Anda di halaman 1dari 23

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS TANAMAN PADI

MELALUI PENGGUNAAN VUB INPARI 42


DI KECAMATAN GAPURA KABUPATEN SUMENEP

OLEH,
ROVAN VERDIANSYAH

UNIVERSITAS ISLAM MADURA


PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI – FAKULTAS PERTANIAN
Oktober 2020
LATAR BELAKANG
 Tanaman padi merupakan sumber pangan utama yang sangat
penting guna pemenuhan kebutuhan hidup manusia

 Produktivitas Tanaman padi di Kecamatan Gapura berkisar 5 - 6


ton/ha GKP

 Luas areal sawah di Kec. Gapura 1.329,93 Ha, dengan irigasi


teknis 523,01 Ha dan tadah hujan 1.269,81 Ha (Kec. Gapura
dalam angka, 2018)

 Pemilihan varietas yang cenderung sama setiap musim


(Ciherang, IR 64, Cibogo), teknologi budidaya yang minim dan
ketersediaan air.

 Pandemi Covid 19 menyebabkan Menurunnya pendapatan para


petani
TUJUAN
Sebagai wujud pendampingan terhadap
petani, yang berkesinambungan dalam
memaksimalkan potensi sumber daya yang
ada

Mengevaluasi peningkatan produktivitas


tanaman padi melalui VUB Inpari 42
dengan sistem tanam jarwo di Kecamatan
Gapura Kabupaten Sumenep
Metodologi
WAKTU DAN TEMPAT
- Kegiatan dilakukan di 6 Desa (Andulang,
Mandala, Gapura Timur, Gapura Tengah,
Gapura Barat dan Karangbudi) yang ada di
Kecamatan Gapura Kab. Sumenep
- Waktu pendampingan Maret 2018 s/d
Agustus 2019
(MH II 2018, MH I 2019, MH II 2019)

METODOLOGI
PENGUMPULAN DATA
- Pengamatan langsung, wawancara
dan diskusi

ANALISIS DATA
- Diskriptif
LOKASI PENELITIAN
DESKRIPSI VUB INPARI 42 AGRITAN GSR
Hasil dan Pembahasan
1. Penyebaran Luas Tanam dan Penerapan Inovasi
VUB Inpari 42 Agritan GSR

Musim Tanam
No Uraian
MH II 2018 MH I 2019 MH II 2019
1. Luas Tanam (Ha) 5 58,4 30,4

2. Penerapan Uji bernas, Sistem Uji bernas, Uji bernas,


Inovasi tanam jarwo 2 :1, Sistem tanam Sistem tanam
tanam muda < 20 HSS, jarwo 2 :1, tanam jarwo 2 :1,
tanam 2-3 /lubang muda < 20 HSS, tanam muda <
tanam, pengembalian tanam 2-3 /lubang 20 HSS,
jerami, penggunaan tanam, penerapan tanam 2-3
PGPR, MOL, agens PHT dan /lubang tanam,
hayati, penerapan PHT Pemupukan penerapan PHT
dan Pemupukan berimbang dan Pemupukan
berimbang berimbang

3. Balai Pengkajian Swadaya Swadaya


Sumber Dana Teknologi Pertanian
(BPTP) Jawa Timur
2. Jumlah Poktan dan Jumlah Sebaran Lokasi
VUB Inpari 42 Agritan GSR

Musim Tanam
No Uraian
MH II 2018 MH I 2019 MH II 2019
1. Jumlah Poktan 3 14 10

2. Jumlah Desa di 2 6 7
Kecamatan
Gapura

3. Jumlah Lokasi 1 5 3
Sebaran (Gapura) (Gapura, (Gapura, Manding,
(Kecamatan) Batuan, Kota, Batang-Batang)
Guluk-Guluk,
Pragaan)
3. Rerata Hasil Riil Gabah Petani sebelum dan sesudah
Penerapan Inovasi VUB Inpari 42 Agritan GSR

