Anda di halaman 1dari 21

1

A. JUDUL PROGRAM Pengembangan Potensi Tambak Melalui Usaha Pendederan Bandeng Skala Rumah Tangga Di Dusun Cemara Kecamatan Lembar Kabupaten Lombok Barat NTB. B. LATAR BELAKANG MASALAH Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) selain cukup dikenal dengan predikat Lumbung pangan Nasional karena produksi padinya terus meningkat, juga layak dikembangkan sebagai Lumbung ikan Nasional. Hal tersebut karena didukung tersedianya potensi perikanan yang cukup besar didaerah ini. Secara geografis Provinsi NTB yang terdiri dari dua pulau besar, yaitu Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa serta dikelilingi 484 buah pulau-pulau kecil (menurut Depdagri), memiliki luas wilayah yang jauh lebih besar dari luas daratan. Luas laut NTB mencapai 29.159,04 kilometer persegi atau 59,13 persen dengan panjang pantai 2.333 km. Selain Budidaya laut, Potensi yang tidak kalah prospektifnya adalah perikanan Budidaya tambak. Komoditi perikanan tambak yang bisa dikembangkan didaerah ini juga cukup beragam. Karena itu, Pemprop NTB akan terus mengembangkan perikanan budidaya tambak ini lebih luas lagi. Potensi tersebut manakala dikelola dan dikembangkan dengan baik, tentu menjadi sumber penghidupan yang tidak ternilai harganya. Produksi perikanan NTB bisa terus ditingkatkan, bahkan NTB bisa menjadi Lumbung ikan nasional dalam memenuhi kebutuhan konsumsi nasional maupun untuk pasar ekspor. Usaha pendederan ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kembali daya guna dan nilai guna lahan tambak didaerah Lembar dusun Cemara kabupaten Lombok Barat-NTB. Dengan kegiatan usaha pendederan bandeng skala rumah tangga ini dapat menjadi solusi pengadaan benih bandeng yang sulit dan harga benih yang relatif mahal, terutama di dusun Cemara kabupaten Lombok Barat. Selain itu juga kegiatan ini untuk memfungsikan tambak secara optimal sehingga dapat meningkatkan penghasilan masyarakat setempat. Ikan bandeng memiliki rasa daging yang enak dan harga yang terjangkau. Khusus di daerah Jawa dan Sulawesi Selatan, ikan bandeng memiliki tingkat preferensi konsumsi yang tinggi. Selain sebagai ikan konsumsi, ikan bandeng banyak diminta sebagai umpan hidup bagi usaha penangkapan ikan tuna (Thunnus spp.) dan cakalang (Katsuwonus pelamis). Keunggulan komoditas bandeng dibandingkan dengan komoditas lainnya, di antaranya; a) induknya memiliki fekunditas yang tinggi dan teknik pembenihannya Lokasi tambak harus dekat pantai, dan harus tersedia pula sumber air tawar guna menurunkan salinitas. Areal tambak juga harus terlindung dari angin dan memungkinkan terjadi pasang surut yang cukup tinggi. Tambak pun harus jauh dari limbah industri dan limbah air tanah. Salah satu bentuk pemanfaatan

sumber daya pesisir yang dilakukan oleh masyarakat lokal adalah usaha budidaya air payau (tambak). Usaha budidaya tambak di Kabupaten Lombok Barat-NTB sudah berdiri sejak tahun 1987 dan mengalami perkembangan yang amat pesat. C. PERUMUSAN MASALAH Peningkatan produksi adalah salah satu tujuan yang ingin di capai sehingga berpengaruh pada peningkatan pendapatan. Tentunya hal ini perlu dilakukan penanganan secara intensif dan harus dicari solusinya. Melihat pembangunan yang semakin hari semakin tinggi mengharuskan kebutuhan untuk mengkonsumsi ikan semakin tinggi maka perlu dilakukan peningkatan produksi dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar. Beberapa masalah yang sering terjadi pada petani tambak adalah sulitnya mencari benih gelondongan nener bandeng karena panti benih hanya menyediakan benih dari hetchery. Untuk itu perlu adanya pendederan bandeng di loaksi tersebut. Dari hasil survey Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi NTB 2009 dilapangan bahwa benih nener bandeng ukuran gelondongan memiliki harga jual berkisar antara Rp.300-Rp.400/ekor berukuran 5-7 cm berumur 31 hari. Pendederan bandeng sampai ukuran gelondongan yang diusahakan untuk memenuhi kebutuhan petani tambak sehingga petani tambak tidak susah untuk mencari benih gelondongan. Benih yang menjadi masalah dalam penanganan benih (nener) terutama benih hasil hetchery adalah benih yang di beli kurang di perhatikan oleh petani tambak, sehingga menyebabkan tingkat kelulusan hidup selama priode pendederan sangat rendah. Penebaran benih padat tebar yang digunakan belum sesuai dengan tingkat kemampuan lahan. Belum semua komponen persiapan lahan sudah dilakukan oleh petani sesuai dengan anjuran terutama perbaikan konstruksi, pemupukan dan pemberantasan hama. Pemeliharaan umumnya petani masih mengabaikan faktor-faktor penting dalam pemeliharaan seperti mempertahankan kualitas air, pemupukan susulan, pengendalian hama dan pemberian pakan tambahan. Dalam pemeliharaan nener bandeng untuk gelondongan diperlukan waktu pemeliharaan selama lebih dari 21 hari, pada usia tersebut ukuran telah mencapai gelondongan yaitu panjang 2 - 3 cm dan berat rata-rata 2 - 3 gram. Dengan kepadatan tebar 40 - 50 ekor/m2 per ekor maka kelangsungan hidup nener untuk mencapai gelondongan adalah 75% - 90%. Harga jual per ekor untuk ukuran gelondongan tersebut adalah Rp. 100-200/ekor. Usaha penggelondongan tersebut dapat dilaksanakan di tambak luas 0,5 HA (4 petakan). Dalam satu tahun diperhitungkan dapat memelihara bandeng tersebut sebanyak 6 periode selanjutnya padat tebar 200.000 ekor dengan SR 80%. Hal inilah yang dapat

memberikan harapan untuk dikembang usaha ini sebagai salah satu komoditas dalam agribisnis. Cakupan yang dicapai dalam aspek penjualan gelondongan nener bandeng ini yaitu tidak terlalu luas dimana lebih memfokuskan kebutuhan petani tambak. Mengingat nener bandeng ini merupakan jenis yang banyak dibutuhkan oleh petani tambak masyarakat NTB umumnya dan masyarakat lombok khususnya. Sehingga sangat terlihat jelas peluang pendederan nener bandeng yang ingin di tempati. Ketakutan akan tidak adanya pembeli nener bandeng sangat minim. Lebih-lebih melihat banyak berdirinya tambak di setiap pinggir pantai yang banyak memelihara ikan bandeng. D. TUJUAN PROGRAM Tujuan program PKM- Kewirausahaan adalah: 1. Memproduksi nener bandeng ukuran gelondongan dengan sistem lahan tambak. 2. Memberikan pengetahuan mengenai pendederan bandeng pada masyarakat setempat. 3. Mendapatkan keuntungan melalui usaha pendederan bandeng. E. LUARAN YANG DIHARAPKAN Luaran yang diharapkan dari program PKM-K ini adalah bentuk usaha budidaya pendederan bandeng dapat memproduksi ukuran bandeng gelondongan yang tinggi baik kuantitas maupun kualitas dan mampu meningkatkan produksi petani bandeng di tambak. F. KEGUNAAN Kegunaan program PKM-K adalah : a. Memproduksi bandeng ukuran gelondongan dengan sistem lahan tambak. b. Melatih kemandirian serta jiwa mahasiswa sebagai bekal untuk berwirausaha. c. Mengaplikasikan ilmu di bidang perikanan yang didapat dari bangku perkuliahan. d. Mendapatkan profit yang optimal. G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA Desa Cemara kecamatan Lembar kabupaten Lombok Barat merupakan daerah yang bertempat di pinggir pantai dan tergolong potensial untuk budidaya pendederan bandeng. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya warga yang berprofesi sebagai petani tambak. Sehingga dilokasi sangat banyak ditemukan petakan tambak milik warga. Terdapat sekitar 70 % warga desa Cemara melakukan usaha budidaya bandeng untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dari hasil data lapangan, bahwa di Cemara memiliki lokasi tambak yang dekat dengan pantai,

tersedia sumber air tawar, areal tambak terlindung dari angin, terjadi pasang surut yang cukup tinggi dan tambak jauh dari limbah industri dan limbah air tanah. Hal inilah yang menjadi faktor keberhasilan pembudidaya ikan di desa Cemara.

