Anda di halaman 1dari 8

BRONKHOPNEUMONIA dan PPOK

1. Seorang perempuan dirawat dengan keluhan sesak nafas disertai batuk. Hasil auskultasi
paru didapatkan sekret pada paru kanan lobus atas posterior. Perawat akan melakukan
fisioterapi dada. Bagaimana postural drainage yang tepat untuk tindakan tersebut?
A. Posisi miring kanan
B. Posisi semi fowler
C. Posisi miring kiri
D. Posisi supinasi
E. Posisi fowler
Jawab: E

2. Seorang perempuan dirawat dengan keluhan sesak nafas disertai batuk. Hasil auskultasi
paru didapatkan sekret pada paru kanan lobus atas posterior. Perawat akan melakukan
fisioterapi dada. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan perkusi saat
fisoterapi dada?
a. 5 menit
b. 10 menit
c. 15 menit
d. 20 menit
e. 30 menit
JAWAB: B

3. Seorang perempuan dirawat dengan keluhan sesak nafas disertai batuk. Hasil auskultasi
paru didapatkan sekret pada paru kanan lobus atas posterior. Perawat akan melakukan
fisioterapi dada diawali dengan perkusi. Apa tindakan yang tepat setelah perkusi dada?
a. Vibrasi
b. Batuk efektif
c. Pemberian oksigen melalui nasal canule
d. Inhalasi
e. Suction
JAWAB: A

4. Seorang perempuan dirawat diruang paru karena mengeluh batuk berdahak dan lemas.
Saat dikaji tanda tanda vital, Tekanan darah = 120/80 mmHg, Nadi 105 x/menit, Suhu=
38.4 derajat celcius, dan pernafasan 20 x/menit. Saat dilakukan pengkajian fisik
didapatkan bunyi nafas ronchi. Akibat batuk, pasien merasa keletihan, tidak nafsu makan
dan malas melakukan personal hygiene. Apa diagnose keperawatan prioritas untuk kasus
diatas?
a. Gangguan bersihan jalan nafas
b. Intoleransi aktivitas
c. Kelelahan
d. Nutrisi tidak adekuat
e. Defisit perawatan diri
Jawab: A

5. Seorang pasien dirawat di ruang paru. Pasien mengeluh sesak nafas. Saat dikaji tanda
tanda vital, didapatkan Tekanan darah = 120/80 mmHg, Nadi 95 x/menit, Suhu = 37.7
derajat celcius, dan pernafasan 23x/menit. Perawat memberikan oksigen 3lpm
menggunakan nasal canule. Apa tindakan berikutnya setelah pasien diberikan oksigen?
a. Evaluasi tanda tanda vital
b. Posisikan semifowler
c. Melakukan suction
d. Melakukan inhalasi
e. Ajarkan tarik nafas dalam
Jawab: A

6. Seorang anak berumur 10 tahun, mengalami bronkopneumonia. Saat di inspeksi, tampak


pernafasan cuping hidung, pengembangan dada positif. Saat di auskultasi terdengar
ronchi. Perawat melakukan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian inhalasi. Apa
tindakan keperawatan selanjutnya setelah pasien diberikan inhalasi?
a. Lakukan suction
b. Bantu ADL
c. Kaji ulang bunyi nafas pasien
d. Kolaborasi dengan keluarga: ajarkan batuk efektif
e. Berikan oksigen
Jawab: D

7. Seorang perempuan di diagnosa bronkopneumonia. Hasil tanda tanda vital: Tekanan darah
120/80 mmHg, Nadi = 100 x/mnt, Suhu 37.7 derajat celcius, pernafasan 25 x/mnt.
Pernafasan tampak cepat dan nyeri dada terutama saat batuk. Skala nyeri 7 (berat). Mana
tindakan yang tepat untuk mengatasi nyeri?
a. Kolaborasi dengan dokter pemberian analgetik
b. Bantu klien tidur dalam posisi miring
c. Ajarkan untuk tetap menegakkan dada
d. Ajarkan nafas dalam dan batuk efektif
e. Kaji ulang skala nyeri
Jawab: A

8. Seorang laki laki memiliki riwayat merokok sejak 15 tahun yang lalu. Saat dikaji
didapatkan riwayat keluarga mengalami penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Saat ini
pasien mengeluh dyspnea, batuk, dahak purulent berwarna hijau, dan kulit kemerahan.
Inspeksi dada tampak barrel chest. Diagnosa keperawatan prioritas untuk kasus diatas
adalah…
a. Gangguan integritas kulit
b. Gangguan citra tubuh
c. Gangguan bersihan jalan nafas
d. Gangguan pola nafas
e. Defisit pengetahuan
JAWAB: C

