Dosen Pengampu :
NIM : 105200296
FAKULTAS SYARIAH
2021
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji serta syukur atas kehadiran allah swt, atas segala
rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat dengan lancar menulis proposal
ini yang berjudul: Tambak Jaring Apung Ikan Nila, Sehingga dengan hal itu perlu
kiranya penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Fauzi Muhammad
S.Ag, M.Ag selaku dosen pengampu mata kuliah Islamic Enterpreneurship yang
juga membantu dan mengarahkan penulis sehingga selesainya proposal ini.
Proposal ini berisikan tentang bagaimana cara kita untuk membuka suatu
bidang usaha. Cara-cara untuk menentukan lokas , modal usaha, bagaimana
pengolahannya sehingga menjadi usaha yang sangat menjanjikan.
Penulis
Siti Wulandari
NIM. 105200296
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ikan Nila (Oreochromis niloticus) merupakan ikan air tawar yang termasuk
dalam famili Cichlidae dan merupakan ikan asal Afrika (Boyd, 2004). Ikan ini
merupakan jenis ikan yang di introduksi dari luar negeri, ikan tersebut berasal dari
Afrika bagian Timur di sungai Nil, danau Tangayika, dan Kenya lalu dibawa ke
Eropa, Amerika, Negara Timur Tengah dan Asia.
Di Indonesia benih ikan Nila secara resmi didatangkan dari Taiwan oleh
Balai Penelitian Perikanan Air Tawar pada tahun 1969. Ikan ini merupakan
spesies ikan yang berukuran besar antara 200 - 400 gram, sifat omnivora sehingga
bisa mengkonsumsi makanan berupa hewan dan tumbuhan (Amri dan Khairuman,
2003). Nila adalah nama khas Indonesia yang diberikan oleh pemerintah melalui
Direktur Jenderal Perikanan.
Salah satu Desa yang mata pencariannya di sektor perikanan adalah Desa
Sungai Duren, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi. Di Desa
Sungai Duren para petani memanfaatkan sungai Batanghari sebagai ladang mata
pencaharian mereka dengan cara membuat tambak jaring apung ikan nila. Para
petani pun bisa memanen hasil tambak ikan konsumsi mereka kurang lebih
sekitaran 4 bulan.
1
Minat pasar untuk ikan nila masih sangat lebar, mulai dari nila yang ukuran
bibit sampai ikan nila yang di kategorikan sebagai ikan konsumsi semua pasar
tersebut masih mungkin dimasuki. Karena termasuk ikan konsumsi, ikan nila
memiliki harga yang cukup terjangkau pasar.
B. Tujuan
a. Mencari keuntungan/laba.
b. Menambah pengetahuan berwirausaha tambak jaring apung ikan nila.
c. Menarik minat konsumen dengan makanan yang sehat dan begizi.
C. Manfaat
2
BAB II
A. IKAN NILA
Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan genus ikan yang dapat hidup
dalam kondisi lingkungan yang memiliki toleransi tinggi terhadap kualitas air
yang rendah, sering kali ditemukan hidup normal pada habitat-habitat yang ikan
dari jenis lain tidak dapat hidup. Bentuk dari ikan nila panjang dan ramping
berwarna kemerahan atau kuning keputih-putihan. Perbandingan antara panjang
total dan tinggi badan 3 : 1. Ikan nila merah memiliki rupa yang mirip dengan
ikan mujair, tetapi ikan ini berpunggung lebih tinggi dan lebih tebal, ciri khas lain
adalah garis-garis kearah vertikal disepanjang tubuh yang lebih jelas dibanding
badan sirip ekor dan sirip punggung. Mata kelihatan menonjol dan relatif besar
dengan tepi bagian mata berwarna putih (Sumantadinata, 1999).
Ikan nila merah mempunyai mulut yang letaknya terminal, garis rusuk
terputus menjadi 2 bagian dan letaknya memanjang dari atas sirip dan dada,
bentuk sisik stenoid, sirip kaudal rata dan terdapat garis-garis tegak lurus.
Mempunyai jumlah sisik pada gurat sisi 34 buah. Sebagian besar tubuh ikan
ditutupii oleh lapisan kulit dermis yang memiliki sisik. Sisik ini tersusun seperti
genteng rumah, bagian muka sisik menutupi oleh sisik yang lain (Santoso,
1996).Nila merah mempunyai 4 warna yang membalut sekujur tubuh, antara lain
oranye, pink/albino, albino berbercak-bercak merah dan hitam serta oranye/albino
bercak merah (Santoso, 1996). Berdasarkan kebiasaan makannya ikan nila merah
termasuk pemangsa segala jenis makanan alam berupa lumut-lumut, plankton dan
sisa-sisa bahan organik maupun makanan seperti dedak, bungkil kelapa, bungkil
kacang, ampas tahu dan lain-lain (Sugiarto, 1988).
3
B. Keuntungan Budidaya Tambak Ikan Nila
Berikut ini beberapa keuntungan usaha budidaya tambak jaring apung ikan
nila yang perlu kalian ketahui, antara lain:
a. Mudah
Dibandingkan dengan jenis ikan lain seperti ikan mas, gurame, koi, ikan
hias, patin, bawal, dan lain sebagainya budidaya ikan nila lebih mudah.
Tanpa perawatan maksimal usaha ini bisa berjalan dengan lancar dan
menguntungkan. Ditambah lagi ketahanan ikan nila lebih kuat terhadap
berbagai jenis penyakit dan cuaca. Usaha ternak ikan nila bisa dilakukan
di mana saja, baik di tambak sungai, kolam terpal, kolam tanah, kolam
beton dan dilahan sempit sekalipun.
b. Omset Jutaan
Usaha beternak ikan nila termasuk jenis usaha peternakan yang cepat
menghasilkan uang dalam waktu cepat. Hal ini disebabkan pertumbuhan
ikan nila lumayan cepat dalam kurun waktu empat bulan sudah bisa
memasuki masa panen.
Beikut ini hal-hal yang harus diperhatikan dalam usaha budidaya tambak
jaring apung ikan nila, antara lain:
a. Resiko
Walaupun bisnis ternak ikan nila disebut usaha yang menguntungkan dalam
waktu singkat, namun jenis bisnis ini menyimpan resiko kerugian. Misalnya
saja ikan nila mengalami kematian. Hal ini disebabkan beberapa faktor
seperti bibit ikan yang kurang sehat, pakan yang kurang atau berlebihan, dan
faktor air sungai yang mengalami pasang surut. Dan ada pula petani ikan
nila yang mengalami rugi karena ikannya mati dimakan burung, biyawak,
4
dan bisa juga karena robek atau sudah rapuhnya jaring ikan tambak tersebut.
Akan tetapi semua resiko rugi dapat diminimalisir sampai nol persen.
b. Pakan
Salah satu aspek yang sangat penting dalam usaha budidaya tambak ikan
nila adalah makanan. Pada dasarnya ikan nila menyukai segala makanan
sebagai binatang omnivora. Sehingga tidak sulit memberi makan ikan nila.
Dedak, pelet, daun singkong, daun talas, ampas kelapa, dan lain sebagainya
bisa dijadikan pakan makanan utama maupun alternatif bagi ikan nila.
Tambak juga merupakan salah satu faktor penting dalam usaha budidaya
tambak ikan nila. Tambak kali ini akan berbeda dari tambak-tambak pada
umumnya karena tambak kali ini akan di letakkan di pinggiran sungai
Batanghari. Karena masyarakat Sungai Duren lebih memanfaatkan sungai
untuk meletakkan tambak jaring apung mereka.
5
D. Analisa SWOT
a. Strength (Kekuatan) :
1) Kami memiliki ikan nila merah dan ikan nila hitam dengan kualitas
baik.
2) Pakan mudah didapat, karena dekat dengan koperasi pakan.
b. Weakness (Kelemahan) :
1) Faktor pasang surut air sungai Batanghari yang mengakibatkan
terjadinya kematian.
2) Robek atau rapuhnya jaring keramba yang mengakibatkan ikan lepas
dari tambak.
c. Opportunities (Peluang) :
1) Banyaknya peminat ikan nila dikalangan masyarakat.
d. Threats (Ancaman) :
1) Adanya berbagai penyakit yang menyerang ikan sehingga tingkat
produktifitas belum dapat memenuhi target kami.
2) Banyaknya hewan yang memakan ikan seperti burung dan biawak.
6
BAB III
RENCANA
2) Misi
a) Mewujudkan kemandirian pembudidaya tambak jaring apung ikan
nila melalui pemanfaatan sumberdaya berbasis pemberdayaan
masyarakat.
b) Mewujudkan produk budidaya tambak jaring apung ikan nila
berdaya saing melalui peningkatan teknologi inovatif.
c) Memanfaatkan sumberdaya budidaya tambak jaring apung ikan
nila secara berkelanjutan.
7
BAB IV
PRODUK USAHA
A. Jenis Usaha
Usaha yang akan saya dirikan adalah tambak jaring apung ikan nila yang
siap di pasarkan ke berbagai kolam pemancingan dan ke beberapa tengkulak ikan.
Karena pada saat ini ikan nila banyak di minati dan di nikmati oleh kalangan
masyarakat Kota maupun Desa di provinsi Jambi.
B. Peralatan Usaha
1) Tambak
2) Jaring
3) derum
4) Bibit
5) Pakan atau pelet
6) Obat
7) Tali tambang
8
BAB V
ASPEK PEMASARAN
A. Prospek Pasar
B. Rencana Pemasaran
Saya disini akan menawarkan ikan hasil dari tambak yang sudah siap panen
kepada beberapa kolam pemancingan melalui akun facebook pribadi. Dan akan
menghubungi beberapa tengkulak yang tinggal di Desa Sungai Duren.
9
BAB VI
A. Biaya Produksi
1) Modal Awal
Modal awal untuk 4 tambak jaring apung ikan nila
10