Anda di halaman 1dari 2

MENJADI PENDIDIK IDEAL

part 1

Saya memang belum menjadi orang tua, namun hal ini pasti akan saya alami di masa depan. Sebagaimana sudah menjadi kebutuhan dasar manusia yaitu untuk mempertahankan keturunan layaknya betapa penting makan dan minum. Mempertahankan keturunan, berarti beranak (mempunyai anak). Dan sudah menjadi kodrat bagi seorang perempuan untuk melahirkan kemudian menjadi seorang ibu. Ketika nanti kita menjadi seorang ibu, siap atau tidak siap kita akan dihadapkan pada berbagai problematika tersendiri. Ada keunikan tersendiri ketika nanti kita menghadapi tingkah laku anak kita. Namun tak perlu khawatir, menjadi seorang ibu itu menyenangkan. Kita hanya perlu menikmatinya dan mensyukuri nikmat Allah tersebut. Seorang anak lahir dalam keadaan polos, bersih. Kalau diibaratkan kertas, pastilah kertas putih kosong. Tinggal tergantung perangkat lingkungan akan menjadikannya seperti apa. Menjadikan kertas dengan coretan coretan yang tidak sedap dipandang atau menjadikan kertas penuh dengan il mu yang manfaat. Perangkat lingkungan yang dimaksud adalah kita selaku orang tua nanti, teman, masyarakat, dan situasi yang tumbuh dilingkungan tersebut. Anak yang ketika itu masih polos sangat bergantung terhadap penerimaan yang diberikan oleh perangkat lingkungan, dan yang paling penting adalah didikan moral, mental, dan spiritual yang ia terima dari rumah didikan kita. Kita pembentuk karakter utama, untuk itu sebagai calon pendidik kita harus tahu bagaimana caranya mendidik dengan baik. Naaaaahhhhhhhhh,bagaimana caranya menjadi pendidik ideal untuk menciptakan generasi ideal?? Simak poin poin dibawah ini ya 1. Memperhatikan kebutuhan anaknya : dengan detail, seorang pendidik ideal akan senantiasa memperhatikan perkembangan anaknya, sehingga ia tahu apa apa saja yang dibutuhkan oleh anak seusianya. Dia akan memenuhi kebutuhan sandang, pangan, papan dan tidak lupa memperhatikan sisi psikologis dan spiritual anak dengan menanamkan sikap sikap terpuji dan nilai nilai keagamaan sedari kecil. 2. Tidak menyepelekan kemampuan anak: setiap anak pasti dilahirkan dengan keunggulan masing masing. Ada kelebihan yang dimilikinya namun tidak dimiliki orang lain, pun sebaliknya. Sebagai seorang pendidik ideal tugas kita adalah memberikan apresiasi terhadap bakatnya. Karena bagaimanapun dengan apresiasi walaupun itu sederhana, si anak akan merasa dirinya hebat dan menumbuhkan kepercayaan diri pada dirinya. 3. Membantu anak mengembangkan bakatnya :

4.

5.

6.

7.

ketika kita mendapati anak kita berbakat dalam hal A, maka segeralah kita bantu anak kita untuk memaksimalkan bakat tersebut. Sehingga kelak dikemudian hari ia akan jadi anak yang berprestasi. Didik anak dengan adil dan bijaksana : Adil berarti mampu menempatkan segala sesuatu pada tempatnya, sedangkan bijaksana adalah kemampuan memilah dan memilih mana yang penting dan tidak penting serta mana yang harus dan tidak harus. Namun adil dan bijaksana tidak berarti boleh memaksakan kehendak kita pada anak, biarkan anak memilih sesuai kehendaknya dengan catatan kita mensupport dia dari belakang serta mengingatkan segala resiko baik buruk yang akan ia terima jika memilih A atau B. Tanamkan tanggung jawab : biasakan seorang anak diberi kepercayaan untuk mengerjakan sesuatu sendiri, atau kepercayaan untuk menyelesaikan sesuatu dengan mandiri. Hal tersebut akan melatih kemampuan anak untuk bertanggungjawab sejak dini, dan melatih kemampuan motorik dan psikomotornya untuk menghadapi dan menyelesaikan sesuatu. Biasakan untuk disipilin : kebiasaan yang dimiliki seorang anak saat ini tidak lain adalah hasil dari didikan orangtuanya. Sikap disiplin terhadap waktu, uang, tenaga, emosi, diri, dll harus dibiasakan sejak dini sehingga ketika ia dewasa kelak dia akan hidup disiplin dan senantiasa taat pada aturan. Mendengarkannya ketika ia bicara: Andaikan anda sedang bekerja, kemudian anak anda bertanya mengenai sesuatu yang ingin ia ketahui, alangkah baiknya apabila kita berhenti sejenak kemudian mendengarkan pertanyaan yang ia lontakan - yang mungkin tidak akan terulang lagi. Mendengarkan penting, sebab seorang anak pasti membutuhkan teman tempat ia berbagi. Ketika ia bercerita atau bertanya pada kita berarti ia ingin belajar. Dan tugas kita adalah memberikan pelajaran sesederhana apapun karena tidak ada ilmu yang sepele. Sekian *menjadi pendidik ideal part1 nya*. Nanti akan ada bagian berikutnya. Ini Cuma sedikit ilmu yang saya bagi, yang sudah jadi ibu pasti lebih tahu. *originally created by Hinin Wasilah* Ditulis pada Sabtu, 11:46 am ditengah laparnya puasa ditengah kejenuhan karena seharian dirumah ditengah membayangkan menjadi seorang ibu

Anda mungkin juga menyukai