Anda di halaman 1dari 4

PEMBERIAN OBAT HIGH-ALERT

No.Dokumen: No.Revisi: Halaman:

RSIA/SPO/SKP/017 - 1 dari 4

Tanggal Terbit: Ditetapkan Oleh


Direktur
STANDAR
PROSEDUR 01 Februari 2017
OPERASIONAL
Evie Kusmiati
NIK: 1276
1. PENGERTIAN Proses memastikan bahwa obat high-alert diberikan secara
rasional.
2. TUJUAN Identifikasi obat-obatan yang memerlukan verifikasi atau
pengecekan ganda oleh petugas kesehatan lainnya (sebagai orang
kedua) sebelum memberikan obat dengan tujuan meningkatkan
akurasi dan keselamatan pasien.
3. KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor: 062/DIR-RSIA.S/SK/XII/2016
Tentang Peningkatan Keamanan Obat-obat yang Perlu Diwaspadai
(High-Alert).
4. PROSEDUR 1. Petugas kesehatan mempersiapkan obat dan hal-hal di bawah
ini untuk menjalani pengecekan ganda oleh petugas kedua :
a. Rekam medis pasien, catatan pemberian medikasi pasien,
atau resep / instruksi tertulis dokter.
b. Obat yang hendak diberikan lengkap dengan labelnya.
2. Petugas kedua akan memastikan hal-hal berikut ini :
a. Perawat pasien harus memverifikasi bahwa obat yang
hendak diberikan kepada pasien telah sesuai dengan
instruksi dokter.
b. Obat telah disiapkan dan sesuai dengan instruksi.
c. Obat memenuhi 6 persyaratan.
PEMBERIAN OBAT HIGH-ALERT
No.Dokumen: No.Revisi: Halaman:

RSIA/SPO/SKP/017 - 2 dari 4
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
d. Perawat untuk memverifikasi kelima persyaratan ini:
1) Tepat pasien.
2) Tepat obat.
3) Tepat rute pemberian obat.
4) Tepat aturan dan cara pakai obat.
5) Tepat dosis.
6) Tepat pendokumentasian
3. Pada beberapa kasus, harus tersedia juga kemasan / vial obat
untuk memastikan bahwa obat yang disiapkan adalah obat
yang benar, misalnya: dosis insulin.
4. Ketika petugas kedua telah selesai melakukan pengecekan
ganda dan kedua petugas memastikan bahwa obat telah
sesuai, lakukanlah pencatatan pada rekam medis / catatan
pemberian medikasi pasien.
5. Pengecekan ganda akan dilakukan sebelum obat diberikan
kepada pasien.
6. Pastikan infus obat berada pada jalur / selang yang benar dan
lakukan pengecekan selang infus mulai dari larutan / cairan
infus, pompa, hingga tempat insersi selang.
7. Pastikan pompa infus terprogram dengan kecepatan
pemberian yang tepat.
PEMBERIAN OBAT HIGH-ALERT
No.Dokumen: No.Revisi: Halaman:

RSIA/SPO/SKP/017 - 3 dari 4
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
8. Untuk pengecekan saat pergantian jaga perawat atau transfer
pasien petugas kedua akan memastikan hal-hal berikut ini :
a. Obat yang diberikan harus memenuhi keenam persyaratan.
b. Perawat berikutnya akan membaca label dengan lantang
kepada perawat sebelumnya untuk memverifikasi keenam
persyaratan.
9. Saat pengecekan telah selesai dan kedua perawat yakin bahwa
obat telah sesuai, lakukanlah pencatatan pada bagian
pengecekan oleh perawat di rekam medis pasien.
10. Sesaat sebelum memberikan obat, perawat mengecek nama
pasien, memberitahukan kepada pasien mengenai nama obat
yang diberikan, dosis, dan tujuannya (pasien dapat juga
berperan sebagai pengecek, jika menungkinkan).
11. Semua pemberian obat high-alert intravena dan bersifat
kontinu harus diberikan melalui pompa infus IV.
Pengecualian dapat diberikan pada pasien risiko tinggi
mengalami kelebihan cairan (volume over load). Setiap selang
infus harus diberi label dengan nama obat yang diberikan di
bagian ujung distal selang dan pada pintu masuk pompa
(untuk mempermudah verifikasi dan meminimalkan
kesalahan).
PEMBERIAN OBAT HIGH-ALERT
No.Dokumen: No.Revisi: Halaman:

RSIA/SPO/SKP/017 - 4 dari 4
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
12. Pada situasi emergensi, di mana pelabelan dan prosedur
pengecekan ganda dapat menghambat penatalaksanaan dan
berdampak negatif terhadap pasien, perawat atau dokter
pertama-tama harus menentukan dan memastikan bahwa
kondisi klinis pasien benar-benar bersifat emergensi dan perlu
ditatalaksana segera sedemikian rupa sehingga pengecekan
ganda dapat ