Anda di halaman 1dari 6

Kuretase (hal 45)

1. Sebutkan indikasi dan kontraindikasi kuretase!


a. Indikasi:
- Poket supraboni dengan kedalaman dangkal sampai dengan 5,0 mm yang
mempunyai zona gingiva berkeratin dengan lebar yang adekuat dan tebal.
- Poket pada regio anterior, dengan mengutamakan estetika
- Prosedur perlekatan baru pada poket infraboni dengan kedalaman sedang
yang berada pada sisi yang mudah diakses
- Metode pemeliharaan pada daerah-daerah dengan rekurensi inflamasi dan
pendalaman poket berkala
- Jaringan epitel poket oedematous
- Poket dengan kedalaman 3-5 mm
- Persiapan awal sebelum membuka prosedur bedah
- Mengurangi peradangan ketika teknik bedah yang agresif
b. Kontraindikasi:
- Lebar zona gingiva berkeratin inadekuat
- Adanya cacat tulang yang harus dikoreksi atau dirawat terlebih dahulu
- Bentuk poket yang berliku-liku (tortuous)
- Poket berada di daerah yang sulit dijangkau, misalnya pada gigi molar
- Dinding poket fibrotik (kasus hiperplasia)
- Furcation involvement
- Poket yang dalam
2. Sebutkan perbedaan kuret universal dan kuret Gracey beserta kegunaannya!
- Pada kuret universal memiliki cutting edge yang diinsersikan pada hampir
seluruh regio gigi, sedangkan kuret Gracey hanya untuk daerah yang spesifik
dengan menyesuaikan anatomi masing-masing gigi, yaitu:
- #1-2 dan #3-4: untuk gigi anterior (insisivus)
- #5-6: untuk gigi anterior dan premolar
- #7-8 dan #9-10: untuk gigi posterior fasial dan lingual
- #11-12: untuk gigi posterior mesial
- #13-14: untuk gigi posterior distal
- #15-16: modifikasi #11-12
- #17-18: modifikasi #13-14
- Pada kuret universal memiliki 2 sisi cutting edges, sedangkan kuret Gracey
hanya memiliki 1 sisi cutting edge saja.
- Pada kuret universal bagian yang tajam 90° terhadap pegangannya, sedangkan
kuret Gracey bagian yang tajam dibevel 60-70° terhadap pegangannya.
3. Jelaskan prosedur kuretase!
a. Mengukur tekanan darah
b. Asepsis ekstraoral dan intraoral daerah operasi
c. Anestesi infiltrasi/blok pada mucobucalfold gigi yang akan dilakukan kuretase
d. Kuretase dinding gingiva poket untuk menghilangkan jaringan lunak yang
patologis dengan gerakan mengerok mulai dari dasar poket ke arah koronal.
Jangan lupa untuk menahan gingiva dengan tangan satunya supaya gingiva
tidak robek. Ulangi beberapa kali, hingga jaringan granulasi terangkat ditandai
dengan keluarnya darah segar.
e. Irigasi dengan larutan antiseptik (H2O2 3%, akuabides steril, atau povidon
iodin)
f. Kontrol perdarahan
g. Adaptasi jaringan gingiva ke permukaan gigi dengan menggunakan jari tangan
yang tidak memegang instrument dengan tekanan ringan.
Bedah Flap (hal 59)

