21
KATA PENGANTAR
Agar Puskesmas dapat melaksanakan tugas dengan baik dan seragam maka
dibuat Buku pedoman KIA-KB Puskesmas Tanah Kalikedinding yang dapat digunakan
oleh semua Petugas di Puskesmas. Karena itu, keberadaan Buku Pedoman ini
hendaknya diletakkan ditempat yang mudah dijangkau agar setiap saat dapat dipelajari
oleh seluruh staf.
Kepala Puskesmas
21
DAFTAR ISi
Halaman
BAB IV DOKUMENTASI
A .Pencatatan......................................................................................................
B . Pelaporan......................................................................................................
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
21
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu unsur yang penting untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan
diantara Ibu, Bayi dan anak adalah memberikan Pemeliharaan dalam waktu hamil yang
cukup baik dimulai sedini mungkin.
Penurunan angka kematian Ibu maternal, bayi dan anak balita serta penurunan
angka kelahiran merupakan sasaran prioritas dalam pembangunan dibidang kesehatan.
1.2 PENGERTIAN
b. Keluarga berencana
Adalah perencanaan kehamilan, sehingga kehamilan hanya terjadi pada waktu
yang diinginkan. Jarak antar kelahiran diperpanjang, dan kelahiran selanjutnya
dapat dicegah apabila jumlah anak telah mencapai yang dikehendaki. Untuk
membina kesehatan keluarga sebaik-baiknya.
21
1.2 TUJUAN
a. Tujuan Umum
1) Tujuan program kesehatan ibu dan anak adalah tercapainya kemampuan hidup
sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal, bagi ibu dan
keluarganya untuk menuju NKKBS serta menigkatnya derajat kesehatan anak
untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan
bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.
2) Meningkatnya kesejahteraan Ibu dan anak serta keluarga dalam rangka
mewujudkan Kelurga kecil yang bahagia dan sejahtera (NKKBS) yang menjadi
dasar bagi terwujudnya masyarakat yang sejahtera melalui pengendalian
pertumbuhan penduduk Indonesia, guna menyongsong tinggal landas
pembangunan pada repelita6 mendatang.
b. Tujuan Khusus
21
BAB II
Salah satu unsur yang pentig untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan
di antara ibu, bayi dan anak adalah memberikan pemeliharaan dalam waktu hamil yang
cukup baik dan dimulai sedini mungkin.
Penurunan angka kematian Ibu matermal, bayi dan anak balita serta penurunan
angka kelahiran merupakan sasaran prioritas dalam pembangunan di bidang
kesehatan.
Salah satu unsur yang penting untuk menurunkan kematian dan kesakitan di
antara ibu dan bayi adalah memberi cukup pemeliharaan dalam waktu hamil, dan
dimulai sedini mungkin. Semua ibu harus dianjurkan, agar bila mereka hamil
memeriksakan diri di Puskesmas sedini mungkin, hal ini dilakukan dengan cara
kunjungan rumah oleh petugas Puskesmas dan dukun, serta dengan memberi
pendidikan kesehatan kepada para pemimpin desa dan masyarakat.
1) Kunjungan Pertama
a) Anamnesa
(1) Identitas :
Nama, umur, alamat, pendidikan, pekerjaan ibu.
(2) Riwayat :
(a) Kehamilan dan persalinan terdahulu :
Kehamilan keberapa
Yang menolong, cara persalinan, berat bayi, keadaan bayi/
hasil persalinan.
