PROSEDUR:
1. Mencuci tangan 6 langkah WHO
2. Menggunakan APD masker & handscoon
3. Mempersiapkan alat dan bahan
Alat: Bahan:
- Diagnostic Set - Pumice
- Shade guide - Cavity cleanser (Chlorhexidine
- Bur preparasi (Round diamond bur, digluconate 2%)
fissure diamond bur) - Etsa
- Bur finishing pita kuning (flame, - Bonding generasi 5 (Adper single
tappered, round, pear) bond (3M), XP Bond (Dentsply))
- Bur enhance rubber point & polishing - Resin komposit
disc - Cotton roll/kapas/pellet
- Matrix - Articulating paper
- Finishing strip - Microbrush
- Wedges
- LC
- Rubberdam*
- Brush
4. Memposisikan operator dan pasien
Pasien diposisikan senyaman mungkin, operator berada pada arah jam 11-12 pasien
5. Oral profilaksis terlebih dahulu dengan membersihkan seluruh permukaan gigi
menggunakan brush dan pumice / pasta
6. Menyesuaikan warna resin komposit menggunakan shade guide
7. Preparasi gigi:
- Membersihkan jaringan karies bagian oklusal menggunakan bur bulat ukuran ½ atau 2
seperti kelas 1 namun preparasi box proksimal tergantung pada luasnya karies.
- Menggunakan bur pear nomor 330/245 pararel aksis gigi untuk memulai preparasi pada
pit berlawanan dari daerah yang terinfeksi ke daerah proksimal yang terinfeksi
- Kedalaman pulpal atau axial tergantung kedalaman dari lesi.
- Untuk preparasi box proksimal, perluas preparasi oklusal menggunakan bur fissure ke
arah proksimal. Bentuk box agak konvergen ke oklusal.
- Membuat seperti dove tail pada oklusal hingga ada bagian yang sempit (isthmus) antara
bagian proximal dan oklusal.
- Tipiskan marginal ridge dan perdalam preparasi ke daerah gingival untuk membuat parit
pada proksimal. Bulatkan sudut-sudut cavitas yang tajam.
- Menambah retensi berupa short/long bevel menggunakan bur inverted sepanjang
cavosurface
- Mengecek masih ada tidaknya jaringan karies yang lunak menggunakan excavator tajam
dan diperhatikan apakah masih ada daerah kehitaman yang menandakan masih ada
karies, jika masih ada preparasi dilanjutkan hingga bersih.
- Removal of retainer
1. Lepas wedges
2. Putar knot kecil (6) berlawanan jarum jam untuk membesarkan diameter pada band
3. Ambil retainer beserta matrix bandnya
11. Aplikasi etsa selama 20 detik di email, 15 detik di dentin dengan microbrush.
- Pengetsaan dilakukan menggunakan phosphoric acid 37%
- Pengetsaan merubah struktur enamel yang halus menjadi kasar tidak beraturan dan
meningkatkan energi bebas permukaan.
- Ketika bahan resin diaplikasikan pada permukaan tersebut, resin berpenetrasi kedalam
permukaan melalui proses kapilerisasi. Monomer dalam material yang dipolimerisasi
menjadi berikatan secara interlocking terhadap email.
- Kandungan smear plugs adalah hidroksiapatit dan collagen yang denaturasi karena
preparasi menggunakan bur.
- Pembuangan smear layer dan smear plug menggunakan etsa asam dapat meningkatkan
aliran cairan dalam tubuli ke atas permukaan dentin. Cairan tersebut dapat menghambat
perlekatan karenaa sifat resin yang hydrophobic tidak dapat menempel pada daerah yang
hidrofilik. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan pada perlekatan. Oleh karena itu bahan
bahan bonding harus dapat menyatukan 2 permukaan (hidrofilik & hydrophobic).
- Dentin yang vital pada dasarnya basah sehingga sulut untuk benar-benar mengeringkan
dentin. Air dipertimbangkan sebagai hambata untuk mencapai ikatan yg efektif antara
resin dengan dentin, sehingga peneliti mengembangkan dentin adhesive yang kompatibel
dengan lingkungan lembab. Teknik “moist bonding” digunakan dengan etch-and-rinse
adhesive mencegah perubahan spatial seperti kolagen yang collaps, yang dapat terjadi
saat pengeringan dentin yang telah terdemineralisasi.
- Pada awalnya total etch terdiri dari three-step etch-and-rinse system. Dimulai dari
pemberian etsa asam yang kemudian dibilas, pengaplikasian primer yang berisi monomer
hidropilic dalam etanol, aseton atau air kemudian aplikasi unfilled atau filled resin
bonding agent, sebelum aplikasi resin komposit
- Phosphoric acid dari etsa pada dentin menghilangkan hidroksiapatit, yang mempunyai
energi permukaan yg tinggi, mengekspose kolagen yang mempunyai ebnergu permukaan
yg rendah. Terdapat korelasi antara kemampuan bahan adhesive untuk menyebar pada
permukaan dentin dan konsentrasi kalsium pada permukaan. Primer pada 3 steps system
didesain untuk meningkatkan tegangan permukaan kritis pada dentin dan berkorelasi
secara langsung antara energi permukaan dentin dengan kekuatan ikat geser.
- Ketika bonding dan primer diaplikasikan pada dentin yang sudah dietsa, mereka
berpenetrasi pada dentin intertubular, membentuk ikatan resin-dentin yang disebut hybrid
layer. Mereka juga berpenetrasi dan terpolimerisasi pada tubulus dentinalis membentuk
resin tags.
- Two-step etch-and-rinse muncul untuk menyederhanakan prosedur bonding, atau dikenal
sebagai bonding generasi 5. Berbeda dari three-step, material etch-and-rinse yang
disederhanakan ini mempunyai primer/adhesive single solution yang terdiri dari solvent
dan komponen hidrofilik dari primer dicampur dengan monomer hidrofobik dari bonding
agent, sehingga langkahnya lebih sederhana dibanding three-step.
13. Aplikasi RK dengan plastis instrument dengan teknik incremental dimulai dari
membentuk dinding proximal terlebih dahulu hingga membentuk seperti kavits kelas 1,
light cure 20 detik. Kemudian dilanjutkan membentuk daerah oklusal sesuai anatomi,
light cure 20 detik.
- Setelah aplikasi resin komposit pada gigi, resin disinari dengan cahaya dengan Panjang
gelombang 410-500 nm dalam waktu yg sudah ditentukan untuk mengaktifkan
fotoinisiator (ex:champorquinon) untuk aktivasi radikal bebas dan terjadilah proses
polimerisasi:
16. Cek oklusi menggunakan articulating paper. Bagian yg berlebihan dikurangi dengan bur
finishing
17. Polishing dengan enhance rubber point, enchance cups serta polishing disc.
Sumber:
1. Sturdevant’s Art and Science of Operative Dentistry 7 th Edition. 2013. Elsevier
2. Textbook of Operative Dentistry 3rd Edition. 2015. Jaypee