Anda di halaman 1dari 18

AYU TRIANA K

(184840121)

DITA ASHARI
(184840113)

RIANTI RAMANDANI
(184840126)

TEKNIK SEDIAAN LIQUID DAN


SEMISOLID
POKOK BAHASAN : SUSPENSI

KELOMPOK 5
Pengertian

Penilaian
Stabilitas Jenis
suspensi

ABOUT SUSPENSI
Suspensi

Metoda Stabilitas
pembuatan suspensi
suspensi

Suspending
Agent/Bahan
Pensuspensi
A. Pengertian Suspensi

Menurut FI edisi IV suspensi adalah


sediaan cair yang mengandung partikel
padat tidak larut terdispersi kedalam
fase cair.

Suspensi ada yang dapat langsung


digunakan atau suspensi jadi seperti
MYLANTA, dan ada pula yang berupa
campuran padat dan harus dikonstitusikan
dahulu dengan pembawa sebelum
digunakan (suspensi segar), Seperti
BANNTHROCIN
Zat pembawa :
Pemberian bentuk sediaan suspensi
Biasanya berupa air
rekonstitusi adalah untuk bahan-bahan
antibotik yang tidak stabil dalam
bentuk cairan dan tidak tahan dalam
bentuk waktu yang lama.

Pada etiket, serbuk untuk suspensi (dry


suspensi/dry syrup) harus tertera :
1. Volume cairan pembawa yang
diperlukan
2. Sebelum digunakan
dilarutkan/disuspensikan dahulu
dalam cairan pembawa.
B. Jenis- jenis suspensi

Suspensi injeksi Suspensi untuk


terekontruksi merupakan lavement contohnya
Suspensi topikal adalah lavement
Suspensi oral sediaan padat kering
dengan bahan pembawa Mengandung partikel dengan bahan obat
Bisa berupa sesuai untuk membentuk terdispersi dalam iodoform (Mempunyai
suspensi jadiatau cairan dan memenuhi pembawa cair dan takaran maksimum
semua persyaratan untuk khusus lavement sesuai
rekonstitusi suspensi steril setelah ditujukan untuk
penambahan bahan penggunaan pada dengan Farmakope
Ex : MYLANTA kulit. Belanda Ed V dalam
pembawa yang sesuai.
cairan medium
Ex : CEFOTAXIME
mucilago amyli.

Jenis suspensi betdasarkan pemakaiannya


Suspensi Tetes Telinga
• Mengandung partikel halus, ditujukan untuk diteteskan ke dalam telinga.
Menurut FI III, bahan pensuspensi yang digunakan adalah Sorbitan,
Polisorbat/surfaktan lainnya.
• Contoh : OTTOPAIN tetes telinga

Suspensi Optalmik
• Steril, mengandung partikel dan terdispersi dalam cairan pembawa untuk
pemakaian pada mata. Obat ini harus dalam bentuk partikel
halus/termikronisasi agar tidak menimbulkan iritasi.
• Contoh : Cendo Corthon

Suspensi untuk Injeksi


• Berupa serbuk dalam medium cair yang sesuai tetapi tidak disuntikkan
secara intravena/kedalam larutan spinal karena dapat menyebabkan
terjadinya penyumbatan vena.
• Contoh : CEFRIAXONE
• Semakin besar
konsentrasi
partikel suspensi
akan semakin
4. 3. Jumlah cepat
sifat/muat mengendap
Partikel
an partikel

• Ukuran partikel yg
terlalu kecil akan
cenderung membuat
partikel membentuk 2.
cake sewaktu Kekentalan •Semakin kecil
mengendap sehingga (Viskositas) ukuran partikel
partikel yang tidak
larut saling melekat semakin luas
kuat dan membentuk penampangnya,
agregat dan • Semakin kental sehingga daya
membentuk compacted suatu cairan , 1. Ukuran Partikel tekan keatas
cake/caking. kecepatannya
akan semakin kecil cairan akan
(turun) dari proses semakin besar.
pembentukan Dan
endapan akan menyebabkan
lambat. gerakan partikel
untuk mengendap
menjadi lambat/
memperkecil
kecepatan aliran

C. Stabilitas Suspensi
D. Bahan Pensuspensi (Suspending Agent)

Dibagi menjadi
2 Kelompok

Alam Sintetis

Terdiri dari golongan


Gom dan Bukan Gom
Gummi Acaciae
(PGA/Pulvis Gummi Arabicum/Gom Arab)

Chondrus

Tragakan

Algin

A. Golongan Gom
PGA (Pulvis Gummi Arabicum/Gom
Arab)

Karakteristik kekentalan seperti gliserin


PGA merupakan eksudat gom dapat diperoleh dengan membuat mucilago
kering yang diperoleh dari PGA dengan kadar 35%.
batang dan dahan Acacia
senegal, mudah larut dalam air
dan bersifat asam. Pada pH 5-9
larutan gom mempunyai
kekentalan optimum sehingga
bila dilakukan penambahan zat- Karena suspensi dengan PGA mudah
zat yang dapat merubah rentang dirusak oleh bakteri maka suspensi
pH tersebut viskositas suspensi dengan PGA harus ditambahkan bahan
akan turun. pengawet seperti etilparabenzoat,
nipagin, dan nipasol.
Chondrus, Tragakan, dan Algin