Komplikasi :
Perdarahan
Tekanan darah tinggi
Infeksi/demam
Persalinan yang lama
Partus preterm (prematur)
21
Nyeri perut
Oedema
b) Pemeriksaan
(1) Umum :
Kesadaran, tinggi badan, berat badan, postur tubuh, kurus/gemuk,
tensi, nadi pernafasan, demam/tidak, pucat/tidak
Fisik: muka, mata, mulut/gigi, paru-paru, jantung, payudara, hati,
limpa, abdomen, pelvis, tungkai.
c) Pemberian Imunisasi TT
d) Pemberian Obat :
Roboransia ,Tab Fe, dan obat-obat Khusus (pusing, emesis, hypertensi,
toxicosis).
e) Perawatan Payudara
- Pakaian jangan terlalu kencang
- Putting susu yang masuk supaya diurut dengan minyak agar dapat
keluar.
f) Penyuluhan :
Gizi, kebersihan, olahraga, pekerjaan dan perilaku sehari-hari, perawatan
payudara dan ASI, tanda-tanda resiko tinggi, pentingnya pemeriksaan
kehamilan dan imunisasi selanjutnya, persalinan oleh tenaga terlatih, KB
postpartum.
2) Kunjungan Ulang
21
a) Anamnesa
Keluhan Utama
b) Pemeriksaan :
Umum :
Kesadaran, berat badan, tensi, nadi, pernafasan, demam/tidak,
pucat/tidak.
Khusus Kebidanan Luar :
Tinggi fundus uteri, bentuk uterus, pemeriksaan Leopold,
pemeriksaan auskutasi.
Dalam :
Primi gravida hamil 36 minggu untuk menentukan imbang
fetopelvik.
Bila ada indikasi lain.
Laboratorium :
Hb, urine bila ada indikasi.
d) Pemberian Obat :
Roboransia ,TabFe, dan obat-obta khusus (pusing, emisis, hypertensi,
tokolisis).
e) Penyuluhan mengenai :
Gizi, perawatan payudara, tanda-tanda resiko tinggi, imunisasi berikutnya
(ibu & anak) pentingnya kunjungan ulang, persalinan oleh tenaga terlatih,
KB postpartum.
1) Anamnesa :
a) Identitas :
Nama : jelas
Umur : Menentukan resiko kehamilan, bila usia ibu kurang dari 20
tahun atau lebih dari 35 tahun
Pendidikan : makin rendah pendidikan ibu, kematian bayi makin tinggi.
Pekerjaan : pekerjaan ibu yang berat baik fisik dan tekanan mental
membahayakan kehamilannya.
21
Abortus : perdarahan lewat vagina yang terjadi sebelum usia
kehamilan 20 minggu.
(3) Penolong : bila ditolong oleh dukun tidak terlatihdan menggunakan alat
tak steril, kemungkinan dapat terjadi infeksi tetanus, sehingga untuk
pertolongan pada persalinan berikutnya dapat meminta ke petugas
kesehatan/dukun terlatih.
(6) Kompilkasi
Perdarahan ante partum ialah perdarahan lewat vagina yang terjadi
sesudah kehamilan 20 minggu.
Perdarahan post partum ialah perdarahan pasca persalinan lebih
dari 500ml.
Hipertensi ialah tensi lebih dari 140/90. Hipertensi yang ditemukan
pada Trimester 1 menunjukan kemungkinan penyakit hipertensi
kronik.
Hipertensi yang timbul setelah Trimester 1 merupakan hipertensi
yang timbul dalam kehamilan.
Infeksi
Perlu dituliskan demam pada persalinan atau nifas, untuk diberikan
penyuluhan sehingga tidak terulan kembali.
Partus lama/macet ialah persalinan yang lebih dari 18 jam muli dari
kala 1 atau kala 11 lebih dari 2 jam. Partus lama ada hubungannya
dengan resiko kematian bayi.
21
Partus preterm (prematur) ialah partus pada usia kehamilan kurang
dari 37 minggu; kematian bayi amat tinggi sehingga kita perlu
mencegahnya.
c) Kehamilan sekarang
Keluhan utama ialah, pernyataan pasien mengenai gangguan atau
penyakit yang diderita atau yang menyebabkan ia datang: hal ini penting
dicatat dan dirinci untuk memperkirakan diagnosis yang akan dibuat.
(1) Haid
Tanyakan tanggal (hari pertama haid, bulan dan tahun) dan haid
yang diperoleh/ terakhir. Hal ini perlu untuk menentukan usia
kehamilan saat ini dan taksiran partus. Siklus haid perlu ditanyakan
untuk menentukan usia kehamilan, perkiraan partus. Contoh bila
siklus haid 2 bulan 1x maka taksiran partus mungkin lebih lama.
21
Malaria. Perlu diperiksa darah tepi.
Penyakit ginjal : batu saluran kemih, cysititis, pielonefritis.
Diabetes ialah gula darah nuchter (puasa) lebih dari 110 mg/dl dan
post prandia 2 jam (2jam setelah makan) lebih dari 165 mg/dl.
Psikosis : gangguan jiwa.
Epilepsi : ayan.
2) Pemeriksaan
a) Umum :
(1) Pucat :
Observasi dari konjungtiva, telapak tangan dan lidah dapat menduga
adanya anemia.
(2) Kesadaran
Composmentis (kesadaran baik) gangguan kesadaran (apatis,
somnolen, sopor, koma).
(3) Tinggi badan. Diukur dalam cm, tanapa sepatu. Tinggi yang kurang
dari 145 cm ada kemungkinan dapat mempengaruhi proses
persalinan CPD (Chepalus Pelvic Disproportion).
(4) Berat badan. Ukur berat badan dalam kg tanpa sepatu dan memakai
pakaian yang seringan-ringannya. Berat yang kurang dari 45kg pada
trimester III atau dibawah kurve pada KMS ibu hamill menyatakan ibu
kurus, besar kemungkinan ibu akan melahirkan bayi dengan berat
badan lahir rendah. Bila BB ibu jauh diatas kurve pada KMS ibu
hamil, kita mencurigai adanya kemungkinan melahirkan bayi besar
dan menimbulkan kemacetan dalam persalinan.
(5) Bentuk tubuh. Perhatikan cara berdiri dan berjalan. Bila tampak
kelainan tulang belakang dan panggul maupun tugkai kita harus
mencurigai kemungkinan kelainan tulang panggul yang dapat
menyebabkan kesulitan persalinan.
(6) Tensi. Nrmal 110/80 – 140/90. Bila lebih dari 130/90 hati-hati adanya
pre-aklampsia.
21
(8) Pernafasan. Normal (20-24/menit). Bila abnormal mungkin ada
kelainan paru-paru dan jantung.
(9) Demam. Bila tersa demam dengan perabaan, harap susu diukur
dengan termometer (normal 36-37 derajat celcius) bila suhu lebih
tinggi dari 37 derajat celcius mungkin ada infeksi.
b) Fisik umum
(1) Muka. Inspeksi adanya oedema pada palpebra. Hal ini mungkin
gejala oedema umum. Periksa konjungtiva untuk memperkirakan
adanya anaemia.
(3) Paru-paru. Lakukan inpeksi pada waktu bernafas bila bentuk dada
simetris berarti normal. Bila bentuk dada abnormal kemungian adanya
kelainan paru-paru. Bila ada keluhan batuk lebih dari 2 minggu tidak
sembuh dengan pengobatan teratur patut dicurigai adanya kelainan
paru-paru.
(6) Hati. Pada perabaan adanya hati yang membesar, mungkin ada
kelainan hati dan merupakan resiko baik bagi ibu maupun bayinya.
(7) Limpa. Bila ada pembesaran limpa disertai demam dan anemia
berarti ada gejala malaria.
(9) Tangan dan tungkai. Inspeksi dan palpasi pada tibia dan jari untuk
melihat adanya oedema, bila terjadi oedema pada tempat-tempat
tersebut kemungkinannya adanya pre-eklampsia.
1) Bagian luar
21
Tinggi fundus uteri. Hap diukur dengan sentimeter dari fundus ke
simfisis, sesuai dengan umur kehamilan. Bila dibwah kurva normal
mungkin terdapat gangguan pertumbuhan janin; bila jauh diatas
normal munngkin terdapat gemili, hidramnion atau mola.
Pemeriksaan leopold
2) Bagian Dalam
d) Pemeriksaan laboratorium
(1) Hb : diperiksa secara sahli/talquist normal 70% atau lebih (atau lebih
dari 11 g %)
(2) Urine : diperiksa bila ada indikasi : oedema, hipertensi, infeksi saluran
kemih (nefritis, cystitis).
