan
napas .
3. Kortikosteroid berguna
pada keterlibatan luas
dengan hipoksemia dan
menurunkan reaksi
inflamasi akibat edema
mukosa dan dinding
bronkus
2. Pola napas tidak efektif berhubungan Tujuan : Mandiri : Mandiri:
dengan penurunan energy/kelelahan Setelah di lakukan 1. Posisikan pasien 1. Posisi semi fowler dapat
di tandai dengan tindakan keperawatan untuk memberikan kesempatan
DS : pada klien selama … x mengoptimalkan pada proses ekspirasi paru.
 Pasien keluhkan sesak napas 24 jam diharapkan Pola pernapasan ( posisi 2. Memantau pola
 Pasien keluhkan lelah nafas kembali efektif semi fowler) pernafasan harus
DO : Kriteria Hasil : 2. Pantau kecepatan, dilakukan terutama pada
 sesak napas  Pernapasan klien irama, kedalaman klien dengan gangguan
 takipnea normal ( pada anak pernapasan dan pernafasan .
 orthopnea 20-30x/menit) tanpa usaha respirasi. 3. Melakukan pemeriksaan
 tarika interkostal/penggunaan adanya penggunaan 3. Perhatikan fisik pada paru dapat
otot napas tambahan untuk otot bantu napas. pergerakan dada , mengetahui kelainan yang
bernapas  Tidak terdapat suara amati kesimetrisan, terjadi pada klien .
 napas pendek nafas tambahan atau penggunaan otot-otot 4. Adanya bunyi napas
 napas pursed-lip. wheezing. bantu napas, serta tambahan
 Status tanda vital retraksi otot mengidentifikasikan
dalam batas normal. supraklavikular dan adanya gangguan pada
 nadi 60 - 100x /menit interkostal. pernapasan
  RR 16-20 x/mnt 4. Auskultasi bunyi 5. Ansietas dapat memicu
 Klien dapat napas, perhatikan pola pernapasan
mendemonstrasikan area penurunan / seseorang.
teknik distraksi tidak adanya 6. Teknik distraksi dapat
pernapasan ( sesuai ventilasi dan adanya merileksasikan otot –otot
dengan usia Anak). bunyi napas pernapasan.
tambahan.
5. Pantau peningkatan Kolaborasi:
kegelisahan, 1. Pemberian bronkodilator
ansietas, dan via inhalasi akan langsung
tersengal-sengal. menuju area bronkus yang
6. Anjurkan napas mengalami spasme
dalam melalui sehingga lebih cepat
abdomen selama berdilatasi.
periode distress
pernapasan(sesuai
usia anak)

 Kolaborasi :
1. Kolaborasi dengan
dokter pemberian
bronkodilator.
3. Gangguan Pertukaran gas berhubungan Tujuan: Mandiri: Mandiri:
dengan kelelahan otot respiratory Setelah dilakukan 1. Pantau status 1. Untuk mengindenfikasi
ditandai dengan tindakan keperawatan pernapasan tiap 4 indikasi ke arah kemajuan
DS : pasien keluhkan sesak pada klien selama .. x 24 jam,hasil atau penyimpangan dari
DO : jam diharapkan GDA,intake dan hasil klien.
 Dispnea Pertukaran gas kembali output. 2. Posisi tegak
 Peningkatan PCO2 efektif 2. Tempatkan klien memungkinkan ekspansi
 peningkatan penggunaan otot pada posisi semi paru lebih baik.
bantu napas Kriteria Hasil : fowler 3. Pengobatan untuk
 Klien dapat 3. Berikan pengobatan mengembalikan kondisi
 mendemonstrasikan yang telah ditentukan bronchus seperti kondisi
teknik relaksasi serta amati bila ada sebelumnya.
dalam pernapasan. tanda-tanda 4. Mengoptimalkan fungsi
 Frekuensi napas 20- toksisitas. paru sesuai dengan
30 x /menit dan tidak 4. Tingkatkan aktifitas kemampuan aktivitas
sesak napas secara bertahap, individu.
 Frekuensi nadi 60- jelaskan bahwa Kolaborasi :
120 x /menit. fungsi pernapasan 1. Untuk memungkinkan
 Kulit tidak pucat ( akan meningkat dehidrasi yang cepat dan
PaO2 kurang dari 50 dengan aktivitas tepat mengikuti keadaan
mm Hg.PaCO2 lebih (sesuai usia anak atau vaskuler untuk pemberian
dari 50 mm Hg dan jelaskan pada orang obat-obat darurat.
PH 7,35-7,40 tua). 2. Pemberian oksigen
 Saturasi oksigen  Kolaborasi: mengurangi beban otot-
dalam darah lebih 1. Berikan terapi otot pernafasan.
dari 90% intravem sesuai
anjuran (kolaborasi
dengan dokter)
2. Berikan oksigen
melalui kanula nasal
4 L/menit
selanjutnya
sesuaikan dengan
hasil PaO2
4. Intoleransi aktivitas berhubungan Tujuan : Mandiri: Mandiri:
dengan ketidakseimbangan antara Setelah dilakukan 1. Jelaskan pada orang 1. Merokok ,suhu ekstrem
kebutuhan dan suplai oksigen tindakan Keperawatan tua aktivitas dan dan stress menyebabkan
ditandai dengan pada klien dalam factor yang dapat vasokonstriksi pembuluh
DS : - waktu… x24 jam meningkatkan darah dan meningkatkan
DO : diharapkan klien dapat kebutuhan oksigen. beban jantung.
 Kelelahan melakukan aktivitas 2. Ajarkan progam 2. Mempertahankan,
 Dispnea sesuai kebutuhan . relaksasi (sesuai usia memperbaiki pola nafas
 sianosis anak). teratur .
Kriteria hasil : 3. Buat jadwal aktivitas 3. Mempertahankan
 Klien dapat harian ,tingkatkan pernapasan lambat
beraktivitas sesuai secara dengan tetap
kebutuhannya bertahap(sesuai usia memperhatikan latihan
 Pernapasan klien anak). fisik memungkinkan
normal (20-30 4. Ajarkan teknik napas peningkatan kemampuan
x/menit) dan tidak efektif (sesuai usia otot bantu pernapasan.
sesak napas anak). 4. Meningkatkan
 Frekuensi nadi 60-120 5. Pertahan kan terapi oksigenasi tanpa
x /menit. oksigen tambahan . mengorbankan banyak
 Klien dapat 6. Kaji respon energy.
mendemonstrasikan abnormal setelah 5. Mempertahankan,
teknik distraksi yang aktivitas. memperbaiki dan
diajarkan( Sesuai Usia 7. Beri waktu istirahat meningkatkan
anak) yang cukup. konsentrasi oksigen
darah.
 Kolaborasi : 6. Respon abnormal
1. Kolaborasikan meliputi nadi , tekanan
dengan fisioterapi darah , dan pernafasan
untuk melakukan yang meningkat.
latihan /aktivitas 7. Meningkatkan daya tahan
harian sesuai jadwal. klien, mencegah
kelelahan
Kolaborasi :
1. Latihan/aktivitas harian
memungkinkan
kemampuan otot bantu
nafas

Anda mungkin juga menyukai