Gambar 1. Lokasi tambak budidaya pendederan bandeng Kegiatan ini merupakan suatu kegiatan yang didasarkan dengan bagaimana memproduksi ikan lebih banyak dari sebelumnya yaitu dengan metode budidaya pendederan bandeng. Dengan melihat permintaan akan benih gelondongan bandeng sangat tinggi, hal ini dibuktikan dengan harga di tingkat petani selalu mengalami kenaikan dalam jangka waktu singkat. Untuk harga saat ini, benih bandeng gelondongan Rp.300-Rp.400/ekor berukuran 5-7 cm. Disamping lokasi budidaya yang sangat mendukung, budidaya pendederan bandeng berkembang karena potensi tambak yang semakin banyak. Kegiatan budidaya pendederan bandeng ini dilakukan dalam 1 petak tambak yang berukuran 8 are atau 80x80 meter yang memiliki kedalaman 150 cm. Dalam 1 petak tambak ini akan dibagi menjadi 4 kolam pendederan bandeng. Benih badeng yang akan dibudidayakan dikolam pendederan yaitu sebanyak 40000 ekor, padat penebaran benih bandeng per kolam 10000 ekor. Benih yang ditebar berumur Post larva 14 hari, pakan yang berikan berupa pelet, dedak. Sebelum dilakukan penebaran benih nener bandeng terlebih dahulu mempersiapkan tambak yang akan digunakan.

Gambar 2. Bentuk Kolam Pendederan

Kegiatan ini akan menghasilkan produk berupa benih bandeng gelondongan. Berat benih 6-7 gram, benih bandeng yang akan dijual yaitu benih bandeng gelondongan yang sehat sehingga hasil panen harus dalam keadaan hidup. Pemanenan dapat dilakukan pada pagi dan sore hari. Dengan memperhatikan keuntungan yang akan didapatkan dari kegiatan ini, maka sangat perlu dan harus dilakukan analisis biaya sehingga para petani tambak dapat mengetahui berapa keuntungan dan kerugian yang di dapat ketika sedang membudidayakan suatu komoditi atau spesies. Analisa keuangan dihitung pada tahun pertama pendirian usaha, dengan asumsi bahwa tingkat Survival Rate (SR) / kelulushidupan benih bandeng gelondongan adalah 85%. Tabel 1. Analisa keuangan budidaya pendederan bandeng No Jenis Barang Jumlah Harga Satuan(Rp) A Investasi Sewa lahan Tambak 1unit 2.000.000 Upah tenaga kerja 5 org 200.000 Bambu 25 unit 10.000 Waring 1 Pic 435.000 Genset 1 unit 1.000.000 Kain kasa 1 pic 500.000 Cangkul 5 unit 25.000 Nener Bandeng 40.000 ekor 65 Selang air 10 m 10.000 Pipa Paralon 2 buah 50.000 Ember besar 10 buah 15.000 Ember kecil 5 buah 7.500 Jala (Jaring) 1 Unit 500.000 Jumlah B Biaya Operasional Pakan buatan (pellet) 2 sak 300.000 Pupuk Urea 2 sak 75.000 Kapur Pertanian 2 sak 25.000 Bensin 60 liter 4.500 Oli Jumlah Total pengeluaran (A + B) Rp. 8.637.500 + Rp. 1.370.000 Penerimaan/ Pendapatan 12 liter 25.000 Total (Rp)

2.000.000 1.000.000 250.000 425.000 1.000.000 500.000 125.000 2.600.000 100.000 100.000 30.000 37.500 500.000 8.637.500 600.000 150.000 50.000 270.000 300.000 1.370.000

10.007.500

Hasil panen bandeng 35000 ekor Rp. 400 14.000.000 gelondongan (SR 30 %) Jumlah 14.000.000 Keuntungan : Penerimaan penjualan - (Investasi + Biaya operasional) = Keuntungan Rp.14.000.000 Rp. 10.007.500 = Rp. 3.902.500 Return Cost Ratio :

