Oleh
VENNY VILDAYANTI YULINA
NIM. PO.71.24.4.21.038
LAPORAN KOMPREHENSIF
Disusun Oleh
Menyetujui,
Pembimbing Klinik
Pembimbing Akademik
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Bidan
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan
Komprehensif terkait Asuhan Kebidanan Fisiologis Holistik Neonatus Bayi Balita
dan APRAS. Penulisan Laporan Komprehensif ini dilakukan dalam rangka
memenuhi tugas praktik Asuhan Kebidanan Fisiologis Holistik Neonatus Bayi
Balita dan APRAS Program Pendidikan Profesi Bidan Poltekkes Kemenkes
Palembang. Laporan ini terwujud atas bimbingan, pengarahan dan bantuan dari
berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Pada kesempatan ini
kami juga mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Muhammad Taswin, S.Si, Apt, MM, M.Kes selaku Direktur Poltekkes
Kemenkes Palembang
2. Ibu Nesi Novita, S.SiT, M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes
Kemenkes Palembang dan Pembimbing Akademik
3. Ibu Elita Vasra, SST, M.Keb selaku Ketua Program Studi Pendidikan Profesi
Bidan Poltekkes Kemenkes Palembang
4. Ibu Choirul Mala, SKM, SST, M.Kes selaku pemilik PMB dan Pembimbing
Klinik
5. Seluruh pegawai dan staf Choirul Mala, SKM, SST, M.Kes Palembang
Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga laporan ini membawa
manfaat bagi pengembangan ilmu.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................................ii
KATA PENGANTAR.....................................................................................................iii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iv
BAB I.................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Tujuan...................................................................................................................2
C. Ruang Lingkup.....................................................................................................3
D. Manfaat.................................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................4
A. Kajian Masalah Kasus.........................................................................................4
B. Kajian Teori..........................................................................................................4
BAB III...........................................................................................................................12
A. Pengkajian..........................................................................................................12
B. Analisis................................................................................................................14
C. Penatalaksanaan.................................................................................................14
BAB IV............................................................................................................................16
A. Kesimpulan.........................................................................................................16
B. Saran...................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................17
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asuhan komprehensif merupakan asuhan yang diberikan secara
fleksibel, kreatif, sportif, membimbing dan monitoring yang dilakukan
secara berkesinambungan. Tujuan utama asuhan kebidanan komprehensif
untuk mengurangi morbidilitas dan mortalitas (angka kesakitan dan
kematian) dalam upaya menyelematkan ibu dan bayi yang berfokus
kepada upaya promotif dan preventif (Yulifah, 2013 h. 56).
Menurut laporan World Health Organization pada tahun 2017,
setiap tahun di seluruh dunia ada 303.000 wanita meninggal pada saat
melahirkan, 2,7 juta bayi meninggal pada saat 28 hari pertama kehidupan
(periode neonatal) dan 2,6 juta bayi meninggal pada saat kelahiran. Pada
tahun 2016, 46% dari seluruh anak dibawah usia 5 tahun meninggal
diantara bayi yang baru lahir, bayi pada 28 hari pertama kehidupan mereka
meningkat dari 20% di tahun 1990. Secara global 2,6 juta anak meninggal
pada bulan pertama kehidupan sekitar 7000 kematian bayi baru lahir. Bayi
yang meninggal dalam 28 hari pertama kelahiran menderita kondisi dan
penyakit yang terkait dengan kurangnya perawatan yang berkualitas saat
kelahiran atau perawatan dan perawatan yang terampil segera
(WHO,2017).
Asuhan persalinan normal yang baik harus diberikan kepada semua
ibu karena bertujuan untuk menjaga kelangsungan hidup dan memberikan
derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui upaya yang
terintegrasi dan lengkap tetapi dengan intervensi yang seminimal mungkin
agar prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat
yang diinginkan (optimal).
