Anda di halaman 1dari 14

PERAWATAN PULPA VITAL

(Menurut buku : Finn, S.B.2003. Clinical pedodontics. 4th Edition. WB Saunders company.)

Kelompok 5

W Faqihah Nadhira 160112182028

Mitha Amaranila Putri 160112180524

Milashni Sandran 160112162016

Adlin Illani 16012182029

Silmi Azhari Armadiani 160112170062


PERAWATAN PULPA VITAL

(Buku : Finn, S.B.2003. Clinical pedodontics. 4th Edition. WB Saunders company.)

Prinsip Umum Treatment

Pertama, teknik painless merupakan hal yang sangat penting. Untuk mencapai keadaan ini, anestesi yang adekuat dan di butuhkan
harus di lakukan. Hal lain yang perlu di perhatikan dalam terapi pulpa adalah penggunaan rubber dam (isolasi)penggunaan rubber dam
memberikan area steril bagi operator dengan men isolasi gigi, dan control pergerakan lidah dan bibir. Kebersihan untuk mencapai
kondisi steril harus dipertahankan dalam penanganan pulpa gigi.

Terapi Pemeriksaan Indikasi/ Persiapan Alat dan Tahapan Perawatan Instruksi Pasca
Klinis/ Kontraindikasi Bahan Perawatan
Diagnosa
Klinis
Pulp Ketika pulpa Ketika pulpa 1. Anastesi 1. Anestesi Lokal
Capping terkespose terekspose oleh 2. Rubber dam
(Direct) secara instrument 3. Alat preparasi 2. Penempatan Rubber
mekanik oleh 4. Bahan capping Dam
instrument Perdarahan sedikit (creosote,
pada saat bahkan tidak ada sama kalsium 3. Area
preparasi sekali hydoksida) karies(terinfeksi
kavitas. 5. Semen base dibersihkan
(zinc
phosphate) 4. Lapisan tipis
6. Bahan restorasi kalsium hydroxide
(1mm) di
aplikasikan pada
eksposur
- lapisan dapat di
aplikasikan dalam
bentuk bubuk
kering yang di
tempatkan dengan
sendok atau
amalgam karier
- lapisan dapat di
campurkan
sehingga menjadi
pasta dan di
aplikasikan
menggunakan
burniser bundar
atau amalagam
karier

5. Sebelum calcium
hydroxide mengeras
lalu di alirkan
semen zinc
phosphate sebagai
semen base dan
memisahkan antara
restorasi dan
capping material
Indirect Pulp Ketika masih Masih adanya lapisan 1. Anestesi Atkinson (1866)
Capping tersisa lapisan dentin (Sebagai 2. Rubber dam meninggalkan dentin
dentin antisipasi eksposur 3. Alat preparasi yang ‘soft’ di atas
terhadap pulpa) 4. Bahan pulp pulpa dan membasahai
kamar pulpa Capping nya dengan creosote.
(creosote, Degan tujuan dentin
kalsium akan mengeras.
hydroksida)
5. Bahan restorasi Hal ini merujuk pada
(Amalgam) perkembangan
calcium hydroxide
sebagia bahan capping
dengan di dukung oleh
Law&Lewis
menunjukan bahwa
76%kesuksesan
menggunakan teknik
ini. Teknik yang di
lakukan adalah :
1. Karies pada
gigi
dibersihkan
sebagian
sampai dengan
mencegah
adanya
eksposure
pulpa
2. Pasta calcium
hydroxide
yang tebal dan
air di
tempatkan
pada karies
yang tersisa
lalu di tutup
dengan
restorasi
amalagam
3. Setelah 6 bulan
amalgam dan
karies yang
bersisa di
bersihkan,
dengan hasil
jumlah yang
signifikan
dengan tidak
adanya
eksposur pulpa
dan dentin
yang tersisa
kuat dan keras.
Pulpa terpapar Indikasi Tidak disebutkan Tidak disebutkan Tidak disebutkan
Parsial karies 1. Gigi dengan
Pulpotomi pulpa yang
( Primary tereskponasi
Teeth ) karena karies,
pengambilankar
iesatau trauma
Kontraindikasi
1. Resoprsiakar
internal

Pulpotomi 1.Tesvitali Indikasi Alat 1. Lakukan Tidak disebutkan


dengan tas (+) 1. Gigi dengan 1. Ekskavator anestesi lokal
kalsium 2.Pulpa pulpa 2. Rubber dam pada gigi
hidroksida terpapa tereksponasi 3. Water syringe 2. Isolasi daerah
( Primary r karies namun masih 4. Bur fisur kerja
Teeth ) vital 5. Spuit untuk menggunakan
Kontraindikasi irigasi rubber dam
1. Pendarahan Bahan 3. Pengambilan
yang berlebihan 1. Cotton roll seluruh
setelah 2. Bahanirigasi : jaringan karies
amputasi pulpa saline sebelum
2. Resoprsi 3. Pasta kalsium pembukaan
internal atau hidroksida atas pulpa
eksternal 4. Zinc oxide 4. Melakukan
eugenol pembukaan
atap pulpa
menggunakan
bur fisur
dengan aliran
air
5. Amputasi
jaringan pulpa
dalam kamar
pulpa
menggunakan
ekskavator
yang tajam
6. Irigasi kamar
pulpa
menggunakan
saline untuk
membersihkan
seluruh debris
pada kamar
pulpa
7. Keringkan
menggunakan
cotton pellet
8. Kontrol
pendarahan
menggunakan
cotton pellet
steril
9. Letakkan pasta
kalsium
hidrosikda
yang dicampur
larutan saline
diatas jaringan
pulpa yang
yang tersisa di
saluran akar
10. Penempatan
hard setting
zinc oxide
eugenol di atas
kalsium
hidrosikda
untuk
memberikan
seal yang
adekuat
11. Restorasi
dengan SSC

Pulpotomy 1. Pada Indikasi: 1. Set anastesi 1. Anastesi.


with awalnya 1. Gigi dengan lesi 2. Rubber dam Mandibula
formokresol terdapat 4 karies atau eksposur 3. Larutan antiseptik :mandibular block,
kali yang tidak disengaja 4. Bur fissure + Maksila : infiltrasi
pertemuan pada gigi molar dan handpiece water 2. Isolasi dengan
menjadi 1 insisif sulung spray rubber dam
kali 2. Gigi harus vital 5. Excavator tajam 3. Profilaksis : sponge
pertemuan 3. Tidak ada supurasi 6. Formokresol dan Zephiran
2. Kasus atau nekrosis 7. Semen zinc oxide- chloride solution /
hemorrhag eugenol germicide
e yang Kontraindikasi 8. Cotton pellet steril 4. Bur fissure + water
sulit untuk 1. Gigi dengan sakit spray handpiece
ditangani spontan buka mahkota dan
disaran 2. Radiografi terdapat ekspos dentin
untuk 2 calcific globules coronal
kali pada kamar pulpa 5. Hilangkan seluruh
pertemuan 3. Gigi dengan karies dan enamel
3. Menurut hemorragia tidak rusaksebelummem
Spamer : terkontrol buka atap kamar
Membagik (degenerating pulp) pulpa, untuk
an gigi 4. Anak dengan menghindari
sulung yg rheumatic fever kontaminasi daerah
bebas kerja
karies 6. Hilangkan atap
kepada kamar pulpa
beberapa 7. Buang jaringan
section pulpa koronal
secara dengan excavator
histologis sendok tajam orifis
yg telah 8. Celupkan cotton
melalui 1 pellet pada cairan
kali formokresol.
pertemuan Buang kelebihan
perawatan cairan dengan
dengan ditempelkan pada
hasil absorbent gauze,
dimulai lalu tempatkan
dengan pada kamar pulpa
reaksi selama 5 menit
inflamasi 9. Aplikasi semen
akut zinc oxide-eugenol
inflamsi untuk menutup
kronis kavitas
proliferasi 10. Restorasi
fibroblast dengan steel crown
bertamb orifis
ahnya 11. Celupkan
intercellula cotton pellet pada
r cairan formokresol.
collagenou Buang kelebihan
s fibers cairan dengan
deposisi ditempelkan pada
dentin absorbent gauze,
reparatif lalu tempatkan
pada kamar pulpa
Menurut selama 5 menit
Berger: 12. Aplikasi semen
1 kali zinc oxide-eugenol
pertemuan untuk menutup
perawatan kavitas
gigi sulung 13. Restorasi
molar dengan steel crown
yang
mempunya
i karies
terbuka.
Perawatan
tersebut
berhasil
dan dapat
dilihat
secara
radiografis
97% dan
secara
histologis
82%
yaitu ;
pertambah
an
connective
tisu secara
progresif
dan tisu
pulp
radicular.

