Anda di halaman 1dari 3

Disahkan Oleh :

Kepala UPT
Rumah Sakit Umum Asy-Syaafi Pamekasan

PENGELOLAAN OBAT YANG


PERLU DIWASPADAI
RUMAH SAKIT UMUM (HIGH ALERT MEDICATION) drg. Primada Kusumaninggar, M.Kes
ASY-SYAAFI PAMEKASAN Pembina TK.I
Jl. Bonorogo 17 Pamekasan
NIP. 19670725 199402 001
Standar Operasional No. SOP: Tanggal terbit:
440/ /UKM & Revisi Ke Halaman: 1/2
Prosedur Litbang/101.12/2016
Pengertian Obat yang perlu diwaspadai (high alert medication) adalah obat yang memiliki
risiko tinggi menyebabkan cedera atau bahaya yang bermakna jika tidak
dikelola / digunakan secara tepat
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam
penanganan dan penggunaan obat yang tergolong High Alert Medication (HAM)
Kebijakan 1. Peraturan Kepala UPT Rumah Sakit Umum Asy-Syaafi Pamekasan
Nomor .................... tentang Kebijakan Pelayanan Farmasi UPT Rumah Sakit
Umum Asy-Syaafi PamekasaN
2. Peraturan Kepala UPT Rumah Sakit Umum Asy-Syaafi Pamekasan
Nomor .................... tentang Kebijakan Obat yang perlu diwaspadai (High
Alert Medication) UPT Rumah Sakit Umum Asy-Syaafi Pamekasan
Prosedur A. Pelabelan
1. Berikan penanda berupa stiker khusus HIGH ALERT DOUBLE
CHECK pada tempat penyimpanan dan kemasan terkecil semua obat
high alert
2. Untuk obat LASA berikan penanda berupa stiker LASA pada tempat
penyimpanan obat dan kemasan terkecilnya
3. Gunakan penulisan dengan metode Tallman-lettering untuk obat LASA
dengan ucapan mirip (Sound-alike) pada kotak penyimpanannya
4. Berikan label High Alert Double Check pada setiap obat atau cairan
yang sudah disiapkan dalam syringe dan pada sediaan elektrolit pekat
yang sudah diencerkan
B. Penyimpanan
1. Simpan obat high alert dalam lemari/rak persediaan obat khusus bertanda
high alert dan berbingkai merah di lokasi penyimpanan dengan akses
terbatas / terpisah dengan obat lain
2. Susun obat berdasar bentuk sediaan, urut alfabetis, FIFO dan FEFO
3. Simpan produk nutrisi parenteral sesuai dengan stabilitas yang
dipesyaratkan
4. Elektrolit pekat tidak diperbolehkan berada di ruang perawatan, kecuali
dalam troli/kit emergensi, di kamar operasi, IGD / HCU, dan ruang VK.
Berikan penanda yang jelas
5. Untuk obat yang sudah disiapkan dalam loker kebutuhan pasien, berikan
penanda high alert pada tutup loker/laci
6. Simpan obat golongan narkotika dan psikotropika dalam lemari khusus
dengan pintu ganda sesuai ketentuan undang-undang
7. Simpan insulin dalam kotak khusus dengan penanda high alert dan
letakkan dalam lemari pendingin dengan suhu terkontrol
C. Peresepan
1. Hindari pemberian instruksi pengobatan hanya secara lisan / verbal
terkait high alert medications kecuali dalam keadaan emergency yang
diatur sesuai dengan pedoman komunikasi efektif dengan teknik SBAR
2. Instruksi ini harus mencakup minimal :
Nama pasien dan nomor rekam medis (kecuali penulisan instruksi
dilakukan di rekam medis pasien

PENGELOLAAN OBAT YANG PERLU DIWASPADAI


(HIGH ALERT MEDICATION)

No. SOP Revisi Ke Halaman


RUMAH SAKIT UMUM 2/2
ASY-SYAAFI PAMEKASAN
Jl. Bonorogo 17 Pamekasan

Tanggal dan waktu instruksi dibuat


Nama obat (ditulis dengan huruf kapital), dosis obat, frekuensi
pemberian, rute pemberian,
Kecepatan dan atau durasi pemberian obat

D. Penyiapan
1. Lakukan verifikasi terhadap permintaan obat high alert sesuai Panduan
High Alert Medication
2. Garis bawahi setiap obat high alert pada lembar resep dengan tinta
merah
3. Lakukan pemeriksaan kedua oleh petugas farmasi yang berbeda
(double check) sebelum obat diserahkan ke petugas kesehatan
lain/pasien
4. Bubuhkan tanda tangan dan nama jelas di bagian belakang resep /
catatan obat pasien sebagai bukti telah dilakukan double check oleh
petugas 1 dan 2

E. Pemberian
1. Sebelum memberikan obat high alert kepada pasien lakukan prosedur
double check oleh dua petugas yang berbeda yang meliputi :
a. Kesesuaian obat yang diterima dari farmasi dengan instruksi dokter
dalam rekam medik
b. Ketepatan perhitungan dosis obat
c. Ketepatan Identitas pasien
2. Lakukan pengecekan ganda/venfikasi minimal pada kondisi-kondisi seperti
berikut:
Setiap akan memberikan obat injeksi
Untuk infus :
1) Saat terapi inisial
2) Saat terdapat perubahan konsentrasi obat
3) Saat pemberian bolus
4) Saat pergantian jaga perawat atau transfer pasien
5) Setiap terjadi perubahan dosis obat
3. Pada situasi emergensi, pengecekan ganda DAPAT TIDAK dilakukan.
Akan tetapi sesaat sebelum memberikan obat Cito, petugas
menyebutkan dengan lantang semua jenis obat yang diberikan kepada
pasien sehingga diketahui dan didokumentasikan dengan baik oleh
perawat lainnya.
4. Setiap Selesai memberikan obat, buang / lepaskan label obat high alert
pada kemasan / syringe
5. Bubuhkan tanda tangan perawat dan saksi pada catatan obat pasien
setiap kali selesai memberikan obat
Unit Terkait 1. Instalasi Farmasi
2. Instalasi Rawat Inap
3. IGD
4. HCU
5. Kamar Operasi
6. Ruang VK

Anda mungkin juga menyukai