Anda di halaman 1dari 5

Dewi Rochmatul Iasnaeni

140351606512
Off A / 2014

1. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan populasi! sertai


dengan contoh yang ada di sekeliling Anda!

Pertumbuhan populasi ditandai dengan adanya perubahan jumlah populasi di daerah


tertentu pada setiap waktu. Pertumbuhan populasi biasanya ditandai dengan peningkatan
jumlah populasi tertenu. Beberapa factor yang mempengaruhi pertumbuhan populasi
secara garis besar adalah

a. Tingkat kelahiran/ angka kelahiran


Semakin tinggi angka kelahiran dalam suatu populasi maka semakin cepat pula
pertumbuhan populasi tersebut.Contohnya jumlah kelahiran bayi di Kecamatan Turen
Talangsuko lebih banyak daripada jumlah kematian yang ada. Sehingga dapat
menyebabkan meningkatnya populasi manusia.
b. Tingkat kematian / angka kematian
Pertumbuhan populasi secara alami dapat dihitung dari selisih antara jumlah
kelahiran dan jumlah kematian. Semakin tinggi angka kematian maka akan semakin
kecil angka pertumbuhan populasi.Contohnya pada daerah Malang Selatan angka
kematian bayi lebih tinggi daripada angka kelahiran bayi yang disebabkan karena
mewabahnya nyamuk demam berdarah sehingga membuat banyak kematian pada bayi
yang ada di daerah tersebut. Dengan bertambahnya angka kematian ini maka angka
kelahiran akan menurun.
c. Perpindahan / migrasi
Migrasi dapat menyebabkan bertambah maupun menurunyya suatu populasi.
Misalnya dalam populasi burung Finch migrasi terjadi karena pada daerah lama,
jumlah ketersediaan makanannya semakin menipis, adanya pemangsa lain yang
menguasai populasi tersebut, adanya persaingan dengan makhkluk hidup sesame
spesies maupun spesies lainnya dan faktor lingkungan yang tidak lagi mendukung
untuk kelangsungan hidup suatu populasi dan lain lain.
Secara lebih khusus, factor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan populasi
diantaranya adalah adanya natalitas, imigrasi, mortalitas, dan emigrasi.

a. Natalitas
Natalitas adalah laju kelahiran yang dihasilkan populasi dalam suatu waktu
tertentu. Natalitas dapat dikatakan sebagai lahirnya individu baru dalam suatu
populasi. Contohnya adalah lahirnya spesies kucing dalam suatu populasi kucing.
Lahirnya anak kucing yang biasanya lebih dari 2 ekor menyebabkan laju pertumbuhan
populasi kucing cepat meningkat.
b. Imigrasi
Imigrasi adalah kedatangan individu atau populasi baru pada suatu tempat yang
baru. Imigrasi terjadi karena beberapa sebab diantaranya adalah karena keadaan
lingkungan yang sebelumnya sudah tidak bisa ditempati lagi setelah terjadi kebakaran
hutan, ketersediaan bahan makanan yang mulai menipis dan semakin habis, adanya
predator atau pemangsa lain yang mengancam populasi tersebut, adanya persaingan
dalam mendapatkan makanan dan tempat tinggal antara satu populasi dengan populasi
yang lain dan sebagianya. Contoh sama seperti Burung Finch sebelumnya.
c. Mortalitas
Mortalitas adalah angka kematian individu atau populasi. Contohnya matinya
populasi tikus di ekosistem secara mendadak karena ada racun tikus yang disebar
oleh petani. Penurunan jumlah tikus dalam ekosistem sawah akan membawa
dampak positif maupun negative bagi ekosistem sawah terutama pada rantai
makanan yang ada. Penurunan jumlah tikus menyebabkan naiknya produksi
tanaman padi dan menurunnya populasi ular.
d. Emigrasi
Emigrasi merupakan perpindahan suatu individu maupun populasi
meninggalkan wilayah yang sebelumnya pernah ditempatinya. Hal ini dapat
disebabkan karena fakotr lingkungan tempat tinggal yng lama sudah tidak cocok
lagi, ketersediaan makanan menipis dan adanya predator atau pemangsa lain yang
menguasai tempat tinggal suatu populasi tersebut. Contoh emigrasi sekelompok
banteng hutan yang kehilangan tempat tinggalnya jkarena ada pembakaran hutan,
penebangan pohon liar dan perusakan lingkungan sehingga merusak tempat tinggal
banteng hutan tersebut.

