Anda di halaman 1dari 11

TUGAS EKONOMI TEKNIK

NETWORK PLANNING

DISUSUN OLEH :

SUSENO BAYU SETYO ADI 4314100074

JURUSAN TEKNIK KELAUTAN

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

2017
I. PENDAHULUAN
1) Pengertian Network Planning

Network planning pada prinsipnya adalah hubungan ketergantungan antara bagian-


bagian pekerjaan (variabel) yang digambarkan / divisualisasikan dalam diagram
network. Dengan demikian diketahui bagian-bagian pekerjaan mana yang harus
didahulukan, bila perlu dilembur (tambah biaya), pekerjaan mana yang menunggu
selesainya pekerjaan yang lain, pekerjaan mana yang tidak perlu tergesa-gesa
sehingga alat dan tenaga dapat digeser ke tempat lain demi efesiensi. (Sofwan
Badri, 1997 : 13)

Cara membuat network planning bisa dengan cara manual atau menggunakan
software komputer seperti ms. Project. Untuk membuatnya kita membutuhkan
data-data yaitu:

1. Jenis pekerjaan yang dibuat detail rincianitem pekerjaan, contohnya jika kita
akan membuat network planning kapa, maka harus dirinci tahapan pembuatan
kapal tersebut mulai awal sampai akhir.
2. Durasi waktu masing-masing pekerjaaan, dapat ditentukan berdasarkan
pengalaman atau menggunakan rumus analisa yang sudah ada.
3. Jumlah total waktu pelaksanaan pekerjaan
4. Metode pelaksanaan sehingga dapat diketahui urutan pekerjaan.

Sedangkan menurut Soetomo Kajatmo (1977: 26) adalah: Network planning


merupakan sebuah alat manajemen yang memungkinkan dapat lebih luas dan
lengkapnya perencanaan dan pengawasan suatu proyek. Adapun definisi proyek
itu sendiri adalah suatu rangkaian kegiatan-kegiatan (aktivitas) yang mempunyai
saat permulaan dan yang harus dilaksanakan serta diselesaikan untuk mendapatkan
tujuan tertentu.

2) Macam Macam Network Planning

Banyak nama digunakan untuk pengertian network planning atau sejenisnya,


antara lain :

Gantt (Bar) Chart. Merupakan sebuah metode network planning yang


cukup banyak digunakan. Pada Gantt Chart ini mengkombinasikan dua hal,
yaitu penjadwalan dan fungsi perencanaan. Gantt chart ini lebih dikenal karena
penggunaannya yang mudah dan sederhana. Sebuah Gantt chart digunakan
dengan mudah karena pelaksanaan sebuah pekerjaan tidak terganggu oleh
kegiatan lainnya yang benar-benar dikerjakan sesuai dengan urutan pekerjaan
tanpa mendahului atau melewati waktu perencanaan. Milestone chart juga
merupakan bagian dari Gantt chart ini. Dengan menggunakan Gantt chart dapat
diperoleh berbagai keuntungan seperti pada pelaksanaan pekerjaan, sebuah
aktivitas mudah untuk dipahami urutan pekerjaannya. Dengan bar chart sebuah
urutan pelaksanaan mudah dibuat dan diperbaiki. Namun, akibat dari
ketidaktergantungnya pekerjaan yang satu dengan yang lain, maka pelaksanaan
pekerjaan akan menjadi lebih lama. Juga dengan menggunakan metode ini,
urutan kegiatan sebuah pekerjaan menjadi sulit untuk dilaksanakan.

CMD : Chart Method Diagram.

NMT : Network Management Technique.

PEP : Program Evalution Procedure.

CPA : Critical Path Analysis.

CPM : Critical Path Method.

Pada CPM, yang dilakukan adalah menentukan dan mengoptimalkan terjadinya


garis kritis. Sebuah pekerjaan yang dilakukan tanpa memiliki garis kritis dapat
dilaksanakan lebih cepat atau lebih lambat tanpa mempengaruhi pelaksanaan
keseluruhan sebuah proyek.

