Anda di halaman 1dari 4

Tabel sintesa

Nama Jurnal Naskah peneliti/ Tujuan riset Metode penelitian Hasil penelitian Rekomendasi penelitian
Judul/ masalah

Dental Health Gambaran perilaku Hasil pemeriksaan menunjukkan indeks .


Behaviorial profile of kesehatan gigi anak Etiologi utama karies pada Etiologi utama karies DMF-T rata-rata untuk siswa SDN 03
primary school, sekolah dasar di desa
anak adalah pola makan. pada anak adalah pola Bangsalsari yaitu 6,1, sedangkan rerata
Nadie bangsalsari kabupaten
Fatimatuzzahro jember Kelompok usia sekolah makan. Kelompok usia indeks DMF-T untuk siswa SDN 04
dasar mempunyai kebiasan sekolah dasar Bangsalsari yaitu 5. Indeks gigi yang
jajan yang lebih tinggi dari mempunyai kebiasan karies (D) lebih dominan yaitu sekitar
kelompok usia lain jajan yang lebih tinggi 67% dibanding gigi yang telah dicabut
khususnya makanan manis, dari kelompok usia lain (M) sebanyak 2% dan gigi yang telah
sehingga menyebabkan khususnya makanan ditambal (F) hanya 1%. Masih tinggi
meningkatnya indeks karies manis, sehingga nya gigi yang karies (D) dibandingkan
gigi. Kegiatan ini didanai menyebabkan gigi yang sudah ditambal (F)
oleh Kemenristekdikti, yang meningkatnya indeks menunjukkan masih rendahnya
dilakukan pada 2 SD yaitu karies gigi. Kegiatan ini pengetahuan dan kesadaran siswa SD
SDN 03 dan SDN 04 didanai oleh serta orang tua dalam menjaga
Bangsalsari. Kemenristekdikti, yang
kesehatan rongga mulutnya. Status
dilakukan pada 2 SD yaitu
karies gigi pada siswa SDN 03 dan 04
SDN 03 dan SDN 04
Bangsalsari berada pada kategori
Bangsalsari.
Tinggi berdasarkan kriteria WHO.
DENTINO HUBUNGAN Penelitian ini bertujuan untuk Jenis penelitian Hasil penelitian diperoleh sampel dengan
JURNAL TINGKAT mengetahui hubungan tingkat menggunakan metode tingkat pengetahuan yang baik memiliki
pengetahuan kesehatan gigi penelitian analitik indeks
KEDOKTERAN PENGETAHUAN terhadap angka karies gigi di observasional yang DMF-t sangat rendah 19 orang, rendah 9
GIGI KESEHATAN SMPN 1 Marabahan menggunakan desain cross- orang, sedang 1 orang, tinggi 2 orang, sangat
Vol I. No 2. GIGI DAN Kabupaten Barito Kuala. sectional dengan tinggi 0 orang. Sampel
September 2016 MULUT menggunakan 100 sampel tingkat pengetahuan sedang memiliki indeks
TERHADAP yang terdiri dari siswa-siswi DMF-t sangat rendah 23 orang, rendah 10,
SMPN 1 sedang 20 orang, tinggi
ANGKA Marabahan. 3 orang, sangat tinggi 0 orang dan sampel
KARIES GIGI tingkat pengetahuan buruk memiliki indeks
DI SMPN 1 DMF-t sangat rendah 0
MARABAHAN orang, rendah 3 orang, sedang 1 orang, tinggi
7 orang, dan sangat tinggi 2 orang.
Syamsul Bachri, Perbedaan Tujuan dari penelitian ini Penelitian ini Ada perbedaan antara tingkat
Zainul Cholid, Tingkat adalah untuk mengetahui menggunakan desain kecemasan pasien berdasarkan usia dan
Abdul Rochim perbedaan tingkat survey analitik dengan tingkat pendidikan sedangkan
Kecemasan kecemasan pendekatan retrospektif. untuk jenis kelamin dan yang sudah
Pasien pasien berdasarkan usia, pernah atau belum pernah dilakukan
Berdasarkan jenis kelamin, tingkat pencabutan gigi di RSGM
Usia, Jenis pendidikan dan pengalaman Universitas Jember tidak terdapat
Kelamin, Tingkat pencabutan gigi di perbedaan dalam tingkat kecemasan
RSGM FKG Universitas pasien
Pendidikan dan Jember.
Pengalaman
Pencabutan
Gigi Di RSGM
FKG Universitas
Jember
Rini Julistia, Perbedaan Penelitian ini bertujuan Penelitian ini Jumlah keseluruhan subjek penelitian
Kartika Sari, Tingkat untuk mengetahui menggunakan metode adalah 200 orang, yang terdiri dari 100
Arum Sulistyani perbedaan tingkat kuantitatif dengan teknik orang dokter gigi muda dan 100 orang
Kecemasan
kecemasan pada dokter gigi proportional sampling. perawat gigi muda. Data dikumpulkan
Pada Dokter muda dan perawat gigi melalui skala kecemasan yang terdiri
Gigi Muda Dan muda saat menghadapi dari 28 pernyataan.Analisis data
Perawat Gigi pasien. menggunakan teknik Mann-Whitney
Muda Saat dengan hasil Z yang di peroleh yaitu
Menghadapi sebesar -4,242 dan harga P sebesar
0,000 (P<0,05). Dengan demikian hasil
Pasien
penelitian menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan tingkat kecemasan pada
dokter gigi muda dan perawat gigi muda
saat menghadapi pasien
Jurnal Kebijakan Analisis Kebijakan Untuk menganalisis kebijakan Melalui pendekatan Hasil penelitian menunjukkan tahapan Peran aktor kebijakan
Kesehatan Indonesia Pemahiran Lulusan PIDI retrospektif. pengagendaan kebijakan dan formulasi yang terpotret belum terdelegasi
: JKKI, Vol. 07, No. Dokter Melalui relatif baik namun kurang optimal pada saat dengan payung hukum
01 Maret 2018 Program Internsip legitimasi dan implementasi kebijakan. dan rincian fungsi yang
Dokter Indonesia kuat. Oleh karenanya,
(Pidi) direkomendasikan untuk
dilakukan evaluasi
komprehensif terhadap
pelaksanaan PIDI yang
melibatkan stakeholder
kunci
Jurnal Kebijakan Analisis Dasar untuk memberikan dasar Jenis penelitian Obat rusak dan kadaluwarsa yang ada di
Kesehatan Indonesia Hukum, Kebijakan administrasi dan legal untuk observasional dengan desain Puskesmas dikembalikan ke UPT Farmakes
: JKKI, Vol. 07, No. Dan Peraturan prosedur penghapusan obat penelitian studi kasus yang untuk dilakukan penghapusan dan
01 Maret 2018 Penghapusan Obat rusak dan obat kadaluwarsa bersifat deskriptif analitik. pemusnahan bersama. Telah dilaksanakan
Rusak Dan sebagai barang milik daerah di Pengumpulan data pemusnahan dan penghapusan obat rusak dan
Kadaluwarsa Di Dinas Dinas Kesehatan Kota kuantitatif berupa nilai obat kadaluwarsa tahun 2009, 2010, 2011 pada
Kesehatan Kota Yogyakarta. rusak dan kadaluwarsa. tahun 2012 oleh Dinas Kesehatan Kota
Yogyakarta Data kualitatif diperoleh Yogyakarta. Penghapusan obat rusak dan
dengan cara inventarisasi kadaluwarsa harus sesuai ketentuan
data prosedur administrasi penghapusan barang milik daerah yang
dan berlaku, meskipun ketentuan itu belum
aspek legal penghapusan dikhususkan untuk obat.
obat rusak dan kadaluwarsa
serta wawancara mendalam.

Jurnal Kebijakan Analisis Pembiayaan Memperoleh gambaran Penelitian ini dilakukan di Pembiayaan untuk kegiatan langsung
Kesehatan V Kesehatan Program kecukupan biaya program KIA Kabupaten Nunukan tahun sebesar 74% sementara itu untuk kegiatan
Indonesia, Vol. 04, Kesehatan Ibu Dan berdasarkan hasil perhitungan 2013 dan merupakan tidak langsung 26%. Persentase
No. 3 September Anak (Kia) SPM dan efektifitas kinerja penelitian deskriptif dengan pembiayaan program KIA dari pemerintah
2015 Berdasarkan St andar pembiayaan program KIA data kuantitatif. Analisis pusat sekitar 75%. Kinerja pembiayaan
Pelayanan dalam mencapai sasaran dan kecukupan dilakukan program KIA belum efektif dalam
Minimal(Spm) Di tujuan program. dengan menghitung biaya mencapai target indikator SPM nasional
Kabupaten Nunukan program KIA yang dan AKI masih cukup tinggi 173 per
tersedia terhadap hasil 100.000 kelahiran hidup dan AKB yang
perhitungan berdasarkan berjumlah 14 per 1000 kelahiran hidup.
SPM. Analisis efektifitas
capaian kinerja program
KIA terhadap target
indikator nasional dan AKI/
AKB terhadap target
RPJMN 2010-2014.
Jurnal Kebijakan Pengaruh Kepemilikan Menggunakan data sekunder Penelitian dengan desain Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Kesehatan Indonesia Jaminan Kesehatan Survei Sosial Nasional studi potong lintang ini, kepemilikan jaminan kesehatan menurunkan
: JKKI , Vol. 07, No. Terhadap Belanja (Susenas) tahun 2012, menggunakan pendekatan belanja kesehatan katastrofik sebesar 12.97%
01 Maret 2018 Kesehatan Katastopik penelitian ini bertujuan ekonometrik dengan model pada ambang batas 10% dari total
Rumah Tangga Di membuktikan bahwa probit dan bivariat probit. pengeluaran dan sebesar 18.42% pada
Indonesia Tahun 2012 kepemilikan jaminan kesehatan ambang batas 20%
menurunkan belanja kesehatan total pengeluaran non-makanan.
katastrofik rumah tangga di
Indonesia tahun 2012
Jurnal Kebijakan Analisis Penetapan Kajian kebijakan kesehatan ini metode kualitatif dengan Identifikasi masalah dan isu tergantung SDM, dukungan dan
Kesehatan Indonesia, Prioritas Program dilakukan untuk mendapatkan Informan ; Dinkes Kota, pada permasalahan Puskesmas. Proses tuntutan merupakan
Vol. 03, No. 4 Upaya Kesehatan gambaran tentang penetapan Puskesmas, Sekda Kota penetapan masukan bagi proses
Desember 2014 Dasar (Puskesmas) prioritas program upaya Bogor, DPRD Kota Bogor. prioritas program pelayanan kesehatan dasar penetapan prioritas dengan
Pada Tingkat kesehatan di Kota Bogor Cross cek data dengan pada Puskesmas di Kota Bogor porsi Dinkes lebih besar
Pemerintah Daerah dengan menggunakan melakukan telaah menggunakan metode top down. mempengaruhi penetapan
(Studi Eksploratif Di pendekatan kebijakan dokumen dan observasi Selanjutnya dinas pula yang melakukan prioritas.
Kota Bogor Thn 2013) kesehatan sebagai sebuah koordinasi dan sosialisasi pada level
sistem penyelenggara pemerintahan yang lebih
tinggi.
Jurnal Kebijakan Evaluasi Kebijakan mengetahui mekanisme Studi kasus dengan jenis Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung
Kesehatan Indonesia, Berobat Gratis Di pembiayaan,ketepatan sasaran eksplanatori melalui Timur mengalokasikan biaya dalam bentuk
Vol. 02, No. 2 Juni Kabupaten Tanjung dan efisiensi dari kebijakan pendekatan kuantitatif dan dana operasional puskesmas dan alokasi
2013 Jabung Timur Propinsi kualitatif. Metode obat serta Insentif. Lambatnya waktu
Jambi pengumpulan data dengan realisasi dana sehingga puskesmas
isian kuesioner, wawancara memakai sumber alternatif yaitu dana
mendalam dan ceklist Askseskin. Dana Operasioanal kurang
dokumen. Data dianalisis mendukung untuk pelayanan gratis
secara kualitatif dan sementara tidak ada pemisahan yang jelas
diperkuat dari data antara pengguna askeskin dan gratis
kuantitatif dalam bentuk
proporsi.