2. Anda sedang menguji hipotesis yang menyebutkan bahwa densitas populasi tumbuhan
dipengaruhi oleh jamur patogen yang menginfeksi tumbuhan tersebut. Hal ini nampak
adanya bercak-bercak pada daun sehingga memudahkan Anda untuk membedakan
tumbuhan yang terinfeksi atau tidak. Coba buat desain eksperimental untuk menguji
hipotesis Anda, termasuk kelompok perlakuan dan kontrol. Buatlah data dan hasil
yang kamu perkirakan untuk menguji hipotesismu. Bahaslah hasil Anda!

Desain Eksperimental
Pengaruh jamur patogen pada densitas populasi tumbuhan bayam diuji
menggunakan 2 petak tanah yang diberi perlakuan berbeda. Pada tumbuhan bayam di
petak pertama diberi jamur pathogen (P1) sedangkan tumbuhan bayam di petak kedua
tidak diberi jamur pathogen (P2) yang digunakan sebagai pembanding. Tumbuhan
bayam yang terinfeksi jamur patogen ditandai dengan adanya bercak-bercak pada
daun sehingga memudahkan untuk membedakan tumbuhan bayam yang terinfeksi
dengan yang tidak. Tumbuhan diamati selama 6 hari berturut-turut dan diperoleh hasil
densitas populasi sebagai berikut.
P1 36 34 32 29 26 24
P2 35 32 31 28 24 23

Perlakuan :
tumbuhan diberi jamur patogen pada petak pertama
tumbuhan tidak diberi jamur patogen pada petak kedua
variabel kontrol : jenis tanaman,umur tanaman, luas area.

Rumusan Masalah : Apakah jamur patogen berpengaruh terhadap densitas populasi


tumbuhan bayam ?

Hipotesis : Jamur patogen berpengaruh terhadap densitas populasi tumbuhan

Uji Hipotesis Uji t berpasangan

Hari ke 1 2 3 4 5 6 Rerata
P1 36 34 32 29 26 24 30,1667
P2 35 32 31 28 24 23 28,83
Selisih 1,0 2,0 1,0 1,0 2,0 1,0
Xi2 = 12,00
X = 8,0
n =6

(X)2
Xi 2
s =
1

( 8,0)2
12,00
= 6
61
64,00
12,00
= 6
5
12,00 10,667
=
5

1,333
=
5
= 0,2666
= 0,5163

sx =

0,5163
=
6
0,5163
=
2,449
= 0,2108

t hitung =

30,166728,83
=
0,2108
1,3367
=
0,2108
= 6,341

rujukan t hitung (6,341) dengan t-tabel 0,05 (dB = 6-1 = 5) diperoleh bahwa t 0,05
(dB=5) = 2,571
hasil dari t hitung = 6,341 lebih besar daripada 2,571, sehingga hipotesis penelitian
diterima berarti jamur patogen berpengaruh terhadap densitas populasi tumbuhan

Kesimpulan Penelitian :
a. Jamur patogen berpengaruh terhadap densitas populasi tumbuhan
b. Rerata densitas populasi tumbuhan bayam yang diberi jamur patogen 30,1667
lebih tinggi daripada rerata densitas populasi tumbuhan bayam yang tidak diberi
pathogen yang sebesar 28,83

