Anda di halaman 1dari 30

Askep Perawatan Paliatif Pada

Pasien Stroke

Kelompok 4 :
1. Ahmad rian pambudi (18.1413.S)
2. Anjani ayuningtyas (18.1474.S)
3. Dwi indri rahmawati (18.1431.S)
4. Fisa martha lawamena j. (18.1442.S)
5. Lisa andriani (18.1471.S)
6. Mila nurkholila (18.1474.S)
7. Noviana sari (18.1485.S)
8. Rifka maulida syafrina (18.1495.S)
KONSEP DASAR STROKE
PENGERTIAN
O Stroke adalah suatu keadaan yang timbul
karena terjadi gangguan peredaran darah
diotak yang menyebabkan terjadinya
kematian jaringan otak sehingga
mengakibatkan penderita menderita
kelumpuhan atau bahkan kematian.
(Batticaca.2008)
Lanjutan…..
Lanjutan…..

Ada dua klasifikasi umum cedera serebrovaskular


yaitu stroke iskemik dan stoke hemoragik.
O Stroke iskemik terjadi akibat penyumbatan
aliran darah arteri yang lama ke bagian otak dan
O stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah
otak pecah atau bocor.
ETIOLOGI
Penyebab stroke yaitu :
O Kekurangan suplai oksigen yang menuju otak
O Pecahnya pembuluh darah di otak
O Adanya sumbatan bekuan darah di otak
FAKTOR RESIKO

Beberapa faktor juga dapat meningkatkan


kemungkinan mengalami stroke :
1. Faktor resiko gaya hidup
O Kelebihan berat badan atau obesitas
O Ketidak aktifan fisik
O Minuman berat atau pesta
O Penggunaan obat obatan terlarang seperti
kokain dan metamfetamin
Lanjutan….
Lanjutan….

2. Faktorresiko medis
O Memiliki tekanan darah lebih tinggi dari 120/80 mmHg
O Merokok atau terpapar asap rokok
O Kolestrol tinggi
O Diabetes
O Penyakit kardiovaskular, termasuk gagal jantung, cacat
jantung dan irama jantung yang tidak normal
O Riwayat keluarga terkait stroke, serangan jantung.
3. Faktor-faktor lain yang terkiat dengan resiko stroke,
termasuk usia, RAS, jenis kelamin, hormon
PATOFISIOLOGI
Jika aliran darah ke tiap bagian otak terhambat karena
trombus atau emboli, maka mulai terjadi kekurangan suplai
oksigen ke jaringan otak. Area yang mengalami nekrosis di
sebut infark.
Gangguan peredaran darah otak akan menimbulkan gangguan
pada metabolisme sel-sel neuron, dimana sel-sel neuron tidak
mampu menerima glikogen sehingga kebutuhan metabolisme
tergantung dari glukosa dan oksigen yang terdapat pada
arteri-arteri yang menuju otak.
MANISFESTASI KLINIS
Tanda dan gejala stroke
O Kelumpuhan wajah atau anggota badan
O Gangguan sensabilitas pada satu atau lebih anggota badan
O Perubahan mendadak status mental (konfusi, delirium,
latergi, stupor, koma)
O Afasia (bicara tidak lancar, kurangnya ucapan, atau kesulitan
memahami ucapan)
O Disatria (bicara pelo atau cedal)
O Gangguan penglihatan (henianopia atau monokuler atau
diplopia)
O Ataksia (trunkal atau anggota badan)
O Vertigo, mual dan muntah atau nyeri kepala
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1) Tes darah
2) Pemeriksaan CT-scan
3) Pencitraan resenonansi magnetik (MRI)
4) USG karotis
5) Angiogram serebral
6) Ekokardiogram
PENATALAKSANAAN
1) Pengobatan stroke iskemik
 Penyuntikan rtPA (recombinant tissue plasminogen activator)
melalui infus dilakukan untuk mengembalikan aliran darah
 Obat antiplatelet.
 Obat antikoagulan
 Obat antihipertensi.
 Statin.
 Endarterektomi karotis.
 Angioplasti.
Lanjutan…..
Lanjutan…..