R/C

Total penerimaan Rp.14.000.000 1,39 Rp.10.007.500 Total biaya

Dengan nilai R/C 1,98 berarti setiap penambahan biaya sebesar Rp 1.000 akan diperoleh tambahan penerimaan sebesar Rp 1.390, dengan demikian budidaya pendederan bandeng sangat layak diusahakan. H. METODE PELAKSANAAN PROGRAM Kegiatan budidaya pendederan bandeng di bagi menjadi beberapa tahap kegiatan budidaya yaitu : 1. Persiapan Tambak Persiapan untuk pengeringan tanah dasar dilakukan terlebih dahulu dengan perbaikan pematang tambak, saluran dan pintu tambak. Tanah dasar bagian pelataran diolah dan diratakan, kemudian tanah dasar dikeringkan selama 7 hari hingga tanah dasar retak-retak sampai sedalam 1 cm. Dalam kegiatan pengeringan ini juga disertai kegiatan pengapuran tanah dasar dan di berikan saponin. Tahap pertama usaha penumbuhan kelekap adalah pengeringan tanah dasar. Apabila pengeringan telah dilakukan, pupuk organik berupa kotoran ternak dengan dosis 2-3 ton/ha ditaburkan secara merata di pelataran, kemudian disusul pemupukan anorganik (buatan) berupa Urea 75-100 kg/ha, TSP 40-50 kg/ka ditaburkan secara merata di pelataran. Tambak diairi macakmacak dengan tinggi air sekitar 5 cm dan diberakan selama satu minggu. Selanjutnya dilakukan pengairan secara bertahap, hari pertama setinggi 10 cm, hari kedua 20 cm, hari ketiga 30-40 cm dan dibiarkan selama kira-kira satu minggu sampai kelekap tumbuh subur. Selanjutnya air ditambahkan lagi hingga 40-50 cm dan tambak siap ditebari benih ikan bandeng. Pada waktu pengisian air, pintu air harus dipasang saringan yang cukup rapat untuk menghindari masuknya organisme predator. 2. Penebaran Benih Benih (nener) ikan bandeng yang ditebar adalah benih yang berada dalam tahap akhir masa larva, yang secara alami dijumpai di perairan pantai dengan panjang tubuh total 10-16 mm. Apabila penebaran menggunakan benih ikan bandeng yang dihasilkan dari panti pembenihan maka benih tersebut

merupakan benih yang berumur 21-25 hari.

Gambar 3. Nener bandeng Padat tebar yang baik untuk lama penggelondongan 40-60 hari adalah 1012 ekor/m2. Sebelum penebaran dilakukan, benih perlu diaklimatisasi terhadap kondisi lingkungan (suhu dan salinitas) medium tambak penggelondongan. Pertama sekali benih ditempatkan dalam suatu wadah, kemudian air dari tambak sedikit demi sedikit dimasukkan ke dalam wadah tersebut dengan selang melalui salah satu sisi wadah, sedangkan dari sisi lain air dari wadah disipon keluar dengan menggunakan selang yang dilengkapi saringan sehingga dengan demikian kondisi suhu dan salinitas air dalam wadah menjadi sama dengan kondisi air dalam tambak. Setelah aklimatisasi benih selesai dilakukan, selanjutnya benih dapat ditebar ke tambak.

Gambar 4. Proses Aklimatisasi nener bandeng 3. Pemeliharaan Kegiatan rutin setelah penebaran benih adalah pengamatan untuk mempertahankan kualitas air yang baik dan tersedianya organisme pakan alami yang cukup di dalam tambak. Pengelolaan kualitas air ditujukan untuk memberikan kondisi media hidup yang optimal bagi pertumbuhan ikan. Selama penggelondongan harus dijaga agar salinitas dan ketinggian air selalu stabil dan ketinggian air dipertahankan 40-50 cm. Laju penguapan dan curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan salinitas berubah (berfluktuasi) dan kondisi seperti ini memungkinkan dapat menghambat pertumbuhan alga

dasar dan sebaliknya dapat menyuburkan pertumbuhan jenis plankton lain yang tidak diinginkan sebagai pakan alami ikan bandeng. Dalam penggelondongan nener bandeng yang baik, alga dasar tambak tumbuh dengan subur dan warna airnya yang jernih. Namun apabila jenis plankton lain yang tumbuh subur seperti protozoa, flagellata, fitoflagellata dan rotifera maka warna air akan berubah menjadi kuning atau coklat. Akibatnya kandungan oksigen dalam air menjadi semakin rendah dan akhirnya dapat menyebabkan kematian ikan bandeng secara massal. Oleh karena itu, perlu adanya penambahan/ penggantian air laut yang baru. Penggantian air dapat dilakukan secara gravitasi dengan pemanfaatan gerakan air pasang surut atau pompanisasi. Setelah penebaran benih, kelekap sebagai pakan alami semakin lama akan semakin berkurang sehingga perlu adanya pemupukan susulan agar kelekap dapat tumbuh secara kontinu. Pemupukan susulan satu sampai dua minggu sekali, hal ini tergantung dari nilai kesuburan tambak dan dimulai 2-3 minggu setelah penebaran. Pupuk susulan yang digunakan masingmasing Urea 15-25 kg/ha dan SP36 10-15 kg/ha dan ditambah pupuk perangsang seperti Forest, Ladan, Ursal, dan lain-lain sebanyak 1 kg/ha. Cara pemberantasan hama yang lazim dilakukan di tambak adalah pengeringan dan penggunaan beberapa jenis pestisida maupun racun tanaman. Tahap pertama pemberantasan hama adalah pengeringan tanah dasar. Pengeringan ini selain berfungsi mengoksidasi bahan organik dan mengeraskan tanah dasar juga membantu pemberantasan berbagai ikan liar, moluska, kepiting, cacing serta organisme hama lainnya. Apabila pengeringan tidak dapat dilakukan secara menyeluruh, maka pada bagian yang tergenang ditambahkan obat pemberantas hama. Untuk keperluan ini dapat digunakan Rotenon dalam bentuk akar tuba (Dheris sp) sebanyak 4-5 kg/ha. Selain itu, dapat juga digunakan Saponin dalam bentuk biji (Camelia sinensis) sebanyak 25-30 kg/ha atau nikotin dalam bentuk serbuk tembakau dengan dosis 200-500 kg/h. Penggelondongan nener bandeng biasanya sudah mencapai standar ukuran 7-10 cm setelah masa pemeliharaan 40-60 hari. Ukuran ini merupakan yang tepat sebagai gelondongan untuk penebaran berikutnya baik untuk tujuan bandeng umpan maupun konsumsi. Pemanenan dilakukan untuk tujuan pemeliharaan berikutnya, oleh karena itu hasil panen harus dalam keadaan hidup. Pemanenan dapat dilakukan pada pagi, sore atau malam hari. Pemanenan pada waktu air pasang dapat dilakukan dengan cara memasukkan air baru ke dalam tambak. Hal ini menyebabkan ikan-ikan bergerak menuju arah masuknya air dan berkumpul di dekat pintu air. Dengan menggunakan jaring, prayang atau pukat ikanikan digiring menuju pintu air, kemudian secara perlahan-lahan lingkaran jaring diperkecil sehinggga ikan-ikan terkurung di dekat pintu. Penangkapan pada waktu air surut dilakukan terlebih dahulu mengurangi air tambak sehingga air tersisa di dalam caren sekitar 20 cm. Ikan digiring perlahan-

lahan dan lingkaran diperkecil sehingga ikan dapat berkumpul dekat pintu. Ikan-ikan yang sudah terkurung perlu dibera selama 1-2 hari sebelum dipanen untuk dipindahkan. Penangkapan ikan harus dilakukan sangat hati-hati untuk mencegah kemungkinan luka-luka pada tubuh ikan dan kehilangan sisik akibat gesekan. Jika lokasi pengangkutan agak jauh, ikan perlu dikepak terlebih dahulu dalam kantong plastik yang telah berisi air laut dengan kepadatan 25-50 ekor/liter sesuai ukuran ikan diberi oksigen dengan perbandingan air dan oksigen 1:1,5 atau 1:2 tergantung jarak jauh pengangkutan Kegiatan budidaya ini memerlukan waktu pemeliharaan 60 hari (2 bulan). Sehingga dalam setahun dapat dilakukan 6-8 kali panen.

Gambar 5. Bandeng Gelondogan yang di Panen Penebaran benih bandeng di kolam pendederan pada pukul 06.00-08.00 atau .00-20.00. hal ini dilakukan untuk menghindari ikan stres akibat perubahan kondisi lingkungan perairan karena suhu air pada waktu tersbut tidak terlalu tinggi Tabel 2. Proses Budidaya pendederan bandeng Persiapan Tambak - Pengeringan tanah dasar tambak - Pengapuran tanah dasar tambak - Pemasukan air - Pemberatasan hama - Pemupukan air Penebaran Benih - Penebaran nener bandeng - Aklimatisasi benih Pemeliharaan / gelondongan - Pengendalian kualitas air Panen

10

Panen bandeng gelondongan

Proses penjualan bandeng gelondongan tidak terlalu menjadi permasalahan karena permintaan petani tambak sangat tinggi, sementara produk bandeng gelondongan tersedia sangat rendah. Permintaan petani tambak sangat besar. Bahkan sebelum proses budidaya pembeli sudah memesan. Sehingga ketakutan untuk tidak adanya pembeli sangat rendah. Kegiatan proses budidaya pendederan bandeng harus setiap hari dilakukan monitoring untuk mengetahui kendalakendala yang akan di hadapi ketika saat budidaya berlangsung, tambak tersebut harus dekat dengan rumah jaga untuk menghindari terjadinya pencurian. Evaluasi budidaya sangat perlu dilakukan karena untuk mengatasi permasalahanpermasalahan di lapangan baik dari internal sesama anggota tim maupun faktor eksternal, sehingga mengarah pada alternatif solusi bagi permasalahanpermasalahan yang di hadapi dalam pengembangan usaha budidaya tersebut.

