Anda di halaman 1dari 40

GERAKAN PEKERJA PEREMPUAN SEHAT PRODUKTIF

(GP2SP)
SEBAGAI SALAH SATU INSTRUMEN PERLINDUNGAN
PEKERJA PEREMPUAN

Provinsi Banten

DIREKTORAT BINA KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA


KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Advokasi GP2SP Provinsi Banten , 10 Desember 2015
OUTLINE
 PENDAHULUAN

 PERMASALAHAN PEKERJA PEREMPUAN DI INDONESIA

 KONDISI PERMASALAHAN DI PROV. BANTEN

 GP2SP SEBAGAI PERLINDUNGAN TERHADAP PEKERJA PEREMPUAN


DI INDONESIA

 HAL YANG SUDAH DILAKUKAN PROV. BANTEN DALAM MENDUKUNG


PROGRAM GP2SP.

 PENUTUP
Pendahuluan
Populasi

Jumlah Penduduk
Banten

Jumlah Penduduk
Indonesia
Indikator Indonesia Banten
Penduduk ± 250 JUTA ± 11,6
Angakatan Kerja 121,2 jt 7.7 jt (66,47 %)
BEKERJA 114 jt (94,05%) 6.9 jt (89,3%)
FORMAL 45,6 juta (39,98%) 4.2 jt (60,87 %)
INFORMAL 68,4 juta (60,02%) 2.8 jt (38,6%)
PENGANGGURAN 7,2 jt (5,95%) 0,8 jt (9,9%)
USIA REPRODUKSI ± 25 JT ± 3,3 jt
Indonesia Banten
Usia Produktif 150.994.351 6.962.470
Laki-laki 76.041.969 3.567.707
Perempuan 74.952.382 3.394.763
Sumber: Data Sensus Penduduk 2010

• Dari ± 1 Jt Lebih pencari kerja di indonesia, yang berkerja hanya


± 400rb (39%), dan ± 26rb(6%) nya ada di banten,
• Dan dari ±26rb Pekerja di banten, ±14rb (54%) nya adalah
Perempuan
• Dari ± 6,9 jt usia Produktif di banten, 3,3 jt (52%) wanita dan > 1Jt
Nya berkerja
PERMASALAHAN PEKERJA PEREMPUAN
DI INDONESIA
Isu Yang Berkembang
• Saat ini, pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh
laki-laki banyak dikerjakan oleh perempuan.

• Sering terpajan berbagai risiko yang berpotensi


mengancam kesehatan.

• Secara anatomis lebih rentan terkena penyakit


akibat kerja/kecelakaan kerja  haid, hamil,
menyusui dll, cuti haid?

• Tidak mempunyai waktu/kesempatan untuk


menyusui/ memerah ASI/ jam kerja 8 jam full
PERMASALAHAN YANG TERJADI
• Gizi : Proporsi anemia kelompok umur 15-64 tahun
berkisar antara 16,9-25% dan Proporsi KEK pada WUS
masih tinggi

• PTM : Obesitas pada usia >18 thn laki-laki sebesar 19,7


dan perempuan 32,9

• Lingkungan : pendidikan pekerja perempuan masih


rendah, tinggal di pemukiman yang kurang baik dan
kurang memperoleh perhatian dari perusahaan

• Kespro : Gangguan daur haid pada pekerja tertentu


Risiko abortus dengan pajanan pestisida meningkat
Permasalahan di Prov. Banten
Kondisi Geografis dan Demografis Provinsi
Banten
(BPS, 2013)

• Luas wilayah 9,662,92 km2


• Kepadatan penduduk 1,193/ km2 ∑ penduduk :11,523,018 jiwa
•8 Kab/ Kota Persentase penduduk miskin : 5,89 %
•155 Kecamatan Tingkat partisipasi Angkatan kerja : 63,53%
Tingkat Pengangguran Terbuka : 9,9%
•1273 Desa, 278 Kelurahan Angka partisipasi sekolah (usia 7-12) : 98,29%
•2,596,432 Rumah Tangga

12
IPKM Nasional Tahun 2013

Banten
Peringkat Nasional:
6 dari 33 Provinsi

IPKM : 0,5682
Jumlah Kematian Ibu :
216 dari 242,559 bumil
dan 207,639 bulin
Jumlah Kematian Bayi:
1653 dari 214,819 jumlah bayi
Berat Bayi Lahir Rendah (<2500 gr): 9,7 %
Cakupan D/S : 86,84%
Cakupan Vit A ( bayi 6-11 bulan) : 93,1%
(Laporan Rutin, 2013)

