Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH TUGAS 2

SOCIAL DESIGN

USAHA PENGOLAHAN BUDIDAYA IKAN LELE

PENGEMBANGAN INOVASI DAN BISNIS

DOSEN PENGAMPU : ALVI FURWANTI ALWIE, S.E., M.M

DI SUSUN

OLEH

KELOMPOK 2

EVA WULAN NINGSIH 2002110199


DIFA AMANDA 2002112101
NURBAITI 2002110897
HIKMAH ABDI WIJAYA WARUWU 2002112090
ARYA HADI GHIFARY 2002135376
RIZKI RAZAK PUTRA 2002112102
2021

MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS RIAU
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ikan Lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sudah dibudidayakan secara
komersial oleh masyarakat Indonesia terutama di kota Pekanbaru. Selain untuk
mempertahankan spesiesnya, kegiatan pembudidayaan perlu ditingkatkan guna memenuhi
permintaan pasar dan kebutuhan gizi masyarakt, apalagi diiringi oleh tingginya tingkat
konsumsi masyarakat terhadap ikan lele dumbo membuat peluang usahanya semakin
terbuka. Mulai dari usaha pembenihan, pembesaran hingga usaha pengolahan. Ada
beberapa hal yang mendorong masyarakat untuk membudidayakan ikan lele:

1) Dapat dibudidayakan di lahan dan sumber air yang terbatas dengan padat tebar
tinggi,
2) Teknologi budidayanya mudah dikuasai oleh masyarakat,
3) Pemasarannya relatif mudah,
4) Modal usaha yang dibutuhkan relatif rendah

Usaha budidaya ikan Lele memang usaha yang sangat menguntungkan, karena selain
hasilnya dapat dimakan sendiri, sisanya dapat dijual dan menjadi tambahan penghasilan bagi
yang mengusahakannya. Pemasaran ikan Lele di kota Pekanbaru dewasa ini cukup lancar.
Baik dalam bentuk benih maupun daging untuk konsumsi.

B. Rumusan masalah

Bagaimana karakteristik lokal,regional,nasional dan isu sosial dari aspek yang berbeda
untuk lokasi pemasaran yang sudah dipilih.

C. Tujuan

Menemukan karakteristik lokal,regional,nasional dan isu sosial dari aspek yang berbeda
untuk lokasi pemasaran.
BAB II

PEMABAHSAN

A. Gambaran Umum Usaha

Usaha yang dilakukan adalah usaha budidaya pembesaran ikan lele, mulai dari benih
hingga siap untuk di jual dan di pasarkan.

B. Lokasi Usaha

Lokasi usaha yang akan dilakukan yaitu di Kelurahan Tebing Tinggi Okura,
Kecamatan Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru.

C. Faktor Pemilihan Lokasi Usaha

Kota Pekanbaru memiliki potensi perikanan yang cukup besar untuk usaha budidaya ikan
Lele. Potensi perikanan yang dimiliki oleh kota Pekanbaru adalah budidaya perikanan air
tawar seperti kolam, jaring apung dan keramba. Diantara potensi perikanan tersebut, salah
satu jenis usaha perikanan yang banyak dilakukan oleh beberapa masyarakat kota Pekanbaru
adalah usaha budidaya ikan dalam kolam.

Pemilihan lokasi di daerah Rumbai Pesisir selain erada di kota Pekanbaru juga memiliki
letersediaan air yang cukup dan bersih.

Selain itu juga, banyaknya penduduk di daerah tersebut yang mengkonsumsi ikan lele
sedangkan untuk produksi masih sedikit, hal ini menjadi faktor pemilihan lokasi usaha ini.

D. Karakteristik Lokal, Regional, dan Nasional Serta Isu Lokasi Usaha

1. Kekuatan (Strengths)

a. Ditunjang dengan modal yang cukup memadai

b. Mempunyai buku panduan budidaya ikan lele dan mampu memahami dan menguasai dari
pembuatan kolam, pemilihan bibit yang baik, PH air yang ideal untuk pertumbuhan ikan
hingga pemanenan tetap pemasarannya.
c. Lahan ataupun kolam yang cukup memadai, dari kolam untuk ditanya sampai kolam
pembesaran.

d. Mempunyai sarana dan prasarana penunjang dan pembudidayaan ikan lele yang cukup
memadai.

e. Luasnya pemasaran hasil budidaya ikan lele khususnya yang nantinya pada saat musim
panen ikan lele.

