KDP
Disusun Oleh :
NIM : 202073027
A. KONSEP DASAR
1. PENGERTIAN
Nyeri adalah suatu keadaan yang memengaruhi seseorang yang keberadaannya
diketahui hanya jika orang tersebut pernah mengalaminya (Mc. Coffery, 1979)
Nyeri merupakan suatu mekanismeproduksi bagi tubuh, timbul ketika jaringan
sedang dirusak, dan menyebablkan individu tersebut bereaksi untuk
menghilangkan rasa rangsangan (Arthur C. Curton,1983).
Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan tidak menyenangkan bersifat sangat
subyektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau
tingkatannya, hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi
nyeri yang dialaminya (Aziz Alimul,2006)
2. Jenis Gangguan
Secara umum, nyeri dibagi menjadi dua,yakni nyeri akut dan kronis. Nyeri akut
merupakan nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat menghilang, yang tidak
melebihi 6 bulan dan ditandai dengan adanya peningkatan tegangan otot. Nyeri kronis
merupakan nyeri yang timbul secara perlahan-lahan, biasanya berlangsung dalam
waktu yang cukup lama, yaitu lebih dari 6 bulan. Yang termasuk dalam kategori nyeri
kronis adalah nyeri terminal, sindrom nyeri kronis, dan nyeri psikosomatis. Ditinjau
dari sifat terjadinya, nyeri dapat dibagi ke dalam beberapa kategori, di antaranya nyeri
tertusuk dan nyeri terbakar.
Selain klasifikasi nyeri di atas, terdapat jenis nyeri yang spesifik, di antarnya
nyeri somatis, nyeri viseral, nyeri menjalar (referent paint), nyeri psikogenik, nyeri
phantom dari ekstremitas, nyeri neurologis, dan lain-lain.
Nyeri somatis dan nyeri viseral ini umumnya bersumber dari kulit dan jaringan di
bawah kulit (superfisial) pada otot dan tulang. Perbedaan dari kedua jenis nyeri ini
dapat dilihat pada tabel berikut :
Nyeri menjalar adalah nyeri yang terasa pada bagian tubuh yang lain,
umumnya terjadi akibat kerusakan pada cedera organ viseral. Nyeri psikogenik adalah
nyeri nyeri yang tidak diketahui secara fisik yang timbul akibat psikologis. Nyeri
phantom adalah nyeri yang disebabkan karena salah satu ekstremitas diamputasi.
Nyeri neurologis adalah bentuk nyeri yang tajam karena adanya spasme di sepanjang
atau di beberapa jalur saraf.
2. KLASIFIKASI NYERI
3. Kimia
a. Iskemia jaringan mis: blok pada arteri coronary Rangsangan pada reseptor karena
tertumpunya asam laktat/bradikinin dijaringan
b. Kejang otot Sekunder dari rangsangan mekanis menyebabkan iskemia jaringan
4. PATOFISIOLOGI
Munculnya nyeri berkaitan dengan reseptor dan adanya rangsangan. Reseptor nyeri
yang dimaksud adalah nociceptor, merupakan ujung-ujung saraf sangat bebas yang
memiliki sedikit atau bahkan tidak memiliki myelin yang tersebar pada kulit dan mukosa,
khususnya pada visera, persendian dinding arteri, hati dan kandung empedu. Reseptor nyeri
dapat memberikan respons akibat adanya stimulasi atau rangsangan. Stimulasi tersebut
dapat berupa zat kimiawi seperti histamine, bradikinin, prostaglandin, dan macam asam
yang dilepas apabila terdapat kerusakan pada jaringan akibat kekurangan oksigenasi.
Stimulasi yang lain dapat berupa termal, listrik atau mekanis.
Selanjutnya stimulasi yang diterima oleh reseptor tersebut ditransmisikan ke serabut C.
serabut-serabut aferen masuk ke spinal melalui akar dorsal (dorsal root) serta sinaps pada
dorsal horn. Dorsal horn, terdiri atas beberapa lapisan atau laminae yang saling bertautan.
Diantara lapisan dua dan tiga berbentuk substansia gelatinosa yang merupakan saluran
utama impuls. Kemudian, impuls nyeri menyeberangi sumsum tulang belakang pada
interneuron dan bersambung ke jalur spinal asendens yang paling utama, yaitu jalur
spinothalamic tract (STT) atau jalur spinothalamus tract (SRT) yang membawa informasi
tentang sifat dan lokasi nyeri. Dari proses transmisi terdapat dua jalur mekanisme terjadinya
nyeri, yaitu jalur opiate dan jalur non-opiate. Jalur opiate ditandai oleh pertemuan reseptor
pada otak yang terdiri atas jalur spinal desendens dari thalamus yang melalui otak tengah
dan medulla ke tanduk dorsal dari sumsum tulang belakang yang berkonduksi dengan
nociceptor impuls supresif. Serotonin merupakan neurotransmitter dalam impuls supresif.
