Penyusun
drg. Lilies Anggarwati Astuti, Sp.Perio
Buku panduan clinical skill lab teknik anestesi blok mandibula ini berisis 4 (empat)
keterampilan utama, yaitu :
1. Keterampilan melatih menggunakan alat oral diagnostic
2. Keterampilan membuka ampul, mengambil cairan anastetikum ke dalam
disposable syringe
3. Keterampilan posisi operator dan pasien yang tepat
4. Keterampilan teknik anestesi blok mandibula
Buku panduan ini selain memuat panduan belajar langkah-langkah melakukan
teknik pembukaan ampul, mengambil cairan anastesi lokal dan keterampilan teknik
infiltrasi, juga berisi daftar tilik sebagai lembar penilaian dari instruktur terhadap
mahasiswa sebagai penilaian akhir serta membantu dalam menilai kemajuan tingkat
keterampilan yang dilatih.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan dan penyusunan buku panduan ini.
Rasa sakit merupakan salah satu masalah dalam praktek dokter gigi. Beberapa
cara untuk menangani rasa sakit:
- Menghilangkan faktor penyebab
- Menghambat penghantaran impuls rasa sakit
- Meningkatkan ambang rasa sakit
- Mencegah reaksi sakit dengan depresi korteks serebri
- Metode psikosomatik
Gambar 1. Jarum pada barrel dieratkan terlebih dahulu sebelum membuka pembungkusnya dengan memutar hub
searah jarum jam (kiri), kemudian handle pada syringe didorong sehingga plunger menyentuh ujung barrel
(tengah), baru kemudian pembungkus syringe dibuka (kanan)
c. Ambil sebuah ampul yang berisi cairan anastesi lokal, periksa keterangan pada
dinding ampul yang mencantumkan: kandungan, konsentrasi dan volume
larutan anastesi lokal, kandungan dan konsentrasi bahan vasokonstriktor dan
tanggal kadaluarsa cairan anastesi lokal.
Gambar 2. Cara membuka ampul. Ambil sebuah ampul yang berisi cairan anestesi lokal, sebelum
membukanya periksa terlebih dulu apakah seluruh cairan berada di bawah leher ampul, apabila ada
cairan yang masih berada di atas leher ampul (kiri) lakukan ketukan pada dinding ampul dengan jari
tangan (tengah) atau putar ampul dengan gerakan sentrifugal sampai seluruh cairan berada di bawah
leher ampul (kanan)
e. Ambil kassa, letakkan di atas leher ampul, patahkan leher ampul, lalu penutup
jarum pada disposable syringe dibuka, kemudian larutan anastesi local di
dalam ampul tersebut dihisap dengan jarum injeksi sampai seluruh cairan
anastesi lokal berpindah ke dalam barrel tanpa ujung jarum menyentuh
dinding ampul.
f. Setelah semua cairan telah terhisap ke dalam barrel, penutup jarum dipasang
kembali dengan hati-hati jangan sampai ujung jarum menyentuh penutupnya,
kemudian diperiksa apakah ada gelembung udara di dalam barrel. Apabila
terdapat gelembung udara, dilakukan ketukan pada dinding barrel sampai
semua gelembung udara keluar, kemudian dorong cairan dalam barrel dengan
cara mendorong handle disposable syringe sampai terlihat ada cairan yang
keluar dari ujung jarum.
PERSIAPAN PASIEN
1. Posisikan pasien semi supine
2. Operator berdiri di kanan depan pasien
3. Mintalah pasien untuk membuka mulut lebar.
8. Setelah terasa menyentuh tulang, ubahlah posisi barrel menjadi sejajar dengan
gigi-gigi posterior arah yang sama (homolateral) sambil menyusuri tulang linea
oblique interna.
9. Tusukkan jarum ke arah posterior hingga seluruh needle masuk ke jaringan.
10. Jarum ditarik sedikit, aspirasi, kemudian larutan anastesi lokal dideponirkan
perlahan-lahan sebanyak + 1 ml untuk n.alveolaris inferior
11. Dengan posisi yang sama, tarik jarum hingga setengah bagian dan deponirkan
kembali sebanyak + 0,5 ml dengan perlahan-lahan untuk n.lingualis
12. Tarik keluar jarum disposible syringe dengan perlahan-lahan.
13. Sisa larutan anastesi lokal diinjeksikan di sisi buccalfold dari gigi-gigi yang akan
dilakukan ekstraksi sebanyak + 0,5 ml didaerah bukal untuk n.bukalis
14. informasikan kepada pasien bahwa daerah yang akan terasa kebas adalah bibir
bawah dan kulit dagu (diinervasi oleh n. Alveolaris inferior) dan kebas ujung
lidah (diinervasi oleh n.lingualis) pada sisi yang di anastesi serta perlahan akan
hilang dengan sendirinya kurang lebih 2 jam.