DISUSUN:
a. Visi
Menjadi pengusaha budidaya ikan nila terbesar di Kalimantan Tengah dan Menjadikan
usaha yang mampu bersaing dan tumbuh berkembang dengan sehat serta mengurangi angka
pengangguran di Indonesia.
b. Misi
1. Menghasilkan produk yang berkualitas dan terjamin. Yang memberikan deviden yang memuaskan
bagi para pelanggan.
2. Memberikan harga yang terjangkau bagi semua kalangan mesyarakat. Berdaya saing tinggi melalui
pengolahan yang profesional demi kepuasan pelanggan.
3. Menjalin hubungan yang baik kepada para relasi, kemitran kerja agar menjadi lebih baik, saling
menguntungkan dan tidak terjadi kesalahpahaman.
4. Menciptakan lapangan pekerjaan.
C. Tujuan
Tujuan saya memilih usaha ini yaitu :
1. Mencari keuntungan/laba.
2. Memberi peluang kerja bagi orang lain.
3. Menarik minat konsumen dengan makanan yang sehat dan bergizi.
1) Kolam pembesaran tahap I berfungsi untuk memelihara benih ikan selepas dari kolam pendederan.
Kolam ini sebaiknya berjumlah antara 2-4 buah dengan luas maksimum 250-500 meter
persegi/kolam. Pembesaran tahap I ini tidak dianjurkan memakai kolam semen, sebab benih ukuran
ini memerlukan ruang yang luas. Setelah benih menjadi gelondongan kecil maka benih memasuki
pembesaran tahap kedua atau langsung dijual.
2) Kolam pembesaran tahap II berfungsi memelihara benih gelondongan besar. Kolam dapat berupa
kolam tanah atau sawah. Keramba apung juga dapat digunakan dengan mata jaring 1,25–1,5 cm.
Jumlah penebaran pembesaran tahap II sebaiknya tidak lebih dari 10 ekor/meter.
3) Pembesaran tahap III berfungsi untuk membesarkan benih. Diperlukan kolam tanah antara 80-100
cm dengan luas 500-2.000 meter persegi.
b) Kolam/tempat pemberokan
Pembesaran ikan nila dapat pula dilakukan di jaring apung, berupa Hapa berukuran 1 x 2 m
sampai 2 x 3 m dengan kedalaman 75-100 cm. Ukuran hapa dapat disesuaikan dengan kedalaman
kolam. Selain itu sawah yang sedang diberokan dapat dipergunakan pula untuk pemijahan dan
pemeliharaan benih ikan nila. Sebelum digunakan petak sawah diperdalam dahulu agar dapat
menampung air sedalam 50-60 cm, dibuat parit selebar 1-1,5 m dengan kedalaman 60-75 cm.
2) Peralatan
Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan nila diantaranya adalah: jala,
waring (anco), hapa (kotak dari jaring/kelambu untuk menampung sementara induk maupun benih),
seser, ember-ember, baskom berbagai ukuran, timbangan skala kecil (gram) dan besar (kg),
cangkul, arit, pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar kekeruhan.
Peralatan yang digunakan untuk memanen/menangkap ikan nila antara lain adalah
warring/scoopnet yang halus, ayakan panglembangan diameter 100 cm, ayakan penandean diameter
5 cm, tempat menyimpan ikan, keramba kemplung, keramba kupyak, fish bus (untuk mengangkut
ikan jarak dekat), kekaban (untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat), hapa dari kain
tricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau kadang-kadang untuk penangkapan benih,
ayakan penyabetan dari alumunium/bambu, oblok/delok (untuk pengangkut benih), sirib (untuk
menangkap benih ukuran 10 cm keatas), anco/hanco (untuk menangkap ikan), lambit dari jaring
nilon (untuk menangkap ikan konsumsi), scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu
minggu keatas), seser (gunanya= scoopnet, tetapi ukurannya lebih besar), jaring berbentuk
segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi).
Bab II
Aspek pemasaran
A. Lingkungan usaha
Saya memilih lingkungan usaha yang ramai penduduk, dengan tingkat perekonomian yang
memadai. Dengan kondisi lingkungan yang seperti ini memungkinkan untuk menjual usaha akan
sukses.
Lingkungan yang bersih dan bebas dengan preman dan anaka brandalan akan lebih
memudahkan kita di dalam menjalankan usaha. Sehingga kita juga dapat berbaur dengan
lingkungan sekitar. Menjalin hubungan bisnis yang sehat. Ini akan menimbulakan dampak yang
sangat positif demi perkembangan usaha kedepan nya.
B. Kondisi pasar
Dalam menjalankan usaha ini sasaran pembeli/aspek pasar saya yaitu mencakup semua
kalangan masyarakat, baik kalangan bawah, kalangan menengah dan kalangan atas. Dari semua
kalangan tersebut sebagian besar mampu untuk membeli produk yang kami tawarkan, karena harga
yang saya berikanpun cukup terjangkau untuk semua kalangan. Sehingga masyarakat akan
senantiasa banyak yang akan membeli produk yang saya tawarkan. Peluang kesuksesan pun akan
semakin jelas kelihatan. Kondisi pasar yang selalu ramai baik dari lingkungan setempat maupun
dari luar kota.
Tingkat keamanan usaha pun harus terjamin dengan ada nya lingkungan yang baik. Dekat
dengan kantor polisi, sehingga para preman maupun orang-orang yang ingin merusak tempat usaha
kita akan lebih aman dibandingkan dengan kondisi pasar yang sangat jauh dari kantor polisi.
C. Rencana pemasaran
Karena usaha saya bergerak dalam bidang ikan yang siap dipasarkan , maka target pasar usaha
saya adalah para ibu-ibu rumah tangga, para pemilik rumah makan, café, restoran , para pedagang
ikan dan lain-lain.
E. Pesaing
Terdapat banyak pesaing dari usaha ini, akan tetapi di sinilah kreatifitas kita bagaimana cara
kita menarik konsumen agar dapat membeli produk yang saya tawarkan tanpa membuat pesaing
merasa tidak senang dengan tindakan yang saya lakukan. Namun kekeluargaan harus tetap selalu
terjaga antara pesaing dan menciptakan persaingan yang sehat tanpa menjatuhkan pesaing. Dengan
cara mentaati peraturan dan undang-undang pasar yang telah di tetapkan.
BAB III
ASPEK PRODUKSI
A. Lokasi usaha
Dalam mendirikan usaha budidaya ikan nila maka harus mencari tempat yang strategis,
karena pada umum nya sebagian konsumennya akan merasa nyaman jika tempat penjualan produk
yang ingin di belinya tidak jauh dari tempat mereka dan jalan yang di laluinya tidak hancur.
Sehingga para pemasok yang ingin membeli produk kita tidak susah membawa barang yang ingin di
pesannya tersebut.
Lokasi yang sedang saya incar adalah di tempat orang biasa berlalu lalang. Terkhusus di
daerah yang ramai penduduk. Karena, Lokasi ini lah yang dapat membuka jalan kesuksesan dalam
menjalakan usaha yang sedang kita tekuni.
B. Penetapan Harga
Harga yang saya tetapkan adalah harga yang diperkirakan akan terjangkau oleh masyarakat
sekitar. Setelah memperhitungkan dengan cukup matang, akhirnya saya tetapkan sebagai harga
yang saya tawarkan agak murah dari harga umum di pasaran . Jika di pasaran harga perkilo ikan
nila di jual dengan harga 30.000-35.000, maka saya akan menjual ikan nila yang saya produksi
dengan harga kisaran 20.000-25.000 perkilo. Harga itu pun akan disesuaikan dengan perkembangan
selanjutnya.
Untuk sumber-sumber bahan baku atau supplier saya mengambil dari pembibitan yang di
lakukan oleh pemerintah yaitu di Dinas Perikanan yang sudah terjamin dan terbukti kualitasnya.
Dengan harga yang murah sehingga dengan begitu tidak merugikan bagi saya sebagai pelaku
budidaya ikan.
D. Tenaga kerja
Karena masih tahap awal mungkin tenaga kerja masih belum di perlukan karena masih tahap
awal mungkin semua kegiatan masih di lakukan sendiri dan beum memerlukan bantuan orang lain.
E. Biaya Produksi
a) Modal Awal
No Data Usaha Pembesaran Ikan Nila
Jaring tempat
5 penampungan ikan 150.000 5 x 150.000 750.000
yang siap panen
Jumlah 6.150.000
b) Biaya Lain-lain
- Simpanan modal berikutnya/bulan Rp. 1.000.000,-
- Transportasi Rp. 300.000,-
- Pemeliharaan dan peraatan kolam Rp. 700.000,- +
Jumlah biaya lain-lain Rp. 2.000.000,-
Total seluruh biaya produksi
Modal produksi Rp. 6.150.000,-
Biaya lain-lain Rp. 2.000.000,- +
Total Rp. 8.150.000
BAB IV
Rencana Keuangan
A. Perencanaan Laba Rugi
1. Pengeluaran
· Biaya Tetap
Penyusutan kolam dan peralatan Rp 850.000,-
· Modal awal
Keseluruhan modal awal Rp 6.150.000,-
· Biaya Lain-lain
Simpanan modal berikutnya/bulan Rp 1.000.000,-
Transportasi Rp 300.000,-
Pemeliharaan dan peralatan kolam Rp 700.000,- +
Rp 2.000.000
TOTAL PENGELUARAN Rp 9.000.000,-
2. Keuntungan
o Harga konsumsi ikan Nila Rp.25.000/kg
o Dengan perkiraan kematian sebesar 10% sehingga menghasilkan 5400 ekor. Perkiraan hasil
penghitungan umum selama 5-6 bulan, panen 1kg isi 5 ekor . Jadi 5.400 ekor ikan Nila di bagi 5
ekor = 1.080 kg dikalikan harga konsumsi Rp.25.000/kg =Rp.27.000.000
o Pendapatan jual = Rp.27.000.000 di kurangi pengeluaran Rp. 9.000.000,-
o Keuntungan = Rp.18.000.000,00
o Pendapatan perbulan = 18.000.000/6 = Rp 3.000.000,-
BAB V
PENUTUP
A. kesimpulan
Dengan melihat peluang dan aspek pasar yag begitu menggiurkan maka saya ingin membuat
usaha tentang pembudidayaan ikan nila. Ikan Nila ini paling mudah untuk di budidayakan serta bisa
hidup di segala cuaca dan lingkungan lahan gambut dan payau, pemberian pakanpun tidak
mengeluarkan modal banyak ,dan harga jualnya pun rumayan menggiyurkan, ikan Nila ini memang
lebih cepat panennya , inilah peluang usaha investasi yang nyata dan telah terbukti hasilnya. Sistem
pemasaranya juga sangat mudah.
B. Penutup
Demikianlah proposal bisnis ini saya buat. Semoga proposal usaha ini berguna bagi para
pembaca. Semua data yang saya dan anda butuhkan untuk membuka suatu usaha terkhusus usaha
budidaya ikan nila telah tercantum di dalam proposal yang saya buat ini.
Semoga apa yang telah saya tulis dan rencanakan dapat menjadi inspirasi buat para pembaca.
Dengan harapan dapat melaksanakan semua rencana-rencana serta tujuan yang telah saya
buat. Mohon maaf bila ada kesalahan kata-kata atau pun tulisan. Semua kekurangan datangnya dari
saya dan kelebihan datang nya hanya dari Tuhan Yang Maha Esa . saya ucapkan terima kasih.