Anda di halaman 1dari 37

KATA PENGANTAR

Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk


di Indonesia, tuntutan pemenuhan kebutuhan pangan
khususnya beras semakin meningkat. Sedangkan
produktivitas padi di Indonesia masih rendah, hanya
berkisar antara 5.4 Ton/Ha. Provitas padi di Kalimantan
Barat pada tahun 2019 masih berkisar 2.9 Ton/Ha.
Seiring dengan perkembangan dan temuan teknologi
budidaya padi sawah, peluang untuk meningkatkan mutu
produksi padi/beras masih sangat memungkinkan
Guna meningkatkan mutu produksi gabah atau beras yang berdaya saing dan aman untuk
dikonsumsi perlu di susun Standar Operasional Prosedur (SOP) Budidaya Padi Sawah di
Provinsi Kalimantan. SOP Budidaya Padi Sawah ini disusun sebagai panduan cara budidaya padi
sawah yang baik dan benar, ramah lingkungan dan hasilnya aman untuk dikonsumsi.
Semoga dengan tersusunnya SOP Budidaya Padi Sawah ini akan meningkatkan
pendapatan usaha tani padi sawah di Provinsi Kalimanta Barat.

Kepada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan SOP ini diucapkan terima
kasih.

Pontianak, Mei 2020

An. Gubernur Kalimantan Barat


Kepala Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Hortikultura

Ir. Florentinus Anum, M.Si


NIP : 19660214 199303 1 003

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………… i


DAFTAR ISI ………………………………………………………………………….. ii
DAFTAR TABEL …………………………………………………………………….. iii
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………………. iv
TIM PENYUSUN SOP BUDIDAYA PADI SAWAH ………………………………. v
I. PENDAHULUAN ……………………………………………………………. 1
II. TARGET MUTU ……………………………………………………………… 1
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BUDIDAYA PADI SAWAH
I. PERENCANAAN …………………………………………………………….. 2
II. PERSIAPAN LAHAN ………………………………………………………… 3
III. PENYEMAIAN BENIH PADI SAWAH …………………………………….. 5
IV. PENANAMAN PADI SAWAH ………………………………………………. 7
V. PEMUPUKAN ………………………………………………………………… 9
VI. PERLINDUNGAN TANAMAN ……………………………………………… 14
VII. PENGAIRAN ………………………………………………………………….. 16
VIII. PEMELIHARAAN TANAMAN ……………………………………………… 17
IX. PANEN ………………………………………………………………………… 18
X. PENANGANAN PASCA PANEN ……………………………………………. 19

ii
DAFTAR TABEL

1. Rekomendasi Varietas Padi Unggul Untuk Provinsi Kalimantan Barat ……………. 6


2. Dosis pemupukan padi berdasarkan PUTR Kabupaten Kubu Raya ………………… 10
3. Dosis pemupukan padi berdasarkan PUTR Kabupaten Mempawah ………………… 11
4. Dosis pemupukan padi berdasarkan PUTR Kabupaten Sambas …………………….. 11
5. Dosis pemupukan padi berdasarkan PUTR Kabupaten Landak …………………….. 12
6. Dosis pemupukan padi berdasarkan PUTR Kabupaten Sanggau ……………………. 13
7. Dosis pemupukan padi berdasarkan PUTR Kabupaten Sintang …………………….. 13
8. Dosis pemupukan padi berdasarkan PUTR Kabupaten Kayong Utara ………………. 13

iii
DAFTAR GAMBAR

1. Pembenahan Pematang …………………………………………………………….. 4


2. Pengolahan Tanah ………………………………………………………………….. 4
3. Penyemprotan Lahan Dengan ZPT ………………………………………………… 4
4. Benih Padi ………………………………………………………………………….. 5
5. Cara mencabut bibit ………………………………………………………………… 7
6. Jajar Legowo 2.1 ……………………………………………………………………. 8
7. Jajar Legowo 4.1 ……………………………………………………………………. 8
8. Tanam padi dengan transplanter ……………………………………………………. 8
9. Panen padi sawah dengan combine …………………………………………………. 18
10. Penjemuran padi dengan langkau, pengilingan padi dan packing beras …………… 19

iv
TIM PENYUSUN
SOP BUDIDAYA PADI SAWAH DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Pengarah : 1. Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura


Prov Kalbar (Ir. Florentinus Anum, M.Si)
2. Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan (Dony S.B, SP, M.MA)

Penanggung Jawab : Kepala Seksi Tanaman Serealia (Suyatno, SP, M.Sos)


Konseptor : 1. Suyatno, SP, M.Sos
2. Pitra Jaya Sumantri, SP

Anggota : 1. Vivin Erwinawati, SP, M.Si


2. Ernawati,SP, M.Si
3. Yusy Kurniasih, ST, MM
4. Rizky Wulandari S.Kom
5. Imam Syamsu Rizal

v
I. PENDAHULUAN

Produktivitas padi di Kalimantan Barat pada tahun 2019 baru mencapai 2.9 Ton/Ha. Di banding
dengan produktivitas padi di pulau jawa yang sudah mencapai 8.7 Ton/Ha, Kalimantan Barat masih
jauh dari ketinggalan, secara nasional produksi padi Kalimantan Barat menempati peringkat 14,
sedangkan untuk skala Kalimantan menempati rangking ke 2 setelah Kalimantan Selatan. Untuk
meningkatkan produktivitas padi diperlukan terobosan teknologi yang direkomendasikan oleh
Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian RI, diataranya dengan Metode Hazton, Jajar
Legowo 2:1, Jajar Legowo 4:1, Tabela, Salibu, dan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT).

II. TARGET MUTU

Target mutu yang akan dituju adalah sebagai berikut :


1. Malai : 45 – 60 Batang
2. Jumlah bulir : 200 – 250 per malai
3. Berat 1000 gabah : 30 gram
4. Produksi : 7 - 8 Ton/Ha
5. Mutu beras kepala : 90%

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BUDIDAYA PADI SAWAH DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT 1
Standar Operasional Nomor : Tanggal Dibuat Revisi
Prosedur PS.I ….. Mei 2020
Perencanaan Halaman Tanggal Pengesahan Tanggal …………
I-1 ……Mei 2020

I. PERENCANAAN

A. Definisi
Membuat rencana penaman padi sawah, sehingga diketahui berapa biaya yang harus
dipersiapkan.
B. Tujuan
Mendapatkan rencana biaya sesuai dengan kebutuhan yang digunakan dalam penanaman padi
sawah
C. Validasi
1. Pengalaman petani padi sawah di Kecamatan Sui Kakap
2. BPTP Provinsi Kalimantan Barat
D. Bahan dan Alat
1. Kertas/alat tulis/pengaris
2. Alat ukur jarak tanam
3. Soil Tester
4. Timbangan
E. Fungsi
1. Kertas/alat tulis/pengaris, untuk membuat rancangan pola tanam
2. Alat ukur jarak tanam, untuk menentukan jarak tanam yang akan digunakan
3. Soil Tester, untuk mengetahui tingkat kemasaman tanah
4. Timbangan , untuk mengukur jumlah benih yang digunakan
F. Prosedur Pelaksanaan
1. Perhatikan letak, arah dan kemiringan lahan, arah sinar matahari dan letak akses jalan
Usaha Tani terdekat.
2. Buat sketsa lahan
3. Buat sketsa mengenai letak sumber air, saluran air, jalan produksi dan tempat pengumpulan
produksi sementara
4. Ambil sample tanah untuk mengetahui tingkatan kesuburan tanah
5. Catat kegiatan yang telah dilakukan ke form/blangko yang telah disiapkan.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BUDIDAYA PADI SAWAH DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT 2
Standar Operasional Nomor : Tanggal Dibuat Revisi
Prosedur PS.II …... Mei 2020
Persiapan Lahan Halaman Tanggal Pengesahan Tanggal ……………
II-1 ….… Mei 2020

II. PERSIAPAN LAHAN

A. Definisi
Mempersiapkan lahan agar tanaman padi sawah dapat tumbuh dan berproduki dengan baik
B. Tujuan
Menciptakan lingkungan tumbuh yang sesuai agar tanaman padi sawah dapat tumbuh dan
berproduksi dengan baik
C. Validasi
1. Pengalaman petani padi sawah di Kecamatan Sui Kakap
2. BPTP Provinsi Kalimantan Barat
D. Bahan dan Alat
1. Hand Traktor
2. Cangkul
3. Parang
4. Pupuk organik
5. Pupuk An-organik
6. Pembenah Tanah
7. Agensi Hayati
E. Fungsi
1. Hand Traktor dan cangkul, untuk mengolah lahan
2. Parang, untuk membersihan rumput dipematang sawah dan saluran irigasi serta drainase
3. Pupuk organic, untuk menyediakan unsur hara mikro dalam tanah
4. Pupuk An-organik, untuk menyediakan unsur hara makro didalam tanah
5. Pembenah tanah, untuk menyeimbangkan ekosistem didalam tanah
6. Agensi Hayati, memberikan efek patogenik dan mampu menghasilkan fitohormon
F. Prosedur Pelaksanaan
1. Lakukan pengolahan tanah sampai tanah tersebut siap untuk ditanami
2. Bersihkan saluran irigasi dan drainase untuk pengaturan air
3. Berikan pupuk organic sebagai pupuk dasar secukupnya sesuai dengan anjuran setempat
4. Berikan pupuk anorganik secukupnya sebagai pupuk dasar (SP.36, NPK) sesuai anjuran
5. Berikan pembenah tanah agar cepat menguraikan pupuk dasar yang diberikan
6. Semprotkan agensi hayati pada lahan yang telah diolah
7. Catat semua kegiatan yang telah dilaksanakan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BUDIDAYA PADI SAWAH DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT 3
Standar Operasional Prosedur Nomor : Tanggal Dibuat Revisi
PS.II …. Mei 2020
Persiapan Lahan Halaman Tanggal Pengesahan Tanggal ……………
II-2 ….. Mei 2020

Gambar 1. Pembenahan Pematang

Gambar 2. Pengolahan Tanah

Gambar 3. Penyemprotan lahan dengan pembenah tanah

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BUDIDAYA PADI SAWAH DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT 4
Standar Operasional Nomor : Tanggal Dibuat Revisi
Prosedur PS.III …...Mei 2020
Persiapan Persemaian Halaman Tanggal Pengesahan Tanggal ……………
III-1 …...Mei 2020

III. PENYEMAIAN BENIH PADI SAWAH

A. Definisi
Mempersiapkan bibit padi dengan baik dengan varietas Unggul Nasional yang sesuai dengan
kondisi lapangan serta kemauan petani
B. Tujuan
Mempersiapkan bibit padi yang siap ditanam
C. Validasi
1. Pengalaman petani padi sawah di Kecamata Sui Kakap
2. BPTP Kalimantan Barat
D. Bahan dan Alat
1. Cangkul
2. Garu/kayu
3. Terpal/jaring
4. Benih
5. Pembenah tanah
6. Agensia hayati
E. Fungsi
1. Cangkul, untuk mengolah tanah dipersemaian
2. Garu/kayu, untuk meratakan tanah dipersemaian
3. Terpal/jaring, untuk mempercepat pertumbuhan benih dan melindungi benih dari serangan
burung dan percikan air hujan
4. Benih, sebagai bakal bibit padi yang akan disemai dan dijadikan bibit, benih yang diperlukan
sebanyak 25 Kg/Ha
5. Pembenah tanah untuk menjaga keseimbangan ekosisten tanah
6. Agensia hayati, sebagai bahan imunisasi bibit padi dan untuk mengendalikan serangan
penyakit dan meningkatkan daya tumbuh.
F. Prosedur Pelaksanaan
Persiapan bedengan :
1. Tanah dibersihkan dari rumput dan sisa-sisa jerami yang masih tertinggal
2. Tanah dicangkul/dibajak sampai gembur
3. Tanah yang sudah dibajak/cangkul selanjutnya diratakan dengan garu atau kayu.
4. Buat ukuran bedengan dengan panjang bedengan disesuaikan, lebar bedengan 100 – 150 cm
dan tinggi 20 – 30 cm
5. Buat selokan diantara bedengan yang berdekatan dengan ukuran 30 – 40 cm untuk
mempermudah pemeliharaan persemaian
6. Siapkan benih yang akan disemai, rendam benih selama kurang lebih 24 jam, kemudian
diperam selama 48 Jam sampai berkecambah.
7. Sebar benih hingga merata dipersemaian dan tutup dengan tanah yang halus dan tipis
8. Siram persemaian dengan air secukupnya atau direndam
9. Pada saat persemaian padi umur 7 - 15 Hari semprot persemaian padi tersebut dengan
menggunakan agensia hayati
10. Catat semua kegiatan yang telah dilaksanakan.