Jurnal Kebijakan Analisis Kebijakan analisis kebijakan Jaminan Jenis Penelitian ini Kebijakan Jamkeskot Bengkulu dilaksanakan
Kesehatan Indonesia, Jaminan Kesehatan Kesehatan Kota dalam upaya penelitian kualitatif, belum menerapkan prinsip asuransi, dimana
Vol. 02, No. 1 Maret Kota Bengkulu Dalam meningkatkan efisiensi dan sedangkan berdasarkan penyelenggara berfungsi mengendalikan
2013 Upaya Efisiensi Dan efektifitas pelayanan kesehatan tujuan, jenis penelitian ini mutu dan biaya pelayanan kesehatan yang
Efektifitas Pelayanan dasar dan upaya kesehatan eksploratif (penjelajahan), diberikan baik di pelayanan dasar/primer
Di Puskesmas masyarakat yang dapat Unit Analisis: 1) Puskesmas maupun di pelayanan rujukan.
menurunkan jumlah kunjungan 20 Unit, 2) Penyelenggaran
berobat dan rujukan ke rumah : PT. Askes 2 orang dan
sakit. Bag. Kesra 2 orang; 3)
Pemerintah Kota : Kelapa
Bag. Kesra 1 orang, Dinas
Kesehatan Kota Bengkulu 2
orang. Instrument adalah :
1) Pedoman Kuesioner.
Pengumpulan data dengan
cara : 1) Wawancara; 2)
Observasi dokumen .

Anda mungkin juga menyukai