ftrabilhfrnn Agronon* dan Ebnol* Poh TanamTunprng SrriTanamn
Eabal Rauit (tapsban frutbscans0l SariHlu (flns*e canpcstV l-fipp) Srft Hmodo, l{ilrhulffir, dan Art Farn*r (0osen STTP llagehng Juncrn Pnphhan Perhnhn llagehng BiYoqlEhft) Frlur*Faltor png llenpongrndri lebeilrastn Pengehhan Agfibnb Lentaga lhndii png llengahr di lhsyoreht (ll{3) tiue Hafftbh Eronb, Dripntrfr. Joddy Ridho Subagp (SbnSII-SPP Lentang) PuunsiTurilrilran [liryh (EupartumduzAn) untrl llengendaflon Hann Ehtilaun (Phbhrfisbh) pada Tanarnn krhb (Enssba ohncsso) Yrni lludnnl fladr Rrthl Yudi Andrbn (Sbm Sll[-SPP Lentrng) Pengaruh Behnpa lhcrm ll Sabagri Pehrut lhtran 0olia untuk llrnprrcrprt Frnnnrhsi llanirdi Pupul 0rnanl Eab Rrirnn (Dosen STTP lagehng Junrsrn Prnyuhhan Perbnhn l{agebng 0iYogpbrh) Prrmnfaann has lGbpa dabm Budilap Bamng llerrh poda Tanah Regosol Z. A. Isdh (Dosrn Uniwmias Tehrobgi Subwsi) Penrbahan Soshl Ehnoni [omlnibs Pebni Padi Srwh di Desr Prflhdeceng Iecambn Csrta lrbupaun ProrirsiSuhussi Sshbn Pusprnhgrurn (hhasbm lhgbtsr lhr lrnral Fablhs Pehmahn dan Pertrnhn Uninrsihs 0ironqoro). Pengaruh Supbrnntrsi Tepung Daunl/rfra (ilalizchb hdbo I rtndDahn funrumTer{radap luahrs Spenrrbzna Epilllh* Oontr.hntrn JURNJAT TflKNJOtO@N INFORMASI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TERAPAN PERTANIAN Jurnal Teknol ogi No. 2 | 2012 I SSN : 0854- 9133 Penangung Jawab Kepal a Pusat Pendi di kan, Standardi sasi dan Serti fi kasi profesi Penyunting Peloksono Tim Redaksi l r. Si smi j at i , M. Ed Tim Editor Vi t ri Aryani , Sp, MM Ari ef Budi Sul i stya, SP, MMA Febi Andana Permanasari , SP, MMA Mar i ani wat i , SP Fi rra Okta Fel l a, SP Design Grofis Ari f Oka Hendri praseti a, ST Redaksi Meneri ma tul i san hasi l penel i ti an, Naskah di keti k di atas kertas hvs, ukuran kwarto, spasi r,5, huruf ari al font rz, antara 15 - 20 l embar di si mpan dal am fl asdi sk atau medi a l ai nnya. Penul i san mengacu pada pedoman penul i san naskah. Naskah akan di edi t unt uk keser agaman f or mat t anpa mengubah subt ansi penel i t i an. ALAMAT REDAKSI Pusat Pendi di kan, Standardi sasi dan Serti fi kasi profesi pertani an Badan Penyul uhan dan Pengembangan sumber Daya Manusi a pertani an, Kantor Pusat Kementerian Pertanian Gedung D, Lantai 5, Jl . Harsono RM 3, Ragunan Jakarta 12550 Telp./Fax. (021) 7 827 541, 7 Bggg234 E-mai l : Pusdi kdarkasi @deptan.go.i d --- Def''T'&R [gn Sj echnadaf uddi n dan Hamyana Anal i si Kej i t uan Agronomi k dan Ekonomi k Pol a Tanam Tumpang Sari Tanaman Cabai Rawi t (Capsicum frustescens L) / Sawi Hijau (Brassica campestris L-Spp)........... .................1 Sapto Husodo, Mi ftakhul Ari fi n, dan Asi h Farmi a (Dosen STTP Magel ang Jurusan Penyul uhan Pertani an Magel ang Di Yogyakarta) Fakt or-Fakt or yang Mempengaruhi Keberhasi l an Pengel ol aan Agri bi sni s Lembaga Mandi ri yang Mengakar di Masyarakat (LM3). . . . . , . . . . . . . . . . . . . 10 Ai n ur H afi ti a h Bronto, Dwi ya n Evi l i a,Joddy Ri d ho Subagj a (Si swa SMK-SPP Lembang) Potensi Tumbuhan Ki ri nyuh (Eupari umodoratum)untuk Mengendal i kan Hama Ul at Daun (Plutellaxylostello) pada Tanaman Kubis (Brassica oleraceae) ...........33 Yani Nurhani , Rat i h Rat i ni , Yudi Andri an (Si swa SMK-SPP Lembang) Pengaruh Beberapa Macam Ai rSebagai Pel arut Kotoran Domba untuk Mempercepat Ferment asi Menj adi Pupuk Organi k Cai r. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 42 Raj i man (Dosen STTP Magel ang Jurusan Penyul uhan Pert ani an Magel ang Di Yogyakart a) Pemanf aat an Ampas Kel apa dal am Budi daya Bawang Merah pada Tanah Regoso| . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 50 Z. A. Kadi r (Dosen Uni versi tas Teknol ogi Sul awesi ) Perubahan Sosi al Ekonomi Komuni tas Petani Padi Sawah di Desa Patti rodeceng Kecamatan Camba Kabupat en Provi nsi Sul awesi Sel at an. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . G6 Puspani ngrum (Mahasi swa Magi ster l l mu Ternak Fakul tas Peternakan dan Pertani an Uni versi tas Di ponogoro). Pengaruh Supl ementasi Tepung Daun Mi mba (Azadi rachta i ndi ca A. Juss/ Dal am Ransum Terhadap Kual i t as Spermat ozoa Epi di di mi s Domba Jant an. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 91 PEMANFAATAN AMPAS KELAPA DALAM BUDIDAYA BAWANG MERAH PADA TANAH REGOSOL Raj i man INTISARI Penel i ti an i ni bertuj uan untuk mengetahui pengaruh ampas kel apa terhadap pertumbuhan dan hasi l bawang merah di tanah Regosol . Penel i ti an menggunakan Rancangan Acak Kel ompok Lengkap (RAKL) factori al . Faktor pertama adal ah j eni s bahan organi k yai tu pupuk kandang (P) dan Ampas kel apa, ( K) . Fakt or kedua ber upa t akar an bahan or gani k yai t u 5 t on. ha- ' ( 1) ; 10 t on. ha- ' ( 2) ; 15 t on. ha- ' ( 3) dan 20 t on. ha- ' ( 4) . Par amet er pengamat an t er di r i si fat fi si ka tanah, ki mi a tanah, pertumbuhan dan hasi l bawang merah (ti nggi t anaman, j uml ah umbi per r umpun, bobot segar dan ker i ng 5 mst per r umpun, bobot umbi segar dan keri ng saat panen, dan di ameter umbi ,. Data yang terkumpul di anal i si s dengan DMRT 5%. Hasi l penel i ti an menunj ukkan bahwa penggunaan ampas kel apa dan pupuk kandang ti dak berbeda nyata terhadap pertumbuhan dan hasi l bawang merah. Peni ngkatan takaran ampas kel apa ti dak berbeda nyata terhadap pertumbuhan dan hasi l bawang merah di tanah regosol . Kata Kunci : Ampas kelapa, tanah regosol, Hasil,Bawang merah ABSTRACT This research intended to study the effect of coconut filter to shallat growth and yield in regosol soil. The research using Randomized Completely Block Design (RCBD). The first factor was organic matter which consisf of cattle manure (P) and coconut filter (K). The second factor was organic matter consisting of 5 ton.ha-' (t); 10 ton.ha-1 (2); 15 ton.ha-' 131 dan 20 ton.ha-1 (4)" Observation was conducted to soil physical, chemical properties, shallot growtk and yield (crop height, bulbs total, fresh and dry bulb weight on 5 weeks after planting, fresh and dry bulb weight; and, bulb diameter). Data collected was analyzed by variance analysis (ANOVA) with 5% level of significance. The resu/fs showed that filter of coconut and cattle manure implement did not have significant effect to growth and yield of shallot. The increasing level filter of coconut have not significant to growth and yield of shallot at regosol soil. Key Word : filter of coconut ,regosol soil, yield, shallat. PENDAHULUAN Peni ngkatan daya sai ng dal am agri bi sni s bawang merah dapat di l akukan dengan menerapkan Peni ngkatan kebutuhan umbi teknol ogi al ternati f yang mampu bawang merah tel ah memberi kan mempertahankan/ meni ngkatkan pel uang untuk mengembangkan produksi , ti dak menyebabkan agri bi sni s bawang merah. dampak negati f terhadap 50 JURNAL TEKNoLoGI No.lP,012 l i ngkungan, mengkonservasi mempertahankan mampu dan produktivitas l ahan. Menurut Bal i tbangtan (2OOT) bahwa produksi bawang merah secara nasional dari 1989-2004 meni ngkat sebesar 5,4 o/o per tahun yang terdi ri dari kontri busi pel uasan areal sebesar 4,3 % dan pr odukt i vi t as 1, 1%. Pr oduksi tersebut bel um mampu memenuhi permi ntaan konsumen. Kebutuhan bawang merah rata-rata sebesar 4,56 kg/kapi ta/tahun atau 0,38 kg/kapi ta/bul an. Permi ntaan bawang merah dal am negeri pada tahun 2004 mencapai 915.550 ton. Esti masi kebutuhan bawang merah pada tahun 2010 mencapai 976.284 ton (Deptan, 2005). Pada tahun 2006, produksi bawang merah nasi onal sebesar 7g4,g2g ton. Propi nsi Daerah l sti mewa Yogyakarta (DlY) memberikan kontri busi produksi bawang merah sebesar 3,072 % atau produksi sebesar 24. 511 t on ( BpS, 2O08).Kebutuhan bawang merah di l ndonesi a tahun 2004 sebesar 4,56 kg.kapi ta-1.th-1 atau 0,38 kg.kapi ta- t.bul an-1 (Bal i tbangtan, 2OOT), Peni ngkatan produksi bawang merah terutama di tuj ukan perl uasan areal tanam mel al ui pemanfaatan l ahan mar j i nal . Sal ah satu l ahan yang termasuk l ahan margi nal adal ah tanah regosol . Secara umum tanah regosol memi l i ki tekstur yang di domi nasi ol eh fraksi pasi r. Menur ut Muni r ( 1995) t anah r egosol termasuk tanah yang bertesktur kasar, struktur kersai atau remah, konsi stensi l epas sampai gembur. Tanah yang kasar menyebabkan ketersedi aan pori makro