Anda di halaman 1dari 17

KARYA TULIS

DEMPLOT SALAH SATU METODE PENYULUHAN


PERTANIAN DAPAT MENINGKATKAN PRODUKSI
DAN PENDAPATAN PETANI USAHATANI JAGUNG

OLEH :
KASMIRUS EGHO
NIP : 19641231 1987 11 1 038

BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN


KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN
PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR
2016
LEMBARAN PENGESAHAN

DEMPLOT SALAH SATU METODE PENYULUHAN PERTANIAN


DAPAT MENINGKATKAN PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI
USAHATANI JAGUNG

PEMBIMBING PENYULUH PERTANIAN


SAAT PENYUSUNAN LAPANGAN

JONI JOSIS NENEF AMd. KASMIRUS EGHO


NIP:19620730198610 1 005 NIP : 19641231 1987 11 1 038

MENGETAHUI
KEPALA BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN
KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN

Ir. YUPITHER A. PAH .


Pembina Tk I
NIP : 19640617 199303 1 012

i
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas bimbingan dan penyertaNya

penulis dapat menyusun Karya Tulis dengan judul “ DEMPLOT SALAH SATU METODE

PENYULUHAN PERTANIAN DAPAT MENINGKATKAN PRODUKSI DAN

PENDAPATAN PETANI USAHATANI JAGUNG ” DI BP3K Binaus Kecamatan Mollo

Tengah, Kabupaten Timor tengah Selatan dengan baik.-

Laporan Karya Tulis ini di susun guna memenuhi salah satu bukti Sasaran Kerja

Pegawai Negeri Sipil yang dilaksanakan sesuai dengan Tugas dan Fungsi Sebagai Penyuluh

Level Fasilitator .

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :Kepala

Badan Ketahanan Pangan Dan penyuluhan Kabupaten Timor Tengah Selatan Ir. Yupither A.Pah

Kepala BKPP.Kab TTS yang dengan.Kebijakan diwajibkan seluruh Penyuluh Wajib melakukan

Demplot diwilayah Kerja masing –masing, dan Juga Sebagai Pembimbing).

1. Kepala Bidang Penyuluhan (Joni Josis Ninef.AMd ) sebagai Pembimbing saat

penyusunan Karya Tulis.

2. Kepada Seorang Bapak Pensiunan Penyuluh Level Supervisor (Teda Raymundus) Yang

masih membantu dan juga sebagai Pembimbing. Saat penyususunan karya tulis ini.

Penulis menyadari bahwa Laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran dan

perbaikan dari semua pihak kami harapkan untuk kesempurnaannya

BINAUS, Apri 2016


PENULIS

ii
DAFTAR ISI

Halaman

LEMBARAN PENGESAHAN …………………………………………………………. i

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………… ii

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………….. iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………………………………………….. 1

1.2 Tujuan…………………………………………………………………... 2

1.3 Manfaat…………………………………………………………………. 2

BAB II DASAR HUKUM……………………………………………………………. 3

BAB III PELAKSANAAN DEMONSTRASI PLOT………………………………… 4

3.1 Persiapan………………………………………………………………... 4

3.2 Pelaksanaan Demplot…………………………………………………… 5

BAB IV ANALISA USAHA TANI…………………………………………………… 7

4.1 Analisa Nilai Hasil/Pendapatan Usaha Tani……………………………. 7

4.2 Analisa Biaya Usaha Tani………………………………………………. 7

4.3 Analisa Pendapatan Bersih/Keuntungan……………………………….. 10

4.4 Analisa Kelayakan dan Efisiensi……………………………………….. 11

BAB V PENUTUP………………………………………………………..................... 12

5.1 Kesimpulan……………………………………………………………... 12

5.2 Saran……………………………………………………………………. 12

LAMPIRAN

iii
BAB. I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.

Kedaulatan Pangan merupakan program nasional yang perlu diperhatikan dan

dilaksanakan secara serius disetiap jenjang baik dari tingkat pusat sampai ditingkat pertani,

sebagai pelaku utama dalam mengelola usahataninya.

Program kedaulatan pangan bertujuan untuk, mencukupi kebutuhan pangan sepanjang

tahun bagi masyarakat, persediaan bahan baku industri dan kecukupan pakan. Untuk

mendukung tujuan tersebut diharapkan disetiap daerah mampu meningkatkan produktivitas

komoditi pangan sesuai keunggulan daerah masing-masing.

Pada kenyataan pelaksana utama program kedaulatan pangan adalah masyarakat tani

yang pada umumnya termasuk golongan yang lemah, dalam arti : pemilikan modal, tingkat

pendidikan, pengetahuan dan ketrampilan serta lemah dalam penguasaan tehnologi, sehingga

komoditi pangan yang dikelola petani belum mencapai produktifitas maksimal dengan

menekan penggunaan biaya seminimal mungkin.

Berdasarkan program kedaulatan pangan dan kondisi petani tersebut diatas, Maka Istruksi

kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) Kabupaten Timor Tengah Selatan,

dengan mewajibkan semua penyuluh pertanian untuk lebih proaktif menyiapkan diri untuk

mendampingi petani dalam menghadapi musim tanam 2015/2016. Serta diwajibkan

menerapkan tehnologi dengan menggunakan metode penyuluhan .”Demplot Jagung.”

diwilayah kerja masing –masing penyuluh, yang penerapan tehnologinya mengacu pada

perlakuan tehnis hasil pengkajian atau hasil penelitian yang telah direkomendasikan.

1
1.2 Tujuan :

Tujuan dari kegiatan Demplot jagung :

 Untuk mengetahui tingkat produksi dan pendapatan petani (Demonstrator) berdasarkan

luas lahan demplot.

 Untuk mengetahui tingkat kelayakan dan efisiensi usahatani jagung Bisi-16.(lokasi

demplot)

1.3 Manfaat :

 Memberi contoh bagi petani disekitarnya tentang penerapan tehnologi usahatani jagung

varitas bisi-16..

 Sebagai tempat belajar bagi petani dan langsung melakukan,(Learning by doing)serta

dapat meningkatkan kepercayaan petani disekitarnya tentang perlakuan tehnologi yang

tepat , baik dan benar dapat meningkatkan produksi. (see is bealeaving )

 Mempercepat penyebaran informasi tehnologi yang diterapkan.

 Untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani (Demonstrator).

 Dalam kegiatan Demplot dapat menggabungkan beberapa metode penyuluhan pertanian

 Dapat meningkatkan professionalisme penyuluh dalam penguasaan tehnologi yang

diterapkan dilokasi Demplot.-

2
BAB II

DASAR HUKUM

1. Undang –undang No 16 tahun 2006 tentang Sistim Penyuluhan Pertanian,perikanan dan

kehutanan.

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No,43 Tahun 2009. Tentang

Pembiayaan,Pembinaan,dan pengawalan penyuluhan pertanian ,perikanan dan kehutanan.

3. Peraturan menteri pertanian No. 273/kpts/OT.160/4/2007 tentang Pedoman Pembinaan

Kelembagaan petani.

4. Peraturan menteri pertanian No.45/permentan/OT.140/8/2011 tentang Hubungan kerja

antar kelembagaan teknis, penelitian,dan pengembangan dan penyuluhan pertanian dalam

mendukung produksi beras Nasional.

5. Peraturan Menteri pertanian No.52/permentan/OT.140/12/2009 tentang metodologi

penyuluhan pertanian.

6. Peraturan Daerah No.11 tahun 2007 tentang Organisasi dan tata kerja sekretariat daerah

propinsi Nusa Tenggara Timur.

7. Peraturan Gubernur No.43 tahun 2009, Tentang Badan koordinasi Penyuluhan Propinsi

NTT.

8. Peraturan Daerah No.3 Tahun 2011 tentang Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan

Kabupaten Timor Tengah Selatan.

9. Pedoman Pemberdayaan Masyarakat Tani dalam pengembangan Agribisnis tahun

2010.

10. Istruksi Kepala Badan Ketahanan Pangan Dan Penyuluhan Kabupaten Timor Tengah

Selatan yang ditindaklanjuti oleh kepala Bidang P4 Tahun 2015 tentang Pelaksanan

Demonstrasi Plot (Demplot) jagung bagi setiap Penyuluh wajib melaksanakan pada

Musim Tanam 2015/2016.

3
BAB III.

PELAKSANAAN DEMONTRASI PLOT

Demonstrasi Plot (Demplot) merupakan salah satu metode Penyuluhan pertanian, untuk

memperlihatkan secara nyata baik “ Cara maupun Hasil” dari Penerapan suatu inovasi

tehnologi yang telah diuji dan menguntungkan bagi petani.

Dalam kaitan dengan program kedaulatan pangan dan pemberdayaan petani maka dalam

pelaksanaan Demplot dapat digabungkan dengan beberapa metode penyuluhan, yang

pengawalan dan pendampingan dilaksanakan oleh penyuluh pertanian. Pemberdayaan petani

melalui metode demplot musim tanam 2015/2016 diterapkan pada komoditas Jagung dengan

tahapan sebagai berikut :

3.1 PERSIAPAN:

1. Petani pelaksana Demplot (Demontrator) ditentukan oleh Penyuluh pendamping yang

memenuhi persyaratan : Anggota kelompok tani atau pengurus kelompok tani dan pernah

mengikuti pelatihan teknis/ kursus dibidang pertanian.-

2. Lokasi Demplot harus memenuhi persyaratan :Strategis dekat dengan jalan umum, atau

berada disekitar lahan petani lainnya ,atau dekat dengan lokasi pemukiman penduduk

serta luas lahan : 0,1 – 0,5 ha.

3. Tehnologi yang diterapkan pada lokasi demplot Jagung yang benar-benar telah teruji,

secara teknis serta mudah diterapkan dan secara ekonomi menguntungkan dan secara

sosial budaya dapat diterima oleh masyarakat setempat. Yang meliputi : pengolahan

Tanah, Benih Unggul, Pupuk anorganik dan pupuk organik.

4. Penyuluh yang cukup menguasai tehnologi inovasi yang akan diterapkan, berwawasan

luas dan professional, serta materi dan metode penyuluhan harus sesuai dengan tahap

kegiatan yang akan dilaksanakan.

4
3.2 PELAKSANAAN DEMONSTRASI PLOT (DEMPLOT)

1. Lokasi Dan Waktu Pelaksanaan :

Lokasi kegiatan demplot dilaksanakan diwilayah kerja kelompok tani Nanjam Kualeu,

desa Oelbubuk Kecamatan Mollo Tengah,Kabupaten Timor Tengah Selatan dengan Luas areal

0,50 ha.dan sebagai petani pelaksana: Bapak Yesua Taneo.

Kegiatan Demplot dilaksanakan mulai bulan oktober 2015 sampai dengan bulan April 2016.

Dengan pertimbangan bahwa kegiatan ini dilakukan pada usahatani lahan kering.serta tahap

kegiatan mulai dari pendekatan petani sampai panen.-

2. Pengolahan Tanah :

Pengolahan tanah dilakukan pada bulan oktober 2015 dengan cara dibalik menggunakan

alat pertanian (pacul dan linggis )sedalam 20-25 Cm. Untuk menghemat penggunaan pupuk dan

memudahkan penanaman maka setelah pengolahan tanah ,dilakukan pembuatan alur/jalur

sesuai jarak baris tanaman. Kemudian diisi dengan pupuk organik dan pupuk NPK

diaduk/dicampur secara merata yang diberikan pada saat menjelang tanam.

3. Penggunaan Benih dan Penanaman Benih bersertifikat :

Benih Jagung yang digunakan : Jagung Super Hibrida Varitas BISSI -16 sebanyak 10

kg. Varitas ini diproduksi oleh PT.BISI Internasional Tbk, dengan daya kecabah minimal

90% ,kadar air 12% ,tingkat kemurnian benih 99%.

Penanaman dilaksanakan pada tanggal 17 Desember 2015, dengan jarak tanam 65cm X 15cm

,(sistim tegel) jumlah benih perlubang tanam sebanyak 1 biji yang diletakan pada alur /jalur

yang telah diisi dengan pupuk organik (Bokasih),dan pupuk NPK yang diaduk/dicampur secara

merata.

Dari jarak tanam tersebut dapat kita peroleh Jumlah baris sebanyak 77 baris tanaman

jagung dan populasi tanaman jagung :51.282 rumpun/

5
4. Pemeliharaan :

Pemeliharaan tanaman jagung meliputi : Pemupukan, pengendalian Organisme

Pengganggu Tanaman (OPT) dan Pembumbunan. Pemupukan dasar dilakukan 1 (satu) hari

sebelum tanam,dengan jenis pupuk yang digunakan yakni Pupuk Organik sebanyak 250 kg

dan pupuk NPK sebanyak 50 kg.

 Pemupukan dasar: dilakukan dengan cara : Pupuk organik dicampur NPK kemudian diaduk

sacara merata ,selanjutnya ditaburkan /dibenamkan pada alur/jalur yang telah disiapkan

dengan dosis 3,9 kg/ alur lalu ditutup .

 Pemupukan Susulan I (satu) : Diberikan setelah penyiangan pertama pada saat tanaman

jagung berumur 35 hari setelah tanam.dengan menggunakan pupuk Urea 50 kg atau 0,65 kg

per alur.

 Pemupukan susulan kedua : Dilakukan 2(dua) minggu setelah pemupukan susulan pertama

( 50 hari setelah tanam) dengan dosis 50 kg urea atau 0,65 kg per-alur.

5. Panen :

Pemanenan jagung super hibrida Bissi-16 dilokasi Demplot dilaksanakan pada tanggal
22 April 2016, pada saat panen dilakukan Ubinan dengan tujuan : Agar petani pelaksana dan
penyuluh dapat memperkirakan produksi yang dihasilkan. Berdasarkan persyaratan ubinan
maka ubinan ditentukan dengan sistim diagonal. Jumlahnya dengan 3(tiga) ulangan.dengan
luas ubinan masing-masing seluas 6,25 m2 dengan ukuran 2,5mX2,5m. hasil dari ketiga
ulangan yaitu . Ulangan satu :10kg, Ulangan dua:12kg, Ulangan tiga : 13kg. sehingga
memperoleh jumlah 35kg. dan rata-rata = 11,66kg. Untuk memperoleh perkiraan produksi
dengan menggunakan Rumus :

= Luas lahan X Rata rata berat Ubinan X 0,7 X 100-25


Luas ubinan 100-15

= 800 X 11,66 X 0,7 X 0,88 = 5,75 ton. ( Luas 0,5 ha)


atau 11,490ton/ha pipilan kering simpan dengan kadar air 15%.

6
BAB IV
ANALISA USAHA TANI

Dalam analisa usahatani ada tiga komponen yang sangat mendasar yakni meliputi: Nilai

produksi atau pendapatan(1) Biaya produksi (2) dan Keuntungan.

4.1 Analisa Nilai Hasil/ Pendapatan Usahatani.

Pendapatan adalah keseluruhan output/hasil yang diperoleh petani (Demonstrator) jagung

BIssi -16 yang akan dinilai dalam bentuk uang (kg/ha) Dengan demikian maka Besarnya

Penerimaan adalah Hasil perkalian antara Besarnya Output yang diperoleh petani/

demonstrator dengan nilai output setiap kilogramnya dalam bentuk rupiah (Rp/kg) harga pada

saat itu.Secara matematik dapat dihitung :

5745 kg X Rp3000 = Rp.17.235.000 ( 0,5Ha )Atau Rp. 34.470.000.

untuk luasan 1 Ha.

4.2 Analisa Biaya Usaha Tani

Biaya usahatani adalah Setiap pengeluaran yang diinvestasikan oleh petani pada

usahataninya, untuk memperoleh output yang optimal melalui pendekatan memaksimalkan

keuntungan dengan meminimalkan biaya atau pengeluaran. Dalam analisa biaya usaha tani

yang diperhitungkan didalam biaya total terdiri dari: (a) Biaya sarana produksi (b) Biaya

tenaga kerja dan (c) Bunga Modal.

a. Biaya sarana produksi.

Sarana Produksi merupakan suatu komponen yang menentukan terjadinya produksi .

Sarana produksi dapat diartikan sebagai bahan yang habis terpakai dalam satu kali

produksi.Sarana produksi dapat diartikan sebagai bahan yang habis terpakai dalam satu kali

proses produksi. Yang termasuk dalam Pengeluaran sarana produksi yaitu : pupuk ,benih ,dan

pestisida. Sarana produksi yang digunakan dilokasi Demplot dapat di lihat pada table

dihalaman berikut:

7
Tabel.1. Jumlah dan harga sarana produksi yang digunakan dilokasi demplot jagung

musim tanam 2015/2016:

No Saprodi yang digunakan Jumlah (kg) Harga satuan Total harga


1 Benih : Jagung Bisi -16 10 kg RP.60.000.- Rp,600.000.-

2 Pupuk :
Urea 100 kg Rp.1800 Rp.180.000.-

NPK 50 kg RP .2400 Rp.120.000.-


Organik/Bokasih 250 kg Rp. 1000 Rp.250.000
Sumber data : Penyuluh pendamping.

Jadi Total pengeluaran sarana produksi yang digunakan pada lokasi demplot seluas 0,5 ha

adalah Rp. 1.150.000.- atau Rp.2.300.000 per-hektar.-

b. Biaya Tenaga Kerja :

Dalam menentukan tenaga kerja, pengeluaran untuk tenaga kerja dilakukan dengan dasar

Upah.-. Upah buruh adalah Upah yang harus dibayar atau yang diberikan kepada mereka yang

melakukan pekerjaan sebagai buruh,baik dari luar maupun tenaga kerja dalam keluarga petani

usahatani jagung itu sendiri. Penggunaan tenaga kerja dalam usahatani berdasarkan jumlah hari

kerja setara pria.(HKSP).Tenaga kerja wanita dikonversikan kedalam tenaga kerja pria. Upah

tenaga kerja harian dilokasi Demplot desa oelbubuk kecamatan Mollo Tengah sebesar Rp.

15.000.- termasuk satu kali makan .Ini berlaku untuk semua jenis pekerjaan yang berlaku untuk

sesama masyarakat desa oelbubuk. Jenis pekerjaan yang menggunakan tenaga kerja meliputi :

1. Pengolahan tanah

2. Penanaman

3. Pemeliharaan meliputi: Pemupukan,penyiangan dan pembumbunan .

4. Panen .

5 pengangkutan hasil.

8
Total pengeluaran untuk tenaga kerja dilokasi demonstrasi plot untuk satu musim tanam adalah

sebagai berikut :

Table. 2. Besarnya pengeluaran untuk tenaga kerja dalam usahatani jagung dilokasi Demplot
musim tanam 2015/2016:

No Jenis pekerjaan Jumlah USHK Jumlah


HKSP (Rp) pengeluaran (RP)
1 Pengolahan tanah 21 15.000 315.000

Pembuatan alur 6 15.000 90.000

2 Penanaman dan pupuk dasar 19 15.000 285.000

3 Pemeliharaan :

Penyiangan dan pembumbunan2X 16 15.000 240.000

dan Pemupukan 2X 12 15000 180.000

4 Panen 19 15.000 285.000

5 Pengangkutan hasil 20 15.000 300.000

TOTAL 93 15.000 1.695.000.

Sumber Data Petani( Demonstrator).

c. Total Pengeluaran:

Biaya produksi merupakan penjumlahan dari seluruh korbanan yang dikeluarkan ,untuk

menghasilkan produksi atau output tertentu.- Besarnya biaya termasuk didalamnya

yaitu :Sewa lahan,Sarana produksi,Tenaga kerja dan bunga modal.

9
Jumlah biaya produksi yang diinvestasikan dilahan demplot jagung dengan luasan 0,5 ha

sebagai berikut:

Tabel.3. Total Pengeluaran dalam usahatani pada lokasi Demplot Musim tanam: 2015/2016 :

No Komponen Besarnya Pengeluaran 0.5 Besarnya pengeluaran


pengeluaran (Rp) 1 Ha (Rp)
1 Sewa lahan/tanah ------------- ---------------
2 Sarana produksi 1.150.000.- 2.300.000.-
3 Tenaga kerja 1.695.000.- 3.390.000.-
4 Bunga modal 113.800 227.600
Total Pengeluaran 2.958.800 5.917.600
Sumber Data Demonstrator.

4.3 Analisa pendapatan Bersih/ Keuntungan.

Pendapatan bersih adalah selisih antara Total penerimaan dengan total pengeluaran.-

Dalam setiap kegiatan usahatani ,seorang petani perlu mengetahui atau menghitung apakah

usahatani yang diusahakan itu untung atau rugi.Begitu pula dengan usaha tani jagung dilokasi

Demplot dapat diketahui sebagai berikut:

Tabel .4. Besarnya Penerimaan,Pengeluaran dan keuntungan usahatani jagung dilokasi

demplot musim tanam : 2015/2016:

Luas Demplot 0,5 Ha Luas 1 Ha


No Analisa
(Rp) (Rp)
1 Penerimaan 17.235 .000 34.470.000
2 Pengeluaran 2.958.800 5.917.600
3 Pendapatan bersih/keuntungan 14.276.200.- 28.552.400.-
Sumber data Demonstrator.

10
Berdasarkan analisa pendapatan bersih yang terdapat pada tabel 4 Menunjukan bahwa

Usahatani jagung Hibrida Bisi-16 yang dilaksanakan dilokasi Demplot memberikan keuntungan

besar kepada petani pelaksana (Demonstrator) Hal ini terjadi karena Pengawalan dan

pendampingan penyuluh secara serius terutama pada saat penerapan tehnologi dari aspek tehnis.

4.4 Analisa Kelayakan dan Efisiensi.

Didalam kegiatan usahatani jagung super hibrida Bisi-16 melalui kegiatan demplot

perlu dilakukan analisis kelayakan usaha dan efisiensi penggunaan biaya yang

dialokasikan/diinvestasikan dalam usahatani sebelum dianjurkan kepada petani.

Dari data hasil ubinan kegiatan demplot jagung dapat dilakukan analisis keuangan (analisis

financial) untuk memperoleh Titik impas atau

Break Event Point (BEP). dan Revenue Cost Ratio ( R/C ratio)

 BEP harga = 2.958.800/5745 = 515 (Rp).


 BEP Produksi = 2.958.800 /3000 =986 (kg)
 R/C = 17.235.000-/ 2.958.800 = 5,825
 B/C = 14.276.200/ 2.958.800 = 4,825
Dari perhitungan diatas menunjukan bahwa Usahatani jagung super hibrida Bisi-16 layak

dan efisien diusahakan, karena R/C Ratio lebih besar dari 1,00.Maka petani memperoleh

penerimaan senilai R/C.-

Nilai BEP harga sebesar: 515,02 dan Nilai BEP produksi sebesar 986,26 artinya bahwa

produksi yang dihasilkan mencapai titik impas. Baik dari aspek harga maupun produksi. Dalam

kenyataan menunjukan bahwa Harga satuan Rp/Kg pada saat panen ditingkat petani 3000/Kg

dan produksi dilokasi demplot 5745Kg (0,5ha) Jumlah melampaui angka BEP produksi

maupun BEP harga.

11
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KESIMPULAN

Dari hasil analisis usahatani produksi jagung super hibrida Bissi-16, yang

dilaksanakan demonstrator dilokasi Demplot desa Oelbubuk Kecamatan Mollo Tengah musim

tanam 2015/2016 yang pengawalan dan pendampingan secara rutin oleh penyuluh pertanian

dapat disimpulkan bahwa:

a. Penerapan tehnologi yang benar dan penggunaan/pemilihan metode penyuluhan yang

tepat ,dapat memperoleh produktivitas dan pendapatan. serta keuntungan yang besar.

produktivitas mencapai 11,490 Ton/Ha.Nilai produksi Rp. 34..470.000. dan keuntungan

Rp. 28.552.400 perhektar.

b. Usahatani jagung Bisi-16 hasil Demplot sangat layak dan efisien diusahakan dan

dikembangkan ditingkat petani karena nilai R/C = 5,825 lebih besar dari satu.

atau B/C = 4,825 lebih besar dari Nol.

4.2 SARAN.

Berdasarkan hasil kesimpulan tersebut diatas maka kami menyarankan :

1. Agar meningkatkan peran petani dengan diimbangi peran penyuluh untuk bekerja lebih

baik dan lebih proaktif dalam menerapkan tehnologi yang mudah dan murah dilakukan.

2. Agar meningkatkan koordinasi dan kerja sama dengan instansi terkait/ dinas pertanian

untuk segera memfasilitasi kelompok tani dalam mengatasai berbagai masalah yang

dihadapi.

3. Agar meningkatkan peran dan fungsi BPP dalam mengembangkan serta meningkatkan

produksi dan produktivitas jagung berrdasakan kemampuan dan keinginan dari petani.

4. Agar biaya Operasional Penyuluh dan BPP dapat ditingkatkan.serta bisa memperoleh

alat pengukur kadar air dan JPS.dan Bagan Warna Daun (BWD).

12

Anda mungkin juga menyukai