Gambar 4. Benih Padi

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BUDIDAYA PADI SAWAH DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT 5
Standar Operasional Nomor : Tanggal Dibuat Revisi
Prosedur PS.III ….… Mei 2020
Persiapan Persemaian Halaman Tanggal Pengesahan Tanggal ……………
III-2 ….. Mei 2020

REKOMENDASI VARIETAS PADI UNGGUL NASIONAL UNTUK


PROVINSI KALIMANTAN BARAT

No Kabupaten/Kota Rekomendasi penyebaran VUB


1. Bengkayang Mekongga, Inpari 1, Inpari 4,6,10,13, Cibogo, dan Situbagendit
2. Kapuas Hulu Cibogo, Situbagendit dan Inpari 10
3. Kayong Utara Cibogo, Situbagendit, Inpara 3 , Mekongga dan Inpari 10
Inpara 1,3, Situbagendit, Mekongga, Cibogo, Siak Raya, Inpari 6,10
4. Pontianak
dan Banyuasin
5. Ketapang Inpara 1,2, dan 3
6. Kubu Raya Inpara 1,2,3, Situbagendit, Mekongga, Cibogo, dan Inpari 10
7. Landak Inpari 10, Mekongga, dan Cibogo
8. Melawi Inpari 10, Situbagendit, dan Cibogo
Inpari 6,12, Inpara 1,2,3, Situbagendit, Ciherang, Cibogo, dan
9. Sambas
Mekongga
10. Sanggau Inpari 6,10,14,18,19,20, Inpara 2, Cibogo dan Mekongga
11. Kota Singkawang Inpari 10,13 dan Situbagendit
Inpari 10,13,18,19, Cibogo, Situbagendit, Lambur, Ciherang, dan
12. Sintang
Mekongga

Sumber : BPTP Provinsi Kalimantan Barat


Keterangan : Varietas Padi disesuaikan dengan perkembangan teknologi dan minat petani dan
konsumen

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BUDIDAYA PADI SAWAH DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT 6
Standar Operasional Nomor : Tanggal Dibuat Revisi
Prosedur PS.IV …... Mei 2020
Penanaman Halaman Tanggal Pengesahan Tanggal ……………
IV-1 …... Mei 2020

IV. PENANAMAN PADI SAWAH

A. Definisi
Menanam padi dengan menggunakan 5 - 10 bibit padi perlubang tanam
B. Tujuan
Untuk mendapatkan populasi tanaman padi sawah yang optimal. Dengan mengkombinasikan
sistem Jajar Legowo 4:1. 3:1 atau 2:1
C. Validasi
1. Pengalaman petani padi sawah di Kecamatan Sui Kakap
2. Literatur
D. Bahan dan Alat
1. Bibit padi
2. Tali plastik
3. Blak atau caplak
4. Gerobak sorong
5. Parang
E. Fungsi
1. Bibit padi untuk bahan pertanaman padi telah berumur 15 - 20 Hari dalam persemaian
2. Tali plastik/Tajir untuk mengatur pertanaman dan jarak tanam padi supaya teratur dan lurus
3. Blak atau caplak untuk mengatur jarak tanam dalam barisan
4. Gerobak sorong untuk mengangkut bibit padi
5. Parang, untuk menyosrok bibit padi
F. Prosedur Pelaksanaan
1. Siapkan jarak tanam dengan ukuran 20 cm x 20 cm x 40 cm (Jarwo 2:1) atau 20 cm x 25
cm x 40 cm (Jarwo 4:1)
2. Cabut bibit padi atau disosrok yang telah berumur 15 – 20 Hari dengan tanah-tanahnya
(jangan di cuci tanahnya)
3. Letakkan bibit padi pada gerobak sorong yang telah disiapkan
4. Letakkan bibit padi dipersawahan
5. Tanam bibit padi sebanyak 5 – 10 bibit perlubang tanam pada jarak tanam yang telah
disiapkan
6. Catat semua kegiatan yang telah dilaksanakan

Gambar 5. Cara pencabutan bibit


dan tanam dengan metode Hazton

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BUDIDAYA PADI SAWAH DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT 7
Standar Operasional Nomor : Tanggal Dibuat Revisi
Prosedur PS.IV …. Mei 2020
Penanaman Halaman Tanggal Pengesahan Tanggal ……………
IV-3 …. Mei 2020

METODE HAZTON DENGAN JAJAR LEGOWO

Gambar 6. Jajar legowo 2 : 1

Gambar 7. Jajar legowo 4 : 1

Gambar 8. Tanaman padi dengan transplanter

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BUDIDAYA PADI SAWAH DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT 8
Standar Operasional Nomor : Tanggal Dibuat Revisi
Prosedur PS.V ….. Mei 2020
Pemupukan Halaman Tanggal Pengesahan Tanggal ……………
V-1 ….. Mei 2020

V. PEMUPUKAN

A. Definisi
Tindakan memberikan tambahan unsur-unsur hara yang komplek pada tanah baik langsung
maupun tidak langsung dapat menyumbang bahan makanan/nutrisi pada tanaman padi sawah.
B. Tujuan
Untuk memperbaiki tingkat kesuburan tanah agar tanaman padi sawah mendapatkan nutrisi
yang cukup untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pertumbuhan tanaman padi.
C. Validasi
1. Pengalaman petani padi sawah Kecamatan Sui Kakap Kabupaten Kubu Raya
2. Literatur
D. Bahan dan Alat
1. Pupuk Urea
2. Pupuk SP.36
3. Pupuk KCl
4. Pupuk Organik
5. Ember
6. Timbangan
E. Fungsi
1. Pupuk Urea menyediakan unsure Nitrogen (N) pada tanaman padi yang dipergunakan
untuk :
a. Menjadikan bagian daun menjadi hijau segar sehingga banyak mengandung butir hijau
daun yang diperlaukan dalam proses fotosintesis
b. Mempercepat pertumbuhan vegetative (tinggi, jumlah anakan, dll) sehingga
memperbanyak produksi serta menambah kandungan protein dari hasil tanaman.
2. SP.36 untuk memenuhi kebutuhan unsure hara Fosfat (P) yang akan digunakan tanaman
dalam :
a. Memacu pertumbuhan dan pembentukan system perakaran yang baik sehingga dapat
mengambil unsure hara lebih banyak dan pertumbuhan tanaman menjadi lebih sehat dan
kuat
b. Menambah daya tahan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit
c. Mempercepat pertumbuhan jaringan tanaman yang membentuk titik tumbuh tanaman
d. Memacu pertumbuhan generative (mempercepat keluarnya malai dan masaknya bulir
padi) sehingga mempercepat masa panen
e. Memperbesar prosentase pembentukan malai menjadi bulir padi
3. KCl untuk memenuhi kebutuhan unsure hara kalium (K) yang berfungsi untuk :
a. Memperlancar proses fotosintesa
b. Memacu pertumbuhan tanaman padi pada tingkat permulaan
c. Memperkuat ketegaran batang sehingga mengurangi resiko mudah rebah
d. Mengurangi kecepatan pembusukan hasil selama pengangkutan dan penyimpanan
e. Menambah daya tahan tanaman padi terhadap serangan hama, penyakit dan kekeringan
f. Memperbaiki mutu hasil yang berupa bunga dan buah (rasa dan warna)
4. Pupuk organic bermanfaat untuk : meningkatkan produktivitas lahan sawah (sifat kimia dan
biologi), memberikan kehidupan mikroorganisma tanah, memobilisasi hara yang ada
ditanah sehingga akan membentuk partikel ion yang mudah diserap tanaman, menjaga
kelembaban tanah, menjaga dan merawat tingkat kesuburan tanah.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BUDIDAYA PADI SAWAH DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT 9
Standar Operasional Nomor : Tanggal Dibuat Revisi
Prosedur PS.V …. Mei 2020
Pemupukan Halaman Tanggal Pengesahan Tanggal ……………
V-2 ….. Mei 2020

5. Ember sebagai tempat atau wadah pupuk


6. Timbangan sebagai alat mengukur jumlah pupuk yang akan digunakan.
F. Prosedur Pelaksanaan
1. Siapkan bahan dan alat yang akan digunakan
2. Satu minggu sebelum tanam lakukan penyebaran pupuk SP.36 100%. Setelah umur 7 hst
lakukan penyebaran Urea 30% dengan KCl 50%.
3. Umur 20 hst lakukan penyebaran urea 40 %
4. Umur 30 hst lakukan penyebaran urea 30% dan KCl 50%
5. Jika menggunakan sistem tanam jajar legowo maka pemberian pupuk hanya pada tempat
yang ada tanamannya atau diluar legowo. Pemberian atau penyebaran dilakukan melalui
legowo tersebut
6. Untuk menghindari gejala kahat kalium berikan pupuk kalium dengan dosis 20 kg K2O per
hektar, hal ini juga dapat meningkatkan ketahanan terhadap penyakit.
7. Jumlah pupuk yang diberikan berdasarkan kebutuhan dan rekomendasi setempat
8. Catat semua kegiatan yang telah dilakukan

Dosis Rekomendasi Pemupukan Padi Berdasarkan PUTR dan PUTS


Provinsi Kalimantan Barat

1. Dosis Rekomendasi Pemupukan Padi Berdasarkan PUTR Kabupaten : Kubu Raya

pH Rekomendasi Pemupukan (Kg/Ha)


No Kecamatan Desa Tanah
Urea SP.36 KCl Organik
(Ton/Ha)
1. Sui Raya Sui Raya 5-6 200 100 100 5
2. Sui Raya Limbung & Kuala Dua 5-6 200 100 50 5
3. Sui Ambawang Mega Timur & Kuala Dua 5-6 200 100 50 5
Jawa Tengah 5-6 200 75 50 5
4. Batu Ampar Sui Jawi 5-6 200 75 50 5
Ambarawa 5-6 200 100 50 5
5. Kubu Teluk Nangka & Olak-Olak Kubu 5-6 200 100 50 5
6. Sui Kakap Pal IX & Sui Itik 5-6 200 75 50 5
Sui Rengas 5-6 200 100 100 5
Parit Keladi 5-6 200 100 75 5
Punggur Besar 5-6 250 100 100 5
Pungur Kecil 5-6 250 100 50 5
Kalimas 5-6 200 100 50 5
7. Teluk Pakedai Sui Deras & Rada I 5-6 200 100 50 5
Sui Nipah 5-6 200 75 50 5
8. Rasau Jaya Rasau Jaya I, III, Rasau Jaya 5-6 200 100 50 5
Umum, Bintang Mas, Pematang 7
9. Kuala Mandor Kuala Mandor A 5-6 200 100 50 5
B
Lingga 5-6 200 100 100 5

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BUDIDAYA PADI SAWAH DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT 10
Standar Operasional Nomor : Tanggal Dibuat Revisi
Prosedur PS.V …. Mei 2020
Pemupukan Halaman Tanggal Pengesahan Tanggal ……………
V-3 ….. Mei 2020

2. Dosis Rekomendasi Pemupukan Padi Berdasarkan PUTR Kabupaten Pontianak

pH Rekomendasi Pemupukan (Kg/Ha)


No Kecamatan Desa Tanah
Urea SP.36 KCl Organik
(Ton/Ha)
1. Siantan Jungkat & Sui Nipah 5-6 200 100 50 5
Wajok Hilir 5-6 200 100 100 5
2. Segedong Sui Burung 5-6 200 100 50 5
3. Sui Pinyuh Peniraman & Nusapati 5-6 200 100 50 5
4. Mempawah Hilir Sui Besar, Bakau Laut & Pasir 5-6 200 100 50 5
5. Mempawah Timur Malikian 5-6 200 50 50 5
Penibung 5-6 200 100 50 5
Terusan 5-6 200 100 100 5
6. Sui Kunyit Sui Bundung 5-6 200 75 50 5
Bukit Batu 5-6 200 100 50 5
7. Anjungan Anjungan Dema, Kepayang, Pak 5-6 200 100 50 5
Bulu
8. Toho Kecurit & Sepang 5-6 200 100 50 5

3. Dosis Rekomendasi Pemupukan Padi Berdasarkan PUTR Kabupaten Sambas

pH Rekomendasi Pemupukan (Kg/Ha)


No Kecamatan Desa Tanah
Urea SP.36 KCl Organik
(Ton/Ha)
1. Selakau Twi Mentibar 5-6 200 75 50 5
2. Pemangkat Jelutung & Harapan 5-6 200 100 50 5
Dusun Prapakan Besi, Prapakan 5-6 250 75 50 5
3. Semparuk Seburing, Semparuk 5-6 200 100 50 5
Dusun Simpuan, Singaraya 5-6 200 100 50 5
4. Sejangkung Setalik, Parit Raja. P. Limus, 5-6 200 100 50 5
Sepantai, Sekuduk Panakalan
5. Tebas Mak Tangguk 5-6 200 100 50 5
Pangkalan Kongsi 5-6 200 75 50 5
6. Teluk Keramat Matang Segantar 5-6 200 100 50 5
7. Paloh Sebubus 5-6 250 100 100 5
8. Sambas Semangau 5-6 200 75 50 5
Lumbang 5-6 200 100 50 5
9. Sebawi Sepuk Tanjung 5-6 200 100 100 5
10. Tekarang Tekarang 5-6 200 100 50 5

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BUDIDAYA PADI SAWAH DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT 11
Standar Operasional Prosedur Nomor : Tanggal Dibuat Revisi
PS.V ….. Mei 2020
Pemupukan Halaman Tanggal Pengesahan Tanggal ……………
V-4 ….. Mei 2020

4. Dosis Rekomendasi Pemupukan Padi Berdasarkan PUTS Kabupaten Landak

pH Rekomendasi Pemupukan (Kg/Ha)


No Kecamatan Desa Tanah
Urea SP.36 KCl Organik
(Ton/Ha)
1. Mempawah Mentoyek, Babant, Tiang Tanjung, Garu 5-6 200 100 100 5
Hulu
Salumang, Bilayuh, Pahong, Sailo, Salas, 5-6 200 100 50 5
Sunge Laki, Tunang
SAlumang, Bilayuk, Pahong, Sailo, Salas, 5-6 200 100 50 5
Sunge Laki, Tunang
Sailo a.dusun Totong 5-6 200 100 50 5
2. Menjalin Lamoanak, Bengkawe, Sepahat, Menjalin 5-6 200 100 50 5
Nangka 5-6 200 75 50 5
Raba 5-6 200 100 100 5
3. Sompak Tapang, Pauh 5-6 200 100 50 5
Sompak 5-6 200 50 50 5
Galar, Pakumbang 5-6 200 100 100 5
4. Mandor Kayu Tanam 5-6 200 75 50 5
Ngarak 4-5 200 100 50 5
Bebatung 5-6 200 100 100 5
5. Menyuke Anik 5-6 200 100 100 5
Mamek 4-5 200 100 50 5
Bagak 5-6 200 100 100
6. Sengah Temila Saham 4-5 200 100 50 5
Senakin, Andeng 4-5 200 100 50 5
Sidas 5-6 200 100 100 5
Gombang a. Dusun Majo, 5-6 200 100 50 5

b. Dusun Kapur 4-5 250 100 50 5


Sebatik 5-6 200 100 100 5
7. Ngabang Amboyo Selatan 5-6 200 100 50 5
Amboyo Utara 5-6 200 100 100 5
Antan Raya 5-6 200 75 50 5
8. Sompak Galar 5-6 200 100 100 5
9. Sebangki Agak a. Dusun kerekg 5-6 200 100 50 5
b.Dusun Agak 5-6 200 100 100 5
10. Jelimpo Kayu Ara 5-6 200 100 50 5
Tubang Raeng, Nyiin 5-6 200 100 50 5

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BUDIDAYA PADI SAWAH DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT 12
Standar Operasional Prosedur Nomor : Tanggal Dibuat Revisi
PS.V ….. Mei 2020
Pemupukan Halaman Tanggal Pengesahan Tanggal ……………
V-5 ….. Mei 2020

5. Dosis Rekomendasi Pemupukan Padi Berdasarkan PUTS Kabupaten Sanggau

pH Rekomendasi Pemupukan (Kg/Ha)


No Kecamatan Desa Tanah
Urea SP.36 KCl Organik
(Ton/Ha)
1. Kembayan Tunggal Bhakti 7 200 100 50 5
Semayang 5-6 200 100 50 5
Kuala Dua 5-6 200 75 50 5
2. Beduwai Kasromegro 5-6 200 100 50 5
3. Sekayam Pengadang 5-6 200 100 100 5
Kenaman 5-6 200 100 50 5
4. Balai Mak Kawing 5-6 200 100 100 5
Padi Kaye. Kebadu 5-6 200 75 50 5
Temiang Mali 6-7 200 75 50 5
Bulu Bala 5-6 200 100 50 5
5. Entikong Nekan 5-6 200 100 50 5
6. Parindu Suka Mulya 5-6 200 100 50 5
7. Mukok Serambai Jaya, Tri Mulya 5-6 200 100 50 5
Kedukul 5-6 200 100 50 5

6. Dosis Rekomendasi Pemupukan Padi Berdasarkan PUTS Kabupaten Sintang

pH Rekomendasi Pemupukan (Kg/Ha)


No Kecamatan Desa Tanah
Urea SP.36 KCl Organik
(Ton/Ha)
1. Sepauk Manis Raya, Dusun L. Kedang 5-6 200 75 50 5
Buluh Kuning, Ds Sejamban 5-6 200 100 50 5
Buluh Kuning 5-6 300 100 100 5
2. Kelam Permai Kebong 5-6 200 100 50 5
Merpak 4-5 200 150 50 5
3. Sintang Lalang Baru 4-5 200 150 50 5
Penyaguk – 1 5-6 300 150 50 5
Penyaguk - 2 5-6 200 150 50 5
4. Sui Tebelian Merarai – 1 4-5 300 150 50 5
Parembang 4-5 300 150 100 5
Lebak Ubah 4-5 300 150 50 5

7. Dosis Rekomendasi Pemupukan Padi Berdasarkan PUTS Kabupaten Kayong Utara

pH Rekomendasi Pemupukan (Kg/Ha)


No Kecamatan Desa Tanah
Urea SP.36 KCl Organik
(Ton/Ha)
1. Sukadana 5-6 200 50 50 5
2. Teluk Batang 5-6 200 75 50 5
3. Simpang Hilir 5-6 200 100 50 5
4. Seponti 5-6 200 100 50 5
5. Pulau Maya 5-6 200 50 50 5
Sumber : BPTP Provinsi Kalimantan Barat

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BUDIDAYA PADI SAWAH DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT 13
Standar Operasional Prosedur Nomor : Tanggal Dibuat Revisi
PS.VI ….. Mei 2020
Perlindungan Tanaman Halaman Tanggal Pengesahan Tanggal ……………
VI-1 …. Mei 2020

VI. PERLINDUNGAN TANAMAN

A. Definisi
Melindungi tanaman padi dari serangan hama, penyakit dan gulma
B. Tujuan
Untuk mengurangi kerugian kekurangan hasil produksi padi yang diakibatkan oleh serangan
hama, penyakit dan gulma serta dan meningkatkan mutu bulir
C. Validasi
1. Pengalaman petani padi sawah Kecamatan Sui Kakap Kabupaten Kubu Raya
2. Literatur
D. Bahan dan Alat
1. Insektisida
2. Fungisida
3. Hand Sprayer
4. Gelas Ukur
5. Ember
6. Pengaduk
7. Masker
8. Topi Pelindung
E. Fungsi
1. Insektisida untuk mengendalikan hama yang menyerang tanaman padi
2. Fungsida untuk mengendalian penyakit pada tanaman padi yang disebabkan oleh jamur
atau bakteri
3. Hand Sprayer untuk mencampur insektisida maupun fungisida yang akan disemprotkan
pada hama penyakit sasaran
4. Gelas ukur untuk mengukur dosis insektisida dan fungisida dengan perbandingan air yang
dipakai
5. Ember untuk mengangkut air dan mencampur pestisida dan fungisida yang digunakan
6. Pengaduk untuk mengaduk campur air, insektisida dan fungisida
7. Masker untuk melindungi muka atau wajah dari cemaran insektisida dan fungisida
8. Topi pelindungi untuk kepala dari cemaran insektisida, fungisida dan sinar matahari
F. Prosedur Pelaksanaan
1. Amati jenis hama dan penyakit yang menyerang tanaman padi dan masa aktivitasnya
2. Siapkan bahan dan alat yang akan digunakan
3. Pilih pestisida yang sesuai dengan hama penyakit yang menyerang
4. Gunakan dosis sesuai dengan anjuran yang tertera pada label produk pestisida
5. Pakai masker yang telah disiapkan disaat aplikasi pestisida
6. Campur pestisida dengan air kedalam hand sprayer sesuai dengan takaran
7. Lakukan penyemprotan hama dan penyakit di pagi hari antara jam 6 – 9 pagi (atau ketika
OPT tersebut melakukan aktivitasnya).
8. Apabila hama yang menyerang tanaman padi aktifitasnya dimalam hari sebaiknya
pengendalian dilakukan pada malam hari juga sehingga tepat sasaran.
9. Catat semua kegiatan yang telah dilaksanakan.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BUDIDAYA PADI SAWAH DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT 14
Standar Operasional Prosedur Nomor : Tanggal Dibuat Revisi
PS.VI ….. Mei 2020
Perlindungan Tanaman Halaman Tanggal Pengesahan Tanggal ……………
VI-2 ….. Mei 2020