2. Pengobatan stroke hemoragik


O Obat-obatan.
Dokter dapat memberikan obat untuk menurunkan
tekanan di otak, menurunkan tekanan darah, dan
mencegah kejang
O Operasi.
Selain dengan obat, stroke hemoragik juga bisa
ditangani dengan operasi. Operasi dilakukan untuk
mengurangi tekanan dalam otak, dan bila
memungkinkan memperbaiki pembuluh darah yang
pecah
KOMPLIKASI
1. Deep vein thrombosis.
Sebagian orang akan mengalami penggumpalan darah di
tungkai yang mengalami kelumpuhan. Kondisi tersebut
dikenal sebagai deep vein thrombosis
2. Hidrosefalus.
Hidrosefalus adalah komplikasi yang terjadi akibat
menumpuknya cairan otak di dalam rongga otak (ventrikel)
3. Disfagia.
Kerusakan yang disebabkan oleh stroke dapat mengganggu
refleks menelan, akibatnya makanan dan minuman berisiko
masuk ke dalam saluran pernapasan
Alasan penyakit stroke masuk ke
dalam perawatan paliatif
stroke merupakan salah satu penyakit dibidang neurology yang
membutuhkan penangan palliative. Serangan tiba-tiba pada stroke
sering membutuhkan penanganan atau intervensi yang bersifat
urgen.
pasien stroke menjelang di akhir kehidupannya mendapatkan supply
nutrisi yang lebih bila dibandingkan dengan pasien kanker dan
mengenai gejala yang lazim terjadi pada penderita stroke seperti
nyeri dan mulut kering merupakan hal yang sangat besar. memahami
konsep perkembangan penyakit yang terjadi secara fluktuasi dapat
membantu para petugas kesehatan untuk dapat memenuhi
kebutuhan para penderita stroke disaat waktu dan kondisi penyakit
yang berbeda
Namun pada kasus stroke, pola perkembangan
penyakit tidak diketahui secara pasti sehingga hal
tersebut menyulitkan untuk menetapkan prognosis
pasien stroke secara individual. hal tersebut sebagai
alasan mengapa para penderita stroke mendapatkan
pelayanan paliatif ditingkat pelayanan dasar seperti
puskesmas..
ASUHAN KEPERAWATAN PALIATIF
PADA PASIEN STROKE
A. Pengkajian
1. Riwayat keperawatan
o Riwayat penyakit masa lalu (Contoh riwayat hipertensi
atau adanya gangguan pada katup jantung,
o Riwayat penyakit keluarga (Biasanya ada riwayat
keluarga yang menderita hipertensi dan diabetes
melitus)
2. Pola aktivitas
o Adanya kesukaran untuk beraktifitas karena
kelemahan, kehilangan sensori atau
paralise/hemiplegi, mudah lelah
Lanjutan….

3. Perubahan sensasi
4. Perubahan pergerakan
5. Defisit neurologis yang menandakan adanya
edema atau perdarahan serebal
6. Pemeriksaan fisik
o Perubahan neurologis melalui pengkajian skala
koma Glasgo (GCS), Penilaian tingkat kesadaran
dengan Glasgow Coma Scale/Score (GCS)
Respon Nilai
1. Membuka mata ( eye )  
 Spotan 4
 Dengan perintah 3
 Dengan rangsangan nyeri 2
 Tidak berespn 1

1. Respon Motorik (M)  


 Menurut perintah 6
 Mengetahui lokasi nyeri 5
 Reaksi menghindari nyeri 4
 Fleksi abnormal 3
 Ekstensi abnormal 2
 Tidk berespon 1

1. Verbal ( V)  
 Baik menjawab / orientasi penuh 5
 Bingung 4
 Kata-kata tidak dapat dimengerti 3
 Suara tidak jelas 2
 Tidaka berespon 1
Lanjutan…

o Suara bicara
kadang mengalami gangguan yaitu sukar
dimengerti, kadang tidak bisa bicara
o Tanda vital
Tekanan darah meningkat dan denyut nadi
bervariasi
7. Perubahan neurologis
O Pemeriksaan nervus cranialis
Umumnya terdapat gangguan nervus cranialis VII ddan XII
central
O Pemeriksaan motorik
Hampir selalu terjadi kelumpuhan/kelemahan pada salah satu
sisi tubuh
O Pemeriksaan sensorik
Dapat terjadi hemihipestesi
O Pemeriksaan refleks
Pada fase akut refleks fisiologis sisi yang lumpuh akan
menghilang. Setelah beeberapa hari refleks fisiologis akan
muncul kembali didahului dengan refleks patologis
8. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan radiologi
O CT scan : didapatkan hiperdens fokal, kadang-kadang masuk
ventrikel atau menyebar ke permukaan otak
O MRI : untuk menunjukkan area yang mengalami hemoragik
O Angiografi serebral : untuk mencari sumber perdarahan
seperti aneurisma atau malformasi vaskuler
O Pemeriksaan foto thorax : apakah terdapat pembesaran
ventrikel kiri yang merupakan salah satu tanda hipertensi
kronis pada penderita stroke.
Lanjutan….

