“Ulat Jerman”
Oleh :
Kelompok 19
Kelas A
Anisah 200110180054
Dadan Muhammad Ramdan 200110180125
Erie Erwanto 200110180167
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan
nikmat iman dan kesehatan, sehingga kami diberi kesempatan yang luar biasa ini,
yaitu kesempatan untuk menyelesaikan tugas Mata Kuliah Produksi Satwa Harapan
berupa makalah dengan judul “Ulat Jerman”.
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan Nabi
kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan karunianya untuk kita
semua. Kami juga berharap dengan sungguh-sungguh agar makalah ini mampu
berguna serta bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan
dalam bidang peternakan.
Karena keterbatasan pengetahuan kami, makalah ini belum bisa dikatakan
sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran untuk
memperbaiki pembuatan makalah dikesempatan selanjutnya. Atas segala kekurangan
dan kesalahan yang ada dalam penulisan laporan praktikum ini, kami mohon maaf
yang sebesar-besarnya.
Penulis
ii
DAFTR ISI
iii
I
PENDAHULUAN
merupakan bahan pakan popular yang banyak digunakan para penghobi untuk
diberikan kepada reptil, burung kicauan, dan unggas lainnya. Penggemar burung dan
lipat lebih besar dari pada ulat hongkong. Ulat jerman juga dianggap lebih aman
Kandungan protein dan zat gizi lainnya pada ulat jerman juga lebih tinggi dari
pada ulat hongkong. Bahkan, ulat jerman juga memiliki sistem kekebalan tubuh yang
lebih tinggi, sehingga ketika termakan burung bisa membantunya dalam menangkal
berbagai agen penyakit seperti virus, bakteri, jamur, maupun parasit. Semua ini makin
menegaskan kalau ulat jerman lebih aman dan bermanfaat bagi burung kicauan
daripada ulat jerman. Berikut ini beberapa kandungan gizi pada ulat jerman : Protein :
19,06 %, Lemak : 14,19 %, Kalsium : 173 ppm, Serat kasar: 2,60 % (Munandi,
2015). Selain nilai gizinya lebih tinggi, kandungan khitin (exoskeleton) pada ulat
jerman jauh lebih sedikit daripada ulat jerman. Dengan demikian, pakan ini lebih
mudah dicerna dan aman bagi saluran pencernaan burung, meski burung
1
Berdasarakan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnnya:
2
II
PEMBAHASAN
Ulat jerman atau yang juga dikenal dengan sebutan superworm merupakan
ulat yang berukuran 5 cm sampai 6 cm. ulat jerman adalah larva kumbang hitam. Ulat
jerman atau King Mealworm (Zophobas morio) adalah salah satu bahan pakan yang
paling banyak digunakan sebagai pakan reptil, burung, unggas, dan ternak lainnya.
Ukuran tubuhnya bisa 7 kali lipat lebih besar daripada ulat hongkong. Kandungan
protein dan zat gizi lainnya pada ulat jerman juga lebih tinggi daripada ulat jerman.
Bahkan, ulat jerman. Awalnya, bibit ulat jerman didatangkan dari Amerika Tengah
dan Amerika Selatan.
ini, Z.morio diidentifikasi sejenis dengan Zophobas aratus yang sebelumnya Tenebrio
atratus (Kirsch, 1866). Zophobas morio termasuk dalam keluarga kumbang besar
yang disimpan. Di alam, telah dilaporkan berasosiasi dengan guano kelelawar buah
dan serasah organic. Hal ini menelusuri asal - usulnya di daerah tropis Amerika
3
Tengah dan Selatan namun, saat ini telah juga diperkenalkan ke wilayah lain di Eropa
dan Asia. Sifat biologis dari ulat jerman yaitu tidak menyukai cahaya dan terkenal
sangat rakus. Bibit yang baik dilihat dari umur ulat yaitu minimal umur 5 bulan,
labrum. Labrum adalah bagian seperti bibir di dekat mulut untuk membantu
makan.
padanya.
belakang dan anus. Seluruh perut berisi saluran pencernaan dan menyimpan
4
1) Sistem Reproduksi Betina
Serangga betina memiliki dua indung telur, masing-masing terdiri dari banyak ruang
kemudian dilepaskan ke saluran telur. Dua saluran telur lateral, satu untuk setiap
“Spermatozoa dihasilkan dalam sepasang testis pada jantan. Setiap testis disusun oleh
tubular follicle yang dapat bervariasi mulai dari satu buah pada Apterigota dan
sampai 300 pada Hymenoptera. Follicle tersebut dilindungi oleh peritoneal sheath.
Follicle terhubung pada kelenjar utama yaitu vas deferens, bagian ujung vas deferens
5
membesar dan terdapat seminal vesicle yang berfungsi sebagai penyimpanan sebelum
disalurkan pada betina. Kedua vas deferens ini bermuara ke saluran ejakulatori
metamormofis secara sempurna. Daur hidupnya dimulai dari telur yang menetas
menjadi larva dan kemudian berubah menjadi kepompong dan kahirnya menjadi
dengan fase telur – larva – pupa – imago atau dewasa. Perbedaan dari fase telur
Hal itu ditandai dengan empat tahapan penting yaitu telur, larva, kepompong, dan
a) Gambar A ialah tahap telur -> telur ini meneta setelah berumur 7-10 hari
b) Gambar B ialah tahap larva -> telur menetas akan menjadi ulat jerman yang
mana ulat ini dijadikan makanan hewan peliharaan untuk burung, ikan, dan
sebagainya.
6
c) Gambar C ialah tahap kepomong -> ulat dewasa yang sudah berumur sekitar
30 hari akan menjadi kepompong. Tahap ini ulat tidak membutuhkan makan,
akan tetapi perlu dijaga agar nantinya bisa menjadi kumbang dewasa.
d) Gambar D ialah tahap kumbang muda dan kumbang dewasa -> Masa
kepompong sudah usai dan akhirnya menjadi kumbang muda. Kumbang muda
ini berwarna putih dan berubah menjadi warna merah, dan akhirnya berubah
menjadi kumbang dewasa dengan warna hitam pekat. Proses ini memakan
waktu 24 jam.
hidupnya, dan akan mati dengan sendirinya jika sudah tidak produktif. Masa hidup
kumbang kurang lebih 4-5 bulan saja. kehamilan pada kumbang betina ditandai
a) Saringan atau ayakan berfungsi untuk memisahkan media dedak yang kasar
dengan yang halus selain itu, ayakan juga berfungsi untuk memisahkan ulat
yang sudah siap panen dengan medianya.
yang akan diberikan sebagai minuman bagi indukan dan larva ulat jerman.
c) Baskom berfungsi sebagai wadah bagi ulat jerman yang sudah siap panen dan
7
e) Botol yakult berfungsi sebagai tempat pemuasaan ulat jerman yang akan
dijadikan indukan
2) Kandang
Kandang indukan ulat jerman (kepik) untuk tempat bertelur yang baik yaitu
memiliki dinding yang licin dengan ukuran 30x60 cm dan tinggi 10 cm. Hal tersebut
berguna agar kepik ulat jerman tidak kabur keluar dari tempat yang sudah disediakan.
Untuk kandang kepik bertelur bisa menggunakan wadah kotoran kucing (litter tray),
akuarium plastik untuk kandang hewan kecil, atau membuatnya snediri dari
lakban hal tersebut berguna agar kepik tidak bisa keluar dari kandang.
menjadi pakan ulat jerman itu sendiri ketika telah menetas menjadi larva kecil, seperti
gandum,dedak padi, serbuk gergaji, atau kombinasi dari ketiga bahan tersebut.
Apabila dalam pemilihan media terlalu kasar akan membuat pemisahan media dengan
ulat jerman menjadi lebih sulit, untuk solusiya yaitu bisa mengahuskan media atau
dengan mengayak terlebih dahulu untuk memisahan antara media kasar dengan yang
halus. Untuk ketebalan media sebagai alas kandang yaitu berkisar 2-4 cm, hal
tersebut karena media tersebut sekaligus untuk cadangan sebagai pakan larva ulat
Pakan yang baik untuk ulat jerman biasanya berupa ampas tahu dalam
sehari ulat diberi satu kali. Untuk minum kepik dan ulat jerman dapat menggunakan
buah buahan seperti pepaya muda atau pun limbah sayuran sebagai penggantinya.
8
Cara pemberian pakan sayuran atau buah muda yaitu dengan mengiris tipis agar lebih
mudah bagi ulat untuk memakannya. Upayakan sehabis ulat makan, kotak
pemisahan telur yang sudah menjadi ulat jerman pada usia 1 bulan, dimana setiap
kotak ukuran 40 x 60 cm dibagi menjadi dua kotak, dan pemisahan yang berikutnya
ketika ulat jerman telah berusia 2 bulan setiap kotak ulat jerman dibagi menjadi dua
kotak lagi. Untuk setiap kali pemisahan sebaiknya menggunakan alat penyaring atau
ayakan.
Lokasi bertelur kumbang terpisah dengan lokasi pembesaran ulat jerman, hal
ini sebagai antisipasi jika terdapat virus pada ulat jerman tidak sampai mengganggu
aktivitas kumbang jerman untuk bertelur. Dan pada awal beternak sebaiknya lokasi,
rak, kotak ternak ulat jerman maupun kumbang harus steril dari berbagai
kemungkinan virus, kuman dan semacamnya dengan cara menyemprot dengan bahan
1) Investasi
a) Peralatan Harga
9
pembuatan rak kayu Rp. 65.000
b) Biaya Variabel
= Rp. 612.000
10
2.7 Manfaat dan Kegunaan Beternak Ulat Jerman
2) Sebagai pakan burung kicau yang dapat merangsang birahi dan tidak membuat
4) Sebagai pakan ikan predator yang dapat membantu mengeluarkan warna dan
mempercepat pertumbuhan
5) Ulat jerman juga dapat digunakan sebagai tambahan produk kecantikan yang
diambil dari ekstrak minyak karena kandungan proteinnya bagus untuk kulit
6) Diluar negeri ulat jerman dijadikan sebagai pengganti protein hewani.
11
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1) Ulat jerman merupakan larva kumbang hitam atau dikenal dengan sebutan
Superworm dengan ukuran sekitar 5-6 cm. ulat ini dijadikan sebagai pakan
3) System reproduksi kumbang betina memiliki dua indung telur dan produksi
4) Siklus hidup ulat jerman berawal dari fase telur – larva – pupa – imago atau
dewasa.
sehari, pemisahan umur 15 hari, 1 bulan dan umur 2 bulan untuk dilakukan
pembesaran.
biaya/ modal operasional sekitar Rp. 588.000 dengan pendapatan kotor per
bulan Rp. 1.200.000. Sehingga Laba bersih yang diperoleh per bulan sekitar
Rp. 612.000.
12
DAFTAR PUSTAKA
Hartiningsih dan Fitasari, E. 2014. Aplikasi limbah sayuran pasar dan buah-buahan
pada media pakan yang berbeda untuk meningkatkan bobot panen ulat
Munandi, A. 2015. Ulat jerman lebih aman daripada ulat jerman. www.
http://omkicau.com/2013/09/22/ulatjerman-lebih-aman-daripada-
13