Puji Syukur kami sampaikan kepada Allah SWT semoga kita dilindungi dan diberkahi
oleh-Nya dalam menjalankan aktifitas. Amiin.
Selanjutnya, kami Kelompok Budidaya Jamur Tiram dan Sayur Hidroponik Pattiro Deceng,
Desa Pattiro Deceng, Kecamatan Camba Kabupaten Maros dengan ini mengajukan permohonan
bantuan dana sebesar Rp. .000,- ( Delapan puluh Dua Juta Delapan Ratus Dua puluh ribu
rupiah ), sebagaimana terlampir. Sebagai dasar untuk meningkatkan taraf hidup perekonomian
masyarakat kami. Adapun acuan bapak kami lampirkan sebagai berikut :
1. Daftar Susuna Pengurus
2. Daftar Nama Calon Penerima Bantuan
3. Rencana Anggaran Biaya ( RAB ) Produksi
Demikian permohanan ini kami sampaikan. Atas perhatian dan terkabulnya permohonan
ini, kami haturkankan terima kasih.
Sub sektor pertanian merupakan sub sektor pembangunan ekonomi pedesaan yang
tersedia bagi masyarakat untuk digali dan ditumbuhkan melalui usaha agribisnis sehingga
dapat memberikan nilai tambah bagi kebutuhan masyarakat tani. Sebagaimana Visi
Kabupaten Maros “Maros Sejahtera, Religius dan Berdaya Saing. Khususnya bidang
pertanian mempunyai harapan bahwa mulai tahun 2022 ingin mewujudkan Maros sebagai
salah satu kabupaten yang akan menjadi lumbung pangan skala nasional.
Apabila kita cermati untuk mewujudkan visi tersebut diatas, salah satu faktor yang
sangat penting dan mendapat perhatian khusus yaitu Sumber Daya Manusia (SDM) petani,
karena petani sebagai ujung tombak dan pelaku pembangunan pertanian yang berada di garis
depan. Dengan demikian perlu di perhatikan tingkat pengetahuan, sikap dan keterampilan
serta perlu di tunjang dengan faktor produksi, faktor modal, dan faktor pemasaran.
Mengapa harus Jamur Tiram (Pleourotus Ostreatus) ? Karena jamur tiram adalah
salah satu komoditas sayuran yang dalam 10 tahun terakhir ini ekonomisnya terus
meningkat. Jamur tiram merupakan produk komersial yang dapat di kembangkan dengan
teknik sederhana. Bahan baku yang dibutuhkan tergolong murah dan mudah diperoleh, dan
proses budidaya sendiri tidak membutuhkan berbagai pestisida atau bahan kimia lainya.
Begitupun dengan sayuran hidroponik yang saat ini melambung karena permintaan pasar
yang semakin hari semakin meningkat bahkan sudah masuk dalam pasar ritel.
Komsumsi masyarakat akan jamur tiram dan sayuran dengan metode hidroponik
cukup tinggi, pasar jamur tiram sayur hidroponik telah jelas serta permintaan pasar yang
selalu naik memudahkan para pembudidaya memasarkan hasil produksi sehingga produksi
jamur tiram mutlak diperlukan dalam skala yang besar mengingat kebutuhan pasar yang
sangat besar pula. Keunggulan budidaya iniadalah umur panennya singkat, dapat
dibudidayakan sepanjang tahun, tidak memerlukan lahan yang luas dan produk sangat laku
dipasaran dengan harga yang relatif mahal.
Dengan memperhatikan hal diatas, kami Kelompok Budi Daya Jamur Tiram dan
Sayur Hidroponik Desa Pattiro Deceng Kecamatan Camba Kabupaten Maros dengan penuh
harapan serta mempunyai respon cukup besar akan memanfaatkan untuk bergerak dalam
bidang agribisnis dan sanggup memenuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku.
Namun dalam pengelolaan Kelompok Budi Daya ini masih terdapat kendala yang
dihadapi, yaitu terbatasnya permodalan yang ada, khususnya dalam memenuhi dan
melengkapi sarana produksi, sehingga kapasitas produksi belum bisa memenuhi kebutuhan
konsumen yang cukup banyak. Hal ini perlu adanya dukungan atau bantuan yang berupa
dukungan Finansial atau permodalan yang cukup besar guna memenuhi kebutuhan sarana
dan prasarana budi daya jamur tiram dan sayur hidroponik.
Maksud program pengembangan Kelompok Budi Daya Jamur Tiram dan Hidroponik
Pattiro Deceng adalah sebagai salah satu upaya fasilitas bagi pemberdayaan produksi jamur
tiram agar dapat menerapkan manajemen mutu, manajemen usaha, penerapan teknologi
tepat guna, dan memudahkan mengakses sarana produksi jamur serta permodalan dan
pemasaran produk. Dengan demikian tujuan utama dari kegiatan program Kelompok Budi
Daya Jamur Tiram Pattiro Deceng ini antara lain adalah :
1. Mewujudkan sumberdaya sebagai sumberdaya asli daerah ( PAD ).
2. Menumbuh kembangkan jiwa wirausaha anggota kelompok tani.
3. Menggali sumber pendapatan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan keluarga.
4. Menyediakan lapangan pekerjaan dan mengurangi tingkat kemiskinan masyakat.
5. Mendukung program Dinas Pertanian Kabupaten Maros dalam mewujudkan Maros
sebagai kabupaten agraris sehingga dapat berkontribusi kebutuhan pangan baik
kebutuhan lokal maupun nasioal
3. Manfaat
Dari kegiatan yang dilaksanakan melalui program pengembangan Budi Daya Jamur
Tiram, maka manfaat yang di harapkan antara lain :
1. Memacu peningkatan keunggulan kompetitif produksi jamur dan sayur hidroponik di
Kabupaten Maros, serta keunggulan komparatif wilayah menjadi penumbuhan usaha-
usaha lain.
2. Memacu pengembangan dan peningkatan kualitas SDM
3. Mendorong Tumbuh dan berkembangnya kegiatan di sektor lain.
4. Sasaran
Sasaran program Kelompok Budi Daya Jamur Tiram dan Sayur Hidroponik Pattiro
Deceng untuk satu tahun kedepan diarahkan pada penumbuhan produksi melalui kemitraan
usaha agribisnis yang mampu dan bertanggung jawab dalam usaha bersama melalui
kemitraan serta memenuhi ketentuan-ketentuan yang telah di sepakati.
BAB II
POTENSI DAERAH
1. Letak Administratif
Desa Pattiro Deceng terletak ± 30 km selatan kota Maros. Secara umum desa
tersebut sudah terbuka, artinya dapat dilalui kendaraan roda empat dan roda dua. Hal
tersebut menunjukan telah tersedianya sarana dan prasarana tranportasi untuk kelancaran
kegiatan ekonomi masyarakat Sedangkan lokasi budidaya jamur tiram dan sayur hidroponik
berada di Dusun Satoa, Desa Pattiro Deceng, Kecamatan Camba, Kabupaten Maros
menempati lahan seluas 60 m2, dengan daya tampung jamur sekitar 4.000 baglog dengan
kapasitas produksi rata-rata 180 kg per bulan. Hal ini yang menjadi penyesalan kami karena
kurang memanfatkan potensi yang ada.
2. Letak Topografi
Desa Pattiro Deceng merupakan daerah dengan ketinggian ± 700 meter diatas
permukaaan laut. Desa ini memiliki luas tanas 237 Ha. Terdiri dari lahan sawah 67 Ha dan
darat 170 Ha. Sedangkan secara umum luas tanah di Kecamatan Jamanis yaitu 6.055 Ha,
yang terdiri dari lahan sawah 921 Ha dan lahan darat 5.134 Ha
3. Keadaan Iklim
Suhu udara Desa Pattiro Deceng mencapai 27-30oC dengan kelembaban nisbi antara
60 % sampai 80 %. Kondisi iklim ini sangat berpotensi untuk membudidayakan jamur tiram
dan sayur hidroponik dengan kualiatas yang baik.
Jenis tanah yang terkandung di Desa Pattiro Deceng yaitu Latosol merah coklat, pH
beraneka ragam, produktivitas tanah sedang sampai tinggi, dan untuk penggunaan lahan
untuk pesawahan, kebun, palawija, holtikultura dan perkebunan.
6. Peluang pasar
a. Pasar Lokal
Pasar lokal dapat diartikan pasar tingkat kecamatan dan kabupaten. Selama ini
kebutuhan jamur di pasar yang ada di daerah Maros dan sekitarnya masih di datangkan
dari daerah lain yang jumlahnya 80 %. Dengan demikian maka peluang pasar lokal yang
tersedia masih sangat terbuka lebar.
Selain bahan utama diatas, bahan-bahan penunjang lainya yaitu kantong plastik
ukuran 20 x 30 cm, paralon, kertas koran, karet gelang, alat pemadat berupa botol atau alat
pres dan pembakar api bunsen.
Setelah bahan-bahan tersebut tesedia, serbuk kayu diayak dan dicampur dengan
bahan-bahan lain, yakni bekatul, kapur tuwur. Beri campuran air secukupnya sampai merata
agar tidak terlalu kering dan jangan terlalu becek. Masukkan campuran tersebut kedalam
kantong plastik, kemudian ditekan dengan botol atau alat pengepres, lalu diikat dengan
karet dan distrilisasikan didalam drum dengan pemanasan 90 – 100oC selama 8 – 9 jam.
Dinginkan baglog pada suhu kamar selama 24 jam dan lanjutkan dengan inokulasi, di ruang
inokulasi dengan cara ambil bibit dari F3 atau F4 menggunakan finset atau sendok yang
streril, masukan lewat cincin paralon dan tutup dengan kertas koran yang steril lalu ikat
dengan karet gelang. Selanjutnya inkubasikan di ruangan khusus dengan suhu antara 22 –
100oC.
Setelah semua langkah diatas dilakukan, perlu pemeliharaan yang cermat namun
cukup mudah, yaitu mmasukan baglog ke rumah jamur, lakukan penyiraman dua sampai tiga
kali sehari. Di musim hujan penyiraman cukup dilakukan satu sampai dua kali saja dalam
satu hari. Gunakan sprayer sehingga siramannya bisa merata. Juga suhu ruangan antara 20 –
22oC dengan kelembaban 95 -100 %. Sebaiknya juga digunakan higrometer dan termometer
untuk mengetahui kelembaban dan suhu ruangan. Setelah 35 hari proses perawatan
dilakukan, maka jamur akan dipanen. Sedangkan panen berikutnya setiap 10 – 14 hari dari
panen pertama.
2.1 Produksi Sayur Hidroponik
BAB IV
PELAKSANAAN KEMITRAAN BUDI DAYA
JAMUR TIRAM DAN SAYUR HIDROPONIK
Untuk pelaksanaan agribisnis budi daya jamur tiram ini, dilakukan oleh 10 orang petani dalam
satu kelompok tani sebagai pelaksana kegiatan kemitraan usaha agribisnis jamur tiram.
4.2 Rencana Kebutuhan Jamur Tiram
Mengingat begitu besarnya respon para petani dalam kegiatan agribisnis jamur tiram tersebut,
serta kemampuan yang dimiliki para petani, sangat diharapkan sekali setiap anggota kelompok
tani sanggup membudidayakan jamur dengan jumlah yang sangat banyak. Disamping itu,
dengan kemampuan serta didukung oleh potensi daerah dan peluang pasar yang cukup baik,
sehingga kebutuhan produksi jamur dapat dikembangkan menjadi 1000 baglog sehari.
4.3. Bimbingan dan Monitoring
Selama kegiatan tersebut berlangsung, tidak telepas dari bimbingan dan monitoring yang
dilakukan langsung oleh petugas tingkat kecamatan Jamanis. Kegiatan ini dilakukan dari mulai
pencampuran bahan baku, pengemasan, sterilisasi, inokulasi, sampai inkubasi dan menyimpanan
kemudian pemanenan.
BAB V
ANALISIS EKONOMI BUDI DAYA JAMUR TIRAM