Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan perorangan

merupakan bagian dari sumber kesehatan yang sangat diperlukan dalam

mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan. Penyelenggaraan pelayanan

kesehatan di rumah sakit mempunyai karakteristik yang sangat kompleks

sehingga perlu diterapkan sistem informasi yang baik. Setiap rumah sakit wajib

melaksanakan sistem informasi rumah sakit (SIRS), agar dapat melakukan suatu

proses pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data rumah sakit yang

terintegrasi (Permenkes RI No.1171 tahun 2011). Pelayanan rumah sakit

mengandalkan informasi secara intensif. Informasi memainkan peranan vital

dalam pengambilan keputusan. Sistem informasi dapat digunakan sebagai sarana

strategis untuk memberikan pelayanan yang berorientasi kepada kepuasan

pelanggan. Dalam hal ini perlu disadari bahwa pelanggan rumah sakit dapat

berupa pelanggan internal dan eksternal. Pelanggan internal adalah pemilik,

pimpinan dan seluruh karyawan rumah sakit, sedangkan pelanggan eksternal

adalah pasien, keluarga pasien, rekanan pemasok, dan juga masyarakat luas

(Aditama, 2006). Dalam pengembangan sistem informasi pendaftaran online ini

khusus di peruntukkan bagi pasien agar mendapatkan pelayanan dengan baik,

cepat, dan tanggap yang akan berpengaruh pada kepuasan pasien itu sendiri,

namun dalam penerapan sistem informasi pendaftaran online ini masih ditemui

kelemahannya seperti aplikasi sering eror, serta koneksi yang lambat, dan selain

itu petunjuk pemakaian aplikasi tidak mudah dipahami bagi sebagian pasien, hal

1
2

tersebut yang membuat sebagian orang merasa tidak puas dan masih ada pasien

yang enggan untuk menggunakan pendaftaran online, maka dari itu perlu untuk

dilakukan perbaikan ulang agar masyarakat yang akan mendaftar Rawat jalan bisa

memanfaatkan fasilitas yang

sudah ada dirumah sakit.

Sebuah studi yang lebih baru dilakukan oleh American Hospital

Association

(AHA) menunjukkan bahwa hampir setengah dari seluruh masyarakat yang

merespon rumah sakit melaporkan moderat atau tinggi penggunaan IT kesehatan

(HIT) untuk kualitas perawatan dan keselamatan pelanggan di 2006, dibandingkan

dengan respon dari 37% s di 2005. CRMS dapat dimanfaatkan di rumah sakit

untuk meningkatkan kepuasan pelanggan karena kemampuannya untuk

memberikan informasi tentang kebutuhan pelanggan, memenuhi tuntutan mereka

dan meningkatkan kualitas layanan yang berkelanjutan. Distribusi kategori

rumah sakit menunjukkan 48% dari rumah sakit swasta; yang lain dibagi

menjadi rumah sakit umum (26%), rumah sakit nirlaba (21%), dan rumah

sakit umum yang dikelola secara pribadi (4%). Hasilnya menunjukkan bahwa,

dalam studi ini, 39 rumah sakit sudah menerapkan HIT (Health Information

Technology) dan 56 rumah sakit di American Hospital Association belum

menerapkan HIT (Health Information Technology)

Berdasarkan data Kemenkes melalui Sistem Informasi Rumah Sakit

(SIRS),

pedoman bagi rumah sakit untuk melakukan pencatatan dan pelaporan rutin,

sampai dengan akhir November 2016 diperoleh bahwa 1257 dari 2588 (atau
3

sekitar 48%) rumah sakit di Indonesia telah memiliki Sistem Informasi

Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) yang fungsional. Terdapat 128 rumah sakit

(5%) yang melaporkan sudah memiliki Sistem Informasi Manajemen Rumah

Sakit (SIMRS) ,425 rumah sakit (16%) yang belum memiliki Sistem Informasi

Manajemen Rumah Sakit (SIMRS), dan 745 rumah sakit (28%) yang tidak

melaporkan sudah memiliki Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)

atau belum. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Surabaya bahwa dari 59

rumah sakit yang berada di kota Surabaya hanya 7 rumah sakit yang tidak

memliliki Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yaitu RS Soemitro Lanud

Surabaya, RS TNI AL Dr. Oepomo, RS Marinir Ewa Pangalila Gunungsari, RS

Wijaya Surabaya, RS Ibu dan Anak Ferina, RS Ibu dan Anak Cempaka Putih

Permata dan RS Ibu dan Anak Graha Medika. Sedangkan 52 rumah sakit lainnya

sudah memiliki Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit. Hal ini menunjukkan

bahwa rumah sakit yang ada di Kota Surabaya sudah 88% memiliki Sistem

Informasi Manajemen Rumah Sakit. Penelitian yang dilakukan oleh Nurus

Sa’idah RSUD dr. M. Soewandhi Peneliti melakukan pengambilan data awal

dengan melakukan survey pada 35 pengguna mesin E-Kios diperoleh bahwa

sebesar 68,6% pengguna pendaftaran online dengan mesin E-Kios merasa puas.

Sedangkan 31,4% pengguna merasa tidak puas.

Hasil dari Study Pendahuluan pada tanggal 26 Desember 2019 data yang

didapat dari Rekam Medis RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto selama 3

bulan terakhir dari Oktober- Desember 2019 sebanyak 1.016 dan Berdasarkan

hasil dibagikannya kuesioner kepuasan pasien pendaftaran online rawat jalan

dengan 10 responden didapatkan 55% pasien merasa puas, dan 45% merasa tidak
4

puas, terhadap pelayanan pendaftaran online di Poli Bedah RSU Dr. Wahidin

Sudiro Husodo Mojokerto, alasan responden atas rasa ketidakpuasan mereka

karena, terkadang aplikasi sering eror serta koneksi yang sangat lambat, selain itu

petunjuk pemakaian aplikasi tidak mudah dipahami bagi sebagian pelanggan

sehingga perlu dilakukan identifikasi penggunaan fasilitas sistem pendaftaran

online untuk menghindari rendahnya pemanfaatan sistem pendaftaran online

Penggunaan sistem informasi Manajemen dirumah sakit sangat

mempengaruhi tingkat kepuasan pasien, Kepuasan pasien menjadi hal utama yang

harus diperhatikan bagi tiap rumah sakit. Rumah sakit dituntut untuk dapat

memberikan informasi kepada pasien dengan cepat, efektif, efisien, dan

berkualitas. Alternatif pendekatan pengembangan sistem informasi saat ini adalah

memanfaatkan internet yang semakin mudah diakses, mendigitalisasi pencatatan

manual, memanfaatkan peralatan nirkabel untuk meningkatkan akses informasi

dan mengembangkan media telekomunikasi dengan media sosial. Kemudahan

akses informasi yang diberikan oleh rumah sakit akan dapat meningkatkan

kepuasan pasien. Rumah sakit perlu memiliki sistem informasi yang baik melalui

proses perencanaan. Sehingga pelayanan di isntansi rawat jalan dapat diakses

dengan mudah dan dapat membantu memenuhi sesuai kebutuhan pasien untuk

mendapatkan pelayanan yang lebih cepat, dengan demikian pasien merasa puas

atas pelayanan sistem informasi pendaftaran secara online. (Sari, dkk, 2015).

Upaya dalam penerapan sistem informasi Manajemen dirumah sakit sangat

diperlukan untuk mengutamakan kepuasan pasien, Proses penerapan sistem

informasi dalam rumah sakit merupakan salah satu poin penting yang harus

dipersiapkan. Hal ini berhubungan dengan penyediaan, pemilihan, perbaikan dan


5

pemanfaatan seluruh sumber daya yang ada di dalam rumah sakit untuk

mendapatkan optimalisasi pencapaian tujuan yang jelas dan terukur. Perencanaan

sistem informasi rumah sakit merupakan pokok kegiatan dari keberhasilan

penerapan sistem informasi yang berkelanjutan. Kegiatan perencanaan ini akan

menekan para pengambil keputusan untuk menggunakan sumber daya yang

dimiliki agar dimanfaatkan secara berhasil dan berdaya guna dalam mendukung

keberhasilan penerapan sistem informasi rumah sakit. Selain itu, perencanaan

yang baik juga mampu menjawab dan merespon berbagai kemungkinan hambatan

yang akan ditemui pada masa mendatang (Suhadi, 2015).

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana Proses Penerapan Sistem Informasi pendaftaran online dengan

Kepuasan Pasien Rawat Jalan di Poli Bedah RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo

Mojokerto ?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Membuktikan Hubungan Penerapan Pendaftaran Online Dengan

Kepuasan Pasien Rawat Jalan di Poli Bedah RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi proses penerapan sistem informasi pendaftaran online

Rawat Jalan di Poli Bedah RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo

2. Mengidentifikasi tingkat kepuasan kepuasaan pasien pasien rawat jalan di

Poli Bedah RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo


6

3. Menganalisis Penerapan Sistem Informasi pendaftaran online dengan

Kepuasan Pasien Rawat Jalan di Poli Bedah RSU Dr. Wahidin Sudiro

Husodo Mojokerto

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Praktis

1. Bagi Rumah sakit

Penelitian ini diharapkan mampu menjadi tambahan informasi dan

menjadi bahan masukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang

diberikan kepada konsumen.

2. Bagi Pasien

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu perbaikan pelayanan

kesehatan untuk meningkatkan kepuasan pasien.

3. Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan pengetahuan dan

wawasan baru yang dapat dikembangkan untuk penelitian selanjutnya.

1.4.2 Manfaat Teoritis

Hasil Penelitian ini diharapkan memberi kontribusi yang signifikan pada

pengembangan penerapan sistem informasi pendaftaran online terkait

dengan kepuasan pasien


7

Anda mungkin juga menyukai