Asuhan masa neonatus juga sangat diprioritaskan karena
merupakan masa kritis dari kematian bayi. Dua pertiga dari kematian bayi
1
terjadi dalam 4 minggu setelah persalinan, 60% kematian bayi baru lahir
terjadi dalam waktu 7 hari setelah lahir. Dengan pemantauan yang teratur
pada waktu nifas dan bayinya, dapat mencegah mortalitas dan morbiditas
ibu dan bayinya.
Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan yang memiliki posisi
penting dan strategis terutama dalam penurunan AKI dan AKB. Bidan
mempunyai peran yang sangat penting dengan memberikan asuhan
kebidanan yang berfokus pada perempuan (woman centered care) secara
berkelanjutan.
Peran bidan diharapakan menjadi tenaga profesional yang dapat
memberikan dan melaksanakan asuhan-asuhan yang menyeluruh dan
optimal meliputi asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, dan
bayi baru lahir untuk meminimalisir angka kematian ibu dan bayi serta
menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Berdasarkan latar
belakang tersebut, dalam hal ini penulis tertarik untuk memberikan asuhan
kebidanan secara komprehensif pada By Ny.P di PMB CH Mala Husin.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tercapainya implementasi asuhan kebidanan fisiologis holistik
neonatus menggunakan pola manajemen kebidanan serta
mendokumentasikan hasil asuhannya.
2. Tujuan Khusus
a. Terlaksananya pengkajian mendalam pada bayi baru lahir normal.
b. Tersusunnya identifikasi masalah kebidanan berdasarkan data
subyektif dan data obyektif pada bayi baru lahir normal.
c. Tersusunnya masalah potensial yang mungkin terjadi pada bayi
baru lahir normal.
d. Diketahuinya kebutuhan segera pada bayi baru lahir normal.
e. Tersusunnya rencana tindakan yang akan dilakukan pada bayi baru
lahir normal.
2
f. Terlaksananya tindakan untuk menangani kasus pada bayi baru
lahir normal.
g. Terlaksananya evaluasi untuk menangani kasus pada bayi baru
lahir normal.
h. Tersusunnya pendokumentasian kasus pada bayi baru lahir normal.
C. Ruang Llingkup
Ruang lingkup laporan komprehensif ini adalah pelaksanaan
pelayananan kebidanan yang berfokus pada masalah kesehatan pada bayi
baru lahir normal.
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Pengembangan ilmu ke dalam praktik yang bisa meningkatkan
pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman secara langsung, sehingga
menambah wawasan dalam menerapkan asuhan kebidanan pada ibu
mengenai bayi baru lahir.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Mahasiswa
Dapat memahami teori, memperdalam ilmu, dan menerapkan
asuhan terkait bayi baru lahir normal.
b. Bagi Bidan
Memberikan informasi bagi Bidan di PMB CH Mala Husin
mengenai penanganan pada bayi baru lahir normal.
c. Bagi Ibu
Menambah pengetahuan dan gambaran terkait asuhan kebidanan
bayi baru lahir normal.
3
BAB II
4
yang dilahirkan juga berada dalam kondisi yang optimal. Memberikan
asuhan yang segera, aman, dan bersih untuk BBL merupakan bagian
esensial asuhan BBL.
Bayi “cukup bulan” adalah bayi yang dilahirkan setelah usia
kehamilan genap mencapai 37 minggu dan sebelum usia kehamilan
genap mencapai 42 minggu (Williamson, 2014 : 3).
2. Ciri-ciri Bayi Normal
a. Berat badan 2500-4000 gram.
b. Panjang badan lahir 48-52 cm.
c. Lingkar dada 30-38 cm
d. Lingkar kepala 33-35 cm .
e. Bunyi jantung dalam menit-menit pertama kira-kira180×/menit,
kemudian menurun sampai 120-140×/menit.
f. Pernafasan pada menit-menit pertama kira-kira 80x/menit,
kemudian menurun setelah tenang kira-kira 40×menit.
g. Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan yang
cukup terbentuk dan diliputi vernix caseosa,Kuku panjang
h. Rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telah
sempurna.
