1
Yemi Purnamasari dan 2 Yukiman Armadi
1
Alumni Agroteknologi FPP-UMB
2
Dosen Agroteklogi FPP-UMB
Email : yemi@gmail.com
ABSTRAK
termasuk komoditas sayuran yang hemat Ton/ha dengan luas panen 840/ha.
lahan karena untuk peningkatan (“Badan Pusat Statistik Provinsi
produksinya lebih mengutamakan Bengkulu” 2016).
perbaikan teknologi budidaya. Menurut (Herawan.D., dan
Penanaman dan pemeliharaan cabai yang Rivani 2013) Potensi Limbah tankos
intensif dan dilanjutkan dengan kelapa sawit merupakan sumber bahan
penggunaan teknologi pasca panen akan organik yang kaya unsur hara N, P, K,
membuka lapangan pekerjaan dan Mg. Jumlah tandan kosong kelapa
baru(Wardana 2015). sawit diperkirakan sebanyak 23% dari
Permintaan akan cabai berkualitas jumlah tandan buah segar yang di olah.
terus meningkat dari seiring dengan Dalam setiap ton tandan kosong kelapa
pertumbuhan penduduk dan sawit mengandung hara N 1,5 %, P 0,5
perkembangan perindustrian berbahan %, K 7,3 % dan Mg 0,9 % yang dapat
baku cabai. Berdasarkan data digunakan sebagai substitusi pupuk pada
Kementerian Pertanian Republik tanaman kelapa sawit. Ketersediaan
Indonesia (2015),produksi cabai besar di tandan kosong kelapa sawit di lapangan
Indonesia selama periode 2010-2014 cukup besar dengan peningkatan jumlah
cenderung terus meningkat dengan laju dan kapasitas pabrik kelapa sawit untuk
pertumbuhan rata-rata 3,76% per tahun. menyerap tandan buah segar yang
Produksi cabai besar pada tahun 2014 dihasilkan. Menurut (Andri Wijaya,
mencapai sekitar 1,075 juta ton. Sumber Jonatan G 2015), Analisis laboratorium
pertumbuhan produksi cabai tersebut menunjukkan bahwa tankos memiliki
berasal dari pertumbuhan luas panen kandungan bahankering 81,65% yang di
sebesar 30% dan peningkatan dalamnya terdapat protein kasar 12,63
produktivitas sebesar 70%. Meskipun %, serat kasar 9,98%; lemak kasar 7,12
produksi cabai nasional terus meningkat, %, kalsium 0,03 %, fosfor 0,003 %,
produktivitas cabai per tanaman masih hemiselulosa 5,25 %, selulosa 26,35 %,
relatif rendah (0,20-0,33 kg/pohon atau dan energi 3454 kal/kg.
6,84 ton/ha cabai basah). Produktivitas Tandan kosong(Tankos) kelapa
tersebut masih jauh dari potensinya yang sawit dapat dimanfaatkan sebagai
dapat mencapai 20 ton/ha, sehingga sumber pupuk organik (Tankos) karena
perlu adanya upaya peningkatan memiliki kandungan unsur hara yang
produktivitas (Syukur dkk, 2010) Salah dibutuhkan oleh tanaman. Tandan
satu cara untuk meningkatkan kosong kelapa sawit mencapai 23% dari
produktivitas yaitu dengan cara jumlah pemanfaatan limbah kelapa sawit
pemupukan. tersebut sebagai alternatif pupuk organik
Hasil produksi provinsi di juga akan memberikan manfaat lain dari
Bengkulu produksi cabai merah segar sisi ekonomi. Petani cabai dapat
pada tahun 2016 sebesar 56.166,70 menghemat penggunaaan pupuk sampai
Nitrogen pada lahan penelitian sebesar umur panen tidak berpengaruh nyata
0,22 %(hasil analisis laboratorium BPTP pada (lampiran 40) namun secara visual
Bengkulu,2019) dengan kriteria rata-rata umur panen Pemberian pupuk
kandungan N sedang, dan kandungan N Tandan kosong (tankos) kelapa sawit
pupuk tankos sebesar 1,5 % ini belum perlakuan S0 (Kontrol) memberikan
mampu meningkatkan pertumbuhan nilai 73.00, S1 (180 gr/tanaman)
tinggi tanaman, karena tanaman yang memberikan nilai 73.50, S2 (360
kekurangan unsur N akan mengalami gr/tanaman) memberikan nilai 73.50 dan
pertumbuhan tinggi tanaman yang S3 (540 gr/tanaman) memberikan nilai
kurang baik. Hal ini Sejalan dengan 73.50 tetapi tidak menunjukan pengaruh
pendapat(Gardner, F.P., Pearce, R.B., & nyata terhadap umur panen. Kandungan
Mitchell 1995), mengatakan unsur P pada pupuk tandan kosong
bahwapertumbuhan juga dapat diartikan (tankos) kelapa sawit sebesar 0.5%. Dari
sebagai peningkatan, tinggi tanaman, hasil analisis Laboratorium(BPTP ,
volume, luas daun. Kemudian selaras 2019) menunjukan bahwa unsur P
dengan (Hardjowigeno. S. 2010), sebesar 5.55% kriteria tanah pada lahan
menyatakan bahwa pertumbuhan penelitian ini rendah sedangkan yang di
suatujenis pohon dipengaruhi oleh unsur butuhkan unsur P pada tanaman cabai
hara, air, intensitas cahaya matahari, dan yaitu 8-10%.Hal ini menyebabkan umur
suhu udara. panen tidak berpengaruh nyata karena
Demikian juga terhadap Pemberian pupuk Tandan kosong
parameter jumlah daun perlakuan pupuk (tankos) kelapa sawit pada perlakuan S0
tandan kosong kelapa sawit masih belum (Kontrol), S1 (180 gr/tanaman), S2 (360
mampu meningkatkan jumlah daun . Hal gr/tanaman dan S3 (540 gr/tanaman)
inisejalan dengan pendapat (Hanafiah, K sedangkan pada lahan penelitian unsur P
2011)bahwaFaktor utama yang 5.55%. Hal ini menyebabkan
menyebabkanhal tersebut karena ketersediaan unsur P 5.55% dan
tanaman cabai kekurangan hara N. pemberian pupuk Tandan kosong
Tambahan hara Ndari pupuk tankos (tankos) kelapa sawit tidak berpengaruh
kelapa sawit belum mampu memacu nyata terhadap umur panen. Hal ini
pertumbuhan vegetative tanaman, sejalan dengan (Rina, 2015) Umur panen
sedangkan unsur hara N paling banyak dipengaruhi oleh unsur P sebagai
dibutuhkan oleh tanaman yang penyimpan dan transfer energi untuk
menghasilkan daun, sehingga tanaman seluruh aktivitas metabolisme tanaman,
yang kekurangan unsur N akan sehingga dengan adanya unsur P maka
mengalami pertmbuhan jumlah daun tanaman akan mempercepat persentase
yang kurang baik. terbentuknya bunga menjadi buah,
Hasil sidik ragam pengaruh tandan tanaman yang kekurangan unsur P akan
kosong (tankos) kelapa sawit terhadap menunjukan gejala persentase bunga
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda tidak
nyata berdasarkan uji lanjut DMRT taraf 5%.
unsur P 0,5%. Hal ini menyebabkan
Berdasarkan hasil uji DMRT ketersediaan unsur P 5.55% di tambah
menunjukan perlakuan tandaan kosong pemberian pupuk Tandan kosong
kelpa sawit dengan perlakuan S0 (tankos) kelapa sawit memberikan
(Kontrol) memberikan nilai umur pengaruh nyata terhadap umur
berbunga 32.25 hari, berbeda nyata berbunga. Hasil ini Selaras dengan
dengan perlakuan S1 (180 gr/tanaman) Rahmat dkk,(2016) semakin tinggi
memberikan umur berbunga 30.25 hari, pemberian dosis pupuk tankos kelapa
S3 (540 gr/tanaman memberikan nilai sawit yang diberikan pada tanaman
umur berbunga 30.25 hari, dan cabai merah dengan tepat maka dapat
berbeda tidak nyata terhadap S2 (360 mempercepat umur berbunga pada
gr/tanaman) memberikan nilai umur tanaman cabai merah, dan membantu
berbunga 56.42 hari. dalam proses munculnya bunga. Hal ini
Hasil analisis Laboratorium juga didukung oleh (Rina,D.
(BPTP, 2019) unsur P sebesar 5.55% 2015)unsur P sangat berperan dalam
kriteria tanah pada lahan penelitian ini meningkatkan hasil produksi
rendah , dan setiap ton Tandan kosong tanamancabai, karena unsur P berperan
(tankos) kelapa sawit mengandung
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda
tidak nyata berdasarkan uji lanjut DMRT taraf 5%.
pemberian pupuk tandan kosong
Berdasarkan hasil uji lanjut (tankos) kelapa sawit memberikan
DMRT (Duncan’s Multiple Range pengaruh nyata terhadap jumlah buah.
Test) menunjukan perlakuan Pupuk Penelitin ini didukung dengan
Tandan Kosong (tankos) kelapa sawit (Suherman 2010)menyatakan bahwa
dengan perlakuan S0 (Kontrol) menambahkan Pupuk tandan kosong
memberikan nilai jumlah buah jumlah (tankos) kelapa sawit merupakan bahan
buah 39.76, tidak berbeda nyata organik yang mengandung unsur hara
dengan perlakuan S1 (180 gr/tanaman) utama N, P, K dan Mg serta
memberikan nilai 52.92, perlakuan S2 mengandung unsur hara mikro, dan
(360 gr/tanaman) memberikan nilai semakin tinggi pemberian dosis pupuk
jumlah buah 56.42 dan perlakuan tankos kelapa sawit yang diberikan
S1(Kontrol) berbeda nyata dengan S3 kepada tanaman cabai merah akan
(540 gr/tanaman) memberikan nilai menunjukkan jumlah buah yang
jumlah buah 74.50. optimal. Selaras dengan (Nurhayati
Dari hasil analisis Laboratorium 2013)menyatakan bahwa Jumlah buah
(BPTP 2019)menunjukan bahwa unsur dipengaruhi oleh unsur P, dan tanaman
P sebesar 5.55% kriteria tanah pada dapat berproduksi baik jika unsur hara
lahan penelitian ini rendah, dan setiap yang dibutuhkan tersedia dalam Jumlah
ton pupuk tandan kosong (tankos) yang cukup, pembentukan dan
kelapa sawit terkandung unsur P pengisian buah sangat dipengaruhi oleh
sebesar 0.5%. Ketersediaan unsur P unsur hara P yang akan terlibat dalam
5.55% pada lahan penelitian di tambah proses fotosintesis yaitu sebagai