Anda di halaman 1dari 6

SOAL UTS KMB 1

TB PARU DAN ISPA


1. Seorang laki-laki, 45 tahun, dirawat di ruang isolasi karena di diagnosa TB Paru. Pasien
mengeluh batuk berdahak sejak 2 minggu sebelum masuk RS. Pasien mengatakan batuk
yang dirasakan sungguh menyiksa sehingga membuat pasien tidak bisa tidur dan merasa
kelelahan. Perawat hendak menentukan diagnosa keperawatan bagi pasien tersebut. Apa
diagnosa keperawatan utama yang bisa diangkat dari kasus tersebut?
a. Kelelahan c. Gangguan nutrisi
b. Gangguan keseimbangan cairan dan d. Bersihan jalan nafas tidak efektik
elektrolit e. Gangguan pola tidur
Jawab: D

2. Seorang perempuan umur 26 tahun dirawat di RS dengan keluhan batuk sejak 3 minggu
yang lalu disertai darah, BB menurun dari 52 kg menjadi 49 kg dalam 3 minggu, nafsu
makan menurun, lemas, berkeringat di malam hari tanpa disertai aktivitas. Demam sudah
mulai turun. Dari hasil pemeriksaan sputum sewaktu-pagi-sewaktu ditemukan hasil BTA
positif. Pemeriksaan penunjang lain yang perlu dilakukan untuk memastikan penyakit
pasien ialah:
a. Rontgen thorak c. AGD e. Darah
b. Sputum ulang d. Urine
Jawab: A

3. Seorang laki-laki berusia 55 tahun dirawat di RS dengan TB Paru. Dari hasil pengkajian
didapatkan data: pasien mempunyai riwayat TB sejak 1 tahun yang lalu namun
pengobatannya tidak tuntas, TD 100/70 mmHg, frekuensi nadi 88 x/menit, frekuensi
napas 16 x/menit, batuk produktif. Apakah topik penkes utama sesuai kasus diatas ?
a. Resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b. Gangguan eliminasi urine
c. Intoleransi aktifitas
d. Resiko penyebaran infeksi
e. Nyeri
Jawab: D

4. Seorang laki-laki berusia 39 tahun datang ke poliklinik RS mengeluh banyak keringat


malam hari, nafsu makan menurun sejak satu bulan. Hasil pemeriksaan fisik, pasien
tampak kurus TD 140/80 mmHg, frekuensi nadi 72 x/menit, frekuensi nafas 25 x/menit.
Hasil laboratorium Hb 11,2 g/dl, Ht 47 %. Apa pemeriksaan laboratorium yang harus
ditambahkan?
a. Sputum BTA c. Fungsi ginjal e. Kadar kolesterol
b. LED d. Enzym jantung
Jawab: A

5. Seorang laki-laki berusia 29 tahun dibawa ke poliklinik paru dengan keluhan batuk-
batuk sejak 3 hari yang lalu disertai panas. Hasil pemeriksaan fisik paru didapatkan suara
nafas ronchi. Tn. A merupakan mahasiswa yang setiap hari naik motor. Penkes utama
apa yang harus dilakukan perawat untuk melaksanakan upaya promotif
a. Menggunakan masker setiap c. Kontrol ulang sesuai anjuran dokter
naik motor d. Kolaborasi pemeriksaan sputum
b. Minum obat secara teratur e. Kolaborasi pemeriksaan rontgen
Jawab: A

EFUSI PLEURA
6. Seorang laki-laki umur 60 tahun dirawat di RS dengan Efusi pleura. Hasil pemeriksaan
fisik ditemukan sesak nafas, batuk yang tidak sembuh-sembuh selama 1 minggu. Pada
pemeriksaan sitologi cairan ditemukan cairan exudat. Pasien mengatakan dia seharusnya
minum obat rutin selama 6 bulan namun tidak tuntas karena merasa malas dan bosan.
Kemungkinan penyebab pasien mengalami efusi pleura adalah?
a. Kanker paru c. TB paru e. Bronkiektasis
b. Pneumoni d. Asma bronkial
Jawab: C

7. Seorang laki-laki, 55 tahun, dirawat di ruang ilmu penyakit dalam (IPD) RSUP
Fatmawati karena di diagnosa efusi pleura. Pasien mengeluh sesak nafas. Karena sesak
nafas yang dirasakannya pasien mengatakan tidak nafsu makan dan lemas. Perawat
hendak menentukan diagnosa keperawatan bagi pasien tersebut. Apa diagnosa
keperawatan utama yang bisa diangkat dari kasus tersebut?
a. Pola nafas tidak efektif c. Gangguan nutrisi
b. Gangguan keseimbangan cairan dan d. Bersihan jalan nafas tidak efektik
elektrolit e. Gangguan pola tidur
Jawab: A

8. Efusi pleura adalah kondisi dimana terdapatnya penumpukan cairan dalam rongga pleura
lebih dari …. ml
a. 5 ml c. 30 ml
b. 20 ml d. 40 ml e. 60 ml
Jawab: B

9. Apa tujuan dari tindakan thoracocentesis?


a. tindakan mengeluarkan cairan yang terakumulasi di pleura melalui jarum yang
dimasukkan kedalam rongga pleura melalui sela sela iga
b. tindakan mengeluarkan cairan yang terakumulasi di paru paru melalui selang
c. tindakan mengeluarkan exudat yang terakumulasi di pleura melalui jarum yang
dimasukkan keadaan rongga dada melalui sela sela iga
d. operasi pembedahan pleura
e. pemeriksaan diagnostic untuk pasien efusi pleura
Jawab: A

10. Seorang laki-laki umur 60 tahun dirawat di RS dengan Efusi pleura. Hasil pemeriksaan
ditemukan adanya akumulasi cairan lebih dari 250 ml di rongga pleura. Pada
pemeriksaan sitologi cairan ditemukan cairan transudat. Akibat akumulasi cairan
tersebut, pasien mengeluh sesak. Diagnosa keperawatan yang dapat diangkat adalah?
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif
b. Gangguan pertukaan gas
c. Gangguan pola nafas
d. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
e. Gangguan pemenuhan nutrisi
Jawab: C

CA PARU
1. Jenis karsinoma yang terletak di daerah perifer berkembang lambat dan penyebarannya
secara hematogen, frekuensi tinggi metastasis ke otak, termasuk adrenal, hati, tulang, dan
ginjal, sering terjadi pada yang bukan perokok dan sering pada wanita adalah …
a. Adenokarsinoma
b. Karsinoma sel kecil
c. Karsinoma sel skuamosa
d. Karsinoma sel besar
e. Komplikasi karsinoma
Jawab: A

2. Tn. A, usia 56 tahun, datang ke UGD RSUP Fatmawati dengan keluhan sesak nafas.
Nafas terasa berat, disertai batuk lebih dari 2 minggu. Dada terasa nyeri setiap kali Tn. A
batuk. 3 bulan lalu, sebelum sakit, berat badan Tn.A 70 kg, saat ini hanya 45 kg. Perawat
hendak melakukan pengkajian riwayat kesehatan masa lalu Tn.A. Berikut merupakan
kemungkinan penyebab dari penyakit yang dialami Tn.A, kecuali…
a. Tn. A bekerja terkena polusi udara kendaraan bermotor setiap harinya
b. Asupan vitamin A Tn. A sangatlah kurang
c. Tn. A memiliki kebiasaan merokok
d. Tn. A memiliki anggota keluarga yang terdiagnosa kanker
e. Tn. A jarang melakukan olahraga
Jawab: E

3. Invasi hematogenous adalah metastasis kanker dari satu tempat ke organ lain melalui?
a. Aliran darah
b. Limfatik
c. Tulang belakang
d. Nervous system
e. Hati
Jawab: A

4. Tn. A, usia 56 tahun, di diagnose kanker Paru. Tn. A merasa sedih dan cemas karena
penyakitnya. Dia khawatir tidak mampu menjalankan perannya sebagai kepala rumah
tangga. Setelah ia di diagnosa kanker, Tn.A lebih senang menyendiri. Tn.A tampak
gelisah, sulit tidur, dan merasa khawatir dengan kondisi yang sedang dihadapi. Diagnosa
keperawatan yang bisa diangkat untuk kasus Tn.A adalah?
a. Gangguan rasa nyaman
b. Defisit perawatan diri
c. Anxietas
d. Koping tidak efektif
e. Koping keluarga tidak efektif
Jawab: C

5. Tn. F, usia 60 tahun, di diagnose kanker paru. BB awal Tn. F 65 kg. Sebulan setelah sakit,
BB Tn. F mengalami penurunan hingga 55 kg karena nafsu makan menurun, mual tanpa
disertai muntah. Saat pengkajian fisik didapatkan konjungtiva anemis, turgor kulit
menurun, sklera ikterik, dan warna rambut kemerahan. Pada pemeriksaan laboratorium
didapatkan hb 8 gr/dl, albumin 3.2 g/dl. Diagnosa keperawatan yang tepat untuk kasus
Tn.F adalah?
a. Resiko deficit nutrisi
b. Gangguan cairan dan elektrolit
c. Defisit nutrisi
d. Defisit perawatan diri
e. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
Jawab: C

PNEUMOTHORAX
1. Tn. A, 50 tahun, seorang sopir taxi, datang ke IGD akibat menabrak pohon.
Kesadaran menurun,nafas stridor dan cepat (RR 46X/menit) kadang batuk. Nadi
120X/menit, tekanan darah110/70mmHG. Saturasi oksigen 89%. Dari hasil
pemeriksaan fisik didapatkan paru hipersonor, pengembangan dada tidak simetris,
fremitus menurun dibanding sisi yang lain, terdapat peningkatan tekanan vena
jugularis dan pasien merasakan nyeri. Diangnosis yang tepat untuk Tn.A adalah...
a. Hemoptisis

b. Tension Pneumothorax
c. Serangan Asthma Eksaserbasi Akut

d. Hematothorax Masif 

e. Corpus Alienum Pada Saluran Napas

Jawab: B

2. Tipe pneumothorax disamping ini adalah…


a. Open pneumothorax
b. Closed pneumothorax
c. Tension pneumothorax
d. Emfiema
e. Pneumothorax bilateral
Jawab: C

3. Etiologi pneumothorax yang disebabkan oleh penyakit lain seperti PPOK, cystic
fibrosis, atau interstisial lung disease disebut?
a. Pneumothorax spontan primer
b. Pneumothorax spontan sekunder
c. Pneumothorax iatrogenic
d. Pneumothorax non iatrogenic
e. Tension pneumothorax
Jawab: B

4. Tn.D mengalami luka tusuk di dada (intercostal 3), dan dilarikan ke IGD RSUP
Fatmawati. Setelah dilakukan pengkajian lebih lanjut, didapatkan RR 36x/menit, HR
125 x/mnt, SpO2 98%, pernafasan cuping hidung ada, penggunaan otot bantu nafas
ada. Saat di asukultasi, suara paru tidak terdengar atau menurun di bagian paru kanan.
Saat diperkusi suara paru hipersonor dibagian paru kanan. Tindakan yang tepat untuk
menangani pasien tersebut adalah…
a. Berikan Oksigen 2 lpm
b. Berikan infus RL 2 tpm
c. Berikan balutan dada untuk mencegah perdarahan akibat tusukan
d. Rawat luka dan beri antibiotic untuk mencegah infeksi
e. Lakukan chest drainage
Jawab: E

5. Setelah dilakukan pemasangan chest tube untuk drainage, Tn.D tampak mengalami
perbaikan. Perawat melakukan positioning untuk meningkatkan kenyamanan yang
dirasakan pasien. Saat dilakukan pengkajian TTV ulang, RR 25 kali/menit, HR 110
x/mnt, pernafasan cuping hidung dan retraksi otot bantu pernafasan ada. Perawat
hendak merumuskan diagnose keperawatan. Diagnosa keperawatan utama yang tepat
untuk kasus diatas adalah…
a. Pola nafas tidak efektif
b. Bersihan jalan nafas tidak efektif
c. Intoleransi aktivitas
d. Gangguan rasa nyaman: nyeri
e. Resiko infeksi
Jawab: A

Anda mungkin juga menyukai