I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM Jadwal kegiatan program PKM-K ini digambarkan dalam bar chart berikut ini :
Bulan 1 No Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5

Pemantapan program budiddaya pendederan bandeng Perijinan dan Survey lokasi Persiapan alat dan benih bandeng Pelaksanaan budidaya

3 4

11

pendederan Monitoring dan evaluasi budidaya pendederan bandeng Pemanenan bandeng gelondongan Pembahasan hasil kegiatan Pelaporan Rancangan Biaya No Komponen Biaya A Bahan Habis Pakai Perbaikan kolam Pompa Air Seser Hapa Bambu 5 batang Waring Pipa Paralon 5 meter Ember Besar Ember Kecil Jala (Jaring) Upah Tenaga Kerja Kapur Pertanian Pupuk Urea Pakan buatan (pelet) Nener Bandeng Sub total A Peralatan Penunjang Sewa lahan tambak Parang Cangkul Pisau

7 8 J.

Jumlah Barang 1 Buah 2 Buah 8 Buah 25 unit 2 Pic 2 Buah 5 Buah 5 Buah 1 Unit 5 Orang 1 Sak 4 Sak 1 Sak 40.000 ekor

Harga satuan (Rp) Rp. 5.00.000,Rp. 1.000.000,Rp. 25.000,Rp. 25.000,Rp. 10.000,Rp. 300.000,Rp. 50.000,Rp. 20.000,Rp. 10.000,Rp. 500.000,Rp. 200.000,Rp. 100.000,Rp. 25.000,Rp. 400.000,Rp. 65,-

Jumlah (Rp) Rp. 5.00.000,Rp. 1.000.000,Rp. 50.000,Rp. 200.000,Rp. 250.000,Rp. 600.000,Rp. 100.000,Rp. 100.000,Rp. 50.000,Rp. 500.000,Rp. 1.000.000,Rp. 100.000,Rp. 100.000 Rp. 400.000,Rp. 2.600.000,Rp. 7.550.000,-

1 Tahun 1 Buah 5 Buah 3 Buah

Rp. 1.000.000,Rp. 24.000,Rp. 25.000,Rp. 5000,-

Rp. 1.000.000,Rp. 24.000,Rp. 125.000,Rp. 15.000,-

12

Gergaji Tali PE Tali Rapia Karung Kayu balok Senter Sub Total B C

1 Buah 8 buah 4 buah 40 buah 4 buah 1 buah

Rp. 75.000,Rp. 7500,Rp. 10.000,Rp. 1000,Rp. 15.000,Rp. 75.000,-

Rp. 100.000,Rp. 60.000,Rp. 40.000,Rp. 40.000,Rp. 60.000,Rp. 75.000,Rp. 1.539.000,-

Perjalanan Transportasi 4 Orang Mahasiswa Teransportasi dosen 1 Orang Pembimbing Sub Total C

Rp. 50.000 x 5 kali perjalanan Rp. 26.000 x 5 kali perjalanan

Rp. 250.000,Rp. 130.000,Rp. 380.000,-

Lain Lain Administrasi dan Perijinan Dokumentasi Sub Total D Rekapitulasi Biaya Kegiatan Bahan Habis Pakai Peralatan Penunjang Perjalanan Lain lain Total Biaya Kegiatan
Terbilang : Sepuluh Juta Rupiah

Rp. 7.550.000,Rp. 1.539.000,Rp. 380.000,Rp. 531.000,Rp. 10.000.000,-

Rp. 200.000,Rp. 331.000,Rp. 531.000,-

A. B. C. D.

K. Lampiran Lampiran 1 Nama Dan Biodata Ketua Serta Anggota Kelompok a. Ketua Pelaksanan Kegiatan 1. Nama Lengkap : Muhammad Zainuddin 2. NIM : C1K 009007 3. Fak/Program Studi : Pertanian/Budidaya Perairan 4. Perguruan Tinggi : Universitas Mataram 5. Waktu untuk kegiatan : 48 56 jam/minggu

b. Anggota Pelaksana I 1. Nama Lengkap

: Agnes Purnama Sari

13

2. 3. 4. 5. c.

NIM Fak/Program Studi Perguruan Tinggi Waktu untuk kegiatan

: C1K 009050 : Pertanian/Budidaya Perairan : Universitas Mataram : 48 - 56 jam/minggu

Anggota Pelaksanan II 1. Nama Lengkap 2. NIM 3. Fak/Program Studi 4. Perguruan Tinggi 5. Waktu untuk kegiatan

: M.Fauzi : C1K 009045 : Pertanian/Budidaya Perairan : Universitas Mataram :48 56 jam/minggu

d. Anggota Pelaksanan III 1. Nama Lengkap 2. NIM 3. Fak/Program Studi 4. Perguruan Tinggi 5. Waktu untuk kegiatan e.