i. Genitalia : labia mayora sudah menutupi labia minora (pada
perempuan), Testis sudah turun (pada laki-laki).
j. Refleks isap dan menelan sudah terbentuk dengan baik.
k. Refleks moro sudah baik: bayi bila dikagetkan akan
memperlihatkan gerakan seperti memeluk.
l. Refleks grasping sudah baik: apabila diletakkan suatu benda diatas
telapak tangan, bayi akan menggengam / adanya gerakan refleks.
m. Refleks rooting/mencari puting susu dengan rangsangan tektil pada
pipi dan daerah mulut Sudah terbentuk dengan baik.
n. Eliminasi baik: urine dan mekonium akan keluar dalam 24 jam
pertama, mekonium berwarna hitam kecoklatan (Saleha, 2012).
5
3. Adaptasi Bayi Baru Lahir terhadap Kehidupan di Luar Uterus
Adaptasi bayi baru lahir adalah proses penyesuaian fungsional
neonatus darikehidupan didalam uterus ke kehidupan diluar
uterus.Beberapa perubahan fisiologi yang dialami bayi baru lahir
antara lain yaitu:
a. Sistem Pernafasan
Masa yang paling kritis pada bayi baru lahir adalah ketika
harus mengatasi resistensi paru pada saat pernapasan yang pertama
kali.Pada umur kehamilan 34-36 minggu struktur paru-paru
matang, artinya paru-paru sudah bisa mengembangkan sistem
alveoli.Selama dalam uterus, janin mendapat oksigen dari
pertukaran gas melalui plasenta.Setelah bayi lahir, pertukaran gas
harus melalui paru-paru bayi. (Rahardjo dan Marmi, 2015: 14).
b. Sirkulasi Darah
Pada masa fetus darah dari plasenta melalui vena
umbilikalis sebagian ke hati, sebagian langsung ke serambi kiri
jantung, kemudian ke bilik kiri jantung.Dari bilik kiri darah di
pompa melalui aorta ke seluruh tubuh.Dari bilik kanan darah di
pompa sebagian ke paru dan sebagian melalui duktus arteriosus ke
aorta.Setelah bayi lahir, paru akan berkembang mengakibatkan
tekanan-tekanan arteriol dalam paru menurun.
c. Metabolisme
Luas permukaan tubuh neonatus, relatif lebih luas dari
orang dewasa sehingga metabolisme basal per kg BB akan lebih
besar, sehingga BBL harus menyesuaikan diri dengan lingkungan
baru sehingga energi diperoleh dari metabolisme karbohidrat dan
lemak.Pada jam-jam pertama energi didapatkan dari perubahan
karbohidrat.Pada hari kedua, energi berasal dari pembakaran
lemak.Setelah mendapat suhu <pada hari keenam, energi 60% di
dapatkan dari lemak dan 40% dari karbohidrat (Indrayani, 2013).
6
d. Keseimbangan Air dan Fungsi Ginjal
Tubuh bayi baru lahir relatif mengandung lebih banyak air
dan kadar natrium relatif lebih besar dari kalium karena ruangan
ekstraseluler luas. Sistem imunitas bayi baru lahir masih belum
matang, sehingga menyebabkan neonatus rentan terhadap berbagai
infeksi dan alergi. (Walyani dan Purwoastuti, 2015:135).
e. Truktus Digestivenus
Truktus digestivenus relatif lebih berat dan lebih panjang
dibandingkan dengan orang dewasa.Pada neonatus traktus
digestivenus mengandung zat yang berwarna hitam kehijauan yang
terdiri dari mukopolisakarida dan disebut meconium. Pengeluaran
mekonium biasanya dalam 10 jam pertama dan 4 hari biasanya
tinja sudah berbentuk dan berwarna biasa. Enzim dalam traktus
digestivenus biasanya sudah terdapat pada neonatus kecuali
amilase pankreas.Bayi sudah ada refleks hisap dan menelan,
sehingga pada bayi lahir sudah bisa minum ASI. Gumoh sering
terjadi akibat dari hubungan oesofagus bawah dengan lambung
belum sempurna, dan kapasitas dari lambung juga terbatas yaitu <
30 cc (Indrayani, 2013: 314).
f. Hati
Fungsi hati janin dalam kandungan dan segera setelah lahir
masih dalam keadaan matur (belum matang), hal ini dibuktikan
dengan ketidakseimbangan hepar untuk menghilangkan bekas
penghancuran dalam peredaran darah (Rahardjo dan Marmi, 2015:
22).