9. Seorang perempuan di diagnose PPOK. Pasien mengeluh batuk selama 3 minggu. Batuk
yang dirasakan progresif, dahak purulent dan nafas bau. Nafsu makan menurun karena
keletihan pasca batuk. Saat dikaji, berat badan sebelum sakit 60 kg, saat ini hanya 54 kg.
Konjungtiva tampak anemis. Apa diagnosa utama kasus tersebut?
a. Keletihan
b. Gangguan bersihan jalan nafas
c. Resiko deficit nurisi
d. Deficit nutrisi
e. Defisit perawatan diri
JAWAB: D

10. Seorang kakek berusia 65 tahun dirawat karena PPOK. Pasien tampak lemah dan tirah
baring lama. Saat melakukan mobilisasi pasif, nadi meningkat >20% dari kondisi istirahat.
Ditemukan luka decubitus grade I di area punggung. Apa diagnose keperawatan utama
untuk kasus diatas?
a. Gangguan integritas jaringan
b. Resiko infeksi
c. Gangguan mobilitas fisik
d. Intoleransi aktivitas
e. Keletihan
JAWAB: D

COR PULMONAL
11. Seorang laki laki mengalami penurunan kesadaran. Hasil pengkajian: tekanan darah
100/80 mmHg, Nadi 120 x/mnt, pernafasan 23 x/mnt, Suhu 37 0 celcius, saturasi oksigen
93%. Tampak sianosis, edema tungkai, turgor menurun. Hasil rontgen: dilatasi arteri
pulmonal dan dilatasi ventrikel kanan. Analsisi gas darah: pH normal (7.41), pCO2
menurun 24 mmHg, HCO3 menurun (14 mmol/l). Apa diagnosa keperawatan prioritas
kasus diatas?
a. Gangguan pertukaran gas
b. Gangguan pola nafas
c. Gangguan ventilasi spontan
d. Hipervolemia
e. Perfusi perifer tidak efektif
Jawab: A
12. Seorang pasien dirawat di rumah sakit. Kesadaran somnolen. Tampak sianosis, edema
tungkai, turgor menurun, hepatomegali. Saturasi oksigen 93%. Apa pemeriksaan
penunjang prioritas yang harus dilakukan selanjutnya untuk menentukan ada tidaknya
gangguan pertukaran gas?
a. Pemeriksaan tanda tanda vital
b. Pemeriksaan rontgen
c. Tes Spirometri
d. Pemeriksaan Analisa Gas Darah (AGD)
e. Pemeriksaan ekokardiogram (EKG)
Jawab: D

13. Hasil pemeriksaan thorax pada pasien dengan Cor pulmonal dapat ditemukan…
a. Dilatasi ventrikel kanan, dilatasi arteri pulmonal, atrium kanan menonjol
b. Dilatasi ventrikel kiri, dilatasi atrium kiri
c. Dilatasi keempat ruang jantung
d. Kontraksi ventrikel kanan, kontraksi atrium kanan
e. Hipertrofi arteri pulmonal dan vena pulmona
Jawab: A

14. Pemberian terapi oksigen pada pasien Cor Pulmonal bertujuan untuk?
a. Terapi oksigen meningkatkan kadar oksigen arteri dan meningkatkan hantaran oksigen
ke jantung, otak, dan organ vital lainnya
b. Mengurangi tanda tanda gagal jantung kanan
c. Meningkatkan vasodilatasi otot polos arteri
d. Meningkatkan kontraktilitas jantung
e. Menurunkan tromboemboli akibat disfungsi jantung
Jawab: A

15. Mekanisme terjadinya cor pulmonal akibat emboli paru baik akut maupun kronis yang
akhirnya menyebabkan penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah, adalah…
a. Obliterasi
b. Obstruksi
c. Vasokontriksi
d. Vasodilatasi
e. Idiopatik
Jawab: B

CA PARU
16. Seorang laki laki berusia 60 tahun dirawat karena kanker paru. Berat badan sebelum sakit
65 kg, saat ini 55 kg. Pasien tidak nafsu makan, lemas, mual, muntah 5 kali sehari
konsistensi cair, jumlah 150 cc sekali muntah. Saat pengkajian fisik didapatkan
konjungtiva anemis. Hasil laboratorium: Hemoglobin 8 gr/dl, albumin 3.2 g/dl.
Direncanakan pemeriksaan elektrolit. Diagnosa keperawatan utama yang tepat untuk
kasus diatas adalah?
a. Gangguan cairan dan eletrolit
b. Keletihan
c. Gangguan mobilitas fisik
d. Bersihan jalan nafas tidak efektif
e. Defisit nutrisi
Jawab: E

17. Seorang laki laki berusia 45 tahun dirawat diruang bedah. Pasien akan menjalani prosedur
kemoterapi untuk pertama kali didampingi istri nya. Tindakan yang dilakukan oleh
perawat sebelum memulai kemoterapi adalah…
a. Menjelaskan prosedur kemoterapi
b. Menjelaskan tujuan kemoterapi
c. Menjelaskan efek samping kemoterapi
d. Menjelaskan biaya kemoterapi
e. Melakukan inform consent
Jawab: E

18. Seorang laki-laki berusia 35 tahun dirawat dengan kanker paru. Pasien telah melakukan
operasi 2 hari yang lalu. Tampak luka operasi terbalut kassa mengalami rembesan darah.
Pasien mengeluh nyeri skala 6. Nyeri terutama saat bergerak. Akibatnya pasien tidak mau
dan takut untuk bergerak. Diagnosa keperawatan prioritas untuk pasien adalah …
a. Resiko infeksi
b. Nyeri akut
c. Gangguan mobilitas fisik
d. Ansietas
e. Resiko perdarahan
Jawab: B

19. Seorang pasien laki laki berumur 50 tahun di diagnose kanker stadium II. Hasil
pemeriksaan laboratorium didapatkan Hemoglobin 6.5 g/dl. Pasien direncanakan
diberikan transfusi whole blood (WBC) sebanyak 1000 cc. 15 menit sebelum diberikan
transfuse darah, perawat harus melakukan …
a. Memberikan oksigen
b. Mengambil darah
c. Cek golongan darah
d. Memasang infus
e. Mengukur suhu tubuh
Jawab: E
20. Seorang laki laki berusia 45 tahun, dirawat pasca kemoterapi. Keluhan mual dan muntah.
Hasil pengkajian didapatkan pasien mengeluh makan terasa pahit, sehingga makan hanya
¼ porsi, Muntah saat diisi makanan, nyeri dalam menelan, perut kembung. Apa metode
pemberian makanan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Pemasangan NGT
b. Pemberian makanan per oral
c. Parenteral
d. Makan sedkit tapi sering
e. Diet tinggi kalori tinggi protein (TKTP)
Jawab: C

PNEUMOTHORAX
21. Seorang laki-laki berusia 25 tahun dirawat dengan pneumotorak. Pada hasil pemeriksaan
ditemukan pengembangan paru tidak semetris, respirasi 26 x/menit. Pasien mengatakan
cepat lelah dan sesak apabila beraktifitas. Lekosit 11.000/mm3, pasien juga mengeluh
tidak nafsu makan. Masalah keperawatan utama sesuai kasus diatas ialah…
a. Tidak efektifnya pola nafas
b. Resiko ketidakseimbangan nutrisi
c. Intoleransi aktifitas
d. Resiko infeksi
e. Gangguan pertukaran gas
Jawab: A

22. Seorang sopir taxi, dibawa ke IGD akibat menabrak pohon. Saat dikaji, nafas stridor dan
cepat. Hasil pengkajian tanda tanda vital: pernafasan 30 x/menit, Nadi 120 x/menit,
tekanan darah 110/70 mmHg. Saturasi oksigen 95%. Perawat hendak memberikan
intervensi untuk pasien.Intervensi keperawatan yang tepat adalah…
a. Ajarkan Teknik batuk efektif
b. Ajarkan teknik relaksasi: ttarik nafas dalam
c. Posisikan pasien semifowler
d. Berikan Oksigen
e. Berikan terapi cairan asering 500 ml/12 jam
Jawab: D

23. Seorang laki-laki berusia 60 tahun dirawat di RS karena mengalami penumpukan cairan di
paru. Pasien mengeluh nyeri dada disertai batuk. Nyeri dirasakan seperti ditimpa benda
berat, nyeri menjalar hingga ke lengan kanan, nyeri dirasakan terus menerus. Saat dikaji
skala nyeri, didapatkan skor 4 (1-10). Intervensi yang tepat untuk pasien tersebut adalah…
a. Pemberian nebulizer combivent
b. Berikan air minum hangat
c. Berikan Oksigen 2 lpm menggunakan nasal canule
d. Ajarkan Teknik relaksasi nafas dalam
e. Lakukan suction
Jawab: D

24. Seorang pasien dirawat dengan penyakit pneumotorak dan sudah dilakukan pemasangan
WSD dengan menggunakan botol. Penkes yang dapat dilakukan perawat supaya pola
nafas pasien kembali efektif ialah :
a. Belajar meniup balon
b. Nutrisi TKTP
c. Menggunakan masker
d. Buang dahak pada plastik kuning
e. Minum obat secara teratur
Jawab: A

Anda mungkin juga menyukai