PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sampai saat ini belum diketahui dengan pasti, namun diyakini factor
sitosin, konsentrasi androgen dalam kandungan, dan usia ibu pada saat
pada autisme adalah mereka sangat sensitif terhadap suara, sentuhan, dan
yang keras, tidak suka kegiatannya diganggu, dan tidak suka berkontak
sosial. Untuk itu orang tua perlu melihat dan memantau tumbuh kembang
anak sejak kecil guna mendeteksi dan melakukan penanganan sejak dini
1
Prevalensi autisme mengalami peningkatan di seluruh dunia
lebih 3-4% tiap tahunnya. Hal ini meningkat sebesar 25 % dalam kurun
waktu 10 tahun.
Dengan meningkatnya jumlah autisme di Indonesia, maka
(Tulangow et al, 2015 cit Veriza dan Boy, 2018), penyakit gigi dan mulut
yang sering dialami anak autisme adalah karies dan penyakit periodontal.
Meskipun pada dasarnya anak autisme tidak memiliki masalah gigi yang
khas, namun hal ini menjadi perhatian yang sangat penting jika
menjaga kesehatan gigi dan mulutnya. Maka dari itu peranan orang tua
oleh anak Indonesia. Karies gigi atau gigi berlubang adalah suatu penykit
pada jaringan keras gigi yang merusak lapisan email yang disebabkan
dapat terjadi. (Stachurski et al, 2006 cit Christiono dan Putranto, 2015).
Dalam hal ini kita ketahui bahwa perlunya perhatian khusus terhadap
tingkat kesehatan khususnya kesehatan gigi dan mulut karena hal ini
Anak adalah karunia yang sangat besar dari sang pencipta yang
dititipkan oleh para orang tua diluar sana yang kehadirannya disambut
dengan harapan besar dan penuh suka cita. Namun terkadang sang
pencipta punya kehendak lain untuk para orang tua yang diberikan anak
Ikhlas dan sabar adalah kunci utama untuk menerima keadaan sang anak
apa adanya, karena sikap menerima ini akan sangat membantu dalam
proses setiap kehidupan sang anak untuk menjadi lebih baik. Hal ini
َاعل ُم ۡۤۡوا و
ۡ ن ََّو ۙ فِ ۡتنۃَ ا ۡوَل ُدکُمَۡ وَ ا ۡموالُکُمَۡ انَّمَۤۡا َٰ ع ِظ ۡیمَ ا ۡجرَ ِع ۡند َۤۡہ
ََّ ّللا ا
“ Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai
sisi Allah lah pahala yang sangat besar) maka janganlah sekali-kali
B. Rumusan Permasalahan
C. Keaslian Penelitian
autism dan 23 anak normal dengan rentan usia 7-12 tahun. Penelitian
bahwa indeks DMF-T pada anak normal lebih tinggi daripada anak
index def-t anatara anak utisme dengan anak normal, kecuali untuk
instrument penelitian.
pasien anak berusia 2-16 tahun dengan diagnosis autis yang diukur
indeks karies DMFT (WHO) dan debris dan kalkulus dengan Oral
permanen dan memiliki kebersihan gigi dan mulut yang buruk dengan
adanya kalkulus.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
autis dengan metode DMF-T dan def-t di beberapa SLB yang ada di
Provinsi DIY.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Masyarakat
2. Bagi Pemerintah
Sebagai gambaran dan acuan dalam mengembangkan
penyandang autism.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Autisme
a. Pengertian Autisme
autism bersala dari kata autos = diri dan isme = paham/aliran. Autism
berasal dari bahasa Yunani autos yang berarti “sendiri”, anak autism
2011).
syaraf otak dan perilaku siswa yang muncul pada tiga tahun pertama
b. Gejala Autisme
berumur 3 tahun. Saat anak berusia satu dan dua tahun, perkembangan
dengan harapan atau diganggu maka mereka akan tantrum atau reaksi
bergradasi mulai dari yang ringan sampai berat. Gejala dapat terjadi
dengan kombinasi yang berbeda-beda dan dapat bergradasi dari sangat
dengan cara yang berbeda dan dapat berakibat berbeda pula pada
perilakunya.
perilaku yang unik dan sering terlihat pada anak-anak autis yaitu (Sunu,
mereka.
3) Motivasi untuk stimulasi diri tinggi. Anak autis sering terlihat sibuk
Gejala-gejala di atas tidak harus ada pada setiap anak autisme, hal
c. Penyebab Autisme
adanya beberapa teori penyebab autisme pada tahun 1997 antara lain
menyatakan bahwa adanya korelasi antara autisme dan cacat lahir yang
otak yang terjadi sebelum dua puluh hari pada saat pembentukan janin.
Peneliti lainnya, Minshew menemukan bahwa bagian otak yang
mengendalikan pusat memori dan emosi menjadi lebih kecil pada anak
autisme.