3. Jawablah gambar di bawah ini!

Suatu populasi pasti memiliki densitas populasi. Densitas populasi adalah besaran
populasi atau kepadatan populasi yang terdapat dalam suatu unit ruang atau tempat
tertentu (jumlah jangkrik/luas area). Pada pernyataan diatas jika kita ingin menaikkan
omset penjualan jangkrik, kita harus bisa memperhitungkan pada kepadatan populasi
berapa jangkrik dapat bertahan hidup dan cocok dengan tempat tinggalnya. Kepadatan
populasi jangkrik idealnya tidak boleh lebih dari 210 jangkrik /m2 .
Berdasarkan table yang ada, terdapat 3 tangki jangkrik yang masing-masing
memiliki jumlah jangkrik yang berbeda-beda. Pada tangki pertama, dengan luas area 0,80
m2 jumlah jangkrik adalah 200 ekor sehingga densitasnya sebesar 250 ekor/ m2 . Pada
tangki kedua dengan luas area 0,80 m2 dengan jumlah jangkrik 150 diperoleh densitas
populasinya 187,5 ekor/ m2. Pada tangki ketiga dengan luas area 1,5 m dan jumlah
populasi jangkrik 315 ekor maka densitas populasinya adalah 210 ekor/ m2.
Dari perhitungan tersebut, maka densitas populasi yang tidak ideal adalah densitas
yang terdapat pada tangki 1 yaitu 250 ekor/ m2, sedangkan pada tangki kedua dan ketiga
sudah memenuhi batas idealnya populasi jangkrik. Agar jangkrik yang dipelihara tidak
mati, maka kita harus memindahkan jangkrik yang melebihi batas densitas populasinya di
tangki 1 ke dalam tangi 2 maupun 3 agar terjadi keseimbangan populasi. Jika tidak
dipindahkan maka besar kemungkinan jangkrik pada tangi 1 akan cepat mati. Hal ini
disebabkan karena pada tangki 1 yang seharusnya dihuni oleh kurang lebih 210 ekor/ m 2 ,
tangki tersebut dihuni oleh 250 ekor/ m2 memiliki kandungan oksigen yang terbatas,
terjadi perebutan makanan dan kurang bebas bergerak pada ruang yang sempit. Jangkrik
yang berada pada tangki 1 terlalu banyak sehingga harus saling berlomba-lomba untuk
mendapatkan oksigen dan agar tetap bertahan hidup.

1. Jika dalam suatu tank terdapat banyak sekali jangkrik, maka akan terjadi kematian
pada jangkrik tersebut karena kekurangan oksigen, persaingan untuk mendapatkan
makanan dan kurangnya ruang yang bebasa untuk bergerak. Untuk mengatasi hal
teersebut, kita dapat memindahkan populasi jangkrik pada tangki yang kelebihan
populasi yaitu tangki 1 dipindahkan ke dalam tangki 2 agar jumlah populasinya
seimbang. Pemindahan ini juga perlu memperhatikan densitas populasi yang ideal
pada jangkrik, jadi masing-masing tangki tidak boleh melebihi densitas sebesar 210/
m2 .
2. Pada sawah seluas 250 m2 yang memiliki densitas populasi jangkrik sebesar 2,4
jangkrik / m2 maka jumlah populasi jangkrik yang ada adalah sebesar 600 ekor
jangkrik. Hasil ini diperoleh dari densitas populasi dikalikan dengan luar area lahan.
Kepadatan / densitas populasi disawah lebih rendah daripada kepadatan/ densitas
populasi pada tangki karens sawah memiliki area yang lebih luas da nada pada
lingkungan yang terbuka dengan alam. Jangkrik lebih mudah bertahan hidup pada
sawah daripada tangki karena di sawah jangkrik mudah mendapatkan makanan dan
memenuhi kebutuhan hidupnya. Jangkrik dapat bergerak bebas dan menghirup
oksigen dengan bebas karena kepadatannya sedikit. Jika dibandingkan dengan
hidupnya di dalam tangki jangkrik sulit untuk mendapatkan makanan karena banyak
persaingan , namun jumlah jangkrik makin bertambah di dalam tangki karena tidak
ada predator yang akan memangsa sehingga jangkrik tidak berkurang jumlahnya. Di
sawah populasi jangkrik menurun juga dapat disebabkan karena ada pemangsa /
predator yang memangsanya sehinyya jumlahnya akan menurun.

Anda mungkin juga menyukai