Anda di halaman 1dari 14

PERCOBAAN 1

LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA FISIK

PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN MASSA


JENIS GAS

Yang dibina oleh :


1. Bapak Drs. Sumari, M.Si
2. Bapak Drs. H. Ridwan Joharmawan M.Si.

OLEH:
KELOMPOK: 2

1. Hanina Mardhiyah (140332603202)**


2. Onki Damara (14033260)

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Februari 2016
PERCOBAAN 1

PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN MASSA JENIS GAS

A. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan diharapkan mahasiswa dapat
menentukan berat molekul suatu senyawa yang mudah menguap dengan cara
mengukur massa jenis uap dari senyawa tersebut.

B. DASAR TEORI
Percobaan ini dilakukan dalam rangka untuk menentukan berat
molekul suatu senyawa volatile dengan menggunakan massa jenis.
Perhitungan tersebut menggunakan rumus gas ideal. Persamaan gas ideal
merupakan gabungan dari tiga hukum gas, yakni hukum gas boyle, Charles,
dan Avogadro. Boyle menyatakan bahwa volume gas dalam suatu ruangan
tertutup akan berbanding terbalik dengan tekanannya pada suhu konstan.

P1 V1 = P2 V2
Sedangkan Charles menyatakan bahwa volume dari gas dalam ruangan
tertutup pada tekanan tetap adalah sebanding dengan suhunya yang
dinyatakan dalam Kelvin.

=

Avogadro menyatakan bahwa volume yang sama dari berbagai gas
pada suhu dari tekanan yang sama mengandung jumlah molekul yang sama.
Jumlah molekul yang sama dari berbagai gas pada suhu dan tekanan yang
sama akan mempunyai volume yang sama sehingga didapat persamaan gas
ideal.
PV=nRT
Persamaan yang gas ideal yang telah didapat dapat digunakan untuk
menentukan berat molekul suatu zat volatil dengan massa jenis uap dari
senyawa tersebut dengan terlebih dahulu menurunkan rumus tersebut dalam
bentuk massa jenis ().
=

=


=

=
Keterangan:
P : tekanan gas (atm)
Mm : berat molekul (g/mol)
massa jenis (g/mL)
R : tetapan gas (0,082 L atm/mol K)
T : suhu (K)
Berat molekul zat volatil tersebut dapat ditentukan jika gas sudah
mencapai titik kesetimbangan. Keadaan kesetimbangan tercapai jika tekanan
zat volatil dalam Erlenmeyer sama dengan tekanan atmosfer, volume sama
dengan volume labu Erlenmeyer dan suhu sama dengan suhu titik didih air
dalam penangas air. Dalam hal ini zat volatil dalam Erlenmeyer tertutup yang
berlubang kecil akan ditentukan berat molekulnya, dipanaskan terlebih dahulu
dalam penangas air yang bersuhu kurang lebih 100 oC (zat volatil memilki
titik didih lebih rendah dari air).
Zat volatil tersebut akan menguap dan mendorong udara dalam
Erlenmeyer sampai tercapai kesetimbangan.

C. ALAT DAN BAHAN


ALAT :
Labu erlemeyer (150 mL)
Beaker glass (600 mL)
Aluminium foil
Karet gelang
Jarum
Neraca analitik
Desikator
Barometer
BAHAN
Cairan Volatil (Klorofrom / CHCl3)
Air

D. PROSEDUR PERCOBAAN
NO Langkah kerja
1 Diambil sebuah labu erlenmeyer berleher kecil yang bersih dan kering,
tutup labu erlenmeyer dengan menggunakan aluminium foil dan karet
gelang

2 Ditimbang labu Erlenmeyer + aluminium foil + karet gelang dengan neraca


analitik

3 Dimasukkan kurang lebih 5 mL cairan volatil (CHCl3)


Ditutup kembali dengan karet gelang erat-erat sehingga tutup ini bersifat
kedap udara
Digunakan jarum untuk membuat lubang kecil pada aluminium foil agar uap
dapat keluar

4 Direndam labu Erlenmeyer dalam penangas air bersuhu kurang lebih 100

sampai air berada 1 cm dibawah aluminium foil (dibiarkan labu Erlenmeyer


tersebut dalam penangas air sampai cairan volatil (CHCl3) menguap. Dicatat
suhu pwnangas air tersebut

5 Diangkat labu Erlenmeyer dari penangas, dikeringkan segera air yang


terdapat pada bagian luar labu Erlenmeyer dengan lap
Ditempatkan labu Erlenmeyer dalam desikator sampai uap yang terdapat
dalam labu Erlenmeyer akan kembali menjadi cairan
6 Ditimbang labu Erlenmeyer dengan neraca analitik sehingga dapat diketahui
massa zat volatil