Setelah segera lahir, hati menunjukkan perubahan kimia
dan morfologis, yaitu kenaikan kadar protein dan penurunan kadar
lemak dan glikogen. Sel hemopoetik juga mulai berkurang
walaupun memakan waktu yang lama. Enzim hati belum aktif
benar pada waktu bayi baru lahir, daya detoksifikasihati pada
neonatus juga belum sempurna,contohnya peberian obat
7
kloramfenikol dengan dosis lebih dari 50 mg/kgBB/hari dapat
menimbulkan grey baby syndrome(Indrayani, 2013: 314).
4. Tahapan Bayi Baru Lahir
a. Tahap I: terjadi segera setelah lahir, Selama menit-menit pertama
kelahiran.Pada tahap ini digunakan sistem skoring apgar untuk
fisik dan scoring gray untukinteraksi bayi dan ibu.
b. Tahap II : di sebut transisional reaktivitas. Pada tahap II
dilakukanpengkajian selama 24 jam pertama terhadap adanya
perubahan perilaku.
c. Tahap III: disebut tahap periodik, pengkajian dilakukan setelah 24
jampertama yang meliputi pemeriksaan seluruh tubuh
(Saleha,2012: 4).
5. Penatalaksanaan pada Bayi Baru Lahir Normal
Memberikan asuhan aman dan bersih segera setelah bayi baru lahir
merupakan bagian esensial dari asuhan pada bayi baru lahir seperti
jagabayi tetap hangat, isap lender dari mulut dan hidung bayi (hanya
jika perlu), keringkan, pemantauan tanda bahaya, klem dan potong tali
pusat, IMD, beri suntikan Vit K, 1 mg intramuskular, beri salep
mataantibiotika pada keduamata, pemeriksaan fisik, imunisasi hepatitis
B 0.5 ml intramuscular (Buku Saku Pelayanan Kesehatan Neonatal
Esensial, 2010).
Menurut Buku Saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial,
(2010). Berikut asuhan kebidanan pada bayi baru lahir:
a. Pencegahan Infeksi
BBL sangat rentan terhadap infeksi mikroorganisme yang terpapar
atau terkontaminasi selama proses persalinan berlangsung maupun
beberapa saat setelah lahir. Upaya pencegahan infeksi yang
dilakukan adalah:
1) Cuci tangan sebelum dan sesudah bersentuhan dengan bayi.
2) Pakai sarung tangan bayi saat menangani bayi.
8
3) Pastikan semua peralatan dan bahan yang digunakan telah di
desinfeksi tingkat tinggi atau sterilisasi.
4) Pastikan semua pakaian, handuk, selimut, dan kain yang
digunakan untuk bayi sudah dalam keadaan bersih.
b. Penilaian Bayi Baru Lahir
Segera setelah lahir, letakkan bayi diatas kain bersih dan kering
yang disiapkan pada perut bawah ibu. Segera lakukan penilaian
awal dengan menjawab 4 pertanyaan:
1) Apakah bayi cukup bulan?
2) Apakah air ketuban jernih, tidak bercampur mekonium?
3) Apakah bayi menangis atau bernafas?
4) Apakah tonus otot bayi baik?
