Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Salah satu strategi baru dalam meningkatkan kecukupan, ketahanan,


dan kemandirian pangan adalah melalui pemanfaatan lahan pekarangan.
Dinas Pertanian Kabupaten Garut melihat potensi lahan pekarangan
sebagai salah satu pilar yang dapat diupayakan untuk mewujudkan
kesejahteraan keluarga, baik bagi rumah tangga di perdesaan maupun di
perkotaan, sehingga Dinas Pertanian berperan sebagai inisiator untuk
dapat memanfaatkan lahan pekarangan baik rumah tangga di pedesaan
maupun di perkotaan di Kabupaten Garut dengan Program HARUM
MADU (Halaman Rumah Bermanfaat Terpadu).

Sebagai bentuk kepedulian dan penghargaan Pemerintah Kabupaten


Garut terhadap seluruh insan pertanian dalam Program HARUM MADU
dilakukan Penilaian Lomba HARUM MADU yang pelaksanaannya tertuang
dalam Petunjuk Teknis ini.

Semoga melalui Petunjuk Teknis ini dapat menjadi acuan baik bagi
pemerintah kabupaten, kecamatan, Tim Penilai dan para peserta dalam
melaksanakan Kegiatan Penilaian ini secara keseluruhan

Garut, April 2023

KEPALA DINAS PERTANIAN


KABUPATEN GARUT,

Ir. H. BENI YOGA GUNASANTIKA, M.P.


NIP. 19681030 199803 1 002
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini, peningkatan jumlah penduduk cenderung terus bertambah.


Kecenderungan tersebut secara langsung diikuti oleh kecenderungan
peningkatan kebutuhan bahan pangan. Pemenuhan kebutuhan pangan tersebut
banyak menemui permasalahan, diantaranya adalah fenomena perubahan iklim
global yang berpengaruh pada tingkat produksi dan distribusi bahan pangan,
penyempitan lahan pertanian akibat penggunaan di bidang non pertanian, dan
tingginya tingkat degradasi lahan sehingga menyebabkan berkurangnya hasil
panen.
Salah satu strategi baru dalam meningkatkan kecukupan, ketahanan, dan
kemandirian pangan tersebut adalah melalui pemanfaatan lahan pekarangan.
Pekarangan adalah areal tanah yang biasanya berdekatan dengan sebuah
bangunan. Jika bangunan tersebut rumah, maka disebut pekarangan rumah.
Pekarangan dapat berada di depan, belakang atau samping sebuah bangunan,
tergantung seberapa luas sisa tanah yang tersedia setelah dipakai untuk
bangunan utamanya. Sebetulnya, tidak terlalu sulit bagi kita untuk
mengoptimalkan setiap jengkal lahan pekarangan sebab banyak jenis tanaman
yang dapat ditanam di pekarangan, tinggal memilih sesuai dengan kebutuhan
dan situasi kondisi. Budidaya sayuran di pekarangan bukan merupakan hal baru
karena praktek pemanfaatan demikian sudah lama dilakukan terutama di
pedesaan. Namun demikian seiring berjalannya waktu, kebiasaan tersebut
semakin ditinggalkan dan banyak pekarangan di pedesaan justru tidak
dimanfaatkan, dibiarkan terlantar dan gersang padahal jika dioptimalkan,
pekarangan mempunyai manfaat yang besar baik secara ekologi maupun secara
ekonomis.
Secara ekologis, pekarangan dengan struktur tanaman yang tingginya
berjenjang dan beraneka jenisnya, mulai dari tanaman keras dengan ketinggian
yang menjulang sampai dengan tanaman perdu dan jenis rerumputan bukan saja
akan mampu mengoptimalkan penggunaan energi matahari melainkan juga
melindungi tanah dari erosi akibat guyuran air hujan.

