Anda di halaman 1dari 3

PENGELOLAAN OBAT HIGH-

ALERT (OBAT YANG PERLU


KEWASPADAAN TINGGI)
445/ /IV.03 /
Nomor :
/2023
No.
:
SOP Revisi
Pemerintah Kabupaten Tgl. UPTD Puskesmas
: April 2023
Lampung Selatan Terbit Karang Anyar
Halaman :

UPTD PUSKESMAS
dr. Putra Harapan. M. Kes
KARANG ANYAR
NIP. 197109222009041001
A. Pengertian Obat- Obat yang perlu diwaspadai (high-alert medication) adalah obat
yang sering menyebabkan terjadinya kesalahan pemberian obat. Obat
yang beresiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak diinginkan
(adverse outcome).
B. Tujuan 1. Mencegah terjadinya Kejadian Nyaris Cedera dan Kejadian Tidak
Diharapkan (KNC dan KTD), dalam hal ini :
a. Penulisan resep oleh dokter
b. Pengambilan oleh unit obat
c. Pemberian oleh perawat
2. Untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap obat yang bersifat high-
alert.
3. Tercapainya pelayanan obat yang benar sesuai dengan resep yang
dikehendaki.
C. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Karang Anyar No :
tentang Rekonsiliasi Obat
D. Refrensi 1. Permenkes RI, Nomor 43, Tahun 2019 tentang Puskesmas;
2. Permenkes RI, Nomor 74, Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas;
3. Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas,
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2019
E. Alat dan Bahan 1. Resep Dokter
2. Stiker Obat High Alert
F. Prosedur 1. Petugas Farmasi Pertama menerima resep dan verifikasi resep dengan
seksama.
2. Petugas Farmasi Pertama mengambil Obat High Alert pada wadah
yang sudah ditempeli penanda high-alert.
3. Cermati dan periksa dengan seksama apakan nama dan kekuatan
sesuai resep yang tertulis sama dengan obat yang diambil.
4. Buat etiket sesuai dengan peraturan yang berlaku dan lakukan double
check terhadap etiket yang sudah dibuat oleh Petugas Farmasi Kedua.
5. Petugas Farmasi Kedua melakukan Cek ulang (double check) antara
ketepatan pengambilan obat dengan resep kemudian serahkan kepada
pasien.
6. Obat High Alert harus disimpan terpisah, akses terbatas, dan diberi
label yang jelas.
7. Instruksi lisan obat ”High Alert” hanya boleh dalam keadaan
emergency dan nama obat harus dieja perhuruf.
8. Tempelkan stiker obat ”high alert” pada setiap dosis obat dan setiap
ampul.
G. Diagam Alir Petugas Farmasi Pertama menerima resep dan verifikasi resep dengan
seksama

Petugas Farmasi Pertama mengambil Obat High Alert pada wadah


yang sudah ditempeli penanda high-alert

Cermati dan periksa dengan seksama apakan nama dan kekuatan sesuai
resep yang tertulis sama dengan obat yang diambil

Buat etiket sesuai dengan peraturan yang berlaku dan lakukan double
check terhadap etiket yang sudah dibuat oleh Petugas Farmasi Kedua

Petugas Farmasi Kedua melakukan Cek ulang (double check) antara


ketepatan pengambilan obat dengan resep kemudian serahkan kepada
pasien

H. Hal – hal yang -


perlu diperhatikan
I. Unit Terkait 1. Balai Pengobatan (BP)
2. Ruang Tindakan
3. Poli Gigi
4. Poli KIA/MTBS
J. Dokumen Terkait 1. Daftar Obat High Alert dan LASA

K. Rekaman Historis Tgl. Mulai


NO Yang Dirubah Isi Perubahan
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai