Anda di halaman 1dari 10

UJIAN SKILLS LAB 414

1. Kontrol plak

● Kontrol plak adalah suatu metode pembersihan plak oleh pasien, dan merupakan variable
terpenting yang menentukan kesehatan status periodonsium seseorang.

● Kontrol plak bertujuan untuk mengganggu pembentukan biofilm dengan berbagai alat dan
teknik. Faktor yang paling menentukan kesembuhan periodontal seseorang bukan teknik
bedah, melainkan tingkat oral hygiene dan motivasi pasien untuk mematuhi jadwal terapi
pemeliharaan.

● Alat dan bahan:


- Kaca mulut
- Pinset
- Sonde
- Excavator
- Lembar pemeriksaan PBI dan HYG
- Sikat gigi
- Lap putih
- Alat tulis
- Probe WHO
- Probe Michigan atau UNC-15
- Model rahang bawah dan rahang atas

● Prosedur:
- Motivasi
o Mengusahakan agar pasien dapat memahami konsep pathogenesis, perawatan, dan
pencegahan penyakit periodontal
o Merubah kebiasaanya dengan melakukan kontrol plak sendiri sesuai petunjuk
o Merubah sikap pasien
- Edukasi
o Menganjurkan cara penyikatan gigi yang lebih efektif
o Skeling 2-3 kali dalam setahun untuk mencegah penyakit periodontal
o Mengevaluasi kebersihan mulut pasien dengan PBI dan HYG
o Menunjukan tanda penyakit seperti plak, poket, dan perdarahan
- Instruksi
o Menganjurkan pasien melakukan sendiri dirumah berulang-ulang sehingga menjadi
suatu kebiasaan
o Mempraktekan penyikatan gigi menggunakan metode Bass pada model

2. Metode sikat gigi


ambil probe, ukur kedalaman pocket dari cej ke dasar poket

● Ketentuan utama:
- Ujung sikat harus membulat dan cukup lembut untuk mencegah kerusakan gigi dan
gingiva
- Penting waktu, frekuensi, dan keahlian dalam menyikat gigi
- Teknik menyikat gigi dibagi berdasarkan arah dan gerakan:
o Teknik Bass (orang dengan atau tanpa penyakit periodontal) teknik sulkuler
(MASUK KE DALAM SULKUS)
- Penyikatan gigi dilakukan dari ingual-posterior region 3-4-1-2
- Kemudian bukal-posterior region 2-1-4-3
- Lalu oklusal region 3-4-1-2
1) Pada gigi posterior region 3 bagian lingual, posisi bulu sikat adalah
horizontal, serabut sikat diletakan pada marginal gingiva mengarah ke
apical dengan sudut 45o terhadap sumbu gigi masuk ke dalam sulkus,
kemudian sikat digetarkan atau diputar pendek-pendek di tempat sebanyak
20 kali setiap lokasi yang meliputi 2-3 gigi, kemudian ditarik kea rah
koronal
2) Pada gigi anterior region 3 bagian lingual, posisi bulu sikat adalah vertikal,
pangkal bulu sikat diletakan pada marginal gingiva mengarah ke apical
dengan sudut 45o terhadap sumbu gigi, masuk ke dalam sulkus, kemudian
sikat digetarkan atau diputar pendek-pendek di tempat sebanyak 20 kali
setiap lokasi yang meliputi 1-2 gigi, kemudian ditarik ke arah koronal
3) Kemudian dilanjutkan penyikatan gigi ke lingual gigi posterior region 4-1-
2
4) Setelah itu penyikatan bagian bukal dari posterior region 2, posisi bulu
sikatnya horizontal
5) Penyikatan dilanjutkan ke bagian bukal anterior region 2, posisi bulu sikat
vertikal
6) Lanjut ke bagian oklusal dimulai dari region 3-4-1-2 dengan digerakan maju
mundur
o Teknik Charter (untuk kasus periodontitis lanjut, dapat digunakan selama fase
penyembuhan pasca bedah kurang lebih 6 bulan setelah operasi)
- Menggunakan sikat gigi bulu halus
- Posisi sikat horizontal menghadap ke koronal 45o terhadap sumbu gigi
- Sikat gigi digetarkan, ditekan ke gingiva interdental (embrasure interproksimal)
sebanyak 20 kali untuk massage gingiva, kemudian tarik ke koronal
- Sisi samping bulu sikat menyentuh permukaan gingiva
o Teknik Modifikasi Stillman/Roll (disarankan setelah bedah plastic periodontal, dan
sebagai perawatan resesi gingiva dan akar terbuka)
- Posisi sikat miring ke apical, tidak boleh masuk ke sulkus
- Sebagian bulu sikat pada gingiva, sebagian pada gigi
- Bulu sikat dirotasikan sedemikin sehingga bulu sikat bergerak ke oklusal
dengan gerakan memutar dilakukan sebanyak 20 kali, kemudian tarik ke
koronal
o Pembersih interdental
- Dental floss (kondisi papilla baik)
- Tusuk gigi (papilla yang resesi)
- Sikat interdental (ruang embrasure terbuka dengan ketinggian papilla rendah)
- Sikat satu ikat
3. PBI
- Digunakan untuk mengukur tingkat keparahan peradangan gingiva
- Alat: probe WHO dan kaca mulut
- Area yang diperiksa
- Teknik:
1) Memasukan ujung probe WHO pada pertengahan marginal gingiva sedalam 0,5 mm
atau sedalam ujung bulatan probe ke dalam sulkus pada papil yang diukur
2) Kemudian probe dijalankan dari dasar kedua segitiga papil ke arah puncak papil dari
arah distal gigi xx ke arah mesial gigi xx
3) Tunggu 15-30 detik guna menunggu respon perdarahan, lalu ditentukan skornya

o Skor 0 : tidak ada perdarahan


o Skor 1 : perdarahan berupa titik
o Skor 2 : perdarahan berupa garis
o Skor 3 : perdarahan berupa segitiga
o Skor 4 : perdarahan menyebar/ spontan menetes
4) Menghitung nilai PBI

PBI = Jumlah skor total perdarahan papil

Jumlah total papil yang diperiksa

4. HYG
- Untuk menilai akumulasi plak pada interdental
- Alat dan bahan: disclosing solution dan kaca mulut
- Teknik:
1) Melakukan pengaplikasian disclosing solution dapat dengan cara:
o Diteteskan dibawah lidah, kemudian dikulum agar tercampur dengan saliva,
kemudian disapukan ke seluruh gigi dengan lidah
o Dipoleskan dengan menggunakan kapas pada tiap papil
o Berkumur dengan larutan yang diencerkan (1-2 tetes disclosing solution, dengan
20 ml air)
2) Kemudian dilihat pewarnaan pada interdentalnya
Pada region 1&3 diperiksa pada bagian oral
Pada region 2&4 diperiksa pada bagian fasial
3) Hasil
- Positif: terjadi pewarnaan pada interdental terdapat akumulasi plak
- Negative: tidak ada pewarnaan pada interdental
4) Dilakukan 2 kali yaitu sebelum melakukan sikat gigi dan sesudah melakukan sikat gigi.
5) Rumus nilai HYG
HYG = jumlah interdental yang bebas pewarnaan/jumlah interdental yang diperiksa x
100%
5. Skeling manual supragingiva
- Untuk merestorasi kesehatan gingiva dengan membuang elemen yang menyebabkan
inflamasi gingiva, seperti: plak, kalkulus, dan endotoksi
- Alat:
o Sickle (gerakan menarik ke arah koronal, digunakan pada daerah fasial/lingual,
posisinya horizontal)
o Chisel (gerakan mendorong ke arah apikal)
- Teknik:
1) Instrument dipegang dengan genggaman modified pen grasp, tumpuan jari yang kuat
diletakan pada gigi dekat daerah kerja
2) Blade pada sickle diadaptasi dengan angulasi kurang dari 90o terhadap permukaan gigi
3) Ujung instrument yang runcing mudah merobek tepi marginal atau tertahan pada
permukaan akar yang terbuka sehingga diperlukan adaptasi
4) Sisi tajam alat ditepi apical dari kalkulus strok skeling: pendek-pendek dan kuat
5) Permukaan gigi diinstrumentasikan hingga seluruh deposit terlepas
6) Kemudian setelah kalkulus lepas, dilakukan penghalusan akar dengan cara mengerok
dengan strok ringan dan panjang
6. Skeling manual sub gingiva
- Untuk merestorasi kesehatan gingiva dengan mengeliminasi elemen yang yang
menyebabkan inflamasi gingiva, seperti: plak, kalkulus, dan endotoksi
- Alat:
o Kuret (gerakan menarik ke arah koronal)
o Hoe (gerakan menarik ke arah koronal)
o Sonde (untuk deteksi kalkulus subgingiva, dilewati saja jika kasar maka ada kalkulus)
- Teknik:
1) Kuret dipegang dengan modifikasi pen grasp dan tumpuan jari yang stabil
2) Deteksi kalkulus dengan menggunakan sonde
3) Alat dimasukan ke subgingiva dengan sudut 0o bagian yang tajam menghadap ke
permukaan gigi
4) Blade dimasukan hingga ke dasar poket dengan tekanan ringan