Pulpectomy pengangkatan 1. 1. 1. TIDAK


in primary semua juga gigi insisor DISEBUTKAN diperhatikan tidak DISEBUTKAN
teeth jaringan pulpa gigi sulung non menembus
dari gigi yang vital. melewati ujung
trepaPar karies 2. apikal gigi saat
(koronal dan sulung daripada reaming keluar
akar.) Space maintaner. kanal.
2.
dapat dipulihkan
seperti Zinc
oxidedan pasta
eugenol harus
digunakan sebagai
bahan pengisi.
3.
gutta percha harus
dihindari - tidak
akan diserap
kembali dan dapat
bertindak sebagai
iritan.
4.
dimasukkan ke
dalam saluran
dengan tekanan
ringan,
5.
pengangkatan
ujung akar gigi,
sebaiknya tidak
dilakukan kecuali
jika gigi permanen
tidak berkembang.
Gigi mirip dengan 1. Jaringan pulpa vital 1. 1. Jika berhasil, apeks
permanen yang terekspos kecil (kurang hingga no.12. steril, akses yang secara bertahap akan
muda digunakan dari 1 mm), - 2. memadai ke berdinding sendiri,
untuk gigi disebabkan oleh kalsium hidroksida daerah pulpa, membentuk
sulung instrumentasi yang USP debridemen dan penutupan ujung
terlalu berlebihan irigasi saluran akar. Kemudian
daripada karies. yang tepat, dimungkinkan untuk
sterilisasi saluran masuk kembali ke
2. kalsium hidroksida, - dan penyegelan kanal,
jaringan pulpa vital yang tepat.   menghilangkan
terpapar besar (lebih 2. pasta, dan
dari 1 mm). (karies atau yang memiliki menempatkan
mekanis, atau yang bentuk apeks pengisian
terkait dengan trauma blunderbuss - file endodontik
atau fraktur gigi atau reamer no. 7 konvensional.
anterior permanen hingga no.12. 10. Jika tidak ada
muda) 3. penutupan terjadi,
cone dapat setelah 6 bulan, gigi
dipotong agar harus dimasukkan
sesuai dengan kembali,
pembukaan apikal pengambilan pasta
yang ditentukan lama, pasta baru
secara klinis dan dimasukkan.
radiografi.
4.
disemen pada
tempatnya, poin
tambahan dan
dipadatkan secara
lateral bila perlu
untuk melengkapi
pengisian.
5.
secara menyeluruh
dan difilemenjadi
sekitar setengah
panjangnya, dan
CMCP
ditempatkan
selama sekitar satu
minggu.
6.
debridemen, hati-
hati untuk
menghindari
daerah apikal, jika
mungkin tinggal
sekitar 3mm
pendek dari
apeks .
7.
kalsium
hidroksida USP
dimasukkan.
8.
lebih baik
daripada underfill
karena kelebihan
akan diserap
kembali menjadi
jaringan
periapikal.
9.
sesuai kemudian
harus dipasang
untuk menutup
saluran akar dan
gigi diamati
dengan interval 6
bulan.

Anda mungkin juga menyukai