1
Dengan demikian, berbagai jenis tanaman dapat tumbuh berdampingan.
Kesuburan tanah dan tata air akan tetap terjaga. Disamping itu dalam
pekarangan juga terjadi sistem daur ulang yang baik. dedaunan yang jatuh,
sampah organik sisa rumah tangga dan kotoran hewan ternak merupakan
sumber daya yang baik bagi pertumbuhan tanaman pekarangan. Sebaliknya
dedaunan dan rerumputan segar dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak.
Itulah sebabnya ada banyak keuntungan dan fungsi yang dapat kita gali dari
proses pemanfaatan lahan pekarangan rumah ini. Lahan dihalaman rumah dapat
berfungsi sebagai lumbung hidup, warung hidup, pagar hidup dan juga taman.
Dinas Pertanian Kabupaten Garut melihat potensi lahan pekarangan
sebagai salah satu pilar yang dapat diupayakan untuk mewujudkan
kesejahteraan keluarga, baik bagi rumah tangga di perdesaan maupun di
perkotaan, sehingga Dinas Pertanian berperan sebagai inisiator untuk dapat
memanfaatkan lahan pekarangan baik rumah tangga di pedesaan maupun di
perkotaan di Kabupaten Garut dengan Program HARUM MADU (Halaman
Rumah Bermanfaat Terpadu). Pedesaan dapat menggunakan anggaran
desanya untuk program ketahanan pangan melalui pengelolaan pekarangan
sesuai dengan Perpres No 104 tahun 2021 tentang Penggunaan Dana Desa
untuk Program Ketahanan Pangan. Hal ini diperkuat dengan adanya Surat
Edaran Bupati No PT.08.01/5304/Distan tanggal 20 Desember 2022 tentang
Penyelenggaraan Ketahanan Pangan dan Pengalokasian Anggaran Desa untuk
Perlindungan PemulihanEkonomi Dampak COVID 19 dan Inflasi Daerah serta
Pengelolaan Sektor Pertanian di Wilayah. Manfaat yang akan diperoleh dari
pengelolaan pekarangan antara lain : dapat memenuhi kebutuhan konsumsi dan
gizi keluarga, menghemat pengeluaran, dan juga dapat memberikan tambahan
pendapatan bagi keluarga.

Sebagai bentuk kepedulian dan penghargaan Pemerintah Kabupaten Garut


terhadap seluruh insan pertanian dalam Program HARUM MADU dilakukan
Penilaian Lomba HARUM MADU. Kegiatan ini bertujuan untuk mengapresiasi
seluruh insan pertanian yang memiliki kualitas terbaik di Kabupaten Garut dan
tentu kualitas tersebut berkontribusi terhadap keberhasilan Program HARUM
MADU di Kabupaten Garut. Penilaian dilakukan 4 Kategori Penilaian yaitu
Peserta (KWT/TP PKK), Petugas Lapangan (PPL/POPT), Kepala Desa, senam
HARUM MADU.
2
B. Maksud dan Tujuan

Maksud dibuatnya Petunjuk Teknis Penilaian Kegiatan Harum Madu


Tingkat Kabupaten Garut adalah sebagai acuan bagi kecamatan yang akan
mengirimkan perwakilannya pada kegiatan ini serta sebagai petunjuk dan
ruang lingkup penilaian bagi para pihak yang terlibat.
Tujuan Penilaian Kegiatan HARUM MADU adalah :
a. Memberikan apresiasi kepada insan pertanian sesuai kategori yang telah
ditentukan atas prestasi serta kontribusi terbaiknya dalam Kegiatan
HARUM MADU di Kabupaten Garut
b. Menambah motivasi kepada para insan pertanian berprestasi agar terus
berkontribusi terhadap pembangunan pertanian di Kabupaten Garut
melalui Kegiatan HARUM MADU.

C. Sasaran

Sasaran Kegiatan Penilaian Kegiatan HARUM MADU tingkat


Kabupaten Garut adalah seluruh insan pertanian sesuai kategori yang telah
ditentukan yang memiliki prestasi serta kompetensi dan telah diseleksi oleh
Tim Penilai tingkat Kecamatan masing-masing.

D. Keluaran dan Dampak


Keluaran yang diharapkan dari Kegiatan Penilaian Kegiatan HARUM MADU
Tingkat Kabupaten Garut yaitu memberikan apresiasi pada seluruh insan
pertanian yang telah berprestasi dalam kontribusinya terhadap dunia
pertanian.
Dampak yang diharapkan dari Kegiatan Penilaian Kegiatan HARUM MADU
Tingkat Kabupaten Garut adalah:
a. Meningkatnya Gairah Insan Pertanian untuk terus melakukan
pemanfaatan pekarangan sehingga bermanfaat dan terpadu dalam
mendukung kegiatan pertanian.
b. Menambah Motivasi kepada Insan Pertanian lainnya untuk tetap
berkontribusi dalam mendukung ketahanan pangan dan pembangunan
pertanian

3
II. PELAKSANAAN

KEGIATAN PENILAIAN KEGIATAN HARUM MADU


TINGKAT KABUPATEN GARUT

A. Penentuan Tim Penilai


Tim Penilai Kegiatan HARUM MADU Kabupaten Garut Tahun 2023 terdiri dari
Tim Penilai Tingkat Kecamatan dan Tim Penilai Tingkat Kabupaten.