5) Alat ditekan ke permukaan gigi ketika blade mencapai dasar poket sudut kerja antara
45 dan 90 derajat
6) Kalkulus dibuang melalui serangkaian kontrol strok yang kuat dan pendek
7) Kemudian setelah kalkulus lepas, dilakukan penghalusan akar dengan cara mengerok
strok ringan dan panjang
7. Splinting
- Untuk membantu perawatan penyakit periodontal agar terdapat stabilitas dan imobilitas
gigi yang goyang
- Alat dan bahan:
o Alat diagnostic periodontal
o Alat suntik
o Needle holder
o Tang kawat potong
o Burnisher
o Kawat splinting
- Teknik:
1) Potong kawat sesuai dengan panjang yang dibutuhkan (diukur dari gigi C ke C)
2) Lengkungkan potongan kawat membentuk jepitan rambut (sebagai kawat mayor)
3) Letakan kawat mayor mengelilingi gigi yang akan displinting, diletakan pada bagian
singulum, hindari berkontak dengan gingiva
4) Ujung kawat mayor bagian paling distal pada gigi abutmen terakhir dipilin searah
jarum jam jangan terlalu kencang menggunakan needle holder
5) Potong kawat minor dan buat lengkungan membentuk jepit rambut
6) Masukan kawat minor yang panjang dari bagian lingual hingga melewati kawat mayor
dari bagian lingual dan labial
7) Pilin kawat minor searah jarum jam sambil ditarik kea rah labial menggunakan needle
holder
8) Setelah terpasang semua, dikencangkan dan disisakan 3-4 mm di interdental
9) Pastikan tidak ada kawat yang kendor, dan pilin dan kencangkan kawat mayor
10) Potong ujung kawat minor ditiap interdental dan ujung kawat mayor, kemudian sisa
pilinan kawat ditekan ke interdental mengarah ke koronal menggunakan burnisher dan
pastikan tidak ada ujung yang tajam
11) Jika terdapat spacing/diastema, kawat mayor labial dan lingual dipilin bersama di
sepanjang celah, kemudian dibuka kembali dan dilanjutkan memasang splint seperti
sebelumnya
8. Kuretase
- Pengambilan jaringan lunak dinding poket yang patologis dengan cara pengerokan
- Tujuannya untuk menghilangkan kedalaman poket dengan menghilangkan bagian gingiva
yang meradang/udem dan membuat perlekatan baru pada permukaan gigi
- Alat dan bahan:
o Alat-alat diagnostic periodontal
o Kuret
o Alat suntik
o Alat irigasi
o Anastetikum
o Obat kumur
o Bahan irigasi
o Analgesic dan antibiotic
- Teknik:
1) Melakukan pengukuran tekanan darah pasien
2) Asepsis pada bagian yang akan dilakukan tindakan
3) Beri anastesi lokal
4) Melakukan skeling dan penghalusan akar dengan posisi kuret yang tajam menghadap
ke permukaan gigi (arah oblique untuk anterior, dan horizontal untuk posterior)
5) Kuretase dinding gingiva dilakukan dengan memasukan alat kuret sampai dasar poket
untuk menghilangkan jaringan lunak poket dengan gerakan mengerok dimulai dari
dasar poket ke arah koronal pada semua poket yang dirawat, gingiva bagian fasial/oral
ditahan menggunakan jari
6) Melepas perlekatan epitel papil fasial dan lingual untuk kuretase subgingiva
7) Tarikan dilakukan berulang-ulang sampai poket bersih dari jaringan granulasi
8) Irigasi dengan povidone iodine secara berulang-ulang
9) Gingiva dipalpasi dari arah apical ke koronal
10) Menutup luka dengan pek periodontal
11) Pemberian obat kumur, analgesic, dan antibiotic
12) Pek dibuka setelah 1 minggu
13) Kontrol pasca kuretase sebanyak 3 kali (1 minggu, 3 minggu, dan 5 minggu setelah
kuretase)
9. Bedah flap
- Pengambilan seluruh jaringan patologis, nekrotik, dan granulasi pada poket periodontal
dengan buka flap
- Tujuannya untuk memperbaiki poket periodontitis yang lebih dari 6 mm
- Alat dan bahan:
o Kuret
o Needle holder
o Benang jahit dan jarum
o Gunting benang
o Pinset
o Raspatorium
o Anastetikum
o Bahan irigasi
o Analgesic dan antibiotic
- Teknik:
1) Mengukur tekanan darah pasien
2) Asepsis daerah yang akan dilakukan tindakan
3) Beri anastesi lokal
4) Lakukan SPA
5) Insisi interbevel dari bagian puncak margin gingiva yaitu 1-2 mm hingga ke krest
tulang alveolar dengan menggunakan kuret membentuk scallop
6) Dilanjutkan dengan insisi crevikular dari dasar poket ke tulang alveolar
7) Flep dibuka hingga melewati dasar poket dengan raspatorium
8) Kemudian insisi interdental untuk melepas jaringan di interdental
9) Lakukan penghalusan akar, pembuangan jaringan granulasi, dan jaringan patologis
10) Pemberian bahan irigasi
11) Mengembalikan flep dengan menutup septum interdental dengan jahitan
12) Pemberian antibiotic, analgesic, dan obat kumur
13) Kontrol pasca bedah
10. Gingivektomi
- Merupakan tindakan pemotongan jaringan gingiva untuk membuang dinding poket
gingiva, kemudian setelahnya dilakukan gingivoplasti untuk membentuk kontur gingiva
fisiologis
- Alat dan bahan
o Alat suntik
o Poket marker
o Alat irigasi
o Pisau kirckland
o Pisau orban
o Gunting
o Alat gingivoplasti
o Pinset
o Kasa steril
o Antiseptic (H2O2 3%)
o Anastetik
o Pek periodontal
- Teknik:
1) Mengukur tekanan darah pasien
2) Asepsis daerah yang akan dilakukan tindakan
3) Beri anastesi lokal pada daerah gingivektomi pada mukolabialfold dan tiap papil
agar mengurangi perdarahan dan mempermudah pemotongan
4) Menggunakan probe periodontal untuk mengukur kedalaman poket
5) Gunakan poket marker untuk menandai dasar poket sehingga didapatkan bleeding point
pertama, lakukan pada 3 titik yaitu distal, tengah, dan mesial
6) Kemudian menentukan bleeding point kedua
7) Membentuk imaginer line
8) Insisi permukaan fasial dengan menggunakan pisau kirckland dengan sudut 45o
terhadap korona
9) Eksisi gingiva dengan menggunakan pisau orban
10) Mengangkat jaringan gingiva yang sudah tereksisi dengan menggunakan pinset
11) Lakukan SPA
12) Konturing permukaan gingiva dalam proses gingivoplasti dengan electrocauter
13) Irigasi dengan antiseptic
14) Tutup dengan pek periodontal
15) Kontrol pasca bedah dan pembukaan pek periodontal

Anda mungkin juga menyukai