Hal ini juga diperkuat oleh Handojo (2004: 15) bahwa penyebab
autisme bisa terjadi pada saat kehamilan. Pada tri semester pertama,
d. Kriteria Diagnostik
interaksi social.
komunikasi non-verbal
tertentu;
2. Karies
a. Pengertian Karies
Oleh karena itu, karies merupakan suatu proses dinamis ditandai oleh
gigi adalah penyakit jaringan keras yaitu email, dentin, sementum, yang
karies pun dimulai. Karies gigi bisa terjadi jika keempat factor
kontak.
penyakit periodontium.
jembatan.
4) Waktu
yang silih berganti. Oleh karena itu, bila saliva ada di dalam
untuk menilai status kesehatan gigi dan mulut dalam hal karies gigi
D : Decayed
d : decayed
dirawat/ ditumpat
4) e = extraction
gigi susu.
berupa derajat interval sebagai berikut (WHO, 1997 cit Jaber 2011):
B. Landasan Teori
sekitarnya. Hal ini lah yang menjadi hambatan bagi anak dalam proses
jaringan keras gigi, yaitu email, dentin, dan sementum, yang disebabkan
oleh aktivitas suatu jasad renik dalam suatu karbohidrat yang dapat
C. Kerangka Konsep
Autisme
Indeks Indeks
DMF-T def-t
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
dan pengumpulan data pada suatu waktu dan juga tidak diikuti dalam
terdapat anak autism. Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Juli-
September 2019.
C. Subjek Penelitian
yang masih aktif tercatat di beberapa Sekolah Luar Biasa (SLB) yang ada
di Provinsi DIY.
1. Kriteria Inklusi
b. Penderita epilepsi
pada tujuan tertentu. Jumlah subjek penelitian sama dengan populasi yang
Z (1 − ) 2 2
n= 2
d2
Keterangan:
D. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas
a. Anak ASD
2. Variabel terikat
3. Variabel terkendali:
a. Penyakit sistemik
b. Pola makan/diet
(psikologi),
d. Kebiasan buruk/oral habit,
E. Definisi Operasional
renik dalam suatu karbohidrat yang dapat diragikan (Kidd dan Bechal,
1991).
gigi dan mulut dalam hal karies gigi permanen dan def-t untuk gigi
Sangat Tinggi,
F. Instrumen Penelitian
berikut:
1. Alat:
steril.
kooperatif
c. Bahan
d. Lembar Penelitian
mulut.
G. Jalannya Penelitian
1. Tahap persiapan
penelitian.
b. Melaksanakan pelatihan atau persamaan persepsi antar peneliti
penelitian.
2. Tahap pelaksanaan
1. Pengolahan data
dan def-t. Indeks DMF-T dan def-t dilihat dari Jumlah gigi yg
termasuk komponen D + jumlah gigi yg termasuk komponen M +
2. Analisis data
dalam tabel data kuantitatif berskala rasio dan diuji normalitas data
I. Etika penelitian
Inform Consent
Dropout (10%)
Pemeriksaan
Rahayu, Sri Muji. 2014. Deteksi dan Intervensi Dini Pada Anak Autis, Edisi 1
Juni 2014. Jurnal Pendidikan Anak. Volume 3.
Richa, Yashoda R, Puranik MP. Oral health status and parental perception of
child oral health related quality-of-life of children with autism in Bangalore,
India. J Indian Soc Pedod Prev Dent 2014;32:135-9. Diakses melalui :
http://www.jisppd.com/text.asp?2014/32/2/135/130967
Jaber, MA. Dental caries experience, oral health status and treatment needs of
dental patients with autism. J Appl Oral Sci 2011; 19(3):212-7.
Lubis, Fauziah dan JF Suwandi. Paparan Prenatal Valproat dan Autism spectrum
Disorder (ASD) pada Anak. Volume 5, Nomor 3 (2016).
Suteja, Jaja. Bentuk dan Metode Terapi Terhadap Anak Autisme Akibat Bentukan
Perilaku Sosial. Jurnal Edueksos. Volume 3, Nomor 1, Januari-Juni 2014.
Melisa, F. 2013. 112.000 Anak Indonesia Diperkirakan Menyandang Autis.
Diakses dari. Republika.co.id :
https://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/04/09/mkz2un-112000-
anakindonesia-diperkirakanmenyandang-autisme
Sari, A, Mohamad Amin, Betty Lukiati. Penyebab Gangguan Autis Melalui Jalur
Neuroinflamasi: Cause of Autism Disorders through Pa th Neuroinflamasi.
Bioeksperimen. Volume 3, Nomor 2, September 2017. ISSN 2460-1365.
Kidd, E.A.M, Sally Joyston Bechal. 2002. Dasar-Dasar Karies Penyakit dan
Penanggulangannya. Cetakan 2. Jakarta: EGC.
Veriza, E, Hendry Boy. Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut pada
Anak Autisme. Falatehan Health Journal, 5(2) (2018) 55-60.