Anda di halaman 1dari 18

Sichnadrfrrddh den Hempnr

ftrabilhfrnn Agronon* dan Ebnol* Poh TanamTunprng SrriTanamn


Eabal Rauit
(tapsban
frutbscans0l SariHlu (flns*e
canpcstV l-fipp)
Srft Hmodo, l{ilrhulffir, dan Art Farn*r
(0osen
STTP llagehng Juncrn Pnphhan Perhnhn llagehng BiYoqlEhft)
Frlur*Faltor png llenpongrndri lebeilrastn Pengehhan Agfibnb
Lentaga lhndii png llengahr di lhsyoreht
(ll{3)
tiue Hafftbh Eronb, Dripntrfr. Joddy Ridho Subagp
(SbnSII-SPP
Lentang)
PuunsiTurilrilran [liryh (EupartumduzAn)
untrl llengendaflon Hann
Ehtilaun (Phbhrfisbh) pada Tanarnn krhb
(Enssba
ohncsso)
Yrni lludnnl fladr Rrthl Yudi Andrbn
(Sbm
Sll[-SPP Lentrng)
Pengaruh Behnpa lhcrm ll Sabagri Pehrut lhtran 0olia untuk
llrnprrcrprt Frnnnrhsi llanirdi Pupul 0rnanl Eab
Rrirnn
(Dosen
STTP lagehng Junrsrn Prnyuhhan Perbnhn l{agebng 0iYogpbrh)
Prrmnfaann
has
lGbpa dabm Budilap Bamng llerrh poda Tanah Regosol
Z. A. Isdh
(Dosrn
Uniwmias Tehrobgi Subwsi)
Penrbahan Soshl Ehnoni [omlnibs Pebni Padi Srwh di Desr Prflhdeceng
Iecambn Csrta lrbupaun ProrirsiSuhussi Sshbn
Pusprnhgrurn
(hhasbm
lhgbtsr lhr lrnral Fablhs Pehmahn dan Pertrnhn
Uninrsihs 0ironqoro).
Pengaruh Supbrnntrsi Tepung Daunl/rfra
(ilalizchb
hdbo I rtndDahn
funrumTer{radap luahrs Spenrrbzna Epilllh* Oontr.hntrn
JURNJAT TflKNJOtO@N
INFORMASI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TERAPAN PERTANIAN
Jurnal Teknol ogi No. 2 | 2012
I SSN : 0854- 9133
Penangung Jawab
Kepal a Pusat Pendi di kan, Standardi sasi dan Serti fi kasi
profesi
Penyunting Peloksono
Tim Redaksi
l r. Si smi j at i , M. Ed
Tim Editor
Vi t ri Aryani , Sp, MM
Ari ef Budi Sul i stya, SP, MMA
Febi Andana Permanasari , SP, MMA
Mar i ani wat i , SP
Fi rra Okta Fel l a, SP
Design Grofis
Ari f Oka Hendri praseti a, ST
Redaksi Meneri ma tul i san hasi l penel i ti an, Naskah di keti k di atas kertas hvs, ukuran kwarto,
spasi r,5, huruf ari al font rz, antara 15
-
20 l embar di si mpan dal am fl asdi sk atau medi a
l ai nnya. Penul i san mengacu pada pedoman penul i san naskah. Naskah akan di edi t unt uk
keser agaman f or mat t anpa mengubah subt ansi penel i t i an.
ALAMAT REDAKSI
Pusat Pendi di kan, Standardi sasi dan Serti fi kasi
profesi pertani an
Badan Penyul uhan dan Pengembangan sumber Daya Manusi a
pertani an,
Kantor Pusat Kementerian Pertanian
Gedung D, Lantai 5, Jl . Harsono RM 3, Ragunan Jakarta 12550
Telp./Fax. (021) 7 827 541, 7 Bggg234
E-mai l : Pusdi kdarkasi @deptan.go.i d
---
Def''T'&R [gn
Sj echnadaf uddi n dan Hamyana
Anal i si Kej i t uan Agronomi k dan Ekonomi k Pol a Tanam Tumpang Sari Tanaman Cabai Rawi t
(Capsicum
frustescens
L)
/
Sawi Hijau (Brassica campestris L-Spp)........... .................1
Sapto Husodo, Mi ftakhul Ari fi n, dan Asi h Farmi a
(Dosen STTP Magel ang Jurusan Penyul uhan Pertani an Magel ang Di Yogyakarta)
Fakt or-Fakt or yang Mempengaruhi Keberhasi l an Pengel ol aan Agri bi sni s Lembaga Mandi ri yang
Mengakar di Masyarakat (LM3). . . . . , .
. . . . . . . . . . . . 10
Ai n ur H afi ti a h Bronto, Dwi ya n Evi l i a,Joddy Ri d ho Subagj a
(Si swa SMK-SPP Lembang)
Potensi Tumbuhan Ki ri nyuh (Eupari umodoratum)untuk
Mengendal i kan Hama Ul at Daun
(Plutellaxylostello) pada Tanaman Kubis (Brassica oleraceae) ...........33
Yani Nurhani , Rat i h Rat i ni , Yudi Andri an
(Si swa SMK-SPP Lembang)
Pengaruh Beberapa Macam Ai rSebagai Pel arut Kotoran Domba untuk
Mempercepat Ferment asi Menj adi Pupuk Organi k Cai r. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 42
Raj i man
(Dosen STTP Magel ang Jurusan Penyul uhan Pert ani an Magel ang Di Yogyakart a)
Pemanf aat an Ampas Kel apa dal am Budi daya Bawang Merah pada Tanah Regoso| . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 50
Z. A. Kadi r
(Dosen Uni versi tas Teknol ogi Sul awesi )
Perubahan Sosi al Ekonomi Komuni tas Petani Padi Sawah di Desa Patti rodeceng Kecamatan Camba
Kabupat en Provi nsi Sul awesi Sel at an. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . G6
Puspani ngrum
(Mahasi swa Magi ster l l mu Ternak Fakul tas Peternakan dan Pertani an Uni versi tas Di ponogoro).
Pengaruh Supl ementasi Tepung Daun Mi mba (Azadi rachta i ndi ca A. Juss/ Dal am Ransum Terhadap
Kual i t as Spermat ozoa Epi di di mi s Domba Jant an. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 91
PEMANFAATAN AMPAS KELAPA DALAM BUDIDAYA BAWANG
MERAH PADA TANAH REGOSOL
Raj i man
INTISARI
Penel i ti an i ni bertuj uan untuk mengetahui pengaruh ampas kel apa
terhadap pertumbuhan dan hasi l bawang merah di tanah Regosol . Penel i ti an
menggunakan Rancangan Acak Kel ompok Lengkap (RAKL) factori al . Faktor
pertama adal ah
j eni s
bahan organi k yai tu pupuk kandang (P) dan Ampas
kel apa, ( K) . Fakt or kedua ber upa t akar an bahan or gani k yai t u 5 t on. ha- ' ( 1) ; 10
t on. ha- ' ( 2) ; 15 t on. ha- ' ( 3) dan 20 t on. ha- ' ( 4) . Par amet er pengamat an t er di r i
si fat fi si ka tanah, ki mi a tanah, pertumbuhan dan hasi l bawang merah (ti nggi
t anaman,
j uml ah
umbi per r umpun, bobot segar dan ker i ng 5 mst per r umpun,
bobot umbi segar dan keri ng saat panen, dan di ameter umbi ,. Data yang
terkumpul di anal i si s dengan DMRT 5%. Hasi l penel i ti an menunj ukkan bahwa
penggunaan ampas kel apa dan pupuk kandang ti dak berbeda nyata terhadap
pertumbuhan dan hasi l bawang merah. Peni ngkatan takaran ampas kel apa
ti dak berbeda nyata terhadap pertumbuhan dan hasi l bawang merah di tanah
regosol .
Kata Kunci : Ampas kelapa, tanah regosol, Hasil,Bawang merah
ABSTRACT
This research intended to study the effect of coconut filter to shallat
growth and yield in regosol soil. The research using Randomized Completely
Block Design (RCBD). The first factor was organic matter which consisf of
cattle manure (P) and coconut filter (K). The second factor was organic matter
consisting of 5 ton.ha-' (t); 10 ton.ha-1 (2); 15 ton.ha-'
131
dan 20 ton.ha-1 (4)"
Observation was conducted to soil physical, chemical
properties, shallot growtk
and yield (crop height, bulbs total, fresh and dry bulb weight on 5 weeks after
planting, fresh and dry bulb weight; and, bulb diameter). Data collected was
analyzed by variance analysis (ANOVA) with 5% level of significance. The
resu/fs showed that filter of coconut and cattle manure implement did not have
significant effect to growth and yield of shallot. The increasing level filter of
coconut have not significant to growth and yield of shallot at regosol soil.
Key Word : filter of coconut
,regosol
soil, yield, shallat.
PENDAHULUAN
Peni ngkatan daya sai ng dal am
agri bi sni s bawang merah dapat
di l akukan dengan menerapkan
Peni ngkatan kebutuhan umbi teknol ogi al ternati f yang mampu
bawang merah tel ah memberi kan mempertahankan/ meni ngkatkan
pel uang untuk mengembangkan produksi , ti dak menyebabkan
agri bi sni s bawang merah. dampak negati f terhadap
50 JURNAL
TEKNoLoGI No.lP,012
l i ngkungan,
mengkonservasi
mempertahankan
mampu
dan
produktivitas
l ahan. Menurut Bal i tbangtan (2OOT)
bahwa produksi
bawang merah
secara nasional dari 1989-2004
meni ngkat sebesar 5,4
o/o
per
tahun
yang
terdi ri dari kontri busi pel uasan
areal sebesar 4,3 % dan
pr odukt i vi t as
1, 1%. Pr oduksi
tersebut bel um mampu memenuhi
permi ntaan
konsumen. Kebutuhan
bawang merah rata-rata sebesar
4,56 kg/kapi ta/tahun
atau 0,38
kg/kapi ta/bul an. Permi ntaan bawang
merah dal am negeri pada
tahun
2004 mencapai 915.550 ton.
Esti masi kebutuhan bawang merah
pada
tahun 2010 mencapai 976.284
ton (Deptan, 2005). Pada tahun
2006, produksi
bawang merah
nasi onal sebesar 7g4,g2g ton.
Propi nsi Daerah l sti mewa
Yogyakarta (DlY)
memberikan
kontri busi produksi
bawang merah
sebesar 3,072 % atau produksi
sebesar 24. 511 t on ( BpS,
2O08).Kebutuhan
bawang merah di
l ndonesi a tahun 2004 sebesar 4,56
kg.kapi ta-1.th-1 atau 0,38 kg.kapi ta-
t.bul an-1
(Bal i tbangtan,
2OOT),
Peni ngkatan produksi
bawang
merah terutama di tuj ukan perl uasan
areal tanam mel al ui pemanfaatan
l ahan mar j i nal .
Sal ah satu l ahan yang
termasuk l ahan margi nal adal ah
tanah regosol . Secara umum tanah
regosol memi l i ki tekstur yang
di domi nasi ol eh fraksi pasi r.
Menur ut Muni r ( 1995) t anah r egosol
termasuk tanah yang
bertesktur
kasar, struktur kersai atau remah,
konsi stensi l epas sampai gembur.
Tanah yang kasar menyebabkan
ketersedi aan pori
makro l ebi n
domi nan di bandi ngkan por i
mi kr o,
sehi ngga tanah regosol memi l i ki
kemampuan memegang ai r menj adi
rendah. Sel ai n i tu, tanah regosol
terkendal a pada
si fat ki mi a yang
tergol ong pada harkat yang rendah
seperti kej enuhan basa, kandungan
N dan bahan organi k yang
berharkat rendah. Kondi si i ni
menyebabkan
tanah regosol
termasuk tanah yang
kurang subur
bagi pertumbuhan
tanaman.
Tanah regosol memi l i ki faktor
pembatas
untuk budi daya pertani an
yang
berupa kemampuan
memegang ai r rendah, i nfi l trasi dan
evaporasi yang ti nggi , ti ngkat
kesuburan dan bahan organi k yang
rendah (Kertonegoro, 2001 dan Al -
Omran et al., 2004). Pada tanah
yang
bertekstur pasiran
dapat
JURNAL
TEKNOLOGI No.2,f2012
5L
di perbai ki dengan menambahkan
bahan organi k ke dal am tanah.
Penambahan bahan organi k di
tanah pasi ran di harapkan mampu
mempercepat agregasi tanah,
mengurangi pel i ndi an hara dan
meni ngkatkan daya menahan ai r.
Bahan organi k di l ahan pasi r pantai
dapat berfungsi memperbai ki
struktur t anah, sehi ngga
meni ngkatkan daya menahan ai r,
memperbai ki suhu, sumber N dan
K, dan memperbai ki l i ngkungan
organisme tanah (Karyotis et al.,
2002). Beberapa sumber bahan
organi k yang dapat di manfaatkan
untuk memperbai ki kesuburan tanah
antara l ai n berupa pupuk kandang,
bl otong, kompos ampas kel apa,
kompos dan l ai n-l ai n.
Pemberi an bahan organi k
merupakan sal ah satu cara dal am
meni ngkatkan kual i tas tanah
(Sanchez, 1992). Sumber bahan
organi k yang dapat di manfaatkan
antara l ai n pupuk kandang dan
ampas kel apa. Pupuk kandang
' al ah
pupuk yang berasal dari si sa
.,oo makanan ternak yang
bercampur dengan kotorannya,
bai k dal am bentuk cai r atau padat.
Apabila senyawa-senyawa tersebut
terurai akan menghasi l kan sej uml ah
energi yang dapat di gunakan ol eh
organi sme untuk akti vi tas dan
perkembangannya. Di sampi ng i tu
j uga
akan menghasi l kan humus
yang berperanan penti ng dal am
menentukan penyedi aan hara dan
ai r bagi tanaman. Menurut Tate
(1987) ketersedi aan hara tanaman
yang di hasi l kan dari proses
dekomposisi sangat tergantung
faktor fisik, kimia yang membatasi
mi neral i sasi , kecepatan
penambahan bahan organi k dan
tambahan nutri si dari l uar. Pupuk
kandang memi l i ki berat
j eni s
rendah, daya retensi dan aktivitas
yang ti nggi terhadap ai r, l uas
permukaan total besar, dan
Kapasitas Pertukaran Kation (KPK)
t i nggi (100 3OO cmol (+). kg(-1)).
Menurut Syukur (2005) bahwa
penggunaan pupuk kandang sapi 20
t.ha-1 di l ahan pasi r pantai dapat
meni ngkatkan kadar l engas pF 2,54,
pori penyi mpan ai r. Penambahan
bahan organi k dapat meni ngkatkan
ketersediaan air (Puspowardoyo,
2005) dan i .a' i (N, P dan K)
(Raj i man ei . ai , l : ng).
Ampas kel apa merupakan
hasi l i kutan yang di perol eh dari
ekstraksi dagi ng buah kel apa segar
atau keri ng (SNl , 1996). Ampas
52
IURNAL
TEKNOLOGI N o.2/2072
kel apa pada umumnya di gunakan
sebagai bahan campuran makanan
ternak. Potensi ampas kel apa dapat
mencapai 34-42
o/o
dari keseluruhan
buah kel apa. Ampas kel apa
mengandung protei n dan l emak
yang berpotensi untuk menj adi hara.
Karakteri sti k dagi ng buah kel apa
dapat di l i hat pada Tabel 2.
Tabel 2. Karakteristik Daging Buah
Kel apa
No Parameter Kandungan
mathari , dan penyedi aan hara dan
ai r bagi tanaman. Tanah yang kaya
bahan organi k menyebabkan fi ksasi
hara rendah, sehi ngga penyedi aan
hara bagi tanaman l ebi h besar.
Perbai kan si fat tanah akan
berdampak pada peni ngkatan hasi l
bawang merah di l ahan pasi r
(Hendrata et al . (2003), Mayun,
2007, Raj i man et al ., 2009) dan
memacu pertumbuhan tomat (Chou
et al., 2002). Penggunaan blotong
ti dak berpengaruh terhadap
sebagi an besar si fat fi si ka (berat
vol ume, berat
j eni s, porosi tas, kadar
l engas dan permeabi l i tas), bi ol ogi
dan ki mi a t anah ( pH, C, N, P, K, Ca,
Mg, S, Na, Cl dan KPK) di bandi ng
penambahan pupuk kandang di
tanah pasi r pantai (Raj i man, 2010a).
Penggunaan bl ot ong dan pupuk
kandang di tanah pasi r tel ah
meni ngkatkan pertumbuhan
dan
hasi l tanaman bawang merah di
l ahan pasi r pantai (Raj i man et al .,
2008) .
Pada saat i ni Sekol ah Ti nggi
Penyul uhan Pertani an di
Yogyakarta memi l i ki kebun praktek
yang tergol ong tanah regosol .
Lahan praktek i ni memerl ukan
upaya pengel ol aan yang i ntensi f
agar dapat di manfaatkan bagi
pertani an, khususnya dal am
18%
14%
7%
12%
0, 05
-
0, 30 %
0, 40
-
0, 75 %
Sumber ; SN/ 01
-2904-1
996
Sal ah satu pengel ol aan
tanah yang dapat meni ngkatkan
kesuburan tanah yai tu dengan
meni ngkatkan kadar bahan organi k
tanah sampai pada aras yang
opti mal yang bermanfaat untuk
kegi atan bi ol ogi s, meni ngkatkan
KTK, netral i si r bahan beracun dan
mencegah keasaman. Secara fi si k
akan terj adi perubahan
struktur,
aerasi tanah, kemampuan
menahan ai r , mengapsobr si panas. .
Menurut Sutanto (2002)
penambahan
bahan organi k akan
memperbai ki aerasi , struktur,
meni ngkatkan penyerapan
si nar
1 Protein Kasar
2 Serat Kasar
3 Abu
4 Lemak
5 Cal si um
6. Fosfor
IURNAL
TEKNOLOGI No.2/2012 53
budi daya bawang merah. Penel i ti an
i ni ber t uj uan unt uk' menget ahui
pengaruh ampas kel apa terhadap
pertumbuhan dan hasi l bawang
merah di tanah Regosol .
METODE PENELITIAN
Penel i ti an tel ah di l aksanakan
di STPP Jur usan Penyul uhan
Pertani an Yogyakarta Jl
Kusumanegara No 2 pada bul an
Mei September 2011. Anal i si s
l aboratori um di l aksanakan di
l aboratori um Bal ai Pengkaj i an
Teknol ogi Pertani an (BPTP)
Yogyakarta dan Sekol ah Ti nggi
Penyul uhan Pertani an (STPP)
Jurusan Penyul uhan Pertani an
Yogyakarta.
Bahan- bahan yang di gunakan
dal am penel i t i an i ni adal ah pol i bag,
Urea, ZA, SP-36 dan KCl , Pupuk
kandang, Ampas Kel apa, Beni h
bawang merah dan bahan ki mi a.
Al at yang di gunakan adal ah al at
budi daya, mi st ar , t i mbangan,
j angka
sorong, oven dan al at anal i si s ki mi a.
Penel i ti an i ni merupakan
penel i ti an pot. Penel i ti an di awal i
dengan pengambi l an sampel tanah
regosol di kebun karangsari
di l aksanakan sebel um penel i ti an.
Pengambi l an tanah pada
kedal aman 0-30 cffi , ampas
kel apa dan pupuk kandang yang
di l akukan secara komposi t.
dal am Penel i t i an
Rancangan
di susun
Acak Kel ompok
Lengkap (RAKL) faktori al dengan 3
kal i ul angan. Faktor pertama
adal ah
j eni s
bahan organi k yang
terdi ri Pupuk kandang (P) dan
Ampas Kel apa (K), sedangkan
faktor kedua adal ah takaran bahan
organi k yang terdi ri : 5,0 ton.ha-1
( 1) ; 10, 0 t on. ha- 1 ( 2) ; 15, 0 t on. ha- 1
( 3) ; dan 20, O t on. ha- 1. Sebagai
pembandi ng di gunakan t anah t anpa
bahan organi k, Penel i ti an
menggunakan pol i bag beri si medi a
tanam berupa 7 kg tanah regosol
yang di ambi l dari kebun karangsari ,
kemudi an t anah di campur dengan
bahan organi k sesuai perl akuan.
Sel anj utnya pol i bag yang beri si
tanah di si ram ai r sampai kapasi tas
l apangan, serta di i nkubasi sel ama 1
mi nggu. Pupuk anor gani k yang
di gunakan adal ah SP- 36 150 kg. ha- 1
dan KCI 150 kg. ha- ' , Ur ea 150
kg.ha-1 dan ZA 250 kg.ha-1.
Urea
dan ZA di beri kan 2 kal i yai tu 113
bagi an di beri kan sebagai pupuk
dasar bersama SP-36 da KCI dan
213 bagian sebagai pupuk susulan
54
JURNAL
TEKNoLOGI N o.2/2072
pada mi nggu ke 3 setel ah tanam.
Pupuk dasar di beri kan dengan cara
mencampur pupuk
dengan medi a
sebel um penanaman
di l akukan,
kemudi an di l akukan penyi raman
sampai kapasi tas l apangan. Beni h
bawang merah yang di gunakan
merupakan umbi yang berumur
si mpan
+
3 bul an, berukuran t 2 cm.
Beni h sebel um di tanam di potong
bagi an uj ungnya, kemudi an beni h
bawang merah di tanam dengan
cara membenamkan dal am l ubang
dengan kedal aman 213 bagi an ke
dal am tanah. Seti ap pol i bag
di
tanam 2 umbi bawang merah,
setel ah 1 mi nggu tanaman
di si sakan 1 buah. Penyi raman
di l akukan seti ap hari sampai
mencapai kapasi tas l apangan.
Penyi angan di l akukan dengan
mencabut gul ma yang tumbuh.
Panen di l akukan dengan mencabut
sel uruh tanaman, kemudi an
di j emur.Panen di l akukan dengan
kriteria 75-85% daun mulai
mengeri ng, batang sudah mul ai
l emas dan umbi menyembul
di permukaan t anah.
Parameter pengamatan terdiri
parameter
tanah dan pertanaman.
Parameter tanah terdiri sifat fisika
tanah (kadar l engas pF 2,54; kadar
l engas pF 4,2 dan kapasi tas ai r
tersedi a) dan si fat ki mi a tanah: (C-
organi k, pH, N-total , PzOs (HCl
25%), PzOs (Olsen), KzO (HCl
25o/o)), sedangkan ampas kel apa
dan pupuk kandang di anal i si s si fat
ki mi a yai tu C-organi k, N, P, K.
Metode anal i si s si fat fi si ka dan ki mi a
di gunakan pedoman Bal i tan (2005).
Pengamatan terhadap
tanaman terdi ri pertumbuhan dan
hasi l , yang terdi ri dari ti nggi
t anaman,
j uml ah
umbi per rumpun,
bobot segar dan keri ng umbi dan
daun per rumpun 5 mst, bobot segar
dan keri ng panen per rumpun dan
di ameter umbi . Cara pengamatan
parameter tanaman dapat di l i hat
pada Raj i man (2010).
Anal i si s data tanah di l akukan
secara deskriptif, sedangkan data
tanaman menggunakan anal i si s
si di k ragam sesuai dengan
perlakuannya pada taraf 5 %.
Apabi l a ada beda nyata antara
perl akuan di l akukan anal i si s DMRT
pada taraf 5 %. Untuk mel i hat
pengaruh bahan organi k akan
di bandi ngkan kontrol (tanah asl i )
di l akukan anal i si s kontras
orthogonal pada taraf 5
o/o.
IURNAL
TEKNOLOGI No.2/2012 J5
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Keadaan Tanah dan Bahan
Organi k
Anal i si s pendahul uan tanah
regosol dan bahan organik yang
berupa pupuk kandang maupun
ampas kelapa bertujuan mengetahui
karakteristik bahan
penelitian yang
di gunakan. Hasi l anal i si s si fat fi si ka
dan kimia tanah regosol dari
wilayah Karangsari disajikan pada
Tabei 3.
Tabel 3 menunj ukkan bahwa
tanalr regosol karangsari memiliki
kemampuan mengi kat ai r rendah
yang tercermin dari kadar lengas
titik layu permanen, kapasitas
l apangan dan
pori ai r tersedi a.
Tanah pasir pantai memiliki aerasi
Tabel 3. Hasi l Anal i si s Si fat Fi si ka dan
Karangsari
yang bai k dan mudah di ol ah, karena
memi l i ki berat vol ume 1,29 g.cm-3,
berat
jenis
2,49 g.cm-3 dan porositas
total 49,1 %. Tanah i ni di domi nasi
oleh pori makro yang tercermin dari
niiai porositas yang tinggi
memiliki ketersediaan air
rendah. Hal i ni di sebabkan
tanah regosol didominasi oleh
pasi r (Muni r, 1995). Secara
ki mi awai tanah i ni
j uga
mengal ami
kendal a dal am kesuburan, karena
beberapa sifat kimianya berharkat
rendah antara l ai n bahan organi k
sangat rendah yang di cermi nkan
dari C-organik sangat, N-total dan K
(HCl 25%) sangat rendah dan
pH
agak masam, tetapi memiliki P total
dan tersedia dalam harkat sangat
ti nggi .
Kimia Tanah pada Tanah Regosol
No Parameter Nilai Parameter Ni l ai
A
1
2
3
4
5
6
Fi si ka Tanah
BV (g.cm
3)
BJ (g.cm-")
Porositas (%)
pF 2,54 (o/o)
pF 4,2 (o/o)
Pori Air Tersedia (%)
B Ki mi a Tanah
1 pH (Hzo)
2. C organi k (%)
3 N-total (%)
4 C/N
5. P (HCl 25o/o) (mg.100 g-t)
6 P (Ol sen) (ppm)
7 K (HCl 25 %) (mg. 100 g-' )
B K. ((cmol (+). kg-t )
1, 29
2,49
49,4
16,4
10, 6
5, 8
5,20 am
0, 41 sr
0, 06 sr
6, 8 r
767 st
84 st
7, 9 sr
0, 23 r
Keterangan:
-
am: agak masam, sr: sangat rendah, r : rendah, sf : sangat tinggi
-
Pengharkatan menurut Balai Penelitian Tanah (2005)
Tabel 4 menunjukkan bahwa
pupuk kandang dan ampas kelapa
mernenuhi persyaratan rnenjadi
pupuk organik yaitu pH antara 4
-
8.
56 JURNAL
TEKNOLoGI N o 2tN12
organi k tanah tel ah meni ngkatkan
kandungan humus dan kol oi d tanah.
Beberapa penel i ti an
menunj ukkan
bahwa penggunaan pupuk kandang
di tanah pasi r pantai
tel ah
meni ngkatkan kadar l engas, pori
total (2000, Syukur, 2005, Rajiman
et al , 2008), kapasi tas menahan ai r,
memperbai ki j uml ah pori mi kro,
agregasi dan struktur tanah
(Kastono, 2007). Ditambahkan
bahwa penambahan
bahan organi k
pada tanah pasi ran mampu
meningkatkan ketersediaan air bagi
tanaman (Puspowardoyo, 2003;
Syukur, 2005). Tanah yang
di domi nasi fraksi pasi r mempunyai
l uas permukaan j eni s
keci l dan l ebi h
besar pori makronya, sehingga
kemampuan tanah menyedi akan
hara dan air rendah. Menurut
Rajiman et al (2008) dan Rajiman
et al (2009) bahwa pemberian
pembenah tanah di tanah pasi ran
ti dak mampu mengubah tekstur
t anah.
Tabel 5. Hasi l Anal i si s Tanah dengan Perl akuan setel ah Inkubasi 1 Mi nqqu
Sifat Tanah P1 P2 P3 P4 K1 K2 K3 K4 Kontrol
pF 2, 54 (%) 17, 5 18, 3 19, 8 22, 9 19, 4 25, 3 2S, s
pF 4, 2 ( %) 11
, 9
12, 6 13, 7 14, 7 13, 5 16, 5 16, 3
29,5 16,4
17
, 8
10, 6
11, 7 5, 9
5, 61 5, 10
0, 68 0, 40
0, 095 0, 06
140 84
KAr (%)
pH
5, 6 5, 7 6, 1 9, 2 5, 9 9, 0 9, 2
5, 10 5, 11 5, 21 5, 25 5, 16 5, 27 5, 50
C organi k (%) 0, 46 0, 58 0, 62 0, 69 0, 48 0, S1 0, 05
N t ot al (%) 0, 08 0, 09 0, 09 0, 1 0, 08 0, 08 0, 09
Ptersedi a 96 102 122 136 104 101 108
(ppm)
Ktersedia
(cmol/kg)
0, 28 0, 31 0, 39 0, 41 0, 32 0, 35 0, 41 0, 53 0, 23
Peni ngkatan takaran pupuk
kandang maupun ampas kel apa
cenderung meningkatkan parameter
sifat fisika dan kimia tanah (Tabel
5). Hal ini karena terjadi
peni ngkatan
humus akan
mempercepat agregasi , sehi ngga
meningkatkan pori mikro yang
berperanan untuk menyi mpan ai r.
Peni ngkatan kemampuan
menyi mpan ai r akan berpengaruh
terhadap kemampuan dekomposi si
bahan organi k tanah dan pel epasan
C-organi k dal am dal am bentuk COz
dan kemampuan mel epaskan OH-,
58
IURNAL
TEKNOLOGI No.lp012
sehi ngga akan memperbai ki reaksi
t anah.
Secara ki mi awi ,
Pemberi an
bahan organi k
(puPuk kandang
maupun ampas kel aPa tel ah mamPu
memperbai ki kandungan C-organi k,
pH, N, P dan K dal am t anah.
Perbai kan si fat ki mi a i ni di sebabkan
ol eh
peni ngkatan ketersedi aan ai r
dan humus, sehi ngga terj adi
peni ngkatan pel arutan hara dal am
tanah. Pemberi an bahan organi k
akan meni ngkatkan
Pel ePasan
C
dal am bentuk COz dan
Pel ePasan
N dal am bentuk NzO, NOz, Nz.
Menurut Raj i man et al (2009)
mel aporkan
penggunan bahan
organi k bl otong mampu
meni ngkatkan kandungan N, P dan
K di tanah
pasi r pantai .
C. Pengaruh Bahan Organi k
Terhadap Parameter Tanaman
Pengamatan terhadaP ti nggi
tanaman bawang merah di l akukan
mul ai berumur 2 mi nggu dan
berakhi r
pada 5 mi nggu setel ah
tanam. Hasi l anal i si s menunj ukkan
bahwa
perl akuan
j eni s bahan
organi k dan takaran ti dak terj adi
i nteraksi . Hasi l
pengamatan ti nggi
tanaman 2-5 mst disajikan
Pada
Tabel 6 dan Tabel 7. Tabel 6
menunj ukkan
Peni ngkatan
takaran
bahan organi k (bai k
PuPuk
kandang
maupun ampas kel aPa) ti dak nYata
meni ngkatkan
j uml ah daun 2-4 mst
Hal i ni di sebabkan
Pembentukan
daun
pada
Pertumbuhan
awal
di tentukan ol eh nutri si yang berasal
dari umbi , sel anj utnya
pembentukan
daun akan di Pengaruhi kondi si
l i ngkungan. Bahan organi k t el ah
memperbai ki si fat fi si ka, ki mi a dan
bi ol ogi tanah. Pembentukan daun
mulai terhenti ketika terjadi
pembentukan umbi .
JURNALTEKNoLOGI
No.2/2o12
59
Tabel 6.
i Tanaman
berumur 2-4 mst
Perlakuan
Mi nggu Ke
5 ton/ha Pupuk Kandang
10 ton/ha Pupuk Kandang
15 ton/ha Pupuk Kandang
18. 83 a
17. 67 a
17. 28 a
15. 06 a
21. 94 a
18.22 a
20.89 a
18.67 a
23.61 a
21. 17 a
23.56 a
20. 11 a
20 ton/ha Pupuk Kandang
5 ton/ha Ampas Kelapa
10 ton/ha Ampas Kelapa
15 ton/ha Ampas Kelapa
18. 50 p
18. 56 p
17. 89 p
21. 89 p
20.56 p
20.56 p
23. 56 p
20.72 p
21. 22 p
20 ton/ha Ampas Kelapa
17. 56 19. 83 21. 67
Rerata
Kontrol
17. 67 k
15.20 )
20. 19 k
18. 83 |
21. 95 k
20.73 |
Keterangan : angka diikuti huruf sama pada
kolom tidak nyata pada
uji
Duncan 5%o.
Penggunaan
bahan organi k
di tanah regosol mampu
meningkatkan
tinggi tanaman 2-4
mst di bandi ngkan Kontrol . Hal i ni
disebabkan ketersediaan air dan
hara pada
tanah regosol lebih
tersedi a. Penambahan
bahan
organi k (pupuk
kandang maupun
ampas kelapa telah memperbaiki
sifat fisika dan kimia tanah,
sehingga bawang merah dapat
tumbuh l ebi h bai k.
Tabel 7. Ti nqgi Tanaman
Merah Mi ke 5 MST
Perlakuan
Takaran (ton/Ha)
Rerata
10 15 20
Pupuk Kandang
23. 28a 22. 11 a 23. 28a 19. 56a 22. 06
Ampas Kel apa
21.22 a 19.67 a 19.11 a 22.g3 a 20.71
Rerata
Kontrol
18, 97 |
Keterangan : angka diikuti huruf samapada
kolom dan baris tidak nyata pada
uji Duncan S%.
Anal i si s si di k ragam terhadap
ti nggi tanaman 5 mst menunj ukkan
terjadi interaksi antara
jenis
bahan
organik dan takarannya. Tabel 7
menunjukkan
bahwa peningkatan
takaran pupuk
kandang maupun
ampas kelapa tidak nyata
mempengaruhi
ti nggi tanaman pada
umur 5 mi nggu. Pemberi an bahan
organik telah nyata meningkatkan
tinggi tanaman 5 mst.
Ti nggi tanaman akan
meni ngkat dengan meni ngkatnya
umur tanaman sampai pada
umur 4
50
JURNAL
TEKNOLOGI N o.2/2012
mst, namun menurun
Pada
umur 5
mst. Penurunan tinggi tanaman
di sebabkan sebagi an asi mi l at tel ah
di gunakan untuk membentuk umbi .
Pemberi an
puPuk kandang maupun
ampas kelapa mampu memberikan
meningkatkan
pertumbuhan
tanaman 2-5 mst, kecuali
Pada
pupuk kandang 20 ton/ha.
Sidik ragam terhadaP bobot
segar dan keri ng umbi
Per
rumpun
pada umur 5 mst,
j uml ah umbi ,
bobot segar dan kering
Panen Per
rumpun menunj ukkan
ti dak terj adi
interaksi antara
jenis bahan organik
dengan takarannYa.
Tabel 8
menunjukkan bahwa
Perlakuan
peningkatan takaran bahan organik
(pupuk kandang maupun ampas
kelapa) tidak nYata berPengaruh
terhadap bobot segar dan kering
umbi
per rumpun 5 mst,
j uml ah
umbi , bobot segar dan keri ng
Panen
per rumpun. Hal i ni di sebabkan
tingkat
pertumbuhan tanaman
Yang
ti dak berbeda nYata.
BK
Panen
dan Keri
Merah.
Perl akuan
BS rmp BK rpm
Juml ah
umbi
BS
Tabel 8. Bobot Segar dan Keri ng 5 mst per rumpun, Juml ah Umbi , Bobot Segar
5 ton/ha Pupuk
Kandang
10 ton/ha Pupuk
Kandang
15 ton/ha PuPuk
Kandang
20 ton/ha PuPuk
Kandang
5 ton/ha AmPas KelaPa
10 ton/ha Ampas
Kelapa
15 ton/ha Ampas
Kelapa
20 ton/ha Ampas
Kelapa
Rerata
Kontrol
10. 39 a
8. 59 a
11. 17 a
7. 15 a
8.09
p
11. 99 p
7. 58 p
3. 12 a
2. 58 a
3. 35 a
2. 15 a
2.43
p
3. 60
p
2. 27
p
8. 22 a
7. 61 a
8. 89 a
7. 11 a
8.44
p
8. 00
p
8.22
p
6. 83
p
7. 92k
7. 78 k
13. 95 a
21. 83
p
19. 90
p
18. 46
p
24.94
p
20.95 k
20.00 k
9. 96 a
15. 59
p
14. 21
p
13. 19
p
17.82
p
14. 92k
14.43 k
nen
24. 76 a 17. 69 a
22. 26 a 15. 56 a
21. 49 a 15. 35 a
9. 10
p 2. 73
P
9. 26 k 2. 78 k
8.90 k 2.77 k
iruf sama
Pada
kolom tidak nYata
pada uii
Duncan 5%o.
JURNALTEKNOLoGI
No42tr2
61'
Pemberi an bahan organi k
(pupuk kandang maupun ampas
kelapa) tidak nyata berpengaruh
terhadap bobot segar dan kering
umbi per rumpun 5 mst,
j uml ah
umbi , bobot segar dan keri ng panen
per rumpun di bandi ng dengan
kontrol.
Hal i ni di mungki nkan karena
tanaman memi l i ki kemampuan
fotosintesis dan penyimpanan
Tabel 9. Di ameter Umbi Bawang Merah
fotosintat yang sama. Penelitian
Raj i man (2010) menyatakan
pemberi an pupuk kandang maupun
bl otong di l ahan pasi r pantai
tel ah
nyata meni ngkatkaan j uml ah
umbi ,
bobot segar dan keri ng umbi per
rumpun.
Takaran (ton/ha)
Perlakuan
10 15 20 Rerata
Pupuk Kandang
Ampas Kelapa
14. 82 a 16. 12 a
16. 41 a 15. 51 a
16.92 a
16.04 a
14.48 a
16. 89 a
15. 59
16. 21
Rerata 16.48 15.62 15.82 15. 68 15. 90 k
Kontrol
14,92 k
Keterangan : angka diikuti huruf sama
uji Duncan 5%o.
Si di k ragam terhadap di ameter umbi
saat panen menunj ukkan terj adi
interaksi antara
jenis
bahan organik
dengan takarannya. Tabel I
menunj ukkan bahwa perl akuan
peni ngkatan
takaran bahan organi k
(pupuk kandang maupun ampas
kelapa) tidak nyata berpengaruh
terhadap di ameter umbi . Hal i ni
di sebabkan kemampuan di stri busi
asi mi l at ke umbi yang rel ati f sama.
Penggunaan bahan organi k (pupuk
pada kolom dan baris tidak nyata pada
kandang maupun ampas kel apa) di
tanah regosol tidak nyata
berpengaruh terhadap di ameter
umbi di bandi ng dengan kontrol . Hal
i ni di mungki nkan karena tanaman
memi l i ki kemampuan fotosi tesi dan
penyimpanan fotosintat yang sama.
Penggunaan bahan organi k
dan takaran ti dak berpengaruh
terhadap parameter pertumbuhan
dan hasi l tanaman pada tanah
regosol . Hal i ni di sebabkan bahwa
62
JURNAL
TEKNoLOGI No.!p012
peni ngkatan l engas maupun hara
bel um mampu mensupl ai kebutuhan
hara bagi bawang merah. Pada
pertumbuhan awal , kebutuhan hara
bawang merah masi h di supl ai dari
umbi . Penel i ti an Hendrata et al .
(2003) menyatakan peni ngkatan
takaran pupuk kandang di lahan
pasi r pantai ti dak meni ngkatkan
ti nggi tanaman, di ameter,
j uml ah
umbi per rumpun, bobot basah dan
keri ng per rumpun. Sel anj utnya
Raj i man (2010b) menyatakan
peni ngkatan takaran pembenah
tanah ti dak mempengaruhi hasi l
bawang merah di tanah pasi r pantai .
KESIMPULAN
1. Bahan organi k berupa ampas
kel apa dapat di manfaatkan dal am
budidaya bawang merah sebagai
sal ah satu
pengganti pupuk
kandang pada tanah regosol .
2. Peni ngkatan takaran pupuk
kandang maupun ampas kel apa
ti dak nyata berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan hasi l bawang
merah pada tanah regosol karang
sari .
3. Secara kuantitas
pemberian
bahan organi k (pupuk kandang
maupun ampas kel apa) mampu
meni ngkatkan ketersedi aan
l engas dan hara.
DAFTAR PUSTAKA
Al - Omr an, A. M. , A. M. Fal at ah, A. S.
Sheta and A.R.Al -Harbi .
2004. Clay Deposits for
Water Management of Sandy
Soils. Arid Land Research
and Management 1: 171-183.
Bal ai Penel i ti an Tanah. 2005.
Anal i si s Ki mi a Tanah,
Tanaman, Ai r dan PuPuk.
Badan Penel i ti an dan
Pengembangan Pertani an,
Departemen
Bogor.
Pertani an.
Bal i tbangtan. 2007. Prospek dan
Arah Pengembangan
Agri bi sni s Bawang Merah.
Bal ai Penel i ti an dan
Pengembangan Pertani an,
Departemen Pertanian
Jakarta.
BPS. 2008. I ndonesi a Dal am
Angka 2007. Badan Pusat
Statistik. Jakarta.
Chou, S. J. ; M. M Chou; J. W.
Stucki ; D Warnock; J.
A. Cheml er and M. A. PePPl e.
2002. Plant Growth in SandY
Soil/Compost Mixture and
Commercial Peat Moss both
Amended wi th l l l i noi s Coal
Fly Ash. Enviroemtal Quality.
Hendrata R, Sutardi , T Marti ni , B.
Arl yna, dan M. Fatchurochi m.
2003. Pengkaj i an Bawang
merah, Cabe Merah dan
Semangka di Lahan Pasi r
Pant ai Pr opi nsi D. l .
Yogyakarta. Laporan
JURNAL
TEKNOLOGI N o.2/2012
Penel i ti an BPTP. 2003
63
Karyotis, A. Panoras and M.
Tziousvalekas. 2002.
Incubation Experiments on
Net N-mi neral i zati on i n
Sandy Soils of Northern
Greece. Procceding of 1/h
Wolrd Conggres on Soi/
Scr'ence 14-21 August 2002
i n Bangkok, Thai l and. 8p.
Kastono, Dody, 2007. Aplikasi
Model Rekayasa Lahan
Terpadu Guna Meni ngkatkan
Produksi Hortikultura Secara
Berkelanjutan di Lahan Pasir
Pantai. J. llmu-ilmu
Pertani an.3 (2) : 112-123.
Kertonegoro, B. D. 2001. Gumuk
Pasi r Pantai Di D.l .
Yogyakarta : Potensi dan
Pemanfaatannya unt uk
Pertanian Berkelanjutan.
Prosi di ng Semi nar Nasi onal
Pemanfaatan Sumberdaya
Lokal Untuk Pembangunan
Pertanian Berkelanjutan.
Universitas Wangsa
Manggal a pada tanggal 02
Oktober 2001. h46-54.
Mayun, l da Ayu.2OO7. Efek Mul sa
Padi dan Pupuk Kandang
Sapi terhadap Pertumbuhan
dan Hasi l Bawang Merah di
Daerah Pesisir. Agritrop. 26
(1) : $-3a.
Muni r, M. 1995. Tanah-Tanah
Utama di Indonesi a. Pustaka
Jaya. Jakarta.
Puspowardoyo, S, 2005. Pengaruh
Pemberi an Daun Krenyu
(Chromol aena Sp
)
dan
Jerami Keri ng Sebagai
Pupuk Organi k Terhadap
Hasi l Budi daya Tanaman
Bawang Merah, Jagung
Mani s Dan Kacang Tanah Di
Lahan Pasir. Jurnal Saint dan
Teknologi.
Raj i man, Yudono. P. ,
Sul i styani ngsi h, E. dan
Hanudi n, E. , 2008. Pengaruh
Pembenah Tanah Terhadap
Si fat Fi si ka Dan Hasi l
Bawang Merah Pada Lahan
Pasir Pantai Bugel. Jurnal
Agri n 12 (1):67-77.
Yudono. P. ,
Sul i styani ngsi h, E. dan
Hanudi n, E. , 2009. Pengaruh
Amel oran Terhadap
Ketersedi aan N, P, K Tanah
Dan Hasi l Bawang Merah Di
Lahan Pasir Pantai. Jurnal
Agriekstensia. 8 (1
)
:49-58.
2010a. Pemanfaatan
Pemanfaatan Bahan
Pembenah Tanah Lokal
Dal am Upaya Peni ngkatan
Produksi Beni h Bawang
Merah Di Lahan Pasi r Pantai
Kul on Progo. Di sertasi .
Program Pascasarj ana UGM.
Yogyakarta.
2010b. Pengaruh Takaran
Pembenah Tanah dan Jarak
tanam di Lahan Pasi r Pantai
Terhadap Hasi l Bawang
Merah. Prosi di ng Semi nar
Nasi onal Pertani an Indonesi a
Menuj u Mi l l eni um
Devel opment Goal s (MDGs)
2015. Kerjasama Fakultas
Pertani a UMY dengan
Perhi mpunan Ekonomi
Pertani an l ndonesi a di
Yogyakarta pada Tanggal 12
Juni 2010.
IURNAL
TEKNOLOGI N o2/2O12
Sanchez, P.A. 1992. Sifat dan
Pengel ol aan Tanah Tropi ka.
Al i h bahasa : Ami r Hamzah.
l TB. Bandung. 397h.
SNl , 1996. SNI Bungki l Kel apa
Bahan Baku Pakan No 01-
2904-1996.
Sutanto, R. 2002. Penerapan
Pertanian Organik :
Pemasyarakatan dan
Pengembangannya.
Kanisi us. Yogyakarta. 219h.
Syukur, Abdul ., 2005. Pengaruh
Pemberi an Bahan Organi k
terhadap Sifat-Sifat Tanah
dan Pertumbuhan Cai si n di
Tanah Pasir Pantai. J. llmu
Tanah dan Lingkungan
5(1):30-38.
Tate, G. R, L. 1987. Soil Organic
Matter Biological and
Ecological Effects. John
Wi l l ey and Sons. New York.
JURNAL
TEKNOLoGI No./2012 55

Anda mungkin juga menyukai