Jika ada salah satu pertanyaan dengan jawaban tidak, maka
lakukan langkah resusitasi.
c. Pencegahan Kehilangan Panas
Mekanisme pengaturan temperatur tubuh pada BBL belum
berfungsi sempurna. Oleh karena itu, jika tidak segera dilakukan
upaya pencegahan kehilangan panas tubuh maka BBL dapat
mengalami hipotermia. Hipotermia mudah terjadi pada bayi yang
tubuhnya dalam keadaan basah atau tidak segera dikeringkan dan
diselimuti walaupun berada di dalam ruangan yang relatif hangat.
d. Merawat Tali Pusat
1) Menjepit tali dengan klem dengan jarak 3 cm dari pusat, lalu
mengurut tali pusat ke arah ibu dan memasang klem ke – 2
dengan
2) Jarak 2 cm dari klem.
3) Memegang tali pusat di antara 2 klem dengan menggunakan
tangan kiri ( jari tengah melindungi tubuh bayi ) lalu memotong
tali pusat di antara 2 klem.
4) Mengikat tali pusat dengan jarak ± 1 cm dari umbilikus dengan
simpul mati lalu mengikat balik tali pusat dengan simpul mati.
9
Untuk kedua kalinya bungkus dengan kasa steril, lepaskan
klem pada tali pusat, lalu memasukkannya dalam wadah yang
berisi larutan klorin 0,5%.
e. Pemberian ASI
Langkah Inisiasi Menyusui Dini (IMD) :
1) Bayi harus mendapatkan kontak kulit dengan kulit ibunya
segera setelah lahir selama paling sedikit satu jam.
2) Bayi harus menggunakan naluri alamiahnya untuk melakukan
inisiasi menyusu dini dan ibu dapat mengenali bayinya siap
untuk menyusu serta memberi bantuan jika diperlukan.
3) Menunda semua prosedur lainnya yang harus dilakukan kepada
bayi baru lahir hingga inisiasi menyusu selesai dilakukan.
f. Pemberian Salep Mata
Salep mata untuk pencegahan infeksi mata diberikan setelah 1 jam
kontak kulit ke kulit dan bayi selesai menyusu. Pencegahan infeksi
tersebut menggunakan antibiotika harus tepat diberikan pada waktu
satu jam setelah kelahiran. Kandungan obat salep mata
Chloramphenicol adalah 10 mg . Untuk dosis, umumnya digunakan
sebagai pendukung pemulihan infeksi mata dengan kadar dosisi 1
% tiga hingga empat kali sehari selama 10- 15 hari pasca kelahiran.
g. Pemberian Vitamin K1
Semua bayi baru lahir harus diberikan vitamin K1 injeksi 1 mg
intramuskular setelah satu jam kontak kulit ke kulit dan bayi
selesai menyusu untuk mencegah perdarahan BBL akibat defisiensi
vitamin K yang dapat dialami oleh sebagian BBL.
h. Pemberian Imunisasi
Imunisasi Hepatitis B bermanfaat untuk mencegah infeksi
Hepatitis B terhadap bayi, terutama jalur penularan ibu – bayi.
Imunisasi Hepatitis B diberikan 1 jam setelah pemberian Vitamin
K1, pada saat bayi baru berumur 2 jam.
10
6. Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir
Tanda-tanda bahaya bayi baru lahir menurut JNPK (2008) antara lain:
a. Tidak dapat menyusu
b. Kejang
c. Mengantuk atau tidak sadar
d. Napas cepat (> 60 kali per menit)
e. Merintih
f. Retraksi dinding dada bawah
g. Sianosis sentral.
11
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
Nama Pengkaji : Venny Vildayanti Yulina
Tempat Pengkajian : PMB CH Mala Husin
Tanggal Pengkajian : 25 Januari 2022
1. Pengkajian Data Subjektif
a. Biodata
Bayi
Nama : By. Ny. P
Tanggal Lahir : 24 Januari 2022/ Pukul 23.50 WIB
Jenis Kelamin : Perempuan
Orang Tua
Nama : Ny. P Nama : Tn. R
Umur : 25 tahun Umur : 25 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh
Suku Bangsa : Indonesia Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Jl. PSI Lautan, 36 Ilir
b. Alasan Datang/Keluhan Utama
By Ny. P lahir spontan 6 jam yang lalu, BB: 3000 gram, PB: 48 cm,
tidak ada kelainan.