Pembangunan Kesehatan Provinsi Banten menurut IPKM 2013 13


IPKM Banten Tahun 2013

14
• Perbedaan kawasan industri yang tidak merata di
Prov. Banten sehingga mempengaruhi hasil IPKM
pada beberapa kabupaten / Kota
Posisi Masing - Masing Variabel

Kelompok Indikator Nilai Indeks Nasional


Kesehatan Balita 0,6673 0,6114
Kesehatan Reproduksi 0,4589 0,4756

Pelayanan Kesehatan 0,4203 0,3808


Perilaku Kesehatan 0,3422 0,3652

Penyakit Tidak Menular 0,6554 0,6267

Penyakit Menular 0,7366 0,7507

Kesehatan Lingkungan 0,6968 0,5430

Nilai indeks Provinsi Banten sudah lebih baik dari Nasional, namun bermasalah pada
variabel Kesehatan Reproduksi, Perilaku Kesehatan dan Penyakit Menular.
Pembangunan Kesehatan Provinsi Banten menurut IPKM 2013 16
Permasalahan di Prov. Banten
• Kesehatan reproduksi
– Penggunaan Alat kotrasepsi rendah
– Pemeriksaan kehamilan Rendah
– KEK pada WUS
• Pelayanan Kesehatan
– Persalinan di Nakes Rendah
• Prilaku Kesehatan
– Merokok
– Kurang aktivitas Fisik
• Penyakit Menular
– Pneumonia dan Ispa
GP2SP SEBAGAI PERLINDUNGAN
TERHADAP PEKERJA PEREMPUAN DI
INDONESIA
GERAKAN PEKERJA PEREMPUAN
SEHAT PRODUKTIF (GP2SP)
Merupakan upaya dari Pemerintah, masyarakat
maupaun pengusaha untuk menggalang kesadaran
dan peran guna meningkatkan kepedulian dalam
upaya memperbaiki kesehatan pekerja perempuan
sehingga dapat meningkatkan produktivitas.

Tujuan
Mewujudkan sumberdaya manusia pekerja perempuan
yang berkualitas sehingga dapat meningkatkan daya tahan
tubuh terhadap penyakit, kemampuan kerja dan
produktivitas kerja yang maksimal yang akan berdampak
secara ekonomi.
DASAR HUKUM
• Undang-Undang No.1 Tahun 1970, tentang Keselamatan Kerja

• Undang-Undang No.13 Tahun 2003, tentang Ketenagakerjaan

• Undang-Undang No.36 Tahun 2009, tentang Kesehatan

• Peraturan Bersama Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan,


Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Menteri Kesehatan
No 48/Men.PP/XII/2008, Nomor Per.27/Men/XII/2008, Nomor
1177/Menkes/PB/XII/2008 tentang Peningkatan Pemberian ASI
Selama Kerja di Tempat Kerja.

• Draft Keputusan Bersama antara Menteri Kesehatan, Menteri


Dalam Negeri, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan
Menteri Pemberdayaan Perempuan tentang Gerakan Pekerja
Perempuan Sehat Produkstif (GP2SP)
GERAKAN PEREMPUAN PEKERJA SEHAT PRODUKTIF (GP2SP)

PEKERJA SEHAT DAN PRODUKTIF

AKI, AKB, Gizi Buruk menurun


UHH meningkat

• Penurunan angka anemia besi


• Peningkatan K1 dan K4
• Peningkatan akseptor KB jangka panjang
 Peningkatan Persalinan di Fasyankes
• Peningkatan cakupan ASI Eksklusif
• Penurunan ketidakhadiran karena sakit
 Penurunan kasus Penyakit Menular
 Penurunan faktor risiko PTM

Add Your Text ASI


GIZI PEKERJA KESPRO PENY MENULAR &
DI TEMPAT KERJA
TIDAK MENULAR

UPAYA GP2SP DI TEMPAT KERJA DENGAN MAYORITAS PEREMPUAN PEKERJA


 Pengadaan Ruang ASI yang
standar
 Pemeriksaan kesehatan berkala sebelum hamil  Kesempatan utk memerah ASI
 Pemeriksaan kehamilan 4 x selama hamil  Ada Motivator
 Melahirkan di Fasyankes  Konselor ASI
 Menyusui sehat dan ASI Ekslusif  KIE tentang ASI
 Konseling KB
Difasilitasi oleh
Puskesmas
 Difasilitasi oleh
Industri

GP2SP
 Pemeriksaan Anemia
 Pemberian tablet tambah
 Pencegahan dan Pengendalian darah selama menstruasi
faktor pajanan risiko dan kehamilan
 Penggunaan APD  Kecukupan gizi selama
 Penyesuaian jenis kerja bagi ibu bekerja
hamil dan menyusui  Kantin Sehat
  PHBS
KIE tentang pajanan risiko pada
 Deteksi Penyakit TB –
pekerja perempuan
IMS, HIV/AIDS, Malaria
 Deteksi faktor risiko PTM
BEBERAPA CONTOH KEGIATAN
GP2SP DI PERUSAHAN
Upaya di tempat kerja
dapat menjangkau
jutaan pekerja
Melalui pembinaan dan
pendampingan yang
berkelanjutan maka derajat
kesehatan perempuan pekerja
dapat ditingkatkan
Kesehatan yang baik
akan meningkatkan
produktivitas
Melalui upaya
penanggulangan anemia
dan peningkatan kesehatan
ibu angka kematian bayi
dan angka kematian ibu
bisa diturunkan
Upaya Yang Dilakukan
Prov. Banten
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
PEMERINTAH PROVINSI
• Melakukan TOT bagi petugas Kab/kota tentang kegiatan GP2SP
• Penyediaan dan penyerluasan data dan informasi
• Dukungan sumberdaya untk pelaksanaan GP2SP
• Pembinaan dan pengawasan GP2SP

PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA
• Perumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan kegiatan
GP2SP
• Menggerakkan dan menyediakan sarana dan prasarana dalam
pelaksanaan GP2SP
• Melaksanakan kegiatan GP2SP yang telah disepakati bersama
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

PERUSAHAAN
• Komitmen untuk melaksanakan program GP2SP
• Malakukan sosialisasi program GP2SP kepada pekerja/buruh
• Menyediakan sarana dan prasarana dalam pelaksanaan
program GP2SP
• Membina dan mendorong mitra kerja di lingkungannya, agar
pelaksanaan program Gerakan Pekerja Perempuan Sehat
Produktif (GP2SP) berjalan dengan baik.
• Melaksanakan Program GP2SP
• Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program
GP2SP di perusahaan
• Penyampaian laporan secara berkala (6 bulan sekali) hasil
pelaksanaan program GP2SP kepada Tim kabupaten/kota
Upaya Yang Telah Dilakukan
Prov. Banten
Diterbitkannya:
SK. WALIKOTA
No. 440.05/Kep.259-Org/2010
tentang Pembentukan Tim Kesehatan Kerja
Kota Cilegon

• Memetakan penyebaran
pekerja Formal dan
Informal, dan Membagi
SKPD terkait yang
bertanggungjawab dalam
Pembinaan Pekerja
• Diantaranya Dinkes,
DISNAKER, BAPPEDA,
DISPERINDAGKOP
Upaya Prov. Banten
• Koordinasi LP/LS dalam bidang kesehatan kerja
• Pembinaan tempat kerja
– Usaha skala mikro kecil melalui Pos UKK
– Usaha skala menengah dan besar
• Pemberian penghargaan bagi penggiat Kesehatan
Kerja
• Mendapatkan Penghargaan Mitra Bhakti Husada
• Mendapatkan penghargaan dalam rangka PAS
2015 (Karyawati PT. Nikomas Gemilang
DANA DEKONSENTRASI
UPAYA KESJAOR
PROV. BANTEN

TAHUN 2015 2016


Pagu 1,5 M 5,3 M
Realisasi 1,425 M 95%
PENGHARGAAN
MITRA BHAKTI HUSADA
TAHUN PERUSAHAAN ∑ PEKERJA

2010 PT. KMK GLOBAL SPORT 12.700 ORANG

2011 PT. ADIS DIMENSION FOOT WEAR 5.000 ORANG

2012 PT. ASIA DWI MITRA 3.200 ORANG

2013 PT. VICTORY CHING LUH

2015 PT. SYANG YOUNG FUNG ± 2500 Orang


804 Laki-laki & 1.439
Perempuan
Saran dan Penutup
SARAN
 Meningkatkan Advokasi dan sosialisasi GP2SP secara
berjenjang dengan melibatkan pemangku kepentingan
secara terpadu

 Mengembangkan media Komunikasi Informasi Edukasi


(KIE) melalui media cetak dan elektronik

 Meningkatkan komitmen dan peran serta pengusaha


dalam melaksanakan GP2SP di lingkungan perusahaan
melalui dukungan sumberdaya

 Meningkatkan pemantauan dan evaluasi melalui


keterpaduan dengan pihak terkait
PENUTUP
 Pekerja perempuan di Indonesia mempunyai berbagai
permasalahan termasuk permasalahan kesehatan yang perlu
mendapat perhatian.

 GP2SP merupakan suatu upaya peningkatan kesehatan dan


produktifitas bagi pekerja perempuan di Indonesia.

 Perlu dukungan pemerintah dan perusahaan dalam


pelaksanaan GP2SP agar pekerja perempuan tetap sehat dan
produktif.
foto: fc4pentingers.files.wordpress.com Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai