0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan3 halaman
Dokumen ini membahas penanganan obat yang beresiko tinggi atau disebut obat high alert di rumah sakit. Obat high alert merupakan obat yang berpotensi menyebabkan bahaya jika terjadi kesalahan dalam penggunaannya. Dokumen ini menjelaskan prosedur identifikasi, penyimpanan, peresepan, penyiapan, dan pemberian obat high alert secara standar untuk mencegah terjadinya kesalahan.
Dokumen ini membahas penanganan obat yang beresiko tinggi atau disebut obat high alert di rumah sakit. Obat high alert merupakan obat yang berpotensi menyebabkan bahaya jika terjadi kesalahan dalam penggunaannya. Dokumen ini menjelaskan prosedur identifikasi, penyimpanan, peresepan, penyiapan, dan pemberian obat high alert secara standar untuk mencegah terjadinya kesalahan.
Dokumen ini membahas penanganan obat yang beresiko tinggi atau disebut obat high alert di rumah sakit. Obat high alert merupakan obat yang berpotensi menyebabkan bahaya jika terjadi kesalahan dalam penggunaannya. Dokumen ini menjelaskan prosedur identifikasi, penyimpanan, peresepan, penyiapan, dan pemberian obat high alert secara standar untuk mencegah terjadinya kesalahan.
KOMISARIS BESAR POLISI NRP 68070564 PENGERTIAN Obat High Alert atau obat yang diwaspadai merupakan obat-obat yang beresiko tinggi untuk menyebabkan bahaya ketika terjadi kesalahan yang melibatkan obat tersebut. Berikut penggolongan obat high alert : - Obat yang tergolong NORUM (Nama Obat Rupa Ucapan Mirip) - Larutan elektrolit konsentrat - Obat kemoterapi - Golongan obat lain yang membutuhkan perlakuan khusus TUJUAN a. Menghindari bahaya yang timbul bagi pasien karena pemakaian obat-obat high alert b. Membangun suatu proses penanganan yang terstandar bagi obat- obat high alert c. Sebagai monitor dan peningkatan yang berkelanjutan dalam proses distribusi terstandar dari obat-obat high alert KEBIJAKAN Pelayanan obat pasien rawat inap sesuai dengan Peraturan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara H.S. Samsoeri Mertojoso Surabaya No. 94/I/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit Bhayangkara H.S. Samsoeri Mertojoso PROSEDUR A. Identifikasi (oleh petugas gudang penerimaan barang) 1. Perhatikan kandungan obat saat menerima obat dari distributor 2. Lihat daftar Obat High Alert, apakah obat itu masuk dalam daftar 3. Pisahkan obat untuk diberi label bila termasuk golongan Obat High Alert B. Pemberian label (oleh petugas gudang penerimaan barang) 1. Ambil obat yang sudah diidentifikasi dan sudah dipisahkan
21 PENANGANAN OBAT HIGH ALLERT
N0. NO. REVISI HALAMAN
DOKUMEN 01 1/3 561 /I/2017 R. S. BHAYANGKARA H.S SAMSOERI MERTOJOSO 2. Buka kemasan sekunder obat (box obat) 3. Berikan label “Waspada – Cek Ulang” pada kemasan primer obat (ampul/vial/strip) 4. Letakkan obat pada rak setelah ditempel label C. Penyimpanan 1. Siapkan kotak obat khusus untuk obat high alert 2. Berikan penandaan pada masing-masing rak obat sesuai golongan obat high alert berupa stiker atau selotip warna merah 3. Simpan obat high alert dengan suhu yang ditetapkan : - Di dalam lemari es : pada suhu 2-8oC - Di dalam ruangan : pada suhu 15-30oC D. Peresepan 1. berikan instruksi secara tertulis, instruksi lisan hanya diperbolehkan dalam keadaan emergensi. Pelaksanaan instruksi lisan hanya sebagai berikut : a. instruksi ditulis lengkap b. instruksi dibacakan lagi c. instruksi dikonfirmasi di hari / visite berikutnya dan meminta paraf E. Penyiapan 1. Verifikasi resep obat high alert sesuai buku Panduan penggunaan obat high alert 2. Lakukan cek akhir oleh dua orang petugas farmasi yang berbeda sebelum obat diserahkan kepada perawat/pasien 3. Serahkan obat pada perawat/pasien disertai dengan informasi yang memadai, obat harus diberi stiker “Waspada – Cek Ulang” 4. Waspadai kesalahan pemberian obat karena kemasan yang mirip dan ucapan yang mirip 5. Waspadai penulisan “Unit” yang disingkat “U” dan sering salah dibaca “0/nol”. Bila kesalahan terjadi bisa menyebabkan dosis salah 10 kali lipat. F. Pemberian obat
22 PENANGANAN OBAT HIGH ALLERT
N0. NO. REVISI HALAMAN
DOKUMEN 01 1/3 561 /I/2017 R. S. BHAYANGKARA H.S SAMSOERI MERTOJOSO 1. Lakukan cek ulang saat : - Saat farmasis mengambil obat - Saat dokter/perawat/pasien menerima obat - Saat dokter/perawat/farmasis menyerahkan obat 2. Pastikan kebenaran dosis dan cara penggunaan 3. Lakukan monitoring khusus ketika pasien mendapatkan terapi injeksi golongan antiaritmia dan inotropik, pasien harus kondisi rawat inap dan dimonitor secara khusus UNIT TERKAIT 1. Instalasi Farmasi 2. Instalasi Rawat Inap