c. Riwayat Kelahiran
1) Tanggal Lahir : 24-01-2022 (Pukul 23.50 WIB)
2) Jenis Persalinan : Spontan
3) Penolong : Bidan
4) BB : 3000 gram
PB : 48 cm
5) Komplikasi : Tidak ada
12
d. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat Kesehatan sekarang : Baik
2) Riwayat Kesehatan lalu :-
3) Riwayat Kesehatan keluarga : Baik
e. Riwayat Imunisasi
13
b. Pemeriksaan Fisik
14
2. Memberikan injeksi Neo-K untuk mencegah terjadinya perdarahan
intrakranial pada bayi baru lahir.
(Vitamin K telah diberikan).
3. Memberikan salep mata chlorampenicol untuk mencegah infeksi pada
mata.
(Salep mata telah diberikan).
4. Melakukan perawatan tali pusat, menjaga kebersihannya dan menjaga
agar tali pusat tetap dalam kondisi kering.
(Perawatan tali pusat telah dilakukan).
5. Memberitahu ibu untuk menjaga kehangatan bayi dengan memakaikan
topi dan membedongnya tetapi tidak kencang.
(Ibu mengerti penjelasan bidan dan bersedia melakukannya).
6. Memberitahu ibu tanda bahaya bayi, seperti tidak mau nyusu, adanya
tarikan dinding dada bagian ke dalam, kulit kebiruan, keluarnya darah
pada tali pusat, dan demam.
(Ibu mengerti penjelasan bidan).
7. Memberitahu ibu untuk sesering mungkin menyusui bayinya
(Ibu mengerti penjelasan bidan).
8. Menganjurkan ibu untuk sesering mungkin memantau eliminasi bayi.
(Ibu mengerti mengerti penjelasan bidan).
9. Melakukan Pendokumentasian.
15
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam kasus ini kami dapat memahami secara nyata tentnag asuhan
yang diberikan pada bayi baru lahir (neonatus). Asuhan kebidanan yang
diberikan pada By Ny. P di PMB CH Mala Husin berjalan sesuai teori.
Selain itu dari penatalaksanaan kasus ini kami dapat:
1. Melakukan pengkajian yang lengkap untuk kompetensi bidan di PMB
CH Mala Husin meskipun masih membutuhkan bimbingan dari
pembimbing klinik saat melakukan asuhan.
2. Analisis dilakukan berdasarkan pengkajian yang dilakukan bidan di
PMB CH Mala Husin.
3. Penatalaksanaan dilakukan berdasarkan masalah yang di dapatkan
berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan.
B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
Diharapkan dapat memahami teori dan praktik pelaksanaan asuhan
kebidanan pada bayi baru lahir (neonatus).
2. Bagi PMB CH Mala Husin
Diharapkan dapat menambah informasi mengenai asuhan kebidanan
pada bayi baru lahir (neonatus).
3. Bagi Klien
Diharapkan dapat membantu ibu dalam merawat bayinya.
16
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Vivian. 2017. Asuhan Neonatus dan Anak Balita. Jakarta: Salemba
Medika.
JNPK-KR. 2008. Asuhan pada Bayi Baru Lahir. Jakarta.
Kemenkes RI. 2016. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Kementerian
Kesehatan dan JICA (Japan International Cooperation Agency).
Nurjasmi, Emi, dkk. 2016. Buku Acuan Midwifery Update. Jakarta: IBI
Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia. 2016. Buku Acuan Midwifery Update.
Jakarta: Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia.
Prawirohardjo, Sarwono. 2014. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Saifudin.2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Sondakh, Jenny J.S. 2016. Asuhan Kebidanan Persalinan & Bayin Baru Lahir. :
Erlangga.
World Health Organization. 2013. WHO Recommendations On Postnatal Care of
the Mother and Newborn. Jenewa : WHO Press.
17