Beberapa cara pengendalian hama selama pertumbuhan tanaman padi berdasarkan hama sasaran :
A. Tikus
Pengendalian
- Penerapan TBS dengan tanaman perangkap 3 minggu lebih awal
- Fumigasi lubang tikus, dan tutup lubang setelah diempos asap belerang
- LTBS dipasang diantara habitat sumber tikus dan sawah
- Gropyokan bersama sebelum tanam dalam hamparan apabila populasi tikus tinggi.
B. Kiong Mas
Pengendalian
- Saluran cacing keliling dan caren dalam petak lahan dibuat sebelum tanam dan umpan
(daun pepaya, daun keladi, kangkung) diletakkan di caren.
- Saat tanam dihindarkan air mengenang
- Keong mas diambil secara manual atau digunakan molusida
C. Serangga
Pengendalian
- Lampu perangkap dipasang untuk monitoring serangga hama untuk menentukan tindakan
pengendalian berdasarkan ambang ekonomi
- Penggerek batang dikendalikan dengan penyemprotan pestisida 4 hari setelah terdapat
tangkapan pada lampu perangkap
- Pencegahan serangan anjing tanah pada tanaman dekat pematang dilakukan penggenangan
- Insektisida hayati (jamur trichoderma sp, bakteri Streptomyces sp, dan Geobacillus sp)
untuk pencegahan.
- Insektisida kimia (berbahan aktif spinetoram, klorantraniliprol, dimohipo dan karbofuran)
untuk pengendalian
D. Burung
Pengendalian
- Pengendalian buung dengan cara diusir atau memasang jaring umbul-umbul dan kaleng
sumber suara.
Pengendalian penyakit dengan cara preventif antisipatif dengan cara :
- Penggunaan varietas tahan terhadap penyakit endemic
- Pengairan intermitten
- Pemupukan berimbang sesuai rekomendasi spesifik lokasi
- Pada tanah yang kahat K dan SiO2 gunakan pupuk KCl dan Silika
- Pengendalian serangga vector, termasuk populasi wereng (wereng batang coklat, wereng
punggung putih dan wereng hijau) seperti pengendalian serangga hama.
- Menggunakan varietas tanah dan melakukan Serratia marcescens dan Bacillus thuringensis
untuk pencegahan
- Fungisida kimiawi berbahan aktif azoksistrobin dan difenoconazole untuk pengendalian
penyakit BLB (Blast Leher Batang) pada fase bunting.
- Penyakit blas dikendalian melalui pergiliran varietas tahan, pemupukan berimbang, waktu
tanam yang tepat, dan perlakuan benih dengan fungisida berbahan aktif metal tiofanat fosdifen
dan kasugamisin.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BUDIDAYA PADI SAWAH DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT 15
Standar Operasional Prosedur Nomor : Tanggal Dibuat Revisi
PS.VII ….. Mei 2020
Pengarian Halaman Tanggal Pengesahan Tanggal ……………
VII-1 ….. Mei 2020

VII. PENGAIRAN

A. Definisi
Menciptakan kelembahan pada pertanama padi sawah
B. Tujuan
Menyediakan air bagi pertumbuhan tanaman padi
C. Validasi
1. Pengalaman petani padi sawah di Kecamatan Sui Kakap Kabupaten Kubu Raya
2. Literatur
D. Bahan dan Alat
1. Air
2. Saluran irigasi
3. Pompa air
4. Pipa
5. Bensin/solar
E. Fungsi
1. Air digunakan untuk mengairi tanaman padi
2. Saluran air digunakan sebagai tempat menyalurkan air
3. Pompa air dipergunakan untuk menarik air apabila air yang tersedia tidak dapat menyentuh
permukaan sawah
4. Pipa dipergunakan untuk menyalurkan air dari pompa air ke lahan sawah
5. Bensin/solar digunakan untuk menggerakkan mesin pompa air
F. Prosedur Pelaksanaan
1. Pemberian air dilakukan sesuai dengan kebutuhan tanaman.
2. Pada minggu pertama diairi setinggi 2,5 cm dari permukaan tanah,
3. Pada minggu kedua sampai dengan minggu kedelapan air ditambah hingga hingga
ketinggian 5 cm dari permukaan tanah.
4. Pada awal minggu kesembilan sampai dengan dua minggu sebelum panen tinggi air
berkisar 7,5 cm dari permukaan tanah.
5. Dua minggu sebelum panen air dikeringkan sama sekali
6. Catat semua kegiatan yang telah dilaksanakan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BUDIDAYA PADI SAWAH DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT 16
Standar Operasional Prosedur Nomor : Tanggal Dibuat Revisi
PS.VIII ….. Mei 2020
Pemeliharaan Tanaman Halaman Tanggal Pengesahan Tanggal ……………
VIII-1 ….. Mei 2020

VIII. PEMELIHARAAN TANAMAN

A. Definisi
Memberikan kondisi lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan tanaman padi
B. Tujuan
Untuk memberikan kondisi yang ideal pada tanaman padi sehingga pertumbuhan tanaman padi
menjadi lebih baik dan menghasilkan produksi yang optimal
C. Validasi
1. Pengalaman petani padi sawah Kecamatan Sui Kakap Kabupaten Kubu Raya
D. Bahan dan Alat
1. Cangkul
2. Mesin Tebas/Sabit
3. Gerobak sorong
4. Landak
5. Hand Sprayer
6. Herbisida Selektive
E. Fungsi
1. Cangkul untuk membersihkan saluran irigasi dari rerumputan yang akan menganggu
jalannya air
2. Mesin Tebas/Sabit untuk membersihkan rerumputan pada areal pertanaman padi (pematang)
3. Gerobak sorong untuk membuang hasil dari penyiangan dan pembersihan saluran air
4. Hand Sprayer untuk menyemprot gulma
5. Herbisida Selektive untuk mengendalian gulma pada areal tanaman padi
F. Prosedur Pelaksanaan
1. Lakukan pembersihan saluran air secara berkala,
2. Hilangkan gulma yang tumbuh diareal persawahan agar tidak menganggu pertumbuhan
tanaman padi
3. Bersihkan sisa-sisa rerumputan dari lahan atau dibuat kompos.
4. Catat semua kegiatan yang telah dilaksanakan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BUDIDAYA PADI SAWAH DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT 17
Standar Operasional Prosedur Nomor : Tanggal Dibuat Revisi
PS.IX …. Mei 2020
Panen Halaman Tanggal Pengesahan Tanggal ……………
IX-1 ….. Mei 2020

IX. PANEN

A. Definisi
Memunggut hasil dalam bentuk padi atau gabah sesuai dengan umur tanaman padi
B. Tujuan
Mendapatkan hasil gabah dengan jumlah yang banyak dan kualitas gabah yang baik
C. Validasi
1. Pengalaman petani padi sawah di Kecamatan Sui Kakap Kabupaten Kubu Raya\
2. Literatur
D. Bahan dan Alat
1. Combine Harvester/sabit bergerigi
2. Karung atau goni
3. Tali rafia
4. Jarum
5. Alat angkut (gerobak sorong, sepeda motor, sepeda ontel dll)
E. Fungsi
1. Combine Harvester/sabit bergerigi, untuk memotong tangkai padi
2. Karung atau goni untuk menampung gabah
3. Tali rafia untuk mengikat karung
4. Jarum untuk menjahit karung
5. Alat angkut untuk mengankut gabah ke tempat penampungan
F. Prosedur Pelaksanaan
1. Siapkan alat dan bahan yang akan dipakai
2. Panen padi dengan alat yang telah disiapkan
3. Masukkan gabah kedalam karung atau goni yang telah disiapkan
4. Kumpulkan gabah pada tempat penampungan hasil panen yang telah disiapkan
5. Catat semua kegiatan yang telah dilaksanakan

Gambar 9. Panen padi sawah dengan combine harvester

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BUDIDAYA PADI SAWAH DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT 18
Standar Operasional Prosedur Nomor : Tanggal Dibuat Revisi
PS.X ….. Mei 2020
Penangganan Pasca Panen Halaman Tanggal Pengesahan Tanggal ……………
X-1 …. Mei 2020

X. PENANGGANAN PASCA PANEN

A. Definisi
Berbagai tindakan atau perlakuan yang diberikan pada hasil pertanian setelah panen sampai
komoditas berada di tangan konsumen
B. Tujuan
Agar hasil tanaman padi tersebut dalam kondisi baik dan sesuai/tepat untuk dapat segera
dikonsumsi atau untuk bahan baku pengolahan.
C. Validasi
2. Pengalaman petani padi sawah Kecamatan Sui Kakap Kabupaten Kubu Raya
3. Literatur
D. Bahan dan Alat
1. Thresher
2. Karung atau goni
3. Lantai jemur atau terpal
4. Gudang penyimpanan hasil
E. Fungsi
1. Thresher untuk merontokkan bulir padi
2. Karung atau goni untuk tempat penampungan gabah
3. Lantai jemur atau terpal untuk mengeringkan gabah
4. Gudang penyimpanan untuk menampung gabah yang sudah dikeringkan (kandungan air
minimal 14%)
F. Prosedur Pelaksanaan
1. Siapkan bahan dan alat yang akan digunakan
2. Rontokkan gabah dengan thresher setelah dipanen, apabila menggunakan mesin panen yang
modern (Mini Combine atau Combine Harvester)
3. Jemur gabah pada lantai jemur atau terpal yang telah disiapkan hingga kandungan air pada
gabah 14% atau selama 2 hari tergantung cuaca atau minimal 24 jam
4. Masukkan gabah pada karung yang telah disiapkan dan simpan digudang penyimpanan
apabila mau disimpan untuk jangka waktu yang telah ditetapkan sebelum diproses lebih
lanjut.
5. Giling gabah dengan mesin pengiling (Rice Milling Unit atau Rice Milling Plant)
6. Masukkan beras kedalam kantong kemasan
7. Beras siap untuk dikonsumsi atau dipasarkan
8. Catat semua kegiatan yang telah dilaksanakan

Gambar 10. Penjemuran Padi dengan Langkau, pengilingan padi dan packing beras
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BUDIDAYA PADI SAWAH DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT 19
TIM PENYUSUN
SOP BUDIDAYA PADI SAWAH DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Pengarah : 1. Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Prov Kalbar
(Ir. Florentinus Anum, M.Si)
2. Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan (Dony S.B, SP, M.MA)

Penanggung Jawab : Kepala Seksi Tanaman Serealia (Suyatno, SP, M.Sos)


Konseptor : 1. Suyatno, SP, M.Sos
2. Pitra Jaya Sumantri, SP

Anggota : 1. Vivin Erwinawati, SP, M.Si


2. Ernawati,SP, M.Si
3. Yusy Kurniasih, ST, MM
4. Rizky Wulandari S.Kom
5. Muhamad Syamsu Rizal

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BUDIDAYA PADI SAWAH DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT 20
BLANGKO PENCATATAN
SOP BUDIDAYA PADI SAWAH
DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT

NAMA KEL.TANI : MAJU BERSAMA


NAMA KETUA : SUGIYANTO
ALAMAT : PARIT SOLO DESA PARIT KELADI
GAPOKTAN : SOLO BERSERI

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT


DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
BIDANG PRODUKSI TANAMAN PANGAN
2020
BLANGKO PENCATATAN KEGIATAN SOP BUDIDAYA PADI SAWAH

I. KEGIATAN PERENCANAAN KEBUN

NAMA KEL. TANI : MAJU BERSAMA


ALAMAT : PARIT SOLO DESA PARIT KELADI KEC. SUI KAKAP KAB. KUBU RAYA
LUAS LAHAN : 1 HA

HARI LUAS JUMLAH RENCANA RENCANA RENCANA KEBUTUHAN TENAGA


NO TANGGAL TANAM BENIH VARIETAS TANGGAL TANGGAL JARAK PUPUK DAN KERJA
(HA) (KG/HA) SEMAI TANAM TANAM PESTISIDA
(cm)
1. 29 APRIL 1 HA 25 INPARI 32 3 JUNI 2020 25 JUNI 2020 20 X 20 1. UREA 200 KG YAN
2020
2. SP 75 KG BOHAR
3. KCL 50 KG EKO
4. ORGANIK 5000
KG
5. RODENTISIDA
5 KG
6. INSEKTISIDA 2
LTR
7. FUNGISIDA 2
LTR
8. PLASTIK
PADAR 1 ROLL
9. TALI JEMURAN
SECUKUPNYA
10. STAPLES + ISI
SECUKUPNYA
11. KAYU AJIR
SECUKUPNYA
12. DEKOMPOSER
4 LITER
BLANGKO PENCATATAN KEGIATAN SOP BUDIDAYA PADI SAWAH

II. KEGIATAN PERSIAPAN LAHAN


NAMA KEL. TANI : MAJU BERSAMA
ALAMAT : PARIT SOLO DESA PARIT KELADI KEC. SUI KAKAP KAB. KUBU RAYA
LUAS LAHAN : 1 HA

HARI PETAK JENIS KEGIATAN ALAT YANG DIGUNAKAN TENAGA


NO TANGGAL KERJA
1. 18 JUNI 1 DAN 2 PENGOLAHAN TANAH I HAND TRAKTOR YAN
2020
CANGKUL BOHAR
PARANG EKO

2. 27 JUNI 1 DAN 2 PENGOLAHAN TANAH II HAND TRAKTOR YAN


2020
GARU BOHAR
CANGKUL EKO
BLANGKO PENCATATAN KEGIATAN SOP BUDIDAYA PADI SAWAH

III. KEGIATAN PERSEMAIAN/PENGGUNAAN BENIH DAN VARIETAS TANAM

NAMA KEL. TANI : MAJU BERSAMA


ALAMAT : PARIT SOLO DESA PARIT KELADI KEC. SUI KAKAP KAB. KUBU RAYA
LUAS LAHAN : 1 HA

HARI KEBUTUHAN LUAS ALAT YANG TENAGA


NO TANGGAL BENIH VARIETAS PERSEMAIAN ASAL BENIH DIPAKAI KERJA
(M2)
1. 4 JUNI 2020 25 KG INPARI 32 400 BANTUAN PEMERINTAH HAND TRAKTOR YAN
CANGKUL BOHAR
PARANG EKO
TERPAL/JARING
LEMBUT
KAYU
BLANGKO PENCATATAN KEGIATAN SOP BUDIDAYA PADI SAWAH

IV. KEGIATAN PENANAMAN


NAMA KEL. TANI : MAJU BERSAMA
ALAMAT : PARIT SOLO DESA PARIT KELADI KEC. SUI KAKAP KAB. KUBU RAYA
LUAS LAHAN : 1 HA

HARI JARAK TENAGA


NO TANGGAL PETAK TANAM VARIETAS ALAT YANG DIGUNAKAN KERJA
(cm)
1. 27 JUNI 1 DAN 20 X 20 CM INPARI 32 PARANG YAN
2020 2
TALI PLASTIK BOHAR
TERPAL EKO
BLANGKO PENCATATAN KEGIATAN SOP BUDIDAYA PADI SAWAH

V. KEGIATAN PEMUPUKAN
NAMA KEL. TANI : MAJU BERSAMA
ALAMAT : PARIT SOLO DESA PARIT KELADI KEC. SUI KAKAP KAB. KUBU RAYA
LUAS LAHAN : 1 HA

HARI DOSIS PEMUPUKAN KONDISI ASAL PUPUK TENAGA


NO TANGGAL PETAK UREA SP.36 KCl POH LAINNYA CUACA KERJA
(KG/HA) (KG/HA) (KG/HA) (KG/HA)

Keterangan : POH (Pembenah Tanah, Organik dan Hayati)


BLANGKO PENCATATAN KEGIATAN SOP BUDIDAYA PADI SAWAH

VI. KEGIATAN PERLINDUNGAN TANAMAN


NAMA KEL. TANI : MAJU BERSAMA
ALAMAT : PARIT SOLO DESA PARIT KELADI KEC. SUI KAKAP KAB. KUBU RAYA
LUAS LAHAN : 1 HA

HARI JENIS PESTISIDA KONDISI ALAT YANG ASAL TENAGA


NO TANGGAL PETAK JENIS OPT (DOSIS DAN BAHAN AKTIF) CUACA DIGUNAKAN PESTISIDA KERJA
INSEKTISIDA FUNGISIDA LAIN-LAIN
BLANGKO PENCATATAN KEGIATAN SOP BUDIDAYA PADI SAWAH

VII. KEGIATAN PENGAIRAN


NAMA KEL. TANI : MAJU BERSAMA
ALAMAT : PARIT SOLO DESA PARIT KELADI KEC. SUI KAKAP KAB. KUBU RAYA
LUAS LAHAN : 1 HA

NO HARI PETAK SUMBER AIR pH KONDISI CUACA ALAT YANG TENAGA


TANGGAL AIR DIGUNAKAN KERJA
BLANGKO PENCATATAN KEGIATAN SOP BUDIDAYA PADI SAWAH

VIII. KEGIATAN PENGELOLAAN/PEMELIHARAAN TANAMAN


NAMA KEL. TANI : MAJU BERSAMA
ALAMAT : PARIT SOLO DESA PARIT KELADI KEC. SUI KAKAP KAB. KUBU RAYA
LUAS LAHAN : 1 HA

HARI PETAK JENIS PEMELIHARAAN ALAT YANG KONDISI CUACA TENAGA


NO TANGGAL DIGUNAKAN KERJA
BLANGKO PENCATATAN KEGIATAN SOP BUDIDAYA PADI SAWAH

IX. KEGIATAN PANEN


NAMA KEL. TANI : MAJU BERSAMA
ALAMAT : PARIT SOLO DESA PARIT KELADI KEC. SUI KAKAP KAB. KUBU RAYA
LUAS LAHAN : 1 HA

NO HARI PETAK PRODUKSI PROVITAS KONDISI ALAT YANG


TANGGAL (TON) (KU/HA) CUACA DIGUNAKAN TENAGA KERJA
BLANGKO PENCATATAN KEGIATAN SOP BUDIDAYA PADI SAWAH

X. KEGIATAN PENANGANAN PASCA PANEN


NAMA KEL. TANI : MAJU BERSAMA
ALAMAT : PARIT SOLO DESA PARIT KELADI KEC. SUI KAKAP KAB. KUBU RAYA
LUAS LAHAN : 1 HA

NO HARI PETAK JENIS KEGIATAN KONDISI ALAT YANG DIGUNAKAN TENAGA


TANGGAL CUACA KERJA
DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
BIDANG BINA PRODUKSI TANAMAN PANGAN
JL. Alianyang No. 17 Telp (0561) 734017 Fax (0561) 737069 e-mail : pertanian_kalbar@yahoo.co.id

Anda mungkin juga menyukai