(3) Protein abnormal lebih dari positif 2. Infeksi; bila terdapat lekosit lebih
dari 10 lpb; eritrosit lebih dari 3/lpb.
(4) Faeces : diperiksa pada ibu anaemia untuk mengetahui adanya telur
cacing.
3) Pemberian Imunisasi TT
Imunisasi TT diberikan 2x; pada kunjungan pertama dan kemudian interval 4
minggu, tanpa pandang usia kehamilan. Bila pernah menerima TT 2x, pada
21
kehamilan terdahulu, maka hanya diberi TT 1x. imunisasi TT bertujun
melindungi bayi dan ibu terhadap penyakit tetanus.
4) Pemberian Obat
a) Fe : tablet besi diberikan pda setiap ibu hamil sampai bayinya la.
b) Obat khusus :
(2) Anti pusing : carilah penyebab pusing. Bila pusing saja dapat
diberikan Paracetamol. Bila Influenza dapat diberi obat flu.
5) Penyuluhan
Penyuluhan yang diberikan meliputi :
a) Gizi
Makanan ibu hamil perlu ditambah baik kalori, protein maupun mineral
untuk perkembangan bayi terutama pada trimester 2 dan 3. Jumlah kalori
yang dibutuhkan oleh ibu hamil dengn berat badan 56kg dan aktifitas
sedang ialah 2000 kalori/hari. Jumlah makanan ibu hamil sehari-hari
berpedoman pada menu seimbang yaitu :
(1) Sumber zat tenaga : nasi, kentang, roti, ubi dll.
(2) Sumber zat pembagun : daging, ikan, telur, tempe, tahu.
(3) Sumber zat pengatur :
Sayuran : daun ubi jalar, bayem dll
Buah-buahan : pisang, pepaya dsb.
Dari segi praktis, ibu hamil dianjurkan untuk makan satu piring lebih
banyak dari biasanya
b) Kebersihan.
21
Diperlukan kebersihan umum misalnya mandi, sikat gigi secara teratur
minimal 2x sehari. Bila perlu gigi diperiksa untuk mengetahui adanya
suber infeksi seperti karies dentis, hal ini perlu seger diobati.
c) Olah raga.
Seorang ibu hamil dapat melakukan olahraga ringan misalnya : jalan pagi
10 menit, senam ringan 15 menit, berenang 15 menit.
d) Perawatan payudara.
Sejak kehamilan 6 bulan payudara diperhatikan untuk dirawat dalam
mempersiapkan laktasi. Putting yang masuk ke dalam, perlu ditrik keluar
dengan ringan secara teratur tiap hari. Buah dada dari tepi ke tengah
setelah dibubuhi minyak.
f) Keluarga berencana
Seorang ibu harus dberitahukan mengenai penjarangan kehamilan yaitu
harus ebih dari 2 tahun dan hanya mempunyai 2 anak saja. Karen interval
yang terlalu dekat dan jumlah anak yang banyak dapat mempengaruhi
kematian ibu dan bayi. Cara KB yang dianjurkan pada postpartum yaitu
IUD, suntikan, tubektomi, kondom atau pil progestogen (exluton).
1) Abortus
Perdarahan dari uterus pada kehamilan kurang dari 20 minggu (janin
beratnya kurang dari 500gr). Abortus imminens ditangani dengan istirahat
berbaring. Abortus incompletus dilakukan kuretase, bila tidak dilakukan
kuretase dapat dilakukan digital, infus NaCI 0,9% dan dirujuk ke RS.
Macam Abortus :
a. Imminens : Keguguran yang mengancam
b. Incipiens : Keguguran yang tidak dapat dielakkan lagi
c. Completus : Keguguran yang lengkap
d. Incompletus : Keguguran yang tidak lengkap
e. Habitualis : Keguguran yang berulang-ulang
21
2) Hemohargic ante-partum (HAP)
Adalah perdarahan dari uterus pada usia kehamilan lebih dari 20 minggu. Bila
perdarahan sedikit dan terjadi pada usia kehamilan kurang dari 36 minggu
dianjurkan istirahat dengan berbaring. Bila perdarahan tidak berhenti, perlu
dirujuk untuk kemungkinan praevia.
