Anda di halaman 1dari 28

KEPERAWATAN PALIATIF PADA PASIEN

DENGAN STROKE NON HEMORAGIC (SNH)

1.Adib Hanafi 1807001


2.Dhenok Budiutami 1807010
3.Erna Puspitarini 1807017
4.Juliya 1807020
5.Arny Quriatuz Z. 1807100
6.Desi Putri Utami 1807101
7.Josue Da Conciecao 1807104
8.Aditya Fandi Achmad 1807106
Definisi Stroke Non Hemoragic

Stroke non hemoragik adalah stroke yang disebabkan


karena sumbatan pada pembuluh darah otak sehingga
suplai oksigen ke otak berkurang dan terjadi kematian sel
atau jaringan otak yang disuplai.
ETIOLOGI

1. Trombosis
2. Embolisme Serebral
3. Hemoragic Serebral
4. Aterosklerosis
5. Infeksi
6. Obat- obatan
7. Hipotensi
MANIFESTASI KLINIS

a.Umumnya terjadi mendadak, ada nyeri kepala


b.Parasthesia, paresis, Plegia sebagian badan
c.Dysphagia
d.Kehilangan komunikasi
e.Gangguan persepsi
f.Perubahan kemampuan kognitif dan efek psikologis
g.Disfungsi Kandung Kemih
Patofisiologi
• Aterosklerosis sering sebagai faktor penyebab infark
pada otak.Trombus dapat berasal dari plak aterosklerotik,
atau darah dapat beku pada area yang stenosis, tempat
aliran darah mengalami pelambatan atau terjadi
turbulensi. Trombus dapat pecah dari dinding pembuluh
darah terbawa sebagai emboli dalam aliran darah.
Trombus mengakibatkan iskemia jaringan otak yang
disuplai oleh pembuluh darah yang bersangkutan dan
edema dan kongesti di sekitar area.Area edema ini
menyebabkan disfungsi yang lebih besar daripada area
infark itu sendiri.
• Jika terjadi septik infeksi akan meluas pada dinding
pembuluh darah maka akan terjadi abses atau ensefalitis,
atau jika sisa infeksi berada pada pembuluh darah yang
tersumbat menyebabkan dilatasi aneurisma pembuluh
darah. Hal ini akan menyebabkan perdarahan serebral,
jika aneurisma pecah atau ruptur. Perdarahan
intraserebral yang sangat luas akan lebih sering
menyebabkan kematian di bandingkan keseluruhan
penyakit serebro vaskular karena perdarahan yang luas
terjadi destruksi massa otak, peningkatan tekanan
intrakranial dan yang lebih berat dapat menyebabkan
herniasi otak pada falk serebri atau lewat foramen
magnum
Pathway

KLIK GAMBAR
Pemeriksaan Penunjang

1. Angiografi serebral
2. Lumbal pungsi
3. CT Scan
4. MRI
5. USG Doppler
6. EEG
KOMPLIKASI
1. Berhubungan dengan imobilisasi: infeksi pernafasan,
nyeri pada daerah tertekan, konstipasi.
2. Berhubungan dengan paralise: nyeri punggung,
dislokasi sendi, deformitas, terjatuh.
3. Berhubungan dengan kerusakan otak: epilepsy, sakit
kepala.
4.Hidrosefalus
Tinjauan Asuhan Keperawatan
1.Pengkajian
a.Biodata
Nama : Tn. H
Usia  : 54 tahun
Jenis kelamin  : Laki-laki
Alamat : Tambakboyo, Ngawi
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Status pernikaha : Menikah
Agama/keyakinan  : Islam
Pekerjaan : Petani
Diagnosa medic : Stroke Non Hemoragic
b.Keluahan Utama
Anggota gerak kiri lemah
c.Riwayat Penyakit Sekarang
Klien mengeluh anggota gerak kirinya tiba-tiba mengalami
kelemahan. Sejak ± 1 hari sebelum masuk rumah sakit,
kelemahan tiba-tiba terjadi ketika klien bangun tidur.
Bicaranya menjadi pelo, wajah terasa kaku dan wajahnya
kelihatan merot. Klien mengatakan kepala terasa nyeri.
Klien mengatakan tidak merasakan mual maupun muntah.
BAB dan BAK tidak ada gangguan.
d.Pemriksaan Fisik
1)KU : Klien tampak lemah
: Kesadaran Compos Mentis. E4, V5, M6
2)TTV
TD : 150/90 mmHg
HR : 92 x / menit
RR : 21x / menit
Suhu : 36,50 C
3)Pengkajian Fatik
Klien mengalami kelemahan pada anggota tubuh bagian
kiri. Motivasi klien dalam melakukan aktivitas atau kegiatan
menurun. Klien mengatakan susah tidur karena khawatir
dan cemas dengan sakitnya.

Instrumen The Fatigue Scale


Pengkajian Psikososial
a.Pengkajian Kecemasan dan Distress
Hasil pengkajian kecemasan dan distress dengan distress
termometer bagian pertama yaitu pasien menunjuk skor 4.
Kesimpulan dari tabel di atas adalah:
Pada aspek partical problem klien menjawab 4 “No” dan 1
“Yes” pada work/ school, pada aspek family problem semua
jawaban “No”, pada aspek emotional problems semua
jawaban klien “Yes”, pada aspek physical probelms klien
menjawab 5 “Yes” dan 4 “No”, pada aspek other problems
klien menjawab 3 “Yes” pada getting around, sexual dan
sleep dan 9 jawaban “No”.
Pengkajian Spiritual dengan Metode SPIRIT
11) Pengkajian Budaya
Pasien lahir di Ngawi, Jawa Timur. Bahasa utama yang
digunakan adalah bahasa Jawa. Pengambil keputusan
dalam keluarga adalah pasien sendiri. Pasien mengatakan
hanya lulusan SD dan merupakan keluarga sederhana.
Pasien juga mengatakan sehat dan sakit adalah nikmat
Tuhan yang harus disyukuri. Apabila ada anggota keluarga
yang sakit hanya membeli obat diwarung dan jika tidak
sembuh baru dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat.
Diagnosa Keperawtan
1) Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan berhubungan
dengan penurunan suplai darah dan O2 ke otak.
2) Ansietas berhubungan dengan ancaman pada status
terkini.
3) Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan
penurunan kekuatan otot.
Intervensi Keperawatan

INTERVENSI KEPERAWATAN
THANKS FOR YOUR ATTENTION
:) :)

Anda mungkin juga menyukai