7 Air dimasukkan dalam labu erlenmeyer tadi sampai penuh


Ditimbang labu erlenmeyer yang berisi air dengan neraca ohaous (untuk
mengetahui volume air sehingga bisa dicari massa air dengan cara =
( 29)

8 Diukur tekanan atmosfer dengan barometer


9 Dihitung factor koreksi

E. DATA PENGAMATAN
HASIL
NO. PENGAMATAN
PENGAMATAN
1. Massa erlenmeyer + aluminium foil + 75,303 g
gelang karet
2. Suhu penangas air 86,5C
3. Massa erlenmeyer + aluminium foil + 75,824 g
gelang karet + kloroform
4. Massa kloroform (CHCl3) 0,521 g
5. Massa erlenmeyer + air 219,34 g
6. Massa air 142,64 g
7. Suhu air (suhu kamar) 28oC
8. Kerapatan (densitas) air pada suhu 28oC 0,9963 g/ml
9. Tekanan atmosfer 740,0 mmHg
10. Massa erlenmeyer 74,559 g

F. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN


Pada percobaan kali ini, dilakukan penentuan berat molekul suatu zat
volatil yang memilki titik didih dibawah 100C. Zat volatil yang digunakan
adalah kloroform (CHCl3).
Dari percobaan yang telah dilakukan diperoleh data-data sebagai
berikut :
HASIL
NO. PENGAMATAN
PENGAMATAN
1. Massa erlenmeyer + aluminium foil + 75,303 g
gelang karet
2. Suhu penangas air 86,5C
3. Massa erlenmeyer + aluminium foil + 75,824 g
gelang karet + kloroform
4. Massa kloroform (CHCl3) 0,521 g
5. Massa erlenmeyer + air 219,34 g
6. Suhu air (suhu kamar) 28oC
7. Kerapatan (densitas) air pada suhu 28oC 0,9963 g/ml
8. Tekanan atmosfer 740,0 mmHg
9. Massa erlenmeyer 74,559 g
Penentuan berat molekul zat kloroform dapat ditentukan denganmenggunakan
prinsip gas ideal, P V = n R T.

Diketahui :
Massa kloroform = 0.521 g
Massa Air = (Massa erlenmeyer + air) (Massa erlenmeyer)
= 219,34 g - 74,559 g = 144,781 g
massa air 144,781 g 1
Volume air = = 0,9963 g/ml = 145,318 m x 1000 = 0,145318 L
air

Volume ruang erlenmeyer = volume uap kloroform = volume air= 0,145318 L


mkloroform 0.521 g g
kloroform = = = 3,586 L
Vkloroform 0,145318 L

1
P atmosfer = 739,5mmHg 760 = 0.9730

R = 0.082 L atm mol-1 K-1


T = 87 oC + 273 = 360 K
Ditanya : Berat molekul / M CHCl3?
Jawaban :
Dengan menggunakan persamaan gas ideal:
= ; kemudian persamaan gas ideal tersebut diturunkan
menjadi sebagai berikut:
zat volatil
zat volatil = RT
zat volatil
zat volatil
zat volatil = RT
zat volatil
zat volatil
zat volatil = RT
zat volatil
zat volatil
zat volatil = RT
atmosfer
kloroform
kloroform = RT
atmosfer
3,586 1
kloroform = x 0,082 L atm 1 1 x 360 K = 108,8 1
0.9730
= ,

Jadi berat molekul kloroform(CHCl3) berdasarkan hasil percobaan


adalah sebesar 108,8 1. Sedangkan berdasarkan teori dietaui bahwa
kloroform(CHCl3) memiliki berat molekul sebesar 119,5 g mol-1. Sehingga
besarnya kesalahan atau penyimpangan didapatkan sebagai berikut.


% = | | %

. ,
% = | | %
.
% = , %

Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya pemanasan


zat volatil yang tidak tepat, kondensasi yang terlalu cepat sehingga seluruh zat
volatil belum kembali menjadi cairan dan ketika erlenmeyer diangkat dari
penangas belum benar-benar dilap dengan kering akibatnya penimbangan
massa zat volatil kurang baik. Selain itu suhu penangas dan tekanan atmosfer
pada waktu percobaan juga mempengaruhi.

Faktor Koreksi
Hasil yang diperoleh sebenarnya masih mengandung kesalahan yaitu,
adanya udara dalam Erlenmeyer yang hilang dan juga tidak semua uap cairan
panas kembali ke bentuk cairnya ketika didinginkan. Oleh karena itu untuk
mendapatkan hasil yang paling mendekati sebenarnya digunakan faktor
koreksi.
Faktor koreksi untuk kloroform adalah :
1163.03
log = 6.90328
(227.4 + )
Keterangan :
P = tekanan (mmHg)
T = suhu (oC)
Faktor koreksi dipengaruhi oleh suhu udara pada saat percobaan. Pada
faktor koreksi, didapatkan tekanan terkoreksi yang digunakan untuk
menghitung massa zat volatil yang hilang sebagai berikut. Setelah faktor
koreksi dihitung maka massa udara yang hilang dapat diketahui dan dapat
dihitung kembali berat molekul dari kloroform.
1163.03
log = 6.90328
(227.4 + )
1163.03
log = 6.90328
(227.4 + 28)
log = 6,90328 4,55375
log = 2,34952
= 232,62482
232,62482
= = 0,30608
760
massa zat volatil yang hilang
P Mm udara = RT
V zat volatil

0,30608 28.8 1 = 0.082 1 1 301
0,145318 L
0,30608 28.8 1 0,145318 L
=
0.082 1 1 301
1,28101542
= = 0,0519 g
24,682

Sehingga massa zat volatil total adalah massa zat volatil ditambah
massa zat volatil yang hilang
m total = 0.521 + 0.0519 = 0.5729
Maka dapat dihitung berat molekul sebagai berikut.
0.5729
0.9730 Mkloroform = 0,145318 L 0.082 L atm mol-1 K-1 360 K

116,3793061 1
Mkloroform =
0.9730
Mkloroform = 119,6087 1

Dan besarnya kesalahan dapat dihitung kembali sebagai berikut.



% = | | 100%

119.5 g mol1 119,6087 1


% = | | 100%
119.5 1

% = 0,09 %

Tingkat kesalahan (% ) dengan faktor koreksi ternyata lebih


kecil daripada hasil percobaan. Menghitung % error dengan faktor koreksi
mempertimbangkan hilangnya gas zat volatile (kloroform), sehingga hasilnya
mendekati hasil sebearnya.

G. KESIMPULAN
Berat molekul zat volatile (CHCl3) yang diperoleh dari hasil
percobaan adalah sebesar 108,8 1 dengan tingkat kesalahan
8,8 %.

H. DAFTAR PUSTAKA
Atkins, Peter dan Julio De Paula.2010.Physical Chemistry 9thedition.New
York: W. H. Freeman and Company
Brady, James E. 1999. Kimia Universitas, Jilid 1,
edisikelima.BinarupaAksara: Jakarta.

HallidaydanResnick. 1978. FisikaJilid I. Erlangga: Jakarta.

Sumari,Yahmin, Ida Bagus Suryadharma.2016.Petunjuk Praktikum Kimia


Fisika.Malang:Kimia FMIPA UniversitasNegeri Malang
PERTANYAAN
1) Apakah yang menjadi sumber kesalahan utama dalam bercobaan ini ?
Sumber kesalahan utama pada percobaan yang telah dilakukan yaitu:
Pada saat penimbangan labu Erlenmeyer yang ditutup aluminium foil
yang diikat dengan karet gelang, dalam labu Erlenmeyer tersebut
terdapat udara sehingga berat udara tersebut juga ikut tercatat oleh
neraca
Adanya uap zat volatil yang keluar pada saat pemanasan yang tidak
bisa dikembalikan lagi pada proses pendinginan dalam desikator
Ketidaktepatan dalam pemanasan dan kondensasi. Pemanasan yang
dilakukan terlalu lama mengakibatkan gas zat volatil banyak yang
hilang. Sedangkan pada kondensasi, pengembunan dilakukan cukup
cepat sehingga terdapat gas volatil yang belum menjadi cair. Hal
tersebut mempangaruhi pengukuran massa zat.
Saat pemanasan zat volatile kurang tepat dalam menentukan suhu zat
saat menguap karena suhu air yang tidak konstan.

2) Dari analisis penentuan berat molekul suatu cairan X yang bersifat volatil
diperoleh nilai = 120 g/mol. Hasil analisis menunjukkan bahwa senyawa
tersebut mengandung unsur karbon 10 %, klor 89 %, dan hydrogen 1%.
Tentukan rumus molekul senyawa tersebut.
Diketahui :
Berat molekul cairan X = 120 g/mol
C = 10 %
Cl = 89 %
H=1%
Ditanya : rumus molekul zat X
Jawab :
Misal massa total zat 100 gram.
10
Massa C = 100 100 = 10
89
Massa Cl = 100 100 = 89
1
Massa H = 100 100 = 1

Maka,
1
= 10 = 0.833
12
1
= 89 = 2.51
35.5
1
= 1 = 0.833
1
Perbandingan mol = C : Cl : H = 0.833 mol : 2.51 mol : 1mol 1 3 1
Rumus empiris zat X yaitu : CHCl3
Rumus molekul zat X : CnHnCl3n
(12 ) + (1 ) + (35.5 3) = 120
119.5 = 120
120
=
119,5
1
Rumus molekul zat X yaituCHCl3

Anda mungkin juga menyukai