System supresif lebih mengaktifkan stimulasi nociceptor yagn ditransmisikan oleh serabut
A. Jalur non-opiate merupakan jalur desendens yang tidak memberikan respons terhadap
naloxone yang kurang banyak diketahui mekanismenya. (Barbara C Long. 1989)
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan USG untuk data penunjang apa bila ada nyeri tekan di abdomen
b. Rontgen untuk mengetahui tulang atau organ dalam yang abnormal
c. Pemeriksaan LAB sebagai data penunjang pemefriksaan lainnya
d. Ct Scan (cidera kepala) untuk mengetahui adanya pembuluh darah yang pecah di
otak
7. PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Mengurangi faktor yang dapat menambah nyer, misalnya keridakpercayaan,
kesalahpahaman, ketakutan, dan kelelahan
2. Memodifikasi stimulus nyeri dengan menggunakan tekhnik – tekhnik berikut ini
Teknik latihan pengalihan : a. Menonton televisi
b. Berbincang – bincang dengan orang lain
c. Mendegarkan music
Teknik relaksasi
Menganjurkan pasien untuk menarik napas dalam dan mengisi paru – paru dengan
udara, menghembuskannya secara perlahan, melemaskan otot – otot tangan, kaki,
perut, dan punggung, serta mengulangi hal yang sama sambil terus berkonsentrasi
hingga didapat rasa nyaman, tenang dan rileks.
Stimulasi kulit
- Menggosok dengan halus pada daerah nyeri
- Menggosok punggung
- Menggompres dengan air hangat atau dingin
- Memijat dengan air mengalir
PATHWAY
Etiol
ogi
Nafsu N
y I Gangguan
maka
G e n rasa
n
menu a A to
n n
g
Nafsu D I Gan
maka ef n ggu
n ic to an
it
S Risiko
Intak D P t ketida
e e e G
Risiko r kberda
f n a
keetidakseimb i D n
angan nutrisi Ketida
c ef
kurang dari kefekt
ic
kur Risiko ifan
it
us keterl pemeli
p
ambat
an
R
pertu
is
ik
B. KONSEP KEPERAWATAN
o
1. Pengkajian
a. Identitas
Nama, umur (sekitar 50 tahunan), alamat, agama, jenis kelamin (biasanya 95%
penderita gout adalah pria), dll
b. Keluhan Utama
Pada umumnya klien merasakan nyeri yang luar biasa pada sendi ibu jari kaki (sendi
lain)
c. Riwayat Penyakit Sekarang
P (Provokatif) : Kaji penyebab nyeri
Q (Quality / qualitas) : Kaji seberapa sering nyeri yang dirasakan klien
R (Region) : Kaji bagian persendian yang terasa nyeri (biasanya
pada pangkal ibu jari)
S (Saverity) :` Apakah mengganggu aktivitas motorik ?
T (Time) : Kaji kapan keluhan nyeri dirasakan ? (Biasanya terjadi
pada malam hari)
d. Riwayat Penyakit Dahulu : Tanyakan pada klien apakah menderita penyakit ginjal ?
e. Riwayat Penyakit Keluarga : Tanyakan apakah pernah ada anggota keluarga klien
yang menderita penyakit yang sama seperti yang diderita klien sekarang ini.
f. Pengkajian Psikososial dan Spiritual
Psikologi : Biasanya klien mengalami peningkatan stress
Sosial : Cenderung menarik diri dari lingkungan
Spiritual : Kaji apa agama pasien, bagaimana pasien menjalankan
ibadah menurut agamanya
g. Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari
1) Kebutuhan nutrisi
a) Makan : Kaji frekuensi, jenis, komposisi (pantangan makanan kaya
protein)
b) Minum : Kaji frekuensi, jenis (pantangan alkohol)
2) Kebutuhan eliminasi
a) BAK : kaji frekuensi, jumlah, warna, bau
b) BAB : kaji frekuensi, jumlah, warna, bau
3) Kebutuhan aktivitas
Biasanya klien kurang / tidak dapat melaksanakan aktivitas sehari-hari secara
mandiri akibat nyeri dan pembengkakan
2) Sistem penginderaan
Mata : Kaji penglihatan, bentuk, visus, warna sklera, gerakan bola
mata
Hidung : Kaji bentuk hidung, terdapat gangguan penciuman atau tidak
Telinga : Kaji pendengaran, terdapat gangguan pendengaran atau tidak,
biasanya terdapat tofi pada telinga
3) Sistem kardiovaskuler
Inspeksi : Apakah ada pembesaran vena jugularis
Palpasi : Kaji frekuensi nadi (takhikardi)
Auskultasi : Apakah suara jantung normal S1 + S2 tunggal / ada suara
tambahan
4) Sistem penceranaan
Inspeksi : Kaji bentuk abdomen, ada tidaknya pembesaran pada
abdomen
Palpasi : Apakah ada nyeri tekan pada abdomen
Perkusi : Apakah kembung / tidak
Auskultasi : Apakah ada peningkatan bising usus
5) Sistem muskuluskeletal
Biasanya terjadi pembengkakan yang mendadak (pada ibu jari) dan nyeri yang
luar biasa serta juga dapat terbentuk kristal di sendi-sendi perifer, deformitas
(pembesaran sendi)
6) Sistem perkemihan
Hampir 20% penderita gout memiliki batu ginjal
3. Pemeriksaan penunjang
1). Pemeriksaan Laboratorium
- Didapatkan kadar asam urat yang tinggi dalam darah yaitu = > 6 mg %
normalnya pada pria 8 mg% dan pada wanita 7 mg%.
