Anda di halaman 1dari 28

Asuhan Keperawatan

Pasien dengan
Dermatitis
NS. HININ WASILAH, M.S
Pengertian
Jenis Jenis Dermatitis
Etiologi Dermatitis
Manifestasi klinis
Outline
Pemeriksaan
Penatalaksanaan
Patofisiologi
Asuhan Keperawatan Dermatitis
Pengertian Dermatitis

Dermatitis adalah peradangan kulit Sedangkan menurut Susanti


dengan morfologi khas namun (2018), menyatakan dermatitis
penyebabnya bervariasi. adalah peradangan hebat yang
Ciri kulit yang mengalami dermatitis menyebabkan pembentukan
adalah berwarna kemerahan, bengkak, lepuh atau gelembung kecil
vesikel kecil berisi cairan, bersisik, (vesikel) pada kulit hingga akhirnya
mengalami likenifikasi, menebal, retak, pecah dan megeluarkan cairan.
dan dapat berubah warna (Jeyaratnam
& Koh, 2010).
Penamaan Dermatitis
1. Berdasarkan lokasi kelainan misalnya dermatitis manus, dermatitis seboroik,
dermatitis perioral, dermatitis popok, dermatitis perianal, akrodermatitis, dermatitis
generalisata, dan sebagainya.
2. Berdasarkan kondisi kelainan misalnya dermatitis akut, subakut dan kronis atau
dermatitis madidans (membasah) dan dermatitis sika (kering).
3. Berdasarkan penyebab misalnya dermatitis kontak iritan, dermatitis kontak alergik,
dermatitis medikamentosa, dermatitis alimentosa, dermatitis venenata, dermatitis
stasis, dan sebagainya
4. Berdasarkan usia misalnya dermatitis infantil, dan sebagainya.
5. Berdasarkan bentuk kelainan misalnya dermatitis numularis, dan sebagainya
Jenis Dermatitis
Jenis Dermatitis
 D e r m a ti tis a to p ic : t e r ja d i a k ib a t p e r a d a n ga n
k u li t.
Ti p e d e r m a t itis i n i d a p a t d is e b a b k a n o le h f a k t or
g e n e tik ( k e tu r u na n ) , ku lit k e r i ng , g a n g g u a n
im u n , d a n f a k to r li ng k u n g a n
b ia s a n y a m e n ye r a ng a n a k - a n a k y a n g b er us ia d i
b a w a h 5 ta h u n da n a k a n m e m b a ik s e ir in g
b e r t am b ah n y a u s ia an a k .
Jenis Dermatitis
 Dermatitis Kontak
1. Dermatitis kontak iritan: Dermatitis kontak iritan terjadi ketika kulit
mengalami iritasi akibat paparan bahan kimia tertentu yang merusak
jaringan kulit, misalnya dalam detergen, cairan pembersih rumah tangga,
atau sabun. Gejala dermatitis kontak iritan dapat muncul setelah 1 kali
terpapar zat iritan yang sangat kuat atau setelah berulang kali terpapar zat
iritan yang lemah.
2. Dermatitis kontak alergi: terjadi ketika kulit terpapar bahan yang memicu
reaksi alergi, seperti nikel, lateks, jelatang (poison ivy), produk make up,
atau bahan perhiasan tertentu. Gejala dermatitis kontak alergi biasanya
muncul dalam 48–96 jam setelah kulit terpapar bahan pemicu alergi.
Gejala dermatitis bisa muncul di kulit bagian manapun, misalnya tangan,
kaki, leher, badan, hingga dada dan puting payudara.
Jenis Dermatitis
Dermatitis stasis: disebabkan oleh
penyumbatan aliran darah di kulit
Jenis Dermatitis
dermatitis seboroik: biasanya
disebabkan oleh jamur. kulit tampak
bersisik
Dermatitis Dishidrotik
 Dermatitis dishidrotik: memiliki ciri khas
berupa munculnya gelembung kecil berisi
cairan (blister) pada jari dan telapak tangan
atau kaki.
 Blister di tangan dan kaki ini dapat
menimbulkan nyeri yang mengganggu
aktivitas. Setelah 2–3 minggu, blister akan
menghilang dan meninggalkan kulit yang
tampak kering dan pecah-pecah
Dermatitis Numularis
 Dermatitis numularis: ditandai adanya ruam atau blister
dalam jumlah banyak dan berkelompok yang disertai rasa
gatal dan nyeri.
Sering terjadi pada lansia, dan jarang menyerang anak anak.
Penyebab dermatitis numularis tidak diketahui secara pasti.
Namun, pemicunya dapat berupa paparan nikel dan
formalin, penggunaan obat-obatan tertentu, dermatitis jenis
lain, infeksi kulit, atau cedera pada kulit
Jenis
Dermatitis
Neurodermatitis: Biasanya diawali
dengan rasa gatal yang muncul di
tangan, kaki, belakang telinga,
belakang leher, atau alat kelamin.
Rasa gatal dapat memburuk saat
tidur atau mengalami stres berat.
Eksogen
1. Bahan kimia, misalnya detergen, asam, basa,
oli, semen, obat obatan, parfum, kosmetik,
pewarna metal, dll
2. Lingkungan, misalnya sinar atau suhu
Etiologi 3. Mikroorganisme, misalnya bakteri atau jamur
Dermatitis
Endogen
4. Misalnya dermatitis atopik
5. Sejumlah kondisi kesehatan seperti alergi,
faktor genetik, fisik, stress, dan iritasi
dapat menjadi penyebab dermatitis
Manifestasi Klinis
 Gejala umum: gatal
 Fase akut: dimulai dengan bercak
eritematosa yang berbatas jelas kemudian
diikuti edema, papulovesikal, vesikel atau
bul. Vesikel atau bula ini dapat pecah
sehingga menjadi erosi dan terdapat
eksudasi (basah), bila menjadi kering akan
timbul krusta
Cont. Manifestasi Klinis
 Fase kronis: Kulit terlihat kering,
berskuama, papul, likenifikasi, dan
mungkin terbentuk fisur, batasannya
tidak jelas, dapat pula terjadi
hiperpigmentasi
Manifestasi Klinis
Pruritus
Kalor (kenaikan suhu) dan rubor (kemerahan)
Edema
Gangguan fungsi kulit
Adanya lesi
Eksudasi
Kulit bersisik
1. Lama kontak
2. Frekuensi kontak
3. Bahan kimia
4. Jenis kelamin: Perempuan lebih berisiko dibandingkan
dengan laki-laki karena kulit perempuan memproduksi
lebih sedikit minyak untuk melindungi dan menjaga
Faktor yang kelembaban kulit, selain itu kulit perempuan lebih tipis
dibandingkan dengan kulit laki-laki sehingga lebih
Mempengaruhi rentan untuk menderita penyakit dermatitis
5. Riwayat penyakit sebelumnya, resiko kejadian
berulang
6. Suhu dan kelembaban: Suhu udara dan kelembaban
udara yang tidak stabil dapat mempengaruhi
terjadinya dermatitis kontak
7. Personal hygiene
1. Penatalaksanaan utama dengan
kortikosteroid seperti prednisone atau
prednisolon
2. Hindari faktor pencetus
3. Hindari hal yang dapat memperberat
Penatalaksanaan
4. Hindari bahan bahan yang bersifat iritan
seperti detergen, atau sabun tertentu
karena menyebabkan kulit kering
5. Mungkin membutuhkan antibiotic dan
antihistamin
Pemeriksaan
1. Biopsi kulit dengan mengambil sampel
jaringan kulit yang mengalami
dermatitis
2. Uji Tempel: Uji tempel dilakukan untuk
membedakan dermatitis kontak iritan
dan alergi. Pada kasus dermatitis kontak
iritan, hasil uji tempel akan negatif.
Patofisiologi Dermatitis
Asuhan Keperawatan
Dermatitis
Pengkajian Pasien

Identitas klien: Nama,


umur, alamat, Identitas penanggung
Pendidikan, pekerjaan, jawab klien: Nama,
status pernikahan, nomor alamat, hubungan
rekam medis, tanggal dengan klien
masuk RS
1. Keluhan utama: mengeluhkan rasa gatal dan
nyeri
2. Riwayat kesehatan sekarang: mengeluh rasa tidak
nyaman dan rasa gatal yang sangat mengganggu
Pengkajian sehingga membuat klien tidak bisa tidur, aktivitas
terganggu, dll
Riwayat 3. Riwayat kesehatan masa lalu: misalnya sering
Kesehatan terpapar dengan detergen, latex, zat kimia,
dll yang dapat menimbulkan terjadinya
Pasien dermatitis.
4. Riwayat alergi: alergi detergen, debu, latex, bahan
kimia tertentu, dll
5. Riwayat kesehatan keluarga: ada atau tidaknya
keluarga yang memiliki keluhan serupa
Pola kebiasaan sehari hari: Identifikasi rutinitas yang
dilakukan seperti
 pola kebersihan atau personal hygiene: berapa kali
sehari, jenis sabun yang dipakai
Pengkajian  riwayat olahraga
Pola  aktivitas fisik yang dilakukan
Kebiasaan  pola nutrisi
 pola tidur
 hal yang memicu stress: stress dapat memicu
terjadinya neurodermatitis
Diagnosa Keperawatan Dermatitis
1. Gangguan integritas kulit
DS: Klien mengeluh gatal, tidak nyaman, skala nyeri (skor nyeri)
DO: Tampak gejala infeksi local pada kulit seperti kemerahan,
bengkak, hangat, dan nyeri
Rencana Asuhan Keperawatan
Dx Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
Gangguan Setelah dilakukan OBSERVASI
integritas kulit tindakan keperawatan • Observasi penyebab pruritus
selama 3x24 jam, • Inspeksi kondisi kulit (adanya lesi, bula, luka, lecet, tanda infeksi, dll).
gangguan integritas kulit
teratasi ditandai dengan:
• Gatal yang dirasakan TERAPEUTIK
klien berkurang • Gunakan sarung tangan wol
• Klien merasa lebih • Pasang bidai telapak tangan atau penghalang lainnya saat tidur untuk
nyaman mencegah menggaruk (jika perlu)
• Tanda infeksi local • Pertahankan kelembaban kulit (gunakan body lotion, minyak jaitun, dll)
seperti demam, gatal, • Kompres dingin pada daerah yang gatal
bengkak, dan nyeri EDUKASI
berkurang • Jelaskan tentang pruritus dan penyebab nya
• Skor nyeri menurun • Anjurkan menghindari allergen (misalnya parfum, sabun mandi, dll)
menjadi …. • Anjurkan menggunakan pakaian yang dapat menyerap keringat dan
tidak ketat
• Anjurkan mandi air hangat
KOLABORASI
• Pemberian antihistamin (topical, oral, injeksi)

Anda mungkin juga menyukai