Anda di halaman 1dari 3

NAMA : RURI SUSANTO

NPM : 201910215141
TUGAS : MANAJEMEN PROYEK

1). Dalam menggambarkan suatu jaringan kerja digunakan tiga buah simbol sebagai berikut:
1. Anak panah (arrow), menyatakan sebuah kegiatan atau aktivitas. Kegiatan di sini
didefinisikan sebagai hal yang memerlukan jangka waktu tertentu dalam pemakaian
sejumlah sumber daya (sumber tenaga, peralatan, material, biaya)
2. Lingkaran kecil (node), menyatakan sebuah kejadian atau peristiwa atau event. Kejadian
didefinisikan sebagai ujung atau pertemuan dari satu atau beberapa kegiatan.
3. Anak panah terputus-putus, menyatakan kegiatan semu atau dummy . Dummy tidak
mempunyai jangka waktu tertentu, karena tidak memakai sejumlah sumber daya.
Penggunaan simbol-simbol ini mengikuti aturan-aturan sebagai berikut:
1. Di antara dua event yang sama, hanya boleh digambarkan satu anak panah.
2. Nama suatu aktivitas dinyatakan dengan huruf atau nomor urut event.
3. Aktivitas harus mengalir dari event bernomor rendah ke event bernomor tinggi.
4. Diagram hanya memiliki sebuah initial evet dan sebuah terminal event.

2).-PERT adalah singkatan dari "Program Evaluation and Review Technique" (Teknik Evaluasi
dan Tinjauan Program), yaitu sebuah program yang telah digunakan oleh berbagai organisasi
selama lebih dari 50 tahun. Teknik PERT merupakan sebuah sistem manajemen proyek yang
dirancang untuk membantu merencanakan proyek yang besar dan kompleks, yang awalnya
dikembangkan pada tahun 1958 untuk digunakan oleh U.S. Navy Special Project Office.
-critical path method adalah alogaritma berbasis matematika untuk menjadwalkan sekelompok
aktivitas proyek. CPM merupakan salah satu peralatan terpenting untuk manajemen proyek.
-jaringan kerja adalah suatu teknik yang digunakan oleh seorang manager untuk merencanakan,
menjadwalkan dan mengawasi aktivitas pekerjaan suatu proyek dengan menggunakan
pendekatan atau analisis waktu (time) dan biaya (cost) yang digambarkan dalam bentuk simbol
dan diagram.
-free float adalah jumlah saham minoritas yang bisa ditransaksikan melalui pasar reguler. Dalam
pengungkapan lain, free float adalah persentase saham dari perusahaan yang sudah IPO dan bisa
dibeli oleh para investor dengan kepemilikan kurang dari 5% saham.

3).-Manfaat dalam penggunaan metode PERT:


a. Berguna pada tingkat manajemen proyek.
b. Secara matematis tidak terlalu rumit.
c. Menampilkan secara grafis menggunakan jaringan untuk menunjukkan hubungan antar
kegiatan.
d. Dapat ditunjukkan jalur kritis, jalur yang tidak ada slack nya atau halangan.
e. Dapat memantau kemajuan proyek.

-manfaat dalam penggunaan metode CPM:


1. Dapat membantu kegiatan perencanaan terutama pada proyek yang
bernilai besar
2. CPM memiliki perhitungan yang sederhana, sehingga tidak akan
menyulitkan pihak perencana dan langsung pada konsep
perencanaanya
3. Tampilan CPM berupa jaringan kerja, sehingga akan terlihat hubungan
antar beberapa pekerjaan
4. Bentuk pertanggung jawaban proyek didasarkan pada data
dokumentasi dan gambar yang diperoleh
5. Dengan CPM kegiatan pengendalian biaya dan jadwal dapat dilakukan
6. CPM bisa digunakan untuk proyek yang bervariansi.

4). Perbedaan utama antara PERT dan CPM adalah tingkat kepastian seputar durasi aktivitas.
PERT digunakan untuk memperkirakan waktu yang dibutuhkan dalam menyelesaikan aktivitas,
sedangkan CPM digunakan saat durasi aktivitas sudah diperkirakan.
5). Contoh kasus metode CPM:
Penjadwalan proyek membantu menunjukkan hubungan setiap aktivitas dengan aktivitas lainnya dan
terhadap keseluruhan proyek, mengidentifikasi hubungan yang harus didahulukan diantara aktivitas,
serta menunjukkan perkiraan waktu yang realistis untuk setiap aktivitas. CPM (Critical Path Method)
membuat asumsi bahwa waktu aktivitas yang diketahui dengan pasti sehingga hanya diperlukan satu
faktor waktu untuk setiap aktivitas. Salah satu keuntungan CPM yaitu CPM cocok untuk formulasi,
penjadwalan, dan mengelola berbagai kegiatan disemua pekerjaan konstruksi, karena menyediakan
jadwal yang dibangun secara empiris. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan metode CPM dalam
penjadwalan kembali proyek pembangunan gedung baru Kompleks Persekolahan Eben Haezar
Manado dengan menggunakan metode CPM. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa penjadwalan
dengan menggunakan metode CPM diperoleh waktu pelaksanaan pekerjaan pembangunan gedung
gedung baru Kompleks Persekolahan Eben Haezar Manado 241 hari untuk menyelesaikan rangkaian
aktivitas pekerjaan persiapan, tanah dan struktur. Sedangkan penjadwalan yang direncanakan oleh
pihak pelaksana pekerjaan pembangunan gedung gedung baru Kompleks Persekolahan Eben Haezar
Manado adalah 259 hari.
Contoh kasus metode PERT:
Pembangunan yang sedang marak terjadi pada saat ini ialah pembangunan gudang khususnya di
Surabaya. Gudang merupakan penanda pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Untuk dapat
melakukan pembangunan secara profesional, para kontraktor harus dapat membuat perencanaan
kerja yang matang. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa penjadwalan proyek gudang dengan
menerapkan metode PERT. Metode PERT (Project Evaluation Review Technique) merupakan
metode yang bertujuan untuk memprediksi durasi dari suatu proyek dan menghitung
kemungkinan terjadinya waktu yang diharapkan. Untuk mendapatkan hasil te (time expected)
dari metode PERT, dibutuhkan data ta (waktu optimis) ,tb (waktu pesimis) , dan tm (waktu yang
paling mungkin terjadi). Pengamatan lapangan dilakukan untuk mendapatkan Time Schedule,
jumlah pekerja lapangan , Gambar Teknik proyek Gudang, dan ta tb untuk metode PERT. Dari
pengolahan data didapatkan tm yang digunakan penghitungan durasi metode PERT. Dengan
durasi perhitungan metode PERT, didapatkan durasi pembangunan gudang versi metode PERT.
Dari Time Schedule kontraktor didapatkan durasi pembangunan gudang selama 28 minggu. Dari
perhitungan metode PERT didapatkan durasi selama 32 minggu. Dari pengamatan lapangan
hingga 1 Juni 2013 diketahui bahwa durasi lapangan lebih mendekati pada durasi perhitungan
metode PERT daripada durasi Time Schedule.
6). Jalur kritis adalah secara istilahnya sendiri merupakan waktu terpanjang yang Anda
perlukan untuk menyelesaikan keseluruhan proyek, memberi Anda pemahaman mengenai cara
terbaik menstrukturkan jadwal proyek Anda untuk memastikan bahwa proyek tersebut
diserahkan tepat waktu dengan biaya minimum. Cara menentukan jalur kritis adalah dengan
menulusuri jalur terpanjang dari awal sampai akhir proyek, yakni jalur yang melalui node dengan
EET = LET, kemudian tandai jalur kritis tersebut dengan garis tebal atau berwarna.

7). Early Start (ES): waktu paling awal sebuah kegiatan dapat dimulai setelah kegiatan
sebelumnya selesai. Bila waktu kegiatan dinyatakan atau berlangsung dalam jam, maka waktu ini
adalah jam paling awal kegiatan dimulai.

Late Start (LS): waktu paling akhir sebuah kegiatan dapat diselelesaikan tanpa
memperlambat penyelesaian jadwal proyek.

Early Finish (EF): waktu paling awal sebuah kegiatan dapat diselesaikan sesuai dengan
durasinya. Bila hanya ada satu kegiatan terdahulu, maka EF suatu kegiatan terdahulu
merupakan ESkegiatan berikutnya.

Late Finish (LF): waktu paling akhir sebuah kegiatan dapat dimulai tanpa memperlambat
penyelesaian proyek.

i: bila hanya sebagian dari kegiatan bersifat kritis,maka kegiatan tersebut secara utuh dianggap
kritis. Angka waktu paling akhir kegiatan yang sedang ditinjau

j: angka waktu selesai paling awal kegiatan yang sedan ditinjau

8). Identifikasi kegiatan sebuah proyek. Catat waktu kemajuan yang diinginkan menggunakan
brainstorming atau diagram alur. Identifikasi waktu menyelesaikan tugas yang sedang
dikerjakan. Identifikasi urutan pekerjaan atau kegiatan yang hendak dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai