Anda di halaman 1dari 16

Karya Inovasiku Dalam Mengatasi Masalah Kesehatan

Keluarga Dan Masyarakat

MENINGKATKAN PENGETAHUAN IBU TENTANG


KESEHATAN IBU DAN ANAK MELALUI KEGIATAN
“ASIK” (ARISAN SEHAT IBU KREATIF)
DI DESA PONDOK GAJAH

DESY RISKAWATI, Amd.Keb


NIP. 19870914 2017052006

UPTD PUSKESMAS DTP BANDAR


DINAS KESEHATAN KABUPATEN
BENER MERIAH
Jalan Kesehatan no.3 Kampung Mutiara, Pondok Baru
Kode Pos 24582
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat dan
karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Meningkatkan Pengetahuan Ibu Tentang Kesehatan Ibu Dan Anak Melalui
Kegiatan Asik (Arisan Sehat Ibu Kreatif)”. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, namun
demikian saya sangat mengharapkan petunjuk dan saran serta kritik dari semua pihak
guna perbaikan di kemudian hari.
Akhir kata semoga hasil makalah ini memberikan manfaat yang berguna bagi
yang membutuhkan.

Pondok Gajah, April 2018

Desy Riskawati, Amd.Keb


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG...........................................................................1
B. TUJUAN PEMBENTUKAN KEGIATAN ASIK (ARISAN SEHAT
IBU KREATIF......................................................................................2

BAB II ISI
A. MENINGKATKAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP
MASALAH KESEHATAN IBU DAN ANAK ....................................4
B. KARYA INOVASI................................................................................6
C. HASIL KARYA INOVASI...................................................................7

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN…………………………………………………..…11
B. SARAN…………………………………………………………..…12

BAB IV DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………..13


LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pondok Gajah adalah sebuah kampung yang berada di wilayah Kecamatan


Bandar Kabupaten Bener Meriah dengan luas wilayah 145.2 Hektar dengan batas-
batas sebagai berikut:
1) Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Bukit
2) Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Simpang Utama
3) Sebelah Utara berbatasan dengan Kampung Batin Baru
4) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kp.Suku Wih Ilang/Kp. Makmur
Sentosa
Jumlah penduduk Kampung Pondok Gajah adalah sebanyak 1423 jiwa,
dengan rata-rata penduduknya adalah Petani Kopi dan Tanaman Holtikultura.
Sebagian besar tingkat pendidikan masyarakat Kampung Pondok Gajah adalah Tamat
SLTA/sederajat. Mayoritas masyarakat kampung Pondok Gajah adalah suku Jawa,
selebihnya adalah suku Gayo, Aceh, Batak dan Sunda. Kampung Pondok Gajah
memiliki 395 KK dan terdiri dari 4 Dusun.
Berdasarkan komposisi umur, penduduk Kampung Pondok Gajah merupakan
penduduk dengan usia muda yaitu terdapat 437 jiwa (30,7%) kelompok umur kurang
dari 16 tahun, 876 jiwa (61,5%) kelompok umur 17-56 tahun dan 110 jiwa (7,7%)
penduduk berusia lebih dari 57 tahun, sebagaimanterlihat dalam grafik di bawah ini:
GRAFIK JUMLAH PENDUDUK KAMPUNG PONDOK
GAJAH BERDASARKAN USIA
80,00%
60,00%
40,00% < 16 tahun
17-56 tahun
20,00%
>57 tahun
0,00%

Tujuan Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adalah tercapainya


kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal bagi ibu
dan keluarganya untuk menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS)
serta meningkatkan derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang
optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya. Juga
sesuai dengan tugas dan fungsi bidan yag paling utama yaitu memberikan pelayanan
kesehatan ibu dan anak, sebagaimana tertuang dalam SE Dirjen Binkesmas No.
492/Binkesmas/Dj/89 yang menyatakan penempatan bidan di desa adalah
memberikan pelayanan ibu dan anak serta KB dalam rangka menurunkan angka
kematian ibu dan bayi serta kelahiran.
Masyarakat kampung Pondok Gajah masih sangat menjunjung tinggi nilai
budaya dan juga pemahaman tentang kebiasaan turun temurun yang masih di percayai
masyarakat, seperti penggunaan perasan jeruk nipis yang dianggap dapat
mengencerkan lendir pada saluran pernafasan bayi, penggunaan madu yang di
berikan pada bayi, kurangnya pemahaman ibu tentang manfaat ASI yang pertama kali
keluar (kolostrum), juga kebiasaan-kebiaaan lain yang dapat menghambat
pemahaman ibu dalam menjalankan pola hidup sehat. Untuk itu perlu adanya
bimbingan kepada masyarakat khususnya ibu-ibu untuk mendapatkan pengetahuan
yang berkaitan dengan kesehatan Ibu dan Anak sehingga ibu-ibu dapat mengerti
terhadap kebiasaan turun temurun yang dapat merugikan kesehatan keluarganya, serta
pengetahuan tentang segala aspek yang berhubungan dengan KB, kesehatan
reproduksi juga segala hal yg di anggap penting untuk di bahas dalam lingkup
kesehatan Ibu dan Anak.

B. TUJUAN PEMBENTUKAN KEGIATAN ASIK (ARISAN SEHAT IBU


KREATIF)

1. Menjalin silaturahmi antara ibu-ibu di kampung Pondok Gajah


2. Meningkatkan derajat kesehatan optimal bagi ibu dan keluarganya dengan
memberi wawasan tentang kesehatan
3. Memantau proses tumbuh kembang anak
4. Meningkatkan pengetahuan ibu-ibu melalui pembahasan dalam lingkup
Kesehatan Ibu dan Anak
5. Mencegah dan mengatasi tanda-tanda kegawatdaruratan pada ibu di masa
kehamilan, persalinan dan nifas juga pada bayi.
BAB II
ISI

A. MENINGKATKAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP MASALAH


KESEHATAN IBU DAN ANAK

Keluarga merupakan komponen utama yang memiliki peranan yang cukup


besar dalam mempengaruhi kehidupan seorang anak, terutama yang paling berperan
sebagai pendidik anak-anaknya adalah ibu. Peran seorang ibu dalam keluarga
terutama anak adalah mendidik dan menjaga anak-anaknya dari usia bayi sehingga
dewasa, karena anak tidak jauh dari pengamatan orang tua terutama ibunya.
(Asfryati,2003, h.27). Untuk itu seorang ibu hendaknya mampu mengerti dan
menguasai permasalahan-permasalahan yang di hadapi dalam keluarganya terutama
menyangkut dengan masalah kesehatan.
Adapun permasalahan kesehatan ibu dan anak yang terjadi di desa Pondok
Gajah antara lain sebagai berikut:
1. Masih terdapat kegagalan terhadap pemberian ASI Eksklusif di Desa Pondok
Gajah oleh karena faktor budaya dan kebiasaan turun temurun dari keluarga atau
lingkungannya. Sebagai contoh masih banyak ibu-ibu yang memberikan susu
formula kepada bayinya dengan alasan ASI belum keluar di masa 1-3 hari setelah
persalinan, sehingga ibu merasa takut apabila bayinya merasa lapar. Faktanya
kolostrum yang ada pada ASI dan berwarna kekuningan cukup untuk mengisi
lambung bayi yang masih kecil, bayi dapat bertahan dengan menghisap beberapa
tetes kolostrum tersebut dan bahkan kolostrum memiliki zat antibodi yang cukup
tinggi bagi tubuh bayi, sehingga dapat membuat bayi tahan terhadap penyakit.
2. Penggunaan jeruk nipis dan madu pada bayi baru lahir. Banyak orang tua
beranggapan dengan memberikan jeruk nipis pada bayi baru lahir dapat
mengeluarkan lendir yang berada di saluran pernafasan bayi. Begitu juga dengan
madu yang di oleskan pada bibir bayi untuk mencegah bibir bayi menjadi kering.
Tentunya kebiasaan tersebut dapat mengganggu kesehatan saluran pencernaan
bayi.
3. 10 penyakit terbesar di Desa Pondok Gajah

Grafik 10 Penyakit Terbesar Desa Pondok Gajah

160
140
120
100
80
60
40
20
0

Kehadiran bidan di desa diharapkan mampu memperluas jangkauan pelayanan


yang telah ada sekaligus dapat meningkatkan cakupan program pelayanan KIA
melalui:
 peningkatan pemeriksaan kesehatan ibu hamil yang bermutu
 pertolongan persalinan
 deteksi dini faktor kehamilan dan peningkatan pelayanan neonatal
 promosi kesehatan dan pencegahan penyakit pada bayi.

Grafik Jumlah PWS KIA Desa Pondok Gajah

100%
80% K1
60% K4
40% Persalinan
20%
Neonatus
0%
2015 2016 2017
B. KARYA INOVASI

Dalam menghadapi permasalahan kesehatan oleh karena hambatan dari faktor


budaya dan lingkungan, saya sebagai bidan desa dihadapkan pada keterbatasan
kemampuan dan kondisi masyarakat yang beragam karakteristik. Namun hal ini tidak
menurunkan semangat saya untuk membentuk kegiatan yang mampu meningkatkan
pengetahuan ibu dalam lingkup kesehatan ibu dan anak. Bekerjasama dengan ibu
kader posyandu akhirnya kegiatan tersebut dapat terlaksana dan di beri nama “ASIK
(Arisan Sehat Ibu Kreatif)”. Kegiatan arisan ini di isi dengan pembahasan masalah
kesehatan dan beranggotakan ibu hamil, ibu menyusui, ibu-ibu yang masih
merencanakan kehamilannya bahkan ibu-ibu yang lain juga antusias untuk bergabung
dalam kegiatan ini. Selain menabung kegiatan ini mengajak ibu-ibu untuk kreatif dan
juga aktif dalam menjaga kesehatan ibu dan anak.
Pada tahun 2016 kami mulai membentuk kegiatan ini dan pada mulanya di
lakukan di Polindes Pondok Gajah kemudian berlanjut ke rumah ibu-ibu anggota
ASIK lainnya dan telah kami sepakati kegiatan ini diadakan 2 minggu sekali pada
pukul 04.00 sore hari sehingga tidak mengganggu ibu-ibu yang beraktifitas di kebun.
Adapun materi yang sudah kami bahas dalam kegiatan ASIK yaitu meliputi
pembahasan atas permasalahan yang ada yaitu meliputi:
 Kehamilan dan Kegawatdaruratan Kehamilan
 ASI Eksklusif dan pembahasan materi yang berkaitan dengan ASI termasuk
kebiasaan yang dapat menggagalkan pemberian ASI eksklusif maupun
kebiasaan yang dapat mengganggu kesehatan bayi dan balita.
 Mencegah Kanker Serviks dengan melakukan pemeriksaan dini melalui IVA
(Inspeksi Visual Asam Asetat)
 KB
 dan masalah kesehatan yang di anggap penting untuk di bahas, meliputi
manfaat imunisasi,
Dengan adanya semangat dan dorongan dari ibu kader dan ibu-ibu di desa
Pondok Gajah akhirnya kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar walau mungkin ibu-
ibu menginginkan pembahasan dari narasumber lainnya. Untuk itu saat ini saya dan
ibu-ibu anggota ASIK sedang memohon kepada aparatur desa untuk memasukkan
kegiatan ini dalam anggaran dana desa sehingga saya dapat mengundang narasumber
lain untuk mengisi pembahasan di kegiatan ASIK ini. Walau sampai saat ini saya
terus mencoba untuk tetap memberi motivasi kepada ibu-ibu untuk mengutamakan
kesehatan diri dan keluarganya, dan semoga di tahun 2018 ini semua usulan dalam
kegiatan ini dapat terealisasi.

C. HASIL KARYA INOVASI

Adanya kegiatan ASIK kini membawa dampak positif bagi ibu-ibu yang
sudah ikut bergabung dalam program ini, salah satu contoh Ibu Sastra yang
merupakan anggota ASIK kala itu mengalami pecah ketuban di usia kehamilan 36
minggu dan tidak ada tanda-tanda persalinan ataupun kontraksi dan akhirnya Ibu
Sastra melahirkan di Rumah Sakit Muyang Kute, namun setelah bayinya lahir bidan
yang menolong tidak meletakkan bayinya di dadanya untuk itu Ibu Sastra meminta
sendiri kepada bidan tersebut untuk meletakkan bayinya di dadanya sehingga bayinya
dapat melakukan IMD (Inisiasi Menyusu Dini) Ia merasa IMD sangat penting bagi
dirinya dan bayinya setelah Ia mendengarkan pembahasan mengenai manfaat
dilakukannya IMD bagi sang Ibu dan juga bayi yang saat itu Ibu Sastra masih dalam
masa kehamilan. Ibu sastra menceritakan hal yang dia alami kepada saya saat saya
melakukan kunjungan ibu nifas setelah ia pulang dari Rumah Sakit. Tentu
pengalaman Ibu Sastra tersebut membuat saya semakin memahami bahwa kegiatan
ini sangat berguna bagi ibu-ibu semua sehingga saya dapat mempertahankan kegiatan
ASIK sampai saat ini.
Adapun hasil dari kegiatan ASIK di desa Pondok Gajah adalah:
1) Pemantauan terhadap faktor resiko dan resiko tinggi pada ibu hamil sehingga
dapat dilakukan pengawasan dan penanganan persalinan di fasilitas pelayanan
kesehatan yang lebih kompeten sebelum adanya tanda kegawatdaruratan yang
mengancam nyawa ibu dan bayi.

Tempat Persalinan
70,00%
58%
60,00%
Polindes
50,00%
38,70% 37,50% Rumah
40,00% 34,30%
30,00% 25% BPS
19,30%
20,00% Puskesmas
6,40% 9,30%
10,00% RS
0,00%
tahun 2016 tahun 217

2) Pemberian ASI Eksklusif meningkat dari 51 % sebelum ada kegiatan ASIK


menjadi 89,8% setelah kegiatan ASIK terbentuk.

Pemberian ASI Eksklusif

100%

89,80%
50%
51%

0%
Sebelum ASIK Sesudah ASIK

3) Sebanyak 26 ibu anggota ASIK sudah melakukan pemeriksaan IVA dan akan
berlanjut pada ibu-ibu yang lainnya dalam waktu mendatang.
Pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asam
Asetat)

40

20

0
Sebelum ASIK Sesudah ASIK

4) Adanya peningkatan terhadap pengguna KB yaitu 51,2% pengguna KB di tahun


2015, 68,1% di tahun 2016 dan 89,8% di tahun 2017

Akseptor KB Aktif

100
80
60
40
20
0
2015 2016 2017

5) Ibu-ibu anggota ASIK juga bersama-sama kader dan anggota ranting IBI
Puskesmas Bandar bergotong-royong membantu mengumpulkan bibit-bibit
tanaman obat tradisional yang di bawa saat pelaksanaan posyandu pada tanggal
20-08-2017.
6) Ibu-ibu anggota ASIK ikut berpartisipasi dalam musyawarah desa guna
meningkatkan keterlibatan perempuan dalam perencanaan penganggaran dana
desa dan mengusulkan pengadaan dan peningkatan layanan kesehatan di desa
Pondok Gajah.
7) Adanya peningkatan pengetahuan ibu tentang kesehatan ibu dan anak, sebagai
contoh, ibu-ibu tanggap terhadap permasalahan kesehatan yang di alami
keluarganya seperti halnya berbagi cerita atas apa yang sudah di ketahui dan
mampu memberi masukan kepada saudara atau tetangga yang memiliki keluhan
masalah kesehatan yang sama dengan berbagi ilmu yang telah ia dapat setelah
menjadi anggota ASIK.