l ebi n domi nan di bandi ngkan por i mi kr o, sehi ngga tanah regosol memi l i ki kemampuan memegang ai r menj adi rendah. Sel ai n i tu, tanah regosol terkendal a pada si fat ki mi a yang tergol ong pada harkat yang rendah seperti kej enuhan basa, kandungan N dan bahan organi k yang berharkat rendah. Kondi si i ni menyebabkan tanah regosol termasuk tanah yang kurang subur bagi pertumbuhan tanaman. Tanah regosol memi l i ki faktor pembatas untuk budi daya pertani an yang berupa kemampuan memegang ai r rendah, i nfi l trasi dan evaporasi yang ti nggi , ti ngkat kesuburan dan bahan organi k yang rendah (Kertonegoro, 2001 dan Al - Omran et al., 2004). Pada tanah yang bertekstur pasiran dapat JURNAL TEKNOLOGI No.2,f2012 5L di perbai ki dengan menambahkan bahan organi k ke dal am tanah. Penambahan bahan organi k di tanah pasi ran di harapkan mampu mempercepat agregasi tanah, mengurangi pel i ndi an hara dan meni ngkatkan daya menahan ai r. Bahan organi k di l ahan pasi r pantai dapat berfungsi memperbai ki struktur t anah, sehi ngga meni ngkatkan daya menahan ai r, memperbai ki suhu, sumber N dan K, dan memperbai ki l i ngkungan organisme tanah (Karyotis et al., 2002). Beberapa sumber bahan organi k yang dapat di manfaatkan untuk memperbai ki kesuburan tanah antara l ai n berupa pupuk kandang, bl otong, kompos ampas kel apa, kompos dan l ai n-l ai n. Pemberi an bahan organi k merupakan sal ah satu cara dal am meni ngkatkan kual i tas tanah (Sanchez, 1992). Sumber bahan organi k yang dapat di manfaatkan antara l ai n pupuk kandang dan ampas kel apa. Pupuk kandang ' al ah pupuk yang berasal dari si sa .,oo makanan ternak yang bercampur dengan kotorannya, bai k dal am bentuk cai r atau padat. Apabila senyawa-senyawa tersebut terurai akan menghasi l kan sej uml ah energi yang dapat di gunakan ol eh organi sme untuk akti vi tas dan perkembangannya. Di sampi ng i tu j uga akan menghasi l kan humus yang berperanan penti ng dal am menentukan penyedi aan hara dan ai r bagi tanaman. Menurut Tate (1987) ketersedi aan hara tanaman yang di hasi l kan dari proses dekomposisi sangat tergantung faktor fisik, kimia yang membatasi mi neral i sasi , kecepatan penambahan bahan organi k dan tambahan nutri si dari l uar. Pupuk kandang memi l i ki berat j eni s rendah, daya retensi dan aktivitas yang ti nggi terhadap ai r, l uas permukaan total besar, dan Kapasitas Pertukaran Kation (KPK) t i nggi (100 3OO cmol (+). kg(-1)). Menurut Syukur (2005) bahwa penggunaan pupuk kandang sapi 20 t.ha-1 di l ahan pasi r pantai dapat meni ngkatkan kadar l engas pF 2,54, pori penyi mpan ai r. Penambahan bahan organi k dapat meni ngkatkan ketersediaan air (Puspowardoyo, 2005) dan i .a' i (N, P dan K) (Raj i man ei . ai , l : ng). Ampas kel apa merupakan hasi l i kutan yang di perol eh dari ekstraksi dagi ng buah kel apa segar atau keri ng (SNl , 1996). Ampas 52 IURNAL TEKNOLOGI N o.2/2072 kel apa pada umumnya di gunakan sebagai bahan campuran makanan ternak. Potensi ampas kel apa dapat mencapai 34-42 o/o dari keseluruhan buah kel apa. Ampas kel apa mengandung protei n dan l emak yang berpotensi untuk menj adi hara. Karakteri sti k dagi ng buah kel apa dapat di l i hat pada Tabel 2. Tabel 2. Karakteristik Daging Buah Kel apa No Parameter Kandungan mathari , dan penyedi aan hara dan ai r bagi tanaman. Tanah yang kaya bahan organi k menyebabkan fi ksasi hara rendah, sehi ngga penyedi aan hara bagi tanaman l ebi h besar. Perbai kan si fat tanah akan berdampak pada peni ngkatan hasi l bawang merah di l ahan pasi r (Hendrata et al . (2003), Mayun, 2007, Raj i man et al ., 2009) dan memacu pertumbuhan tomat (Chou et al., 2002). Penggunaan blotong ti dak berpengaruh terhadap sebagi an besar si fat fi si ka (berat vol ume, berat j eni s, porosi tas, kadar l engas dan permeabi l i tas), bi ol ogi dan ki mi a t anah ( pH, C, N, P, K, Ca, Mg, S, Na, Cl dan KPK) di bandi ng penambahan pupuk kandang di tanah pasi r pantai (Raj i man, 2010a). Penggunaan bl ot ong dan pupuk kandang di tanah pasi r tel ah meni ngkatkan pertumbuhan dan hasi l tanaman bawang merah di l ahan pasi r pantai (Raj i man et al ., 2008) . Pada saat i ni Sekol ah Ti nggi Penyul uhan Pertani an di Yogyakarta memi l i ki kebun praktek yang tergol ong tanah regosol . Lahan praktek i ni memerl ukan upaya pengel ol aan yang i ntensi f agar dapat di manfaatkan bagi pertani an, khususnya dal am 18% 14% 7% 12% 0, 05 - 0, 30 % 0, 40 - 0, 75 % Sumber ; SN/ 01 -2904-1 996 Sal ah satu pengel ol aan tanah yang dapat meni ngkatkan kesuburan tanah yai tu dengan meni ngkatkan kadar bahan organi k tanah sampai pada aras yang opti mal yang bermanfaat untuk kegi atan bi ol ogi s, meni ngkatkan KTK, netral i si r bahan beracun dan mencegah keasaman. Secara fi si k akan terj adi perubahan struktur, aerasi tanah, kemampuan menahan ai r , mengapsobr si panas. . Menurut Sutanto (2002) penambahan bahan organi k akan memperbai ki aerasi , struktur, meni ngkatkan penyerapan si nar 1 Protein Kasar 2 Serat Kasar 3 Abu 4 Lemak 5 Cal si um 6. Fosfor IURNAL TEKNOLOGI No.2/2012 53 budi daya bawang merah. Penel i ti an i ni ber t uj uan unt uk' menget ahui pengaruh ampas kel apa terhadap pertumbuhan dan hasi l bawang merah di tanah Regosol . METODE PENELITIAN Penel i ti an tel ah di l aksanakan di STPP Jur usan Penyul uhan Pertani an Yogyakarta Jl Kusumanegara No 2 pada bul an Mei September 2011. Anal i si s l aboratori um di l aksanakan di l aboratori um Bal ai Pengkaj i an Teknol ogi Pertani an (BPTP) Yogyakarta dan Sekol ah Ti nggi Penyul uhan Pertani an (STPP) Jurusan Penyul uhan Pertani an Yogyakarta. Bahan- bahan yang di gunakan dal am penel i t i an i ni adal ah pol i bag, Urea, ZA, SP-36 dan KCl , Pupuk kandang, Ampas Kel apa, Beni h bawang merah dan bahan ki mi a. Al at yang di gunakan adal ah al at budi daya, mi st ar , t i mbangan, j angka sorong, oven dan al at anal i si s ki mi a. Penel i ti an i ni merupakan penel i ti an pot. Penel i ti an di awal i dengan pengambi l an sampel tanah regosol di kebun karangsari di l aksanakan sebel um penel i ti an. Pengambi l an tanah pada kedal aman 0-30 cffi , ampas kel apa dan pupuk kandang yang di l akukan secara komposi t. dal am Penel i t i an Rancangan di susun Acak Kel ompok Lengkap (RAKL) faktori al dengan 3 kal i ul angan. Faktor pertama adal ah j eni s bahan organi k yang terdi ri Pupuk kandang (P) dan Ampas Kel apa (K), sedangkan faktor kedua adal ah takaran bahan organi k yang terdi ri : 5,0 ton.ha-1 ( 1) ; 10, 0 t on. ha- 1 ( 2) ; 15, 0 t on. ha- 1 ( 3) ; dan 20, O t on. ha- 1. Sebagai pembandi ng di gunakan t anah t anpa bahan organi k, Penel i ti an menggunakan pol i bag beri si medi a tanam berupa 7 kg tanah regosol yang di ambi l dari kebun karangsari , kemudi an t anah di campur dengan bahan organi k sesuai perl akuan. Sel anj utnya pol i bag yang beri si tanah di si ram ai r sampai kapasi tas l apangan, serta di i nkubasi sel ama 1 mi nggu. Pupuk anor gani k yang di gunakan adal ah SP- 36 150 kg. ha- 1 dan KCI 150 kg. ha- ' , Ur ea 150 kg.ha-1 dan ZA 250 kg.ha-1. Urea dan ZA di beri kan 2 kal i yai tu 113 bagi an di beri kan sebagai pupuk dasar bersama SP-36 da KCI dan 213 bagian sebagai pupuk susulan 54 JURNAL TEKNoLOGI N o.2/2072 pada mi nggu ke 3 setel ah tanam. Pupuk dasar di beri kan dengan cara mencampur pupuk dengan medi a sebel um penanaman di l akukan, kemudi an di l akukan penyi raman sampai kapasi tas l apangan. Beni h bawang merah yang di gunakan merupakan umbi yang berumur si mpan + 3 bul an, berukuran t 2 cm. Beni h sebel um di tanam di potong bagi an uj ungnya, kemudi an beni h bawang merah di tanam dengan cara membenamkan dal am l ubang dengan kedal aman 213 bagi an ke dal am tanah. Seti ap pol i bag di tanam 2 umbi bawang merah, setel ah 1 mi nggu tanaman di si sakan 1 buah. Penyi raman di l akukan seti ap hari sampai mencapai kapasi tas l apangan. Penyi angan di l akukan dengan mencabut gul ma yang tumbuh. Panen di l akukan dengan mencabut sel uruh tanaman, kemudi an di j emur.Panen di l akukan dengan kriteria 75-85% daun mulai mengeri ng, batang sudah mul ai l emas dan umbi menyembul di permukaan t anah. Parameter pengamatan terdiri parameter tanah dan pertanaman. Parameter tanah terdiri sifat fisika tanah (kadar l engas pF 2,54; kadar l engas pF 4,2 dan kapasi tas ai r tersedi a) dan si fat ki mi a tanah: (C- organi k, pH, N-total , PzOs (HCl 25%), PzOs (Olsen), KzO (HCl 25o/o)), sedangkan ampas kel apa dan pupuk kandang di anal i si s si fat ki mi a yai tu C-organi k, N, P, K. Metode anal i si s si fat fi si ka dan ki mi a di gunakan pedoman Bal i tan (2005). Pengamatan terhadap tanaman terdi ri pertumbuhan dan hasi l , yang terdi ri dari ti nggi t anaman, j uml ah umbi per rumpun, bobot segar dan keri ng umbi dan daun per rumpun 5 mst, bobot segar dan keri ng panen per rumpun dan di ameter umbi . Cara pengamatan parameter tanaman dapat di l i hat pada Raj i man (2010). Anal i si s data tanah di l akukan secara deskriptif, sedangkan data tanaman menggunakan anal i si s si di k ragam sesuai dengan perlakuannya pada taraf 5 %. Apabi l a ada beda nyata antara perl akuan di l akukan anal i si s DMRT pada taraf 5 %. Untuk mel i hat pengaruh bahan organi k akan di bandi ngkan kontrol (tanah asl i ) di l akukan anal i si s kontras orthogonal pada taraf 5 o/o. IURNAL TEKNOLOGI No.2/2012 J5 HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Tanah dan Bahan Organi k Anal i si s pendahul uan tanah regosol dan bahan organik yang berupa pupuk kandang maupun ampas kelapa bertujuan mengetahui karakteristik bahan penelitian yang di gunakan. Hasi l anal i si s si fat fi si ka dan kimia tanah regosol dari wilayah Karangsari disajikan pada Tabei 3. Tabel 3 menunj ukkan bahwa tanalr regosol karangsari memiliki kemampuan mengi kat ai r rendah yang tercermin dari kadar lengas titik layu permanen, kapasitas l apangan dan pori ai r tersedi a. Tanah pasir pantai memiliki aerasi Tabel 3. Hasi l Anal i si s Si fat Fi si ka dan Karangsari yang bai k dan mudah di ol ah, karena memi l i ki berat vol ume 1,29 g.cm-3, berat jenis 2,49 g.cm-3 dan porositas total 49,1 %. Tanah i ni di domi nasi oleh pori makro yang tercermin dari niiai porositas yang tinggi memiliki ketersediaan air rendah. Hal i ni di sebabkan tanah regosol didominasi oleh pasi r (Muni r, 1995). Secara ki mi awai tanah i ni j uga mengal ami kendal a dal am kesuburan, karena beberapa sifat kimianya berharkat rendah antara l ai n bahan organi k sangat rendah yang di cermi nkan dari C-organik sangat, N-total dan K (HCl 25%) sangat rendah dan pH agak masam, tetapi memiliki P total dan tersedia dalam harkat sangat ti nggi . Kimia Tanah pada Tanah Regosol No Parameter Nilai Parameter Ni l ai A 1 2 3 4 5 6 Fi si ka Tanah BV (g.cm 3) BJ (g.cm-") Porositas (%) pF 2,54 (o/o) pF 4,2 (o/o) Pori Air Tersedia (%) B Ki mi a Tanah 1 pH (Hzo) 2. C organi k (%) 3 N-total (%) 4 C/N 5. P (HCl 25o/o) (mg.100 g-t) 6 P (Ol sen) (ppm) 7 K (HCl 25 %) (mg. 100 g-' ) B K. ((cmol (+). kg-t ) 1, 29 2,49 49,4 16,4 10, 6 5, 8 5,20 am 0, 41 sr 0, 06 sr 6, 8 r 767 st 84 st 7, 9 sr 0, 23 r Keterangan: - am: agak masam, sr: sangat rendah, r : rendah, sf : sangat tinggi - Pengharkatan menurut Balai Penelitian Tanah (2005) Tabel 4 menunjukkan bahwa pupuk kandang dan ampas kelapa mernenuhi persyaratan rnenjadi pupuk organik yaitu pH antara 4 - 8. 56 JURNAL TEKNOLoGI N o 2tN12 organi k tanah tel ah meni ngkatkan kandungan humus dan kol oi d tanah. Beberapa penel i ti an menunj ukkan bahwa penggunaan pupuk kandang di tanah pasi r pantai tel ah meni ngkatkan kadar l engas, pori total (2000, Syukur, 2005, Rajiman et al , 2008), kapasi tas menahan ai r, memperbai ki j uml ah pori mi kro, agregasi dan struktur tanah (Kastono, 2007). Ditambahkan bahwa penambahan bahan organi k pada tanah pasi ran mampu meningkatkan ketersediaan air bagi tanaman (Puspowardoyo, 2003; Syukur, 2005). Tanah yang di domi nasi fraksi pasi r mempunyai l uas permukaan j eni s keci l dan l ebi h besar pori makronya, sehingga kemampuan tanah menyedi akan hara dan air rendah. Menurut Rajiman et al (2008) dan Rajiman et al (2009) bahwa pemberian pembenah tanah di tanah pasi ran ti dak mampu mengubah tekstur t anah. Tabel 5. Hasi l Anal i si s Tanah dengan Perl akuan setel ah Inkubasi 1 Mi nqqu Sifat Tanah P1 P2 P3 P4 K1 K2 K3 K4 Kontrol pF 2, 54 (%) 17, 5 18, 3 19, 8 22, 9 19, 4 25, 3 2S, s pF 4, 2 ( %) 11 , 9 12, 6 13, 7 14, 7 13, 5 16, 5 16, 3 29,5 16,4 17 , 8 10, 6 11, 7 5, 9 5, 61 5, 10 0, 68 0, 40 0, 095 0, 06 140 84 KAr (%) pH 5, 6 5, 7 6, 1 9, 2 5, 9 9, 0 9, 2 5, 10 5, 11 5, 21 5, 25 5, 16 5, 27 5, 50 C organi k (%) 0, 46 0, 58 0, 62 0, 69 0, 48 0, S1 0, 05 N t ot al (%) 0, 08 0, 09 0, 09 0, 1 0, 08 0, 08 0, 09 Ptersedi a 96 102 122 136 104 101 108 (ppm) Ktersedia (cmol/kg) 0, 28 0, 31 0, 39 0, 41 0, 32 0, 35 0, 41 0, 53 0, 23 Peni ngkatan takaran pupuk kandang maupun ampas kel apa cenderung meningkatkan parameter sifat fisika dan kimia tanah (Tabel 5). Hal ini karena terjadi peni ngkatan humus akan mempercepat agregasi , sehi ngga meningkatkan pori mikro yang berperanan untuk menyi mpan ai r. Peni ngkatan kemampuan menyi mpan ai r akan berpengaruh terhadap kemampuan dekomposi si bahan organi k tanah dan pel epasan C-organi k dal am dal am bentuk COz dan kemampuan mel epaskan OH-, 58 IURNAL TEKNOLOGI No.lp012 sehi ngga akan memperbai ki reaksi t anah. Secara ki mi awi , Pemberi an bahan organi k (puPuk kandang maupun ampas kel aPa tel ah mamPu memperbai ki kandungan C-organi k, pH, N, P dan K dal am t anah. Perbai kan si fat ki mi a i ni di sebabkan ol eh peni ngkatan ketersedi aan ai r dan humus, sehi ngga terj adi peni ngkatan pel arutan hara dal am tanah. Pemberi an bahan organi k akan meni ngkatkan Pel ePasan C dal am bentuk COz dan Pel ePasan N dal am bentuk NzO, NOz, Nz. Menurut Raj i man et al (2009) mel aporkan penggunan bahan organi k bl otong mampu meni ngkatkan kandungan N, P dan K di tanah pasi r pantai . C. Pengaruh Bahan Organi k Terhadap Parameter Tanaman Pengamatan terhadaP ti nggi tanaman bawang merah di l akukan mul ai berumur 2 mi nggu dan berakhi r pada 5 mi nggu setel ah tanam. Hasi l anal i si s menunj ukkan bahwa perl akuan j eni s bahan organi k dan takaran ti dak terj adi i nteraksi . Hasi l pengamatan ti nggi tanaman 2-5 mst disajikan Pada Tabel 6 dan Tabel 7. Tabel 6 menunj ukkan Peni ngkatan takaran bahan organi k (bai k PuPuk kandang maupun ampas kel aPa) ti dak nYata meni ngkatkan j uml ah daun 2-4 mst Hal i ni di sebabkan Pembentukan daun pada Pertumbuhan awal di tentukan ol eh nutri si yang berasal dari umbi , sel anj utnya pembentukan daun akan di Pengaruhi kondi si l i ngkungan. Bahan organi k t el ah memperbai ki si fat fi si ka, ki mi a dan bi ol ogi tanah. Pembentukan daun mulai terhenti ketika terjadi pembentukan umbi . JURNALTEKNoLOGI No.2/2o12 59 Tabel 6. i Tanaman berumur 2-4 mst Perlakuan Mi nggu Ke 5 ton/ha Pupuk Kandang 10 ton/ha Pupuk Kandang 15 ton/ha Pupuk Kandang 18. 83 a 17. 67 a 17. 28 a 15. 06 a 21. 94 a 18.22 a 20.89 a 18.67 a 23.61 a 21. 17 a 23.56 a 20. 11 a 20 ton/ha Pupuk Kandang 5 ton/ha Ampas Kelapa 10 ton/ha Ampas Kelapa 15 ton/ha Ampas Kelapa 18. 50 p 18. 56 p 17. 89 p 21. 89 p 20.56 p 20.56 p 23. 56 p 20.72 p 21. 22 p 20 ton/ha Ampas Kelapa 17. 56 19. 83 21. 67 Rerata Kontrol 17. 67 k 15.20 ) 20. 19 k 18. 83 | 21. 95 k 20.73 | Keterangan : angka diikuti huruf sama pada kolom tidak nyata pada uji Duncan 5%o. Penggunaan bahan organi k di tanah regosol mampu meningkatkan tinggi tanaman 2-4 mst di bandi ngkan Kontrol . Hal i ni disebabkan ketersediaan air dan hara pada tanah regosol lebih tersedi a. Penambahan bahan organi k (pupuk kandang maupun ampas kelapa telah memperbaiki sifat fisika dan kimia tanah, sehingga bawang merah dapat tumbuh l ebi h bai k. Tabel 7. Ti nqgi Tanaman Merah Mi ke 5 MST Perlakuan Takaran (ton/Ha) Rerata 10 15 20 Pupuk Kandang 23. 28a 22. 11 a 23. 28a 19. 56a 22. 06 Ampas Kel apa 21.22 a 19.67 a 19.11 a 22.g3 a 20.71 Rerata Kontrol 18, 97 | Keterangan : angka diikuti huruf samapada kolom dan baris tidak nyata pada uji Duncan S%. Anal i si s si di k ragam terhadap ti nggi tanaman 5 mst menunj ukkan terjadi interaksi antara jenis bahan organik dan takarannya. Tabel 7 menunjukkan bahwa peningkatan takaran pupuk kandang maupun ampas kelapa tidak nyata mempengaruhi ti nggi tanaman pada umur 5 mi nggu. Pemberi an bahan organik telah nyata meningkatkan tinggi tanaman 5 mst. Ti nggi tanaman akan meni ngkat dengan meni ngkatnya umur tanaman sampai pada umur 4 50 JURNAL TEKNOLOGI N o.2/2012 mst, namun menurun Pada umur 5 mst. Penurunan tinggi tanaman di sebabkan sebagi an asi mi l at tel ah di gunakan untuk membentuk umbi . Pemberi an puPuk kandang maupun ampas kelapa mampu memberikan meningkatkan pertumbuhan tanaman 2-5 mst, kecuali Pada pupuk kandang 20 ton/ha. Sidik ragam terhadaP bobot segar dan keri ng umbi Per rumpun pada umur 5 mst, j uml ah umbi , bobot segar dan kering Panen Per rumpun menunj ukkan ti dak terj adi interaksi antara jenis bahan organik dengan takarannYa. Tabel 8 menunjukkan bahwa Perlakuan peningkatan takaran bahan organik (pupuk kandang maupun ampas kelapa) tidak nYata berPengaruh terhadap bobot segar dan kering umbi per rumpun 5 mst, j uml ah umbi , bobot segar dan keri ng Panen per rumpun. Hal i ni di sebabkan tingkat pertumbuhan tanaman Yang ti dak berbeda nYata. BK Panen dan Keri Merah. Perl akuan BS rmp BK rpm Juml ah umbi BS Tabel 8. Bobot Segar dan Keri ng 5 mst per rumpun, Juml ah Umbi , Bobot Segar 5 ton/ha Pupuk Kandang 10 ton/ha Pupuk Kandang 15 ton/ha PuPuk Kandang 20 ton/ha PuPuk Kandang 5 ton/ha AmPas KelaPa 10 ton/ha Ampas Kelapa 15 ton/ha Ampas Kelapa 20 ton/ha Ampas Kelapa Rerata Kontrol 10. 39 a 8. 59 a 11. 17 a 7. 15 a 8.09 p 11. 99 p 7. 58 p 3. 12 a 2. 58 a 3. 35 a 2. 15 a 2.43 p 3. 60 p 2. 27 p 8. 22 a 7. 61 a 8. 89 a 7. 11 a 8.44 p 8. 00 p 8.22 p 6. 83 p 7. 92k 7. 78 k 13. 95 a 21. 83 p 19. 90 p 18. 46 p 24.94 p 20.95 k 20.00 k 9. 96 a 15. 59 p 14. 21 p 13. 19 p 17.82 p 14. 92k 14.43 k nen 24. 76 a 17. 69 a 22. 26 a 15. 56 a 21. 49 a 15. 35 a 9. 10 p 2. 73 P 9. 26 k 2. 78 k 8.90 k 2.77 k iruf sama Pada kolom tidak nYata pada uii Duncan 5%o. JURNALTEKNOLoGI No42tr2 61' Pemberi an bahan organi k (pupuk kandang maupun ampas kelapa) tidak nyata berpengaruh terhadap bobot segar dan kering umbi per rumpun 5 mst, j uml ah umbi , bobot segar dan keri ng panen per rumpun di bandi ng dengan kontrol. Hal i ni di mungki nkan karena tanaman memi l i ki kemampuan fotosintesis dan penyimpanan Tabel 9. Di ameter Umbi Bawang Merah fotosintat yang sama. Penelitian Raj i man (2010) menyatakan pemberi an pupuk kandang maupun bl otong di l ahan pasi r pantai tel ah nyata meni ngkatkaan j uml ah umbi , bobot segar dan keri ng umbi per rumpun. Takaran (ton/ha) Perlakuan 10 15 20 Rerata Pupuk Kandang Ampas Kelapa 14. 82 a 16. 12 a 16. 41 a 15. 51 a 16.92 a 16.04 a 14.48 a 16. 89 a 15. 59 16. 21 Rerata 16.48 15.62 15.82 15. 68 15. 90 k Kontrol 14,92 k Keterangan : angka diikuti huruf sama uji Duncan 5%o. Si di k ragam terhadap di ameter umbi saat panen menunj ukkan terj adi interaksi antara jenis bahan organik dengan takarannya. Tabel I menunj ukkan bahwa perl akuan peni ngkatan takaran bahan organi k (pupuk kandang maupun ampas kelapa) tidak nyata berpengaruh terhadap di ameter umbi . Hal i ni di sebabkan kemampuan di stri busi asi mi l at ke umbi yang rel ati f sama. Penggunaan bahan organi k (pupuk pada kolom dan baris tidak nyata pada kandang maupun ampas kel apa) di tanah regosol tidak nyata berpengaruh terhadap di ameter umbi di bandi ng dengan kontrol . Hal i ni di mungki nkan karena tanaman memi l i ki kemampuan fotosi tesi dan penyimpanan fotosintat yang sama. Penggunaan bahan organi k dan takaran ti dak berpengaruh terhadap parameter pertumbuhan dan hasi l tanaman pada tanah regosol . Hal i ni di sebabkan bahwa 62 JURNAL TEKNoLOGI No.!p012 peni ngkatan l engas maupun hara bel um mampu mensupl ai kebutuhan hara bagi bawang merah. Pada pertumbuhan awal , kebutuhan hara bawang merah masi h di supl ai dari umbi . Penel i ti an Hendrata et al . (2003) menyatakan peni ngkatan takaran pupuk kandang di lahan pasi r pantai ti dak meni ngkatkan ti nggi tanaman, di ameter, j uml ah umbi per rumpun, bobot basah dan keri ng per rumpun. Sel anj utnya Raj i man (2010b) menyatakan peni ngkatan takaran pembenah tanah ti dak mempengaruhi hasi l bawang merah di tanah pasi r pantai . KESIMPULAN 1. Bahan organi k berupa ampas kel apa dapat di manfaatkan dal am budidaya bawang merah sebagai sal ah satu pengganti pupuk kandang pada tanah regosol . 2. Peni ngkatan takaran pupuk kandang maupun ampas kel apa ti dak nyata berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasi l bawang merah pada tanah regosol karang sari . 3. Secara kuantitas pemberian bahan organi k (pupuk kandang maupun ampas kel apa) mampu meni ngkatkan ketersedi aan l engas dan hara. DAFTAR PUSTAKA Al - Omr an, A. M. , A. M. Fal at ah, A. S. Sheta and A.R.Al -Harbi . 2004. Clay Deposits for Water Management of Sandy Soils. Arid Land Research and Management 1: 171-183. Bal ai Penel i ti an Tanah. 2005. Anal i si s Ki mi a Tanah, Tanaman, Ai r dan PuPuk. Badan Penel i ti an dan Pengembangan Pertani an, Departemen Bogor. Pertani an. Bal i tbangtan. 2007. Prospek dan Arah Pengembangan Agri bi sni s Bawang Merah. Bal ai Penel i ti an dan Pengembangan Pertani an, Departemen Pertanian Jakarta. BPS. 2008. I ndonesi a Dal am Angka 2007. Badan Pusat Statistik. Jakarta. Chou, S. J. ; M. M Chou; J. W. Stucki ; D Warnock; J. A. Cheml er and M. A. PePPl e. 2002. Plant Growth in SandY Soil/Compost Mixture and Commercial Peat Moss both Amended wi th l l l i noi s Coal Fly Ash. Enviroemtal Quality. Hendrata R, Sutardi , T Marti ni , B. Arl yna, dan M. Fatchurochi m. 2003. Pengkaj i an Bawang merah, Cabe Merah dan Semangka di Lahan Pasi r Pant ai Pr opi nsi D. l . Yogyakarta. Laporan JURNAL TEKNOLOGI N o.2/2012 Penel i ti an BPTP. 2003 63 Karyotis, A. Panoras and M. Tziousvalekas. 2002. Incubation Experiments on Net N-mi neral i zati on i n Sandy Soils of Northern Greece. Procceding of 1/h Wolrd Conggres on Soi/ Scr'ence 14-21 August 2002 i n Bangkok, Thai l and. 8p. Kastono, Dody, 2007. Aplikasi Model Rekayasa Lahan Terpadu Guna Meni ngkatkan Produksi Hortikultura Secara Berkelanjutan di Lahan Pasir Pantai. J. llmu-ilmu Pertani an.3 (2) : 112-123. Kertonegoro, B. D. 2001. Gumuk Pasi r Pantai Di D.l . Yogyakarta : Potensi dan Pemanfaatannya unt uk Pertanian Berkelanjutan. Prosi di ng Semi nar Nasi onal Pemanfaatan Sumberdaya Lokal Untuk Pembangunan Pertanian Berkelanjutan. Universitas Wangsa Manggal a pada tanggal 02 Oktober 2001. h46-54. Mayun, l da Ayu.2OO7. Efek Mul sa Padi dan Pupuk Kandang Sapi terhadap Pertumbuhan dan Hasi l Bawang Merah di Daerah Pesisir. Agritrop. 26 (1) : $-3a. Muni r, M. 1995. Tanah-Tanah Utama di Indonesi a. Pustaka Jaya. Jakarta. Puspowardoyo, S, 2005. Pengaruh Pemberi an Daun Krenyu (Chromol aena Sp ) dan Jerami Keri ng Sebagai Pupuk Organi k Terhadap Hasi l Budi daya Tanaman Bawang Merah, Jagung Mani s Dan Kacang Tanah Di Lahan Pasir. Jurnal Saint dan Teknologi. Raj i man, Yudono. P. , Sul i styani ngsi h, E. dan Hanudi n, E. , 2008. Pengaruh Pembenah Tanah Terhadap Si fat Fi si ka Dan Hasi l Bawang Merah Pada Lahan Pasir Pantai Bugel. Jurnal Agri n 12 (1):67-77. Yudono. P. , Sul i styani ngsi h, E. dan Hanudi n, E. , 2009. Pengaruh Amel oran Terhadap Ketersedi aan N, P, K Tanah Dan Hasi l Bawang Merah Di Lahan Pasir Pantai. Jurnal Agriekstensia. 8 (1 ) :49-58. 2010a. Pemanfaatan Pemanfaatan Bahan Pembenah Tanah Lokal Dal am Upaya Peni ngkatan Produksi Beni h Bawang Merah Di Lahan Pasi r Pantai Kul on Progo. Di sertasi . Program Pascasarj ana UGM. Yogyakarta. 2010b. Pengaruh Takaran Pembenah Tanah dan Jarak tanam di Lahan Pasi r Pantai Terhadap Hasi l Bawang Merah. Prosi di ng Semi nar Nasi onal Pertani an Indonesi a Menuj u Mi l l eni um Devel opment Goal s (MDGs) 2015. Kerjasama Fakultas Pertani a UMY dengan Perhi mpunan Ekonomi Pertani an l ndonesi a di Yogyakarta pada Tanggal 12 Juni 2010. IURNAL TEKNOLOGI N o2/2O12 Sanchez, P.A. 1992. Sifat dan Pengel ol aan Tanah Tropi ka. Al i h bahasa : Ami r Hamzah. l TB. Bandung. 397h. SNl , 1996. SNI Bungki l Kel apa Bahan Baku Pakan No 01- 2904-1996. Sutanto, R. 2002. Penerapan Pertanian Organik : Pemasyarakatan dan Pengembangannya. Kanisi us. Yogyakarta. 219h. Syukur, Abdul ., 2005. Pengaruh Pemberi an Bahan Organi k terhadap Sifat-Sifat Tanah dan Pertumbuhan Cai si n di Tanah Pasir Pantai. J. llmu Tanah dan Lingkungan 5(1):30-38. Tate, G. R, L. 1987. Soil Organic Matter Biological and Ecological Effects. John Wi l l ey and Sons. New York. JURNAL TEKNOLoGI No./2012 55