: Sudirman : C1K 009061 : Pertanian/Budidaya Perairan : Universitas Mataram : 48 - 56 jam/minggu

Nama dan Biodata Dosen Pembimbing 1. Nama Lengkap : Bagus Dwi Hari Setyono, S.Pi. MP 2. NIP : 198408032009121002 3. Golongan Pangkat dan : III/b 4. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli 5. Jabatan Struktural :6. Fak/Program Studi : Pertanian/Budidaya Perairan 7. Perguruan Tinggi : Universitas Mataram 8. Bidang Keahlian : Perikanan Budidaya Perairan 9. Waktu untuk kegiatan : 24 48 jam/minggu

Lampiran 2 Daftar Riwayat Hidup Ketua Dan Anggota Pelaksana a. Ketua Pelaksana Nama Tempat tanggal lahir : Muhammad Zainuddin : Ampenan Utara, 19 November 1991

14

Pekerjaan Program study Fakultas/ universitas No Nim Jurusan Alamat sekarang Alamat Asal Nomor Telp/HP Hoby Nama orang tua Pekerjaan orang tua Alamat orang tua

: Mahasiswa : Budidaya Perairan : Pertanian /Universitas Mataram : C1K 0009007 : Budidaya Pertanian : Otak Desa, Ampenan Utara : Otak Desa, Ampenan Utara : 081934386710 : Bola : H. Abdurrahman : Wiraswasta : Otak Desa, Ampenan Utara

Riwayat Pendidikan Sekolah Nama Sekolah TK SDN SDN 39 Mataram SMPN MTsN 1 Mataram SMAN SPPN Mataram Perguruan Tinggi Universitas Mataram Pengalaman Organisasi -

Tahun lulus 2003 2006 2009

Himpunan Mahasiswa Perikanan (HIMAPIKA) sebagai Pengembangan Hobi dan seni Mahasiswa Kreatif HMJ 2009 Badan Eksetkutif Mahasiswa (BEM) sebagai Pengurus 2010

pengurus

Kegiatan yang pernah dilakukan : - Praktek kerja lapangan Penangkapan ikan dengan alat tangkap GillNet di Sekotong Lombok Barat Bagian Selatan (2006 selama 2 bulan) - Praktek kerja lapangan Penangkapan ikan dengan alat tangkap Long line di Benoa Propinsi Bali pada PT. Tirta Minaruci tahun 2006 selama 4 bulan Mataram, Oktober 2011

M. Zainuddin C1K 009007 b. Anggota Pelaksana I Nama Tempat tanggal lahir Pekerjaan : Agnes Purnama Sari : Mataram, 26 Mei 1991 : Mahasiswa

15

Program study Fakultas/ universitas No Nim Jurusan Alamat sekarang Alamat Asal Nomor Telp/HP Hoby Nama orang tua Pekerjaan orang tua Alamat orang tua Riwayat Pendidikan Sekolah TK SDN SMPN SMAN Perguruan Tinggi

: Budidaya Perairan : Pertanian /Universitas Mataram : C1K 009050 : Budidaya Pertanian : Jl. Alpa Raya blok I/5 BTN Sandik, Batu Layar : Jl. Alpa Raya blok I/5 BTN Sandik, Batu Layar : 081907231695 : Bulu Tangkis : H. M. Budi Muljawan : Wiraswasta : Jl. Alpa Raya blok I/5 BTN Sandik, Batu Layar Nama Sekolah Aisyah Mataram SDN 17 Mataram SPMN 2 Mataram SMAN 1 Gunung Sari Universitas Mataram Tahun lulus 1999 2003 2006 2009

Pengalaman berorganisasi : - Anggota OSIS SMAN 1 Gunung Sari Mataram (2008) - Anggota Palang Merah Remaja (PMR) (2008) - Himpunan Mahasiswa Perikanan (HIMAPIKA) sebagai pengurus Publikasi Mahasiswa Kreatif HMJ 2009 Kegiatan yang pernah dilakukan : Kemah bakti Lingkungan di pantai sekotong dan perkenalan Balai Budidaya Laut Lombok 2010 Penyeluluhan Penanaman 1000 Mongrove di Cemara Kecamatan Lembar Lobar tahun 2009. Seminar Nasional Pengenalan Produk Perikanan di Universitas Mataram tahun 2009. Mataram, Oktober 2011

Agnes Purnama Sari C1K 009050

16

c.