2. Kelemahan (Weakness)

Pada dasarnya ke kelemahan ataupun kesulitan yang ditemukan di dalam pembudidayaan


ikan lele antara lain:

a. Sulitnya mendapatkan bibit ikan yang mempunyai kualitas yang baik.

b. Berkaitan dengan permasalahan yang pertama, seringnya bibit ataupun air yang terserang
bakteri yang nantinya dapat mempengaruhi kelangsungan hidup benih ikan yang ada. Jadi
tidak diragukan lagi apabila terdapat bibit ikan lele yg tidak baik (cacat), sudah pasti ikan
tersebut akan mati.

3. Peluang (Opportunities)

Melihat dan mempelajari dari berbagai pengalaman yang yang kami dapatkan kan
pembudidayaan ikan lele cukup mudah dan menjanjikan keuntungan yang cukup besar.
Pasalnya budidaya ikan lele ini terbilang cukup mudah daripada ikan lainnya dari
perawatannya sampai sistem pengairannya pun tidak terlalu merepotkan, selain itu pada
dasarnya ikan lele mempunyai kemampuan untuk bertahan hidup yang cukup tinggi
sekalipun hidup di lumpur, karena dari sekian banyak spesies ikan di dunia ini hanya ikan lele
yang mempunyai gurat sisi. Sedangkan ditinjau dari pembesaran benih sampai waktu
pemanenan nya budidaya ikan ini hanya membutuhkan waktu 3 bulan.

4. Ancaman (Threats)
a. Persaingan harga sesama pembisnis semakin ketat di pasaran

b. Perekonomian nasional yang tidak stabil menyebabkan perubahan daya beli masyarakat

c. Kebijakan harga bahan baku yang tiba-tiba naik dan berpengaruh terhadap biaya produksi
dan harga jualnya

E. Aspek-Aspek Usaha
1. Aspek Produksi dan Pemanenan

Benih Ikan Lele (Clarias sp) yang diperoleh pembudidaya pembesaran yaitu dari
Sungai Pagar (Kampung Lele). Harga beli untuk benih Ikan Lele (Clarias sp) yaitu
Rp120 per ekornya dengan ukuran 5-7 cm. Ukuran 5-7 cm ini dipilih pembudidaya
karena untuk menghindari resiko kematian, sebab benih ikan Lele cenderung bersifat
kanibal, tingkat mortalitas ikan Lele yaitu 20-30%. Para pembudidaya melakukan
penebaran benih pada pagi hari (pukul 08.00-09.00) atau sore hari (pukul 15.30-
16.30) karena diperkirakan pada waktu itu suhu air tidak terlalu panas atau relatif
stabil. Rata-rata pembudidaya menebarkan benih sebanyak 250-312 ekor/m3 .

Adapun hasil budidaya pembesaran Ikan Lele setiap panennya sebesar 1.000-
1.200 kg/panen/10.000 benih, namun hasil ini tidak selalu didapatkan oleh
pembudidaya. Dalam satu tahun pembudidaya melakukan usaha pembesaran
sebanyak 4 kali dalam satu tahun. Untuk budidaya pembesaran Ikan Lele (Clarias sp)
waktu yang diperlukan mulai dari benih ditebar sampai masuk masa panen yaitu 2-3
bulan. Pembudidaya akan memanen apabila ukuran ikan sudah mencapai ukuran yang
diinginkan konsumen dan pasar yaitu dengan ukuran 6-8 ekor/kg.

2. Aspek Pasar dan Pemasaran


a. Aspek Pasar
1) Segmen pasar (Segmenting)

Segementasi pasar dilakukan pada pembesaran ikan lele dengan penebaran bibit
ukuran 7-9 cm yang memerlukan waktu pemeliharaan 50-60 hari sampai panen
ukuran konsumsi, yaitu 8-10 ekor per kg atau 100–125 gr per ekor.

2) Penetapan pasar Sasaran (Targeting)


Target pasar yang ditujukan meliputi warung pecel lele, warung tegal, rumah
makan dan restoran, usaha makanan olahan berbasis lele, dan rumah tangga.

3) Penetapan Posisi Pasar (Positioning)

Sebagai pengusaha pengolahan budidaya ikan lele mulai dari pembesaran sampai
marketing dan penjualan.

b. Aspek Pemasaran
1) Produk (Product)

Ikan lele segar yang sudah besar dengan berat 8-10 ekor per kg atau 100–125 gr per
ekor.

2) Harga (Price)
Harga untuk ikan Lele segar yang dijual kepada pedagang pengumpul dan
konsumen yaitu Rp 16.000/kg. Harga ikan Lele yang ada di pasar yaitu
Rp18.000–Rp22.000/kg.
3) Promosi (Promotion)

Promosi dilakukan dengan menggunakan browsur dan media sosial, seperti


Instagram dan Facebook.

4) Tempat (Place)

Tempat dilakukannya usaha tersebut di kelurahan Tebing Tinggi Okura,


Kecamatan Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru.

3. Aspek Manajemen

Anda mungkin juga menyukai