Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN OBAT HIGH ALLERT

N0. NO. REVISI HALAMAN


DOKUMEN 01 1/3
561 /I/2017
R. S. BHAYANGKARA
H.S SAMSOERI MERTOJOSO
SPO Ditetapkan,
Tgl. Terbit KARUMKIT BHAY.H.S SAMSOERI
30 -1-2017 MERTOJOSO

dr.PRIMA HERU Y.,M.Kes


KOMISARIS BESAR POLISI NRP 68070564
PENGERTIAN Obat High Alert atau obat yang diwaspadai merupakan obat-obat yang
beresiko tinggi untuk menyebabkan bahaya ketika terjadi kesalahan
yang melibatkan obat tersebut. Berikut penggolongan obat high alert :
- Obat yang tergolong NORUM (Nama Obat Rupa Ucapan Mirip)
- Larutan elektrolit konsentrat
- Obat kemoterapi
- Golongan obat lain yang membutuhkan perlakuan khusus
TUJUAN a. Menghindari bahaya yang timbul bagi pasien karena pemakaian
obat-obat high alert
b. Membangun suatu proses penanganan yang terstandar bagi obat-
obat high alert
c. Sebagai monitor dan peningkatan yang berkelanjutan dalam
proses distribusi terstandar dari obat-obat high alert
KEBIJAKAN Pelayanan obat pasien rawat inap sesuai dengan Peraturan Kepala
Rumah Sakit Bhayangkara H.S. Samsoeri Mertojoso Surabaya No.
94/I/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit
Bhayangkara H.S. Samsoeri Mertojoso
PROSEDUR A. Identifikasi (oleh petugas gudang penerimaan barang)
1. Perhatikan kandungan obat saat menerima obat dari
distributor
2. Lihat daftar Obat High Alert, apakah obat itu masuk dalam
daftar
3. Pisahkan obat untuk diberi label bila termasuk golongan Obat
High Alert
B. Pemberian label (oleh petugas gudang penerimaan barang)
1. Ambil obat yang sudah diidentifikasi dan sudah dipisahkan

21
PENANGANAN OBAT HIGH ALLERT

N0. NO. REVISI HALAMAN


DOKUMEN 01 1/3
561 /I/2017
R. S. BHAYANGKARA
H.S SAMSOERI MERTOJOSO 2. Buka kemasan sekunder obat (box obat)
3. Berikan label “Waspada – Cek Ulang” pada kemasan primer
obat (ampul/vial/strip)
4. Letakkan obat pada rak setelah ditempel label
C. Penyimpanan
1. Siapkan kotak obat khusus untuk obat high alert
2. Berikan penandaan pada masing-masing rak obat sesuai
golongan obat high alert berupa stiker atau selotip warna
merah
3. Simpan obat high alert dengan suhu yang ditetapkan :
- Di dalam lemari es : pada suhu 2-8oC
- Di dalam ruangan : pada suhu 15-30oC
D. Peresepan
1. berikan instruksi secara tertulis, instruksi lisan hanya
diperbolehkan dalam keadaan emergensi.
Pelaksanaan instruksi lisan hanya sebagai berikut :
a. instruksi ditulis lengkap
b. instruksi dibacakan lagi
c. instruksi dikonfirmasi di hari / visite berikutnya dan
meminta paraf
E. Penyiapan
1. Verifikasi resep obat high alert sesuai buku Panduan
penggunaan obat high alert
2. Lakukan cek akhir oleh dua orang petugas farmasi yang
berbeda sebelum obat diserahkan kepada perawat/pasien
3. Serahkan obat pada perawat/pasien disertai dengan informasi
yang memadai, obat harus diberi stiker “Waspada – Cek
Ulang”
4. Waspadai kesalahan pemberian obat karena kemasan yang
mirip dan ucapan yang mirip
5. Waspadai penulisan “Unit” yang disingkat “U” dan sering salah
dibaca “0/nol”. Bila kesalahan terjadi bisa menyebabkan dosis
salah 10 kali lipat.
F. Pemberian obat

22
PENANGANAN OBAT HIGH ALLERT

N0. NO. REVISI HALAMAN


DOKUMEN 01 1/3
561 /I/2017
R. S. BHAYANGKARA
H.S SAMSOERI MERTOJOSO 1. Lakukan cek ulang saat :
- Saat farmasis mengambil obat
- Saat dokter/perawat/pasien menerima obat
- Saat dokter/perawat/farmasis menyerahkan obat
2. Pastikan kebenaran dosis dan cara penggunaan
3. Lakukan monitoring khusus ketika pasien mendapatkan terapi
injeksi golongan antiaritmia dan inotropik, pasien harus kondisi
rawat inap dan dimonitor secara khusus
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Farmasi
2. Instalasi Rawat Inap

23

Anda mungkin juga menyukai