Anggota Pelaksana II Nama Tempat tanggal lahir Pekerjaan Program study Fakultas/ universitas No Nim Jurusan Alamat sekarang Alamat Asal Nomor Telp/HP Hoby Nama orang tua Pekerjaan orang tua Alamat orang tua Riwayat Pendidikan Sekolah TK SDN SMPN SMAN Perguruan Tinggi

: M. Fauzi : Mataram, 31 Desember 1990 : Mahasiswa : Budidaya Perairan : Pertanian /Universitas Mataram : C1K 009045 : Budidaya Pertanian : Dasan Agung Pelita, Ampenan - NTB : Kotaraja, Lombok Timur - NTB : 081803617049 : Badminton : H. Jalib : Wiraswasta : Kotaraja, Lombok Timur - NTB

Nama Sekolah SDN 02 Kotaraja MTs NW Kotaraja MA NW Kotaraja Universitas Mataram

Tahun lulus 2003 2006 2009

Pengalaman berorganisasi : Himpunan Mahasiswa Perikanan (HIMAPIKA) sebagai Kewirausahaan Mahasiswa HMJ (2009) - Badan Eksetkutif Mahasiswa (BEM) sebagai Pengurus 2010 Kegiatan yang pernah dilakukan : pengurus

Mataram, Oktober 2011

M. Fauzi C1K 009045

17

d. Anggota Pelaksana III Nama Tempat tanggal lahir Pekerjaan Program study Fakultas/ universitas No Nim Jurusan Alamat sekarang Alamat Asal Nomor Telp/HP Hoby Nama orang tua Pekerjaan orang tua Alamat orang tua

: Sudirman : Teluk Santong Sumbawa 29 Maret 1991 : Mahasiswa : Budidaya Perairan : Pertanian /Universitas Mataram : C1K 009061 : Budidaya Pertanian : Kecubung 1 No. 9 Gomong Mataram - NTB : Teluk Santong Sumbawa Besar : 085237440222 : Renang : Sobbe : Wiraswasta : Teluk Santong Sumbawa Besar - NTB

Riwayat Pendidikan Pendidikan Nama Sekolah TK SDN SDN Taliwang Sontong Sumbawa SMPN SMPN 2 Pelampang SMAN SMA Mumahamddiyah Mataram Perguruan Tinggi Universitas Mataram

Tahun lulus 2003 2006 2009

Pengalaman berorganisasi : - Himpunan Mahasiswa Perikanan (HIMAPIKA) sebagai pengurus Pengembangan Sumnber daya Mahasiswa Kreatif HMJ 2009 - Badan Eksetkutif Mahasiswa (BEM) sebagai Pengurus 2010 - Unit kegiatan mahasiswa paduan Suara (UKM PS) sebagai Pengurus (2010) - Unit kegiatan mahasiswa Fokus (UKM FOKUS) sebagaianggota (2010) - Himpunan siswa Pencinta bahari sebagai anggota (2010) Kegiatan yang pernah dilakukan : - Bersama KIR peneliti biota yang ada dipatani bagian pemenang 2008 - Kemah bakti Lingkungan di pantai sekotong dan perkenalan Balai Budidaya Laut Lombok 2010 - Penyeluluhan Penanaman 1000 Mongrove di Cemara Kecamatan Lembar Lobar tahun 2009. - Seminar Nasional Pengenalan Produk Perikanan di Universitas Mataram tahun 2009.

18

Mataram, Oktober 2011

Sudirman C1K 009061

19

Lampiran 3. Gambaran Teknologi yang diterapkan pada budidaya pendederan bandeng di tambak Persiapan Tabak - Pengeringan tanah dasar tambak - Pengapuran tanah dasar tambak - Pemasukan air - Pemberatasan hama - Pemupukan air Penebaran Benih - Penebaran nener bandeng - Aklimatisasi benih Pemeliharaan / gelondongan - Pengendalian kualitas air Panen - Panen bandeng gelondongan Lampiran 4. Lokasi Kegiatan PKM - K

Lokasi Universitas Mataram

Lokasi Dusun Cemara

20

Gambar 6. Peta Lokasi PKMK Usaha Budidaya Pendederan Bandeng

21

Surat pernyataan Kesediaan Bekerja Sama dengan Tim PKM-K Mahasiswa Perikanan Universitas Mataram

Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Pekerjaan Jabatan : Ramiah : Petani Tambak : Ketua Kelompok Tani Tambak Cemara

Menyatakan bahwa kelompok tani yang saya pimpin bersedia untuk menjalin kerja sama dengan TIM PKM-K Mahasiswa Perikanan Universitas Mataram dalam melaksanakan program kegiatan PKM Kewirausahaan dengan Tema Meningkatkan Pengembangan Potensi Tambak Melalui Usaha Budidaya Pendederan Bandeng Skala Rumah Tangga Di Dusun Cemara Kecamatan Lembar Kabupaten Lombok Barat NTB Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Cemara, Oktober 2010

Ramiah

Anda mungkin juga menyukai