1. Apa saja indikasi dan kontraindikasi dilakukan bedah flap?


○ Indikasi
i. Kontur tulang tidak beraturan
ii. Kawah yang dalam
iii. Poket pada gigi yang secara klinis tidak memungkinkan untuk
menghilangkan iritasi akar sepenuhnya
iv. Keterlibatan furkasi grade II atau III
v. Reseksi akar / hemiseksi
vi. Poket infraboni pada area distal molar terakhir
vii. Peradangan terus-menerus di area dengan poket sedang hingga dalam.
○ Kontraindikasi
i. Kondisi medis yang tidak terkontrol seperti
1. Angina tidak stabil
2. Diabetes yang tidak terkontrol
3. Hipertensi yang tidak terkontrol
4. Infark miokard / stroke dalam waktu 6 bulan
ii. Kontrol plak yang buruk
iii. Tingkat karies tinggi
iv. Harapan atau keinginan pasien yang tidak realistis
2. Apakah tujuan dilakukannya bedah flap?
○ Terapi perawatan dalam bidang periodonsia dengan tujuan untuk eliminasi
plak, kalkulus, jaringan nekrosis, dan jaringan granulasi pada kerusakan tulang
dengan poket sedang sampai dalam, serta penempatan material regeneratif.
Dalam prosedur bedah periodontal, gingiva memerlukan elevasi dan reseksi
untuk mendapatkan akses ke permukaan akar dan struktur pendukung tulang.
Kompromi estetik pada daerah anterior dapat menjadi konsekuensi serius
prosedur bedah periodontal. Beberapa artikel menyatakan desain flap dan
teknik bedah tertentu diperlukan untuk mempertahankan bentuk papiler penuh
dan melestarikan jaringan lunak selama akses bedah.
3. Jelaskan prosedur bedah flap!
○ Tahapan pra-pembedahan dimulai dengan penjelasan ulang mengenai tindakan
yang akan dilakukan, dan pasien menandatangani informed consent.
○ Pasien diukur tanda vitalnya, tekanan darah pasien 120/80mmHg
menunjukkan kondisi normal.
○ Pasien diberikan antiseptik kumur, serta instruksi tentang menjaga kebersihan
mulutnya.
○ Tahapan pembedahan dilakukan dengan asepsis, anestesi infiltrasi pada
gingiva yang akan dilakukan pembedahan.
○ Dilakukan insisi preservasi papila dengan insisi pertama yaitu dengan insisi
innerbevel 45° dengan blade diarahkan ke apikal dari puncak gingiva marginal
hingga ke puncak tulang alveolar, dengan ketebalan 1-2 mm dari margin
gingiva.
○ Masukkan raspatorium bagian melengkung dengan mengarahkannya ke arah
tulang dan memasukkannya ke insisi innerbevel yang sudah dibuat
sebelumnya, lalu seperti gerakan mencongkel ke arah bawah sampai gingiva
terlepas dari jaringan keras.
○ Lanjutkan insisi krevikular mengikuti anatomis gigi dan gingiva
○ Insisi horizontal di bagian interdental papil yang terlewati.
○ Flap direfleksikan atau dilepaskan dari jaringan keras.
○ Tampak kerusakan tulang vertikal setiap gigi yang dilakukan bedah flap.
○ Dilakukan pembersihan jaringan granulasi, tulang nekrotik, kalkulus, dan
debris.
○ Selanjutnya dilakukan irigasi H2O2 3%, larutan saline, aquades dan povidone
iodine 1%.
○ Setelah dipastikan seluruh jaringan tulang dan gingiva bersih, lakukan
penjahitan kembali pada gingiva.
○ Penjahitan dimulai dengan memasukkan jarum jahit ( kurang lebih 3-4 mm
dari jarak flap gingiva ke arah apikal) bagian gingiva permukaan bukal lalu
ditembuskan sampai permukaan lingual gigi melewati interdental papil.
○ Setelah tembus di bagian lingual, tarik sampai mengencang di bagian lingual
dan menyisakan benang yang cukup untuk dilakukan pengikatan di bagian
bukal.
○ Kembalikan jarum jahit ke arah bukal kembali melewati interdental papil
kembali hingga mengencang di bagian lingual dan langsung dilakukan
pengikatan dengan pola 3-2-2 (dengan pola arah pemutaran yang bergantian)
dan kencangkan perlahan.
○ Setelah dilakukan pengikatan, gunting benang dan sisakan kurang lebih 2 mm.
○ Pasien diinstruksikan untuk menjaga kebersihan mulut dengan baik,
menggunakan antiseptik kumur selama 5 hari, mengkonsumsi antibiotik
amoxicillin 500mg dan analgesik asam mefenamat 500mg 3 hari sekali, dan
instruksi 1 minggu kontrol kembali.

Anda mungkin juga menyukai