Alhamdulillah ASIK dapat berjalan dengan apa adanya dan saya dapat
membawa materi pembahasan yang akan di sampaikan walau dengan keterbatasan
pengetahuan yang saya miliki dan biasanya malam hari sebelum kegiatan ASIK saya
berusaha untuk menguasai materi dengan membaca buku atau membuka internet
untuk mempersiapkan pembahasan di hari esok sehingga saya dapat menguasai
pembahasan materi tersebut, karena saya ingin ibu-ibu mendapat pengetahuan yang
sesuai dengan harapan mereka dan pastinya berguna bagi mereka.
Saya sangat berharap ASIK dapat masuk dalam anggaran dana desa sehingga
saya dapat mengundang dokter, bidan pemegang progam KIA, ahli gizi atau tenaga
kesehatan lain yang dapat memberi pegetahuan-pengetahuan baru yang pastinya
sangat bermanfaat bagi ibu-ibu semua karna tidak jarang pula saya memohon maaf
atas kekurangan saya dalam menyampaikan materi pembahasan yang mungkin
kurang menguasai sepenuhnya karena keterbatasan saya sebagai bidan, namun untuk
itu pula saya mengucapkan banyak terima kasih kepada ibu-ibu dan teman-teman
semua karena terus memberi dukungan dan semangat kepada saya.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

ASIK (Arisan Sehat Ibu Kreatif) adalah sebuah kegiatan arisan dan di isi
dengan pembahasan masalah kesehatan yang beranggotakan ibu hamil, ibu menyusui,
ibu-ibu yang masih merencanakan kehamilannya juga ibu-ibu antusias dalam
mengikuti pembahasan kesehatan ibu dan anak.
Adapun hasil dari kegiatan ASIK di desa Pondok Gajah adalah:
1) Pemantauan terhadap faktor resiko dan resiko tinggi pada ibu hamil sehingga
dapat dilakukan pengawasan dan penanganan persalinan di fasilitas pelayanan
kesehatan yang lebih kompeten sebelum adanya tanda kegawatdaruratan yang
mengancam nyawa ibu dan bayi.
2) Pemberian ASI Eksklusif meningkat dari 51 % sebelum ada kegiatan ASIK
menjadi 89,8% setelah kegiatan ASIK terbentuk.
3) Sebanyak 26 ibu anggota ASIK sudah melakukan pemeriksaan IVA dan akan
berlanjut pada ibu-ibu yang lainnya dalam waktu mendatang
4) Adanya peningkatan terhadap pengguna KB yaitu 51,2% pengguna KB di tahun
2015, 68,1% di tahun 2016 dan 89,8% di tahun 2017
5) Ibu-ibu anggota ASIK juga bersama-sama kader dan anggota ranting IBI
Puskesmas Bandar bergotong-royong membantu mengumpulkan bibit-bibit
tanaman obat tradisional yang di bawa saat pelaksanaan posyandu pada tanggal
20-08-2017.
6) Ibu-ibu anggota ASIK ikut berpartisipasi dalam musyawarah desa guna
meningkatkan keterlibatan perempuan dalam perencanaan penganggaran dana
desa dan mengusulkan pengadaan dan peningkatan layanan kesehatan di desa
Pondok Gajah.
7) Adanya peningkatan pengetahuan ibu tentang kesehatan ibu dan anak, sebagai
contoh, ibu-ibu tanggap terhadap permasalahan kesehatan yang di alami
keluarganya seperti halnya berbagi cerita atas apa yang sudah di ketahui dan
mampu memberi masukan kepada saudara atau tetangga yang memiliki keluhan
masalah kesehatan yang sama dengan berbagi ilmu yang telah ia dapat setelah
menjadi anggota ASIK.

B. SARAN

Setelah dilakukannya kegiatan ASIK di desa Pondok Gajah, saya berharap agar
Pemerintah Kampung Pondok Gajah dapat menganggarkan kegiatan tersebut dalam
anggaran dana desa demi peningkatan kegiatan ASIK ke depan, juga adanya
bimbingan yang di berikan dari dinas terkait demi peningkatan program.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA

1) (2012) Makalah Polindes Dan Program Bidan Desa


http://www.azaykun.web.id>2008/08
2) (2016) Makalah Kesehatan Ibu Dan Anak
http://paulinalambu25.blogspot.co.id/2016/06
3) Prasetyawati, Arsita Eka. 2012. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dalam
Milenium Development Goals (MDGs).YogyakartaNuhaMedika.

Anda mungkin juga menyukai