- Pemeriksaan cairan tofi sangat penting untuk pemeriksaan diagnosa yaitu
cairan berwarna putih seperti susu dan sangat kental sekali.
- Pemeriksaan darah lengkap
- Pemeriksaan ureua dan kratinin
2). kadar ureua darah normal : 5-20 ,mg/dl
3. kadar kratinin darah normal :0,5-1 mg/dl
DAFTAR PUSTAKA
http://www.daviddarling.info/images/muscles_human_body_back.jpg
http://www.daviddarling.info/images/muscles_human_body_front.jpg
Lukman, Ningsih, Nurna. 2009. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem
Muskuloskeletal. Jilid 1. Jakarta : Salemba Medika.
Muttaqin, Arif. 2008. Buku Aajar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Muskuloskeletal. Cet.1.
Jakarta : EGC.
Price, Sylvia.A. 2006. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Ed.6 ; Cet.1 ; Jil.II.
Jakarta : EGC.
Setiadi. 2007. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Cet. 1. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Suratun. 2008. Asuhan Keperawatan Klein Gangguan Sistem Muskuloskeletal. Cet. 1. Jakarta :
EGC.
Syaifiddin. 2006. Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan. Ed.3 ; Cet. 1. Jakarta : EGC.
Lampiran 6
15
Buku panduan praktik klinik ketrampilan dasar profesi - STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto
Lampiran 9
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
STIKes BINA SEHAT PPNI KAB. MOJOKERTO
IDENTITAS IDENTITAS
PASIEN a. Nama : Ny.M PENANGGUNG
b. Tanggal lahir : 02-juli-1945 JAWAB :
c. Status Perkawinan : Menikah a. Nama :
d. Pendidikan :- b. Status Perkawinan :
e. Pekerjaan :- c. Pekerjaan :
f. Agama : ISLAM d. Alamat :
g. Alamat : Pasuruan Hubungan dengan klien
h. MRS Tanggal :-
i. Dx Masuk :
j. Ruang :
k. Pengkajian tanggal : 28-Nov-2020
l. Pukul : 09.00 wib
16
Buku panduan praktik klinik ketrampilan dasar profesi - STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto
3. POLA ELIMINASI
Eliminasi alvi :
Pola BAB Fekuensi BAB setiap pagi, 1x
dan sore hari 1x, Konsistensi :
Lunak
Masalah BAB : Tidak ada □Obstipa
□Konstipasi □Diare si
□Ostomi
□Obstipasi □Inkontinensia
alvi
Alat bantu Obat : √□Tidak ada □Ada,.....
Lain-lain ...
Eliminasi uri :
Pola BAK Fekuensi 4-6x sehari, Warna :
Kuning Jernih
Masalah BAK : Tidak ada
5. POLA ISTIRAHAT
17
Buku panduan praktik klinik ketrampilan dasar profesi - STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto
TIDUR
Kebiasaan pola tidur : □8 Jam, √□< 8 Jam…. □ >8
Jam….
Dampak pola istitrahat : □Segar √ □Pusing √□Mengantuk
tidur terhadap aktivitas
sehari – hari
Kesulitan tidur : □Nyenyak, √□Tidak nyenyak
Alat bantu tidur : √□Tidak ada □Ada,…..
Masalah dengan tidur : √□Gangguan □Insomnia □Deprivasi Tidur
Pola Tidur
Lain-lain ...
18
Buku panduan praktik klinik ketrampilan dasar profesi - STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto
Sistem pendukung : □Tidak ada □Ya,…
Lain-lain ...
B. PEMERIKSAAN FISIK
1. SISTEM PERNAFASAN
Pola nafas √□Normal □Tidak Normal
Irama nafas √□Reguler □Ireguler
Suara ucapan √□Normal, □Bronkoponi □Egoponi □Pektorileque
Suara nafas √□Vesikular □Ronchi □wheezing □Stridor □….
19
Buku panduan praktik klinik ketrampilan dasar profesi - STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto
Sesak Nafas √□Tidak □Ya
Batuk √□Tidak □Ya
Sputum √□Tidak □Ya
Alat bantu nafas √□Tidak □Ya
Pernafasan cuping hidung √ □Tidak □Ya
Perkusi Dada √□Sonor □Hipersonor □Pekak □Redup
Palpasi dada Ekspansi paru; √□Sama □Tidak sama
Focal fremitus; √ □Getaran sama ka/ki □Getaran tidak sama ka/ki
2. SISTEM KARDIOVASKULER
Suara jantung √□Normal □Tidak Normal,
3. SISTEM SARAF
GCS Eye :4 Verbal :.5 Motorik :6 Total : 15
Kesadaran
√□Composmentis, □Somnolen, □Apatis, □Sopor, □Koma
Konjungtiva
□Anemis, □Pucat, √ □Normal
Pupil
√□Isokor, □Anisokor
Kaku Kuduk √□Tidak □Ya
Kelumpuhan □Tidak √□Ya
Gangguan Perseosi
□Tidak √ □Ya
Sensorik
Reflek Fisiologis □Reflek Biceps (+/-), □Reflek Triceps (+/-),
□Reflek Brachioradialis (+/-) √ □Reflek Patela (+/-),
□Reflek Achiles (+/-), □Withdrawl reflek (+/-)
Reflek patologis Reflek Babinski (+/-), □Reflek Caddok (+/-),
□Reflek Schaeffer (+/-), □Reflek Oppenheim (+/-),
□Reflek Gordon (+/-), □Ankle Clonus (+/-),
□Knee Clonus(+/-)
4. SISTEM PERKEMIHAN
Keluhan berkemih Tidak ada √
Kebersihan area genital √□Bersih □Kotor
Produksi Urine : 4-6x /24 jam Warna : kuning jernih
Bau :khas
20
Buku panduan praktik klinik ketrampilan dasar profesi - STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto
Alat Bantu □Kateter, √ □Tidak
Pembesaran Kandung
√□Tidak □Ya
Kemih
Ginjal □1 Ka □1 Ki □2 Ka/Ki
Kelainan Ginjal √□Tidak □Ya
5. SISTEM PENCERNAAN
Abdomen Normal, Tidak ada nyeri tekan
Palpasi abdomen
√□Tympani □Hypertimpani □Pekak □Redup
7. SISTEM SENSORI
Mata
√□Simetris, □tidak simetris
21
Buku panduan praktik klinik ketrampilan dasar profesi - STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto
□Odema, □peradangan, □lesi, □benjolan
Konjungtiva √□Tidak pucat, □Pucat
Sclera
√□Normal, □Icterus
Reflek Pupil Pada cahaya √□Baik, □Tidak
Ketajaman penglihatan √□Ya, □Tidak
Kelainan Mata
□Astigmatis, □Miopi, □Hipermetropi, □Presbiopi,
□Rabun Senja Keratomalasi, □Katarak Juling, □Glaukom,
□Buta Warna
Pendengaran √□Baik, □Tidak
Bentuk telinga √□Simetris, □Tidak
Lubang Telinga
√□Bersih, □Serumen □Benda Asing, □Perdarahan
Membran telinga √□Utuh, □Pecah
Lidah √□Normal □ Tidak Normal
□Merah, □Pucat , □Kotor, □Bercak-Bercak Putih
Hidung □Pembengkakan √□Tidak
□Sekret □Tidak
□Sumbatan □Tidak
Selaput Lendir: □Kering □Basah √□Lembab
Penciuman: √□Normal □Tidak Normal;
□Anosmia □Hiposmia □Disosmia □Phantosmia,
□Agnosia
8. SYSTEM ENDOKRIN
Tyroid Membesar
√ □Tidak □Ya, lokasi ………
GDA, ….
□Hiperglikemi □Hipoglikemi
Luka Gangren □Tidak □Ya, lokasi ………
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
-
22
Buku panduan praktik klinik ketrampilan dasar profesi - STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto
23
Buku panduan praktik klinik ketrampilan dasar profesi - STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto
DAFTAR DIAGNOSIS
24
Buku panduan praktik klinik ketrampilan dasar profesi - STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto
RENCANA KEPERAWATAN
25
Buku panduan praktik klinik ketrampilan dasar profesi - STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto
26
Buku panduan praktik klinik ketrampilan dasar profesi - STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto
IMPLENTASI
27
Buku panduan praktik klinik ketrampilan dasar profesi - STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto
28
Buku panduan praktik klinik ketrampilan dasar profesi - STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto
EVALUASI KEPERAWATAN
29
Buku panduan praktik klinik ketrampilan dasar profesi - STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto
30
Buku panduan praktik klinik ketrampilan dasar profesi - STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto
31