3) Pre-eklampsia
Pre-eklampsia ialah kondisi dengan hypertensi, protein uria dan edema.
Pre-eklampsia ringan ; bila tensi130-160/85-100, protein uria 1+dan edema
ditangani dengan istirahat dan berbaring dan kontrol 1 minggu kemudian ..
Pre-eklampsia berat ; tensi 160/100, prtein uria lebih dari 2+, edoma umum,
beri infus mg S04 20% 4 gram bolus IV pelan selama 15 mt kemudian
Mgso4 40% 6 gr dalam 500ml Ringer glukosa , 28 tetes/menit atau MgSo4 10
gr IM Boka Boki. Kemudian rujuk ke rumah sakit.
Obat antihypertensi pada pre-eklampsia berat :
a. Nifedipine (adalat, cardalat) 3-4 x 10 mg or
b. Methyldopa 3 x 125-500 mg/hari
4) Eklampsia
Ialah kondisi kehamilan dengan hipertensi, oedema, protein uri disertai
kejang umum. Pasien diberi anti kejang (dengan pilihan sbb) :
a. MgS04 2 g lv dilanjutkan dengan infus MgS04 6 gr/500ml glukosa 10%
dengan tetesan 28 tetes/menit.
b. Beri 02 lembab 2-4/menit
c. Rujuk ke rumah sakit
5) Letak lintang
Kehamilan lebih dari 36 minggu –, maka segera rujuk ke RS
6) Letak sungsang
Primi gravida
Kehamilan lebih dari 36 minggu- segera rujuk ke RS.
7) Primi gravida
Kehamilan lebih dri 38 minggu kepala belum (tidak) masuk pintu atas panggul
harus konsultasi untuk mencari sebab kelainan.
10)Sepsis
21
Ialah kondisi ibu hamil dengan suhu lebih dari 39C, pasien diberi infus NaCL
dan ampicillin 4 x 500 mg per oral dan dirujuk ke RS.
11)Preterm
Ialah persalinan terjadi pada usia kurang dari 37 minggu. Pada saat inpartu
dengan usia kehamilan 35 minggu dan pembukaan 3cm, pasien diberi obat
tokolisis dan bila his menghilang pasien tetap dirawat di puskesmas. Setelah
di observasi dan his makin lama makin kuat dalam waktu 3 jam, setelah
pengobatan atau pembukaan lebih dari 3 cm maka sebaiknya dirujuk.
12)Gameli
Ialah kondisi ibu hamil dengan janin kembar pada kehamilan 34-38 minggu
pasien dianjurkan lebih banyak istirahat dengan berbaring.
Pada saat in partu pasien dirujuk ke RS.
B .KELUARGA BERENCANA
21
Manfaat Kesehatan Keluarga Berencana
a. Untuk Ibu
Perbaikan kesehatan badaniah dengan jalan mencegah kehaamilan yang
berulang kali
Peningkatan kesehatan mental dan emosi
b. Untuk anak yang dilahirkan
Tumbuh secara wajar dalam kandungan
Sesudah lahir mendapat pemeliharaan serta asuhan yang cukup dari
ibunya
c. Untuk anak-anak lainnya
Perkembangan fisiknya yang lebih baik
Perkembangan mental dan emosi yang leih baik
Pemberian kesempatan pendidikan yang lebih baik
d. Untuk ayah
Memperbaiki kesehatan fisiknya karena tuntutan yang begitu berat
Memperbaiki kesehatan mental dan emosi
e. Untuk seluruh keluarga
1. Meningkatkan kesehatan fisik, mental dan emosi setiap anggota
keluarganya
21
BAB III
1. Pemeliharaan kesehatan ibu yang sedang hamil, melahirkan dan menyusui serta
bayi, anak balita dan anak prasekolah.