PERT : Program Evalution and Riview Technique Penggunaan nama


tadi tergantung dibidang mana hal tadi digunakan, umumnya yang sering
dipakai CPM dan PERT, misalnya CPM digunakan dibidang kontraktor PUTL,
PERT dibidang research dan Design. Walaupun demikian keduanya
mempunyai konsep yang hampir sama. Pelaksanaan berdasarkan pada
perkiraan yang tidak tentu. Didominasi oleh kecenderungan yakin akan waktu
yang akan dikerjakan (optimis), berdasarkan pelaksanaan yang paling sering
digunakan (most likely) dan tidak yakin akan waktu yang direncanakan
(pesimis). Maka diambil rata-rata dari ketiga elemen tersebut. Oleh karena itu,
metoda ini menggunakan range untuk menentukan durasi pekerjaan. Bisa juga
dilakukan perhitungan untuk menentukan durasi yang diinginkan. Dengan
PERT, kita bisa menghitung waktu yang dibutuhkan. Tetapi, kelemahannya
adalah membutuhkan banyak biaya dan tenaga kerja. Hanya bisa digunakan
pada pekerjaan besar dan proyek yang kompleks.

Persamaan dan Perbedaan PERT dan CPM.

a. Persamaan :

Digunakan untuk menangani proyek-proyek.


Memerlukan prasyarat di dalam melaksanakan kegiatan.
Melakukan pendataan waktu setiap operasi sehingga dapat
menggunakan waktu semaksimum mungkin dan pembiayaan.
Sama-sama membentuk lintasan dari kegiatan.

b. Perbedaan :

PERT digunakan pada perencanaan dan pengendalian proyek yang


belum pernah dikerjakan, sedangkan CPM digunakan untuk
menjadwalkan dan mengendalikan aktivitas yang sudah pernah
dikerjakan sehingga data, waktu dan biaya setiap unsur kegiatan telah
diketahui oleh evaluator.
Pada PERT digunakan tiga jenis waktu pengerjaan yaitu yang tercepat,
terlama serta terlayak, sedangkan pada CPM hanya memiliki satu jenis
informasi waktu pengerjaan yaitu waktu yang paling tepat dan layak
untuk menyelesaikan suatu proyek.
Pada PERT yang ditekankan tepat waktu, sebab dengan penyingkatan
waktu maka biaya proyek turut mengecil, sedangkan pada CPM
menekankan tepat biaya.
Dalam PERT anak panah menunjukkan tata urutan (hubungan
presidentil), sedangkan pada CPM tanda panah adalah kegiatan.
3) Konsep Network Planning
Diperlukan untuk koordinasi dan pengurutan kegiatan-kegiatan
pabrik/proyek yang kompleks, saling berhubungan dan saling tergantung
satu sama lain
Bertujuan agar perencanaan dan pengawasan semua kegiatan dapat
dilakukan secara sistematis sehingga dapat diperoleh efisiensi kerja.
4) Fungsi Network Planning
1. Untuk mengatur jalannya proyek
2. Mengetahui lintasan kritis pekerjaan.
3. Untuk mengetahui jenis pekerjaan mana yang tidak masuk lintasan kritis
sehingga pengerjaannya bisa lebih santai sehingga tidak mengganggu
pekerjaan utama yang harus tepat waktu.
4. Mengetahui pekerjaan mana yang harus diutamakan dan dapat selesai
tepat waktu.
5. Sebagai rekayasa value enguneering sehingga dapat ditentukan metode
kerja termura dengan kualitas terbaik.
6. Untuk persyaratan dokumen tender lelang.
5) Ruang Lingkup

Network Planning sebetulnya salah satu saja dari teknik-teknik manajemen,


dimana bila semua teknik-teknik tadi dikumpulkan merupakan suatu kesatuan
yang disebut Operation Technique Research ( OTR ). Variant-variant lain dari
OTR antara lain :

Linear Programming : dipelopori George Dantzing ( USA 1947 ) yang


ide-idenya diletakkan ahli matematika L.V Kantorivich ( USSR 1939 ). Sejak
tahun limapuluhan, digunakan mula-mula dibidang militer kemudian dibidang
ekonomi. Persoalan-persoalan yang dikembangkan disini ialah bagaimana
mencari nilai-nilai minimum atau maksimum dari variabes yang sering
berkaitan dan terbatas, misalnya : minimum dibidang ekonomi ( kerugian
sekecil-kecilnya ), nilai maksimumnya ( profit maximum ) dengan faktor-faktor
produksi yang terbatas. Hingga ada alternatives.

Non Linear Programing : variablesnya tidak bergerak linear tetapi


konstan. Bagaimana manager harus memilih alternatif.

Dynamic programing : variabel yang pertama mempengaruhi yang


kedua, ketiga dan seterusnya. Bagaimana manager mengatasinya. Misalnya :
bila gaji pegawai negeri dinaikan maka biaya-biaya akan naik dan bila biaya-
biaya naik harga-harga pun akan naik sehingga kenaikan gaji itu tak berguna
lagi. Persoalannya : Bagaimana agar gaji maksimum dapat naik tetapi tidak
berakibat pada biaya-biaya dan harga-harga.

Queuing theory : variabesnya merupakan deretan yang beruntun.


Misalnya : menentukan banyaknya fasilitas di Fakultas, berapa banyak WC
diperlukan untuk Fakultas dengan mahasiswa 1500 ? Colt Kampus dengan
mahasiswa 10.000 ? Bila 2 WC atau 5 colt kampus ( kurang ), bila 100 WC atau
100 colt ( rugi ).

Montecarlo theory : atau Probability theory : hasilnya berdasarkan


kemungkinan-kemungkinan berdasar untung-untungan seperti main dadu
dalam judi. Misalnya kemungkinan : kemungkinan dadu menunjukan angka 3
adalah 1/6 sebab muka dadu 6, kemungkinan dalam pemilu : menang, kalah
tidak, tidak menang, tidak kalah. Teori ini berkembang menjadi Teori risiko (
risk theory ).

Network Planning : prinsipnya adalah hubungan ketergantungan antara


bagian-bagian pekerjaan (variables) yang digambarkan / divisualisasikan dalam
diagram network. Dengan demikian diketahui bagian-bagian pekerjaan mana
yang harus didahulukan, bila perlu dilembur (tambah biaya), pekerjaan mana
yang menunggu selesainya pekerjaan yang lain, pekerjaan mana yang tidak
perlu tergesa-gesa sehingga alat dan orang digeser ketempat lain demi effisiensi.

6) Simbol Simbol Network Planning

NO SIMBOL KETERANGAN
1 Suatu pekerjaan atau tugas dimana
penyelesaiannya membutuhkan durasi
(jangka waktu tertentu) dan resource (tenaga
equipment material dan biaya tertentu).
2 Permulaan atau akhir dari suatu pekerjaan

3 Double arrow, anak panah sejajar, merupakan


kegiatan di lintasan kritis
4 Bukan suatu kegiatan atau aktifitas tetapi
dianggap kegiatan / aktifitas hanya saja tidak
membutuhkan durasi dan resource tertentu.

Anak panah selalu menghubungkan 2 nodes, arah dari anak panah


menunjukkan urutan urutan waktu
1. Setiap kegiatan harus mempunyai identitas tersendiri yang dinyatakan oleh nomor
start event dan nomor finish event

2. Kegiatan D baru bisa dimulai setelah kegiatan A, B dan C selesai.

3. Untuk dapat menghitung jangka waktu proyek (Total Project time) serta
semua event time, terlebih dahulu harus diperkirakan waktu yang dibutuhkan
untuk melaksanakan setiap kegiatan (activity duration).
EET = LET lintasan kritis yang harus didahulukan
Cara perhitungan LET dari event akhir ke event awal
Cara perhitungan EET dari event awal ke event akhir
EET : Earlies Event Time waktu paling awal peristiwa tersebut dtapat dikerjakan
LET : Lates event time waktu paling akhir peristiwa harus diikerjakan

II. CONTOH DAN PEMBAHASAN


Contoh cara membuat network planning manual secara sederhana. Yang dimaksud
manual disini karena membuatnya tidak menggunakan bantuan software, yang mana
pembuatan NWP bisa menggunakan software seperti MS Project. Contoh data
pekerjaan adalah pasangan pondasi batu kali. Langkah awal adalah membuat rincian
item pekerjaan yang ada sebagai berikut :

Daftar item pekerjaan pasangan pondasi batu kali dengan target total waktu pelaksanaan
adalah 8 hari kerja
NO JENIS PEKERJAAN DURASI
WAKTU
A Persiapan 6 hari
B Galian tanah 2 hari
C Lantai kerja 2 hari
D Pasir urug 1 hari
E Pasangan batu kali 3 hari
F Urugan tanah 0 hari
kembali
Jika dijumlahkan total durasi waktu adalah 15 hari padahal targetnya hanya 8 hari,
disinilah kita memerlukan pembuatan network planning untuk mengatur perletakan
jadwal yang bagus.
Dari tabel rincian pekerjaan dan durasi waktu tersebut maka dapat kita pikirkan
bagaimana urutan kegiatan pasangan pondasi batu kali akan kita lakukan, pada bagian
mana pekerjaan yang harus selesai sebelum dapat mengerjakan kegiatan lain, dan pada
item pekerjaan mana yang waktu pelaksanaanya tidak mempengaruhi kegiatan lain,
secara umum dapat kita tuliskan bayangan urutan kerja sebagai berikut :
Pekerjaan persiapan dilakukan diawal pekerjaan sampai berkakhirnya kegiatan.
Galian tanah harus selesai sebelum dapat melakukan pekerjaan pembuatan lantai
kerja.
Setelah membuat lantai kerja lalu dilanjutkan pekerjaan pasir urug dan pasangan
batu kali.
Urugan tanah kembali baru bisa dilakukan setelah kegiatan pemasangan selesai.
Dari data dan logika berpikir tersebut maka dapat kita tuangkan kedalam sebuah
diagram network planning agar fikiran kita dapat mengerti orang lain sekaligus sebagai
pedoman dalam penentuan jadwal pelaksanaan setiap item pekerjaan sehingga secara
global pekerjaan dapat selesai dalam waktu yang direncanakan.

Jadi cara membuat network planning adalah seperti gambar berikut :

Pada gambar diatas, arti dari bentuk dan hurufnya adalah :

Huruf A, B, C, D = item pekerjaan


Angka diatas panah menunjukan durasi waktu
Angka lingkaran sebelah atas menunjukan durasi hari berasal dari penjumlahan angka
yang diatas tanah dan waktu sebelumnya (dihitung kedepan)
Angka lingkaran sebelah atas menunjukan durasi hari berasal dari pengurangan angka
durasi pekerjaan dikurangi angka diatas panah (dihitung mundur)
Garis panah solid menunjukan pekerjaan yang masuk lintasan kritis, sedangkan garis
panah putus-putus menunjukan pekerjaan yang santai.

III. KESIMPULAN

Dengan adanya sebuah perencanaan jaringan kerja makan seorang pimpinan proyek
akan mendapatkan manfaat yang besar dalam pelaksanaan proyek, yaitu:

a. Mampu melakukan identifikasi kegiatan yang harus ditangani secara proyek.


b. Mampu memandu proses operasi proyek.
c. Mampu merencanakan serta mengendalikan kegiatan proyek dengan
mengutamakan penyelesaian yang tepat waktu.
d. Mampu merencanakan serta mengendalikan biaya proyek dengan mengetahui
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dan melakukan tindakan koreksi
tepat pada waktunya
REFRENSI :

Ahadi. 2012. Pengertian Network Planning adalah. (Online).


http://www.ilmusipil.com/pengertian-network-planning-adalah /
diakses 25 April 2017.

Arum, Bella. 2013. Network Planning. (Online). http://bellalabel92.blogspot.co.id/


diakses 24 April 2017.

Nuary, Lutfi. 2013. Network Planning I Lutfi Nuary. (Online).


http://nuarylutfi12.blogspot.co.id/2013/12/network-planning-network-planning.html /
diakses 24 April 2017.

Anda mungkin juga menyukai