Tim Penilai tingkat Kecamatan terdiri dari :

- Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pembina kegiatan HARUM MADU dan

RUTILAHU

- Forkopimcam

- Kepala UPT Pertanian Pertanian

- Koordinator Penyuluh Pertanian

- TP PKK Kecamatan

Tim Penilai Tingkat Kabupaten, dibentuk berdasarkan usulan dari masing-


masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Garut terdiri dari:

- Dinas Pertanian;

- Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa;

- Dinas Ketahanan Pangan

- Dinas Perindustrian, Perdagangan dan ESDM,

- Dinas Koperasi dan UKM

- TP PKK Kabupaten

Tim penilai ini kemudian ditetapkan melalui Keputusan Bupati Garut sebagai Tim
Penilai yang Sah dengan susunan personalia terlampir.
Tugas dan Fungsi Tim Penilai tingkat Kecamatan:
1. Tim Penilai kecamatan melakukan penilaian dan observasi lapangan
peserta dari tiap-tiap desa
2. Tim Penilai kecamatan menentukan pemenang Lomba HARUM

4
MADU tingkat Kecamatan untuk tiap-tiap kategori dan ditetapkan oleh
Camat ;
3. Camat mengusulkan pemenang tingkat kecamatan ke Tingkat
Kabupaten sebagai calon peserta Lomba ti Tingkat Kabupaten

Tugas dan Fungsi Tim Penilai tingkat Kabupaten


1. Tim Penilai Kabupaten memeriksa dan menilai kelengkapan
administrasi calon peserta Lomba yang diusulkan oleh kecamatan;

2. Tim Penilai Kabupaten menentukan Kandidat 10 Besar untuk


presentasi dengan membawa Video (CD/File), dan Bahan Tayang
(PPT) berisi Profil dan Aktivitas (Hardcopy dan Softcopy).
3. Tim Penilai Kabupaten melakukan penilaian dan overifikasi lapangan
untuk memilih 10 (sepuluh) calon penerima penghargaan dari tiap-tiap
kriteria
4. Tim Penilai kabupaten memilih 6 (enam) calon Penerima Penghargaan
tingkat kabupaten untuk tiap-tiap kategori dan ditetapkan oleh Bupati ;

B. Waktu Pelaksanaan
Bulan April s.d. Juli 2023 (Jadwal terlampir)

C. Output
Terpilihnya pelaksana Kegiatan HARUM MADU terbaik Tingkat Kabupaten
Garut Tahun 2023, terdiri dari :

- Peserta (Kelompok Wanita Tani/TP PKK),

- Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL),

- POPT

- Kepala Desa

- Senam HARUM MADU

5
D. Penyelenggara
Dinas Pertanian Kabupaten Garut bersama Tim Juri dari Organisasi Perangkat
Daerah di Kabupaten Garut.

E. Pelaporan
Pembuatan laporan hasil kegiatan dan evaluasi penilaian Kegiatan HARUM
MADU Tingkat Kabupaten Garut Tahun 2023

F. Ketentuan Seleksi
1. Dinas Pertanian Kabupaten Garut melalui Tim HARUM MADU mengirimkan
undangan untuk Kecamatan di Kabupaten Garut untuk mengirimkan 1
(satu) usulan calon penerima penghargaan tingkat Kabupaten Garut yang
telah diseleksi di tingkat Kecamatan. Kecamatan mengirimkannya pada
Minggu ke-1 Bulan Juni Tahun 2023
2. Kecamatan merespon undangan tersebut dengan mengirimkan 1 usulan
calon penerima penghargaan/peserta lomba yang sesuai dengan kriteria
khususnya pelaksana Kegiatan HARUM MADU kepada Dinas Pertanian
Kabupaten Garut, usulan tersebut berupa Proposal yang mencakup
Instrumen Administrasi yang diminta (Hardcopy dan Softcopy), Profil
dan Aktivitas ( tertulis dan video durasi + 5 menit) dan Kelengkapan
Administrasi berdasarkan pedoman penilaian. Diajukan ke Kabupaten
pada minggu ke-1 bulan Juni 2023 untuk kemudian diverifikasi dan dinilai
secara administrasi.
3. Penilaian seluruh Usulan Administrasi dilakukan pada Periode Minggu ke-
2 Bulan Juni oleh Tim Penilai dengan metode online/offline tergantung
kebutuhan dan kesepakatan Tim Penilai, sehingga Minggu Ke-3 Bulan
Juni telah diperoleh Kandidat 10 Besar yang akan dipanggil untuk
presentasi dengan membawa Video (CD/File), dan Bahan Tayang (PPT)
berisi Profil dan Aktivitas (Hardcopy dan Softcopy).
4. Kandidat 10 besar yang telah melakukan presentasi dilanjutkan
dengan verifikasi lapangan yang dilakukan pada Minggu Ke-3 sampai
Minggu ke-4 Bulan Juni, sehingga telah diperoleh calon pemenang pada
Minggu Ke-1 Bulan Juli untuk ditetapkan.
6
5. Penghargaan akan diberikan pada Kegiatan ”Hari Krida Pertanian Tingkat
Kabupaten Garut” yang waktu dan teknisnya akan diberitahukan kemudian.

G. Proporsi Penilaian
Proporsi Penilaian Pemenang ditunjukan dengan diagram berikut:

Proporsi Penilaian

40% 40% Adminsitrasi


Presentasi
Verifikasi Lapang

20%

7
H. Aspek Penilaian
Aspek Penilaian untukk Pelaksana kegiatan meliputi :

A. Aspek Administrasi Kelembagaan :


1. Legalitas hukum kelompok berupa SK Kepala Desa/Akta notaris
2. Struktur organisasi
3. Kelengkapan pembukuan administrasi kelompok
4. Rencana kerja kelompok
5. Pembagian tugas
6. Pertemuan Kelompok
7. Kontribusi anggaran untuk HARUM MADU

B. Aspek Prasarana dan Sarana


1. Bangunan pembibitan
2. Lahan yang digunakan untuk bangunan pembibitan
3. Keberadaan papan nama di lokasi tempat pembibitan
4. Demplot
5. Lahan yang digunakan untuk demplot
6. Keberadaan papan nama di lokasi demplot
7. Sumber pengairan
8. Lokasi tempat pembibitan
9. Lokasi tempat demplot

C. Aspek Kegiatan Usaha Pekarangan


1. Kegiatan usaha yang dilaksanakan saat ini
2. Kegiatan pembibitan
3. Kegiatan demplot
4. Kegiatan Pekarangan anggota
5. Perlakuan pasca panen
6. Cara pemasaran hasil
7. Pola pemasaran hasil

8
III. PENUTUP

Demikian Petunjuk Teknis ini disusun berdasarkan kebutuhan, dan


sewaktu- waktu dapat dilakukan penyesuaian sejalan dengan perkembangan
kondisi di lapangan, dan kebijakan lainnya yang dikeluarkan oleh Dinas
Pertanian Kabupaten Garut serta untuk dapat digunakan sebagai acuan bagi
pelaksana kegiatan yang disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku dalam pelaksanaan kegiatan, Semoga bermanfaat dan
menambah gairah masyarakat tani untuk berkontribusi dalam pembangunan
pertanian di Kabupaten Garut.

9
Form 1.

IDENTITAS CALON PESERTA LOMBA HARUM MADU

1. Nama pelaksana : ...................................................................


2. Tanggal pembentukan : ...................................................................
3. Pengesahan kelembagaan : ……………………………………………….
4. Alamat kantor/sekretariat
a. Desa/ Kelurahan : ...................................................................
b. Kecamatan : ...................................................................
c. Kabupaten/ Kota : ...................................................................
d. Telepon/No. HP : ...................................................................
4. Nama pengurus
a. Ketua : ……………………………………………….
b. Sekretaris : ……………………………………………….
c. Bendahara : ……………………………………………….
6. Lingkup Pelaksanaan : Kelompok / RT / RW / Desa
5. Jumlah peserta : ............................rumah
6. Komoditas : ………………………………………………..
………………………………………………..
7. Lingkup Kegiatan
a. Kebun Bibit : ada/tidak ada
b. Demplot : ada/tidak ada
c. Pekarangan : ada/tidak ada

………………,………………….
Mengetahui :
Ketua
Penyuluh Pertanian Lapangan

_____________________ _____________________

Camat
Kecamatan …………………………

____________________________

10
Form 2

USULAN CALON PESERTA LOMBA HARUM MADU TINGKAT KABUPATEN

Yang bertandatangan di bawah in :

Nama Lengkap : ……………………………………………………….


Jabatan : ……………………………………………………….
Alamat : ……………………………………………………….

Menerangkan bahwa :
Nama (Kelompok/PKK ) : ……………………………………………………….
Alamat :

a. Desa /Kelurahan : ………………………………………………………

b. Kecamatan : ……………………………………………………….

c. Kabupaten : ……………………………………………………….

Setelah selasai dilakukan pennilaian terhadao kelengkapan administrasi dan kinerja


sesuai dengan kriteria, pelaksana kegiatan HARUM MADU tersebut memenuhi
syarat sebagai calon Peserta Lomba HARUM MADU tingkat Kabupaten

……………………………, ……………………………….

Camat
Kecamatan ………………………….

(……………………………………)

11
LAMPIRAN
➢ Matriks Scoring Penilaian

1. Matriks scoring penilaian kategori Pelaksana (KWT/PKK)

Bobot Penilaian Total Nilai


Administrasi Presentasi (1000) verifikasi
Kecamatan Nama ( 2275 ) Administrasi Presentasi Lapangan
No. Aspek Kegiatan (2275) (1000) Nilai Total Peringkat
Peserta Aspek Administrasi Aspek Prasarana Kejelasan (Nilai
usaha 50 % x 30 % x Tambah)
Kelembagaan (500) dan Sarana (500) pekarangan Penguasaan Penyampa ian …=…... …=…...
(1275) Materi (600) Materi (400)
INSTRUMEN
PENILAIAN LOMBA HARUM MADU
HARI KRIDA PERTANIAN TINGKAT KABUPATEN GARUT TAHUN 2023

I. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama Peserta :……………………………………………………………………………………………………
2. Nama Ketua:………………………………………………………………………………………………….
3. Alamat:………………………………………………………………………………………………………….
4. Tahun Pembentukan:……………………………………………………………………………………

II. PERTANYAAN
NILAI
NO URAIAN NILAI RIIL
MAKSIMAL
A ASPEK KELEMBAGAAN 500
1 Legalitas Hukum Kelompok Berupa SK Kepala Desa
a. Ada 100
b. Tidak ada 0
2 Struktur Organisasi
a. Lengkap (pembina, ketua, sekretaris, bendahara, seksi) 100
b. Kurang Lengkap (pembina, ketua, sekretaris, bendahara) 75
c. Kurang Lengkap (ketua, sekretaris, bendahara, seksi) 50
d. Tidak Lengkap (ketua, sekretaris, bendahara) 25
3 Kelengkapan Pembukuan Administrasi Kelompok
a. Lengkap (7 buku atau lebih) 50
b. Kurang lengkap (3-6 buku) 25
c. Kurang dari 3 buku 0
4 Rencana Kerja Kelompok
a. Ada dan tertulis 50
b. Ada dan tidak tertulis 25
c. Tidak ada 0
5 Pembagian tugas
a. Ada pembagian tugas antara ketua, sekretaris, bendahara, seksi seksi dan anggota) 50
b. Semua dikerjakan oleh Ketua 0
6 Pertemuan Kelompok
a. Pertemuan mingguan 50
a. Pertemuan bulanan 25
c. Tidak ada pertemuan 0
7 Kontribusi anggaran untuk HARUM MADU
a. Lebih dari 25% dari anggaran Ketahanan Pangan Dana Desa 100
b. 25% dari anggaran Ketahanan Pangan Dana Desa 75
c. Kurang dari 25% dari anggaran Ketahanan Pangan Dana Desa 50

B ASPEK PRASARANA DAN SARANA 500


1 Bangunan Pembibitan
a. Ada, terawat dan masih difungsikan 75
b. Ada, kurang terawat dan masih difungsikan 50
c. Ada, tidak terawat dan sudah tidak berfungsi 25
d. Tidak ada 0
2 Lahan Yang Digunakan Untuk Bangunan Pembibitan
a. Milik kelompok (milik bersama, invertaris kelompok) 75
b. Milik perorangan dengan perjanjian hak guna pakai 50
3 Keberadaan Papan Nama di Lokasi Tempat Pembibitan
a. Ada 25
b. Tidak ada 0
NILAI
NO URAIAN NILAI RIIL
MAKSIMAL
4 Demplot
a. Ada 75
d. Tidak ada 0
5 Lahan Yang Digunakan Untuk Lahan Demplot
a. Milik kelompok (milik bersama, invertaris kelompok) 50
b. Milik perorangan dengan perjanjian hak guna pakai 25
6 Keberadaan Papan Nama di Lokasi Demplot
a. Ada 25
b. Tidak ada 0
7 Sumber Pengairan untuk pembibitan dan demplot
a. Ada, mudah diakses, dekat 75
b. Ada, mudah diakses, tapi jauh 50
c. Ada, sulit diakses 25
d. Tidak ada 0
8 Lokasi tempat pembibitan
a. Strategis, mudah diakses 50
b. Tidak Strategis 25
9 Lokasi Demplot
a. Strategis, mudah diakses 50
b. Tidak Strategis 25

C ASPEK KEGIATAN USAHA PEKARANGAN 1275


1 Kegiatan Usaha Yang Dilaksanakan Saat ini (jawaban bisa lebih dari satu) 75
a. Pembibitan 25
b. Demplot 25
c. Pekarangan anggota 25
2 Kegiatan Pembibitan
a. Produksi Bibit Berbagai Komoditas
- lebih dari 7000 bibit 75
- 3000-7000 bibit 50
- kurang dari 3000 bibit 25
b. Distribusi Bibit
- Didistribusikan ke masyarakat dalam 1 desa 75
- Didistribusikan ke masyarakat dalam 1 RW 50
- Didistribusikan ke anggota saja 25
c. Kontinuitas Keberadaan Tanaman di Pembibitan
- Selalu ada pada setiap saat 50
- Tidak selalu ada setiap saat / kadang-kadang 25
3 Kegiatan Demplot
a. Komoditas (tanaman wajib cabe dan bawang merah)
- Terdapat lebih dari 7 jenis tanaman sayuran 75
- Terdapat 5-7 jenis tanaman sayuran 50
- Terdapat kurang dari 5 jenis tanaman sayuran 25
b. Luas Lahan Demplot
- Lebih dari 50 m2 75
- Antara 30-50 m2 50
- Kurang dari 30 m2 25
c. Penataan Demplot
- Estetik 50
- kurang estetik 25
d. Kontinuitas Keberadaan Tanaman di Demplot
- Selalu ada pada setiap saat 50
- Tidak selalu ada setiap saat / kadang-kadang 25
NILAI
NO URAIAN NILAI RIIL
MAKSIMAL
4 Pekarangan Anggota
a. Jumlah rumah yang memanfaatkan lahan pekarangan dalam satu kawasan
- Lebih dari 80% 150
- 60% - 80% 100
- 40% - 60% 50
- kurang dari 40% 25
b. Komoditas (tanaman wajib cabe dan bawang merah)
- Terdapat lebih dari 5 jenis tanaman sayuran 75
- Terdapat 3-5 jenis tanaman sayuran 50
- Terdapat kurang dari 3 jenis tanaman sayuran 25
c. Populasi Tanaman di pekarangan dalam satu rumah
- Terdapat lebih dari 50 tanaman 100
- Terdapat 30-50 tanaman 75
- Kurang dari 30 tanaman 25
d. Inovasi teknologi pemanfaatan pekarangan
- lebih dari 3 inovasi 100
- 1 sampai 3 inovasi 50
- tidak ada inovasi 25
e. Pemanfaatan Hasil Pekarangan
- Memenuhi Konsumsi pangan dan pendapatan keluarga 100
- Hanya dapat memenuhi konsumsi pangan keluarga saja 50
- Tidak dapat memenuhi konsumsi pangan keluarga 25
f. Kontinuitas Keberadaan Tanaman di Pekarangan
- Selalu ada pada setiap saat 50
- Tidak selalu ada setiap saat / kadang-kadang 25
5 Perlakuan Pasca Panen
a. Barang dikemas dalam kemasan menarik dan tahan lama 50
b. Barang tidak dikemas dan dijual seperti adanya 25
6 Cara Pemasaran
a. Dilakukan secara kolektif/terkoordinir 50
b. Masing-masing 25
7 Pola Pemasaran Hasil (bisa lebih dari satu) 75
a. Kemitraan dengan pihak lain (kontrak) 25
b. Pelanggan tetap 25
c. Bebas 25
NILAI TOTAL 2275
NILAI RIIL

Anda mungkin juga menyukai