2. Pemberian nasehat tentang makanan guna mencegah gizi buruk karena
kekurangan protein-kalori dan lain-lain kekurangan, serta bila ada, pemberian
makanan tambahan, vitamin dan mineral (tablet zat besi dan ibu hamil).
3. Pemberian nasihat tentang perkembangan anak dan cara stimulisasinya
(SDIDTK)
4. Imunisasi Tetanus Toxold 2 kali pada ibu hamil dan BCG, Penta valen 3x, Polio
4x, Campak 1x pada bayi.
5. Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai tujuan Program
KIA.
6. Pelayanan pemeriksaan IVA dan Cryo terapi.
7. Pelayanan bagi ibu nifas ,Pelayanan MTBM , Pelayan MTBS bagi bayi dan anak
balita untuk macam-macam penyakit ringan.
8. Kunjungan rumah untuk mencari ibu dan anak yang memerlukan pemeliharaan,
memberi penerangan dan pendidikan tentang kesehatan, dan untuk
mengadakan pemantauan pada mereka yang lalai mengunjungi Puskesmas dan
meminta agar mereka datang ke Puskesmas lagi.
9. Pengawasan dan bimbingan kepada taman kanak-kanak dan para dukun bayi.
10. Pelayanan dokter Spesialis Anak .
11. Pelayanan dokter Spesialis Kandungan dan Obstetri dan pemeriksaan USG .
21
MANAJMN RSIKO PLAYANAN KIA DAN KB
21
BAB IV
DOKUMENTASI
A .PENCATATAN
Pencatatan dilakukan dalam setiap kegiatan pelayanan KIA DAN KB
yang dilaksanakan dengan menggunakan form atau bukti pelaksanaan
masing masing pelayanan KIA dan KB mis buku kohort ,buku buku bantu
Buku pencatatan dapat dipakai sebagai bukti pelaksanan dan sebagai dasar
untuk pembuatan laporan dan evaluasi kegiatan
B. PELAPORAN
Pelaporan setiap kegiatan pelayanan KIA dan KB dilakukan dengan
blanko laporan yang sudah ditetapkan dari Dinas Kshatan yang kemudian
dianalisis dan di evaluasi .Jika ditemukan masalah atau kendala harus
dibuatkan rencana tindak lanjut . Penanggung jawab pelayanan KIA dan KB
akan memonitoring hasil kegiatan pelayanan kepada pelaksana setiap 2
minggu sekali .Penanggung jawab pelayanan akan dimonitoring oleh Kepala
Puskesmas setiap sebulan sekali sehingga setiap bulan akan terlaporkan
setiap kegiatan yang telah dilakukan sampai ke Kepala Pusksmas .
21
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Upaya kesehatan Ibu & Anak serta kegiatan Keluarga Berencana ialah
upaya di bidang kesehatan yg menyangkut pelayanan & pemeliharaan Keluarga,
pasangan suami istri, ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi & anak balita serta
anak prasekolah. Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA-KB masyarakat dalam
upaya menangani situasi gawat darurat dari aspek non klinik terkait kehamilan &
persalinan. Sistem kesiagaan merupakan sistem tolong-menolong, yanag dibentuk
dari, oleh & untuk masyrakat, dalam pencacatan pemantauan & informasi KIA-KB.
Dalam pengertian ini tercakup pula pendidikan kesehatan kepada masyarakat,
pemuka masyarakat serta menambah keterampilan para dukun bayi serta pembinaan
kesehatan dilingkungan Masyarakat.
Tujuan Program Kesehatan Ibu & anak (KIA) serta Keluarga Berencana
(KB) ialah tercapainya kemampuan hidup sehat lewat peningkatan tingkat kesehatan
yg optimal, bagi ibu & keluarganya untuk menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia
Sejahtera (NKKBS) serta meningkatnya tingkat kesehatan anak untuk menjamin
proses tumbuh kembang optimal yg merupakan landasan bagi peningkatan kualitas
manusia seutuhnya.
21
DAFTAR PUSTAKA
21