b. Pemeriksaan laboratorium
O Pungsi lumbal
O Pemeriksaan darah rutin
O Pemeriksaan kimia darah
O Pemeriksaan darah lengkap
B. Diagnosa
1. Keputusasaan berhubungan dengan stres
jangka panjang
Intervensi :
a : Identifikasi fungsi marah, frustasi
b : Lakukan sentuhan untuk memberikan
dukungan (mis. Merangkul, menepuk-nepuk)
c: Anjurkan mengungkapkan perasaan yang
dialami (mis. Ansietas, marah, sedih)
d : Kolaborasi dengan dokter mengenai
penangan lebih lanjut dan dirujuk untuk
konseling bila perlu
2. Distres spiritual berhubungan dengan menjelang
ajal
Intervensi :
a : Identifikasi ketaatan dalam beragama
=>Identifikasi harapan dan kekuatan pasien
b : Berikan kesempatan mengekspresikan perasaan
tentang penyakit dan kematian
=>Fasilitasi melakukan kegiatan ibadah
c : Anjurkan metode relaksasi meditasi dan imajinasi
terbimbing
d : Atur kunjungan dengan rohaniawan
3. Duka cita adaptif berhubungan dengan potensi
kehilangan orang terdekat yang dirasakan
Intevensi :
a : Identifikasi proses berduka yang dialami
b : Motivasi untuk menguatkan dukungan keluarga
atau orang terdekat
c : Jelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa sikap
mengingkari, marah, tawar menawar, depresi dan
menerima adalah wajar dalam menghadapi
kehilangan
d : Perawat menangkan keluarga yang tinggalkan
kerabatnya
RESUME JURNAL
“Kualitas Hidup Pasien Stroke dalam Perawatan Palliative Homecare”

O Judul : Kualitas Hidup Pasien Stroke dalam


Perawatan Palliative Homecare
O Penulis : Ulfah N Karim, Erika Lubis
O Tahun : 2017
O Negara : Indonesia
O Tujuan Penelitian : Tujuan Penelitian ini adalah
mengeksplorasi kualitas hidup pasien stroke dalam
perawatan palliatif homecare meliputi domain fisik,
psikologis dan sosial
O Metode : Penelitian ini menggunakan metode kualitatif
eksploratif dengan pendekatan fenomenologi. Pendekatan
fenomenologi didapat dari gambaran kualitas hidup pasien
stroke dengan menggali secara mendalam. Partisipan
ditentukan dengan teknik purposive sampling yakni teknik
penentuan sampel dengan menyeleksi kelompok menurut
kriteria yag relevan dengan tujuan penelitian
O Responden : Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 13
orang yaitu 8 orang pasien/pendamping pasien yang
mendapat perawatan dirumah dan 5 orang partisipan
pendukung perawat dan atau dokter dan psikolog
Lanjutan ……

Variabel dan alat ukur : Pengumpulan data melalui data


primer dan sekunder dilaksanakan selama 2 bulan pada
bulan april-mei 2016. Data primer diperoleh dengan
wawancara mendalam kepada partisipan utama dan
pendukung. Data sekunder diperoleh melalui telaah
dokumen di RS Kanker Dharnais di Jakarta Barat, berupa
data demografi, rekam medis, catatan keperawatan pasien
dan catatan lapangan lembar wawancara menggunakan
sistem deskriptifterdiri dari 5 dimensi : mobilitas,
perawatan diri, kegiatan, nyeri, kecemasan/depresi.
Hasil penelitian : penelitian ini menggambarkan kualitas hidup pasien
stroke dalam perawatan palliative homecare denga melihat 3 domain
yaitu domain fisik, domain psikologis dan domain sosial. Setelah
dilakukan palliative homecare pada pasien menunjukan perubahan
domain fisik yaitu peningkatan parubahan aktivitas, peningkatan pola
makan dan peningkatan perubahan mobilitas fisik dibandingkan saat
terjadi stroke pada fase akut serta kemampuan berbicara ikut berubah
selaras dengan peningkatan fisik yang lainya . Kualitas hidup pasien
stoke pada domain psikolagis juga mengalami peningkatan setelah
dilakukan palliative homecare yaitu peningkatan motivasi dan perasaan
bahagia, dimana terjadi peningkatan domain fisik sehingga
mempengaruhi perasaan yang bahagia, tetapi terdapat penurunan pada
gambaran diri dan perasaan sedih dimana ada faktor yang
mempengaruhi, antara lain memurunya memori, nyeri, pola tidur dan
istirahat dan kurang dukungan sosial Pada fungsi sosial mengalami
peningkatan khususnya terkait dengan peningkatan dukungan keluarga,
serta adanya perubahan peran dalam keluarga yang menjadikan kualitas
hidup rendah pada pasien stroke yang dapat berpengaruh terhadap
kondisi kesehatan selama palliative care.
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai