)
Kelas Benih Penjenis (Breeder Seed)
di Balai Besar Penelitian Tanaman Padi
Sukamandi Jawa Barat
Dewi Safitri
J3G113048
khusus
padi, mengetahui aspek-aspek dan prosedur dalam kegiatan
produksi benih padi di Balai Besar Penelitian Padi Sukamandi,
Jawa Barat.
Metodologi
Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan
selama dua bulan, mulai tanggal 9 Februari
hingga tanggal 8 April 2016.
Tempat Pelaksanaan
Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan di Balai Besar
Penelitian Padi Sukamandi, Jawa Barat.
Metode Pelaksanaan
1 3
Pengenala 2 Partisipasi
Pengenala Langsung
n Keadaan
4 n Kondisi Kegiatan
Umum
Wawan Lapangan Produksi
Balai 5 Benih
cara, 6 7
Pengu
Diskusi Evaluas Pelapor
mpulan
dan i an
Data
Studi
Pustaka
Kondisi Umum BB Padi
Sejarah Singkat BB Padi Sukamandi
B
B
e
e
n
i
n
h
i
h
P
e
n
g
u
j
i
a
n
M
u
t
u
B
e
n
i
h
Evaluasi
Permintaan
pelanggan
Stok atau
persediaan benih
sebelumnya
2. Pengolahan Lahan Penggolahan II
Pembajakan I
Penggenangan I
Pembuatan pola
tanam
Penggenangan
Pengolahan III II
3. Persemaian
Sumber : Dokumen Pertanaman Produksi Benih BS Musim tanam (MT) II BB Padi (2015)
4. Penanaman
• Pindah tanam dilakukan pada bibit berumur ±18-21 hari
• Ketentuan penanaman :
jarak tanam = 40 cm x 20 cm
1 baris tanaman = 50 tanaman
1 lubang tanam = 1 bibit
5. penyulaman
Sumber : Wawancara dengan Penanggung jawab lahan produksi benih Padi dan hasil
pengamatan tinggi air di lahan produksi BB Padi (2016)
keterangan:*hasil wawancara (2016) HST = Hari Setelah Tanam
7. Pemeliharaan Tanaman
3.
2.
1. Pengendalia
Penyiangan
pemupukann Hama dan
Penyakit
Pemelih
araan
Tanama
n
Pemupukan tanaman
Tabel Dosis pemupukan tanaman padi
Sumber : Wawancara dengan Penanggung jawab lahan produksi benih Padi BB Padi (2016)
Keterangan : HST = Hari Setelah Tanam MST = Minggu Setelah Tanam
Penyiangan
Penyiangan
dilakukan pada saat
tanaman berumur
20 -25 HST.
Cyperus rotundus
sundep
hama penggerek
batang
Ustilaginoidea virens
Tabel Jenis pestisida dan rekomendasi dosis/ha produksi benih padi
Aplikasi Dosis
Luas pestisida
Jenis Hama/Penyakit Rekomendasi
Lahan Bahan Aktif perluasan lahan
Pestisida atau sasaran dosis ha-1
(m2)
Sumber : Wawancara dengan Penanggung jawab lahan produksi benih Padi BB Padi (2016)
8. Roguing
No. Varietas Luas Jumlah CVL Jumlah off type Jumlah tanaman
lahan (tanaman (tanaman atau terserang
(m2) atau rumpun) rumpun) penyakit
(tanaman atau
rumpun)
1 Inpari 12 1000 1 19 -
2 Inpari 13 2000 - 21 -
3 Inpari 22 2000 3 32 2
Sumber : BB Padi (2016)
9. Proses Sertifikasi
Pemeriksaan Pertanaman
2m
Isolasi Jarak
b. Pemeriksaan Pertanaman
Pemeriksaa
n fase
Pemeriksaan masak
fase
generatif
Pemeriksaa
n fase
vegetatif
b. Pemeriksaan Pertanaman
Pemeriksaan fase vegetatif
Dilakukan pada umur ±30 HST (awal) dan
berumur 50-55 HST (akhir).
Verifikasi kebersihan
alat panen dilakukan
sebelum melakukan
pemanenan dan
pengolahan.
1. Penerimaan benih
2. Pengeringan benih
3. Pembersihan dan pemilahan benih
4. Penimbang benih
Penerimaan Benih
Penerimaan benih
dilakukan dengan cara
menimbang GKP
(Gabah Kering Panen)
benih.
Pengeringan Benih
Pembersihan dan pemilahan Benih
Pembersihan dan
pemilahan benih BS di
UPBS BB Padi
Sukamandi
menggunakan alat
air screen cleaner.
Penimbangan
Penimbangan dilakukan
dengan menggunakan
timbangan dan
pencatatan bobot benih
bersih untuk mengetahui
hasil benih yang
didapatkan.
Tabel Hasil perhitungan rendemen benih padi
Hasil Panen
Luas
Kelas Tanggal KA KA Rendemen
varietas lahan GKP GKK Benih
Benih panen Awal Akhir Benih (%)
(m2) (Kg) (Kg) (Kg)
(%) (%)
11/3/201
Inpari 12 BS 1000 280 24.6 237 11.5 221 78.9
6
15/3/201
Inpari 13 BS 2000 761 23.7 628 11.7 590 77.5
6
19/3/201
Inpari 22 BS 2000 71 25.3 56 11.2 50 70.4
6
• Hasil pemeriksaan pertanaman di Lapangan varietas Inpari 12, Inpari 13 dan Inpari 22
dinyatakan lulus karena memenuhi syarat pemeriksaan tanaman
• Hasil Pengujian Laboratorium benih padi untuk varietas Inpari 6, Inpari 25, Inpari 28 dan
Cilamaya muncul dinyatakan lulus dan telah mengacu pada ISTA (International Seed
Testing Association) Rules 2013
Saran
• Kegiatan pemupukan sebaiknya dilakukan pengukuran warna daun dengan menggunakan
Bagan Warna Daun (BWD) agar diketahui tanaman kekurangan atau kelebihan unsur hara
• Proses pengambilan sampel benih di gudang sebaiknya dilakukan sesuai prosedur yang
ditetapkan serta pengambilan secara acak agar mewakili lot seluruh benih.
TERIMAKASIH