Rerata Produktivitas GKP/Ton Ha


No Uraian MH II 2018 MH I 2019 MH II 2019
Maret-Juli Nov - Maret Maret-Juli
1. Sebelum Penerapan 4,2 4,75 4,3
Inovasi (varietas
Ciherang, Cibogo,
IR 64)

2. Sesudah Penerapan 4,92 6,5 6


Inovasi (varietas
Inpari 42 Agritan
GSR)

Responden 20 petani Kec. Gapura


4. Hasil Ubinan Ciherang dan 4 VUB Inpari Musim
Tanam MH I 2019 di Kecamatan Gapura

Capaian Produktivitas GKP


No VUB Padi
ton/ha

1. Ciherang 5,326
2. Inpari 32 HDB 7,032
3. Inpari 33 6,089
4. Inpari 42 Agritan GSR 9,008
5. Inpari 43 Agritan GSR 8,248
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
1. Penggunaan VUB Inpari 42 Agritan GSR dengan sistem tanam jarwo
mampu meningkatkan produktivitas padi 17, 14 % MH II 2018, 36,84 %
MH I 2019 dan 39,53 % MH II 2019 dari produktivitas awal.

2. Sebaran penggunaan VUB Inpari 42 Agritan GSR dari 5 Ha MH II 2018


meliputi 3 poktan di 1 kecamatan menjadi 58,4 Ha MH I 2019 terdiri 14
poktan di 5 kecamatan dan 30,2 Ha MH II 2019 meliputi 10 poktan di 3
kecamatan.

3. Sebaran penggunaan VUB Inpari 42 Agritan GSR untuk Kecamatan


Gapura dari 2 Desa di musim tanam MH II 2018 menjadi 6 desa di MH I
2019 dan 7 desa MH II 2019.

4. Hasil ubinan capaian produktivitas dari 5 VUB yang ditanam di


Kecamatan Gapura tertinggi yaitu VUB Inpari 42 Agritan GSR sebesar
9,008 ton/ha GKP dan terendah pada varietas Ciherang yaitu 5,326
ton/ha GKP.
Saran
Keberhasilan pengembangan Inpari 42 agritan GSR di Kecamatan Gapura
pada khususnya tidak terlepas dari kebutuhan benih yang berlabel. Oleh
karena itu untuk mengimbangi minat petani terhadap varietas unggul baru
diperlukan kontinyuitas ketersediaan benih yang bermutu dan berlabel serta
pengawalan dari petugas lapang yang berkelanjutan dari awal tanam sampai
panen.

Ucapan Terima Kasih


Terima kasih disampaikan kepada BPTP Jatim atas pendanaan dan
pendampingan selama penerapan inovasi, serta koordinator penyuluh dan
teman-teman PPL Kecamatan Gapura yang telah memberikan dukungan
moriil kepada penulis. Apresiasi juga ditujukan kepada petani di Kecamatan
Gapura yang telah antusias melakukan perubahan
TERIMA KASIH
Wass. Wr. Wb
Mator Sakalangkong
Penerapan Inovasi
Pengembalian Jerami

Jerami dikembalikan
ke Lahan

Pemberian Pupuk Organik


Perlakuan Benih

Benih berlabel

Uji benih bernas dengan


larutan air garam DibiarkanSampai
berkecambah
(1 – 2 hari )

Direndam air
24 jam
Transplanting / Pindah Tanam

Umur 15 – 18 HSS pada saat bibit berdaun


3 helai sehingga cadangan makanannya
masih ada dan 2 -3 tanaman/lubang.
PENGATURAN JARAK TANAM

Jarak Tanam Konvensional

1 2

3 4
PENGATURAN JARAK TANAM

Jarak Tanam Jajar Legowo


PEMUPUKAN 2500 M2 (2 Laggu)

Organik : min 1 ton


SP : 30 Kg

Pupuk I Urea (15 – 20 Kg) /80 kg


(5 – 7 Hst) NPK /SP(15 – 20 Kg)80
kg
Pupuk II ZA (50 Kg)/200 kg/ha
(15 – 20 Hst) NPK (25 Kg) /100 kg

Pupuk III ZA (10 Kg)/40 kg


(35 – 40 Hst)

Anda mungkin juga menyukai