Chondrus diperoleh dari


tanaman, sifatnya larut
dalam air, tidak larut dalam
alkohol, dan bersifat basa Tragakan merupakan eksudat kering
dari Astragalus gummifera. Tragakan
dalam air akan lambat mengembang
dan biasanya dapat dipercepat dengan
pemanasan. Viskositas mucilagonya
Algin diperoleh dari
lebih kental daripada gom.
ganggang laut. Bahan ini
mudah mengalami fermentasi
bakteri sehingga perlu
ditambahkan pengawet.
Kadar yang dipakai sebagai
suspending agent sekitar 1-2
%.
Bentonit, hectorite, dan veegum

Bentonite, hectorite, dan veegum


terbuat dari tanah liat. Ketiga bahan
ini ketika dimasukkan kedalam air
akan mengembang, dan jika dibiarkan
akan membentuk semipadat dan jika
digojok akan mencair. Karakteristik
seperti ini dinamakan tiksotropik.
Ketiga bahan ini tidak dipengaruhi
oleh panas dan fermentasi bakteri
karena termasuk senyawa anorganik.
Sehingga metode penambahannya
adalah dengan cara ditaburkan pada
campuran suspensi.
Bahan pensuspensi sintetis
• Golongan ini tidak
diadsorpsi oleh usus
halus sehingga tidak
mengiritasi lambung
Derivat selulosa dan banyak dipakai
Ex : CMC, dalam produk
Metilseulosa, makanan.
hidroksi metil
selulosa

• Misalnya carbophol
934/Karbomer. Golongan
Carbophol berupa organik
serbuk putih, bersifat polimer
asam, sedikit larut
dalam air, tidak
mengiritasi kulit.
Carbophol sangat peka
terhadap panas dan Bahan pensuspensi
elektrolit. Kadar yang sintetis
digunakan umumnya
1%.
E. Cara mengerjakan suspensi

Metode Dispersi Metode praesipitasi


Serbuk obat ditambahkan kedalam mucilago Bahan obat yang didispersikan dilarutakan
yang terbentuk kemudian diencerkan. dulu kedalam pelarut organik (etanol,
Kesulitan yang sering terjadi diantaranya propilenglikol/polietilenglikol) kemudian
adalah saat mendispersikan serbuk dengan diencerkan dengan larutan pensuspensi
pembawa yang dikarenakan adanya udara, dalam air.
lemak, dan kontaminasi sebuk.

Metode pembuatan suspensi


Parameter
Keadaan partikel
Deflokulasi
Partikel suspensi
Flokulasi
Partikel suspensi
Sistem
dalam keadaan
terpisah satu dengan
merupakan agregat
yang bebas pembentukan
lainnya
Laju sedimentasi Sedimentasinya
lambat, masing-
Sedimentasinya
terjadi cepat
suspensi
masing partikel
mengendap terpisah
dan ukuran
partikelnya minimal
Kecepatan Sedimen terbentuk Sedimen terbentuk
pembentukan sedimen lambat cepat
Pembentukan cake Terbentuk cake yang Tidak terbentuk cake
keras dan sukar yang keras dan
terdispersi lagi. padat dan mudah
didispersikan kembali
Wujud/tampilan Bagus karena Kurang bagus karena
suspensi tersuspensi dalam sedimentasinya cepat
waktu yang relatif dan diatasnya terjadi
lama. Terlihat bahwa daerah cairan yang
ada endapan dan jernih dan nyata.
cairan yg diatasnya
berkabut
Formulasi suspensi
untuk membuat suspensi yang stabil secara fisik ada 2 cara, yaitu :

1.Menggunakan structured
vehicle(larutan hidrokoloid,
ex : tilose, gom, dan
bentonit.

2. Menggunakan prinsip
prinsip flokulasi untuk
membentuk flok, meskipun
terjadi cepat
pengendapan, dengan
pengocokan ringan mudah
didispersikan kembali.
Cara pembuatan suspensi dalam sistem flokulasi :
1. Partikel
diberi zat
pembasah dan
dispersi
medium

5. Produk akhir
= suspensi 2. + Zat
flokulasi dalam pemflokulasi
structured
vehicle

4. Ditmbahkan
stctured vehicle 3. Suspensi
agar tidak flokulasi sbg
cepat produk akhir
mengendap
1. Volume sedimentasi
Rasio volume sedimentasi akhir (Vu) thd volume mula-mula
(Vo) sebelum mengendap

2. Derajat flokulasi
Rasio volume sedimen akhir dari suspensi flokulasi (Vu)
terhadap sedimen akhir suspensi deflokulasi (Voc)
Derajat Flokulasi =

3. Metode reologi
Membantu menentukan karakteristik pengendapan, serta
mengatur pembawa dan susunan partikel untuk tujuan
perbandingan

4. Perubahan ukuran partikel


Cara Freeze-thaw cycling, temperatur diturunkan sampai
titik beku, selanjutnya dinaikkan sampai mencair kembali.
Dilihat pertumbuan kristalnya. Prinsipnya tidak boleh
terjadi perubahan partikel dan sifat partikel.

F.Penilaian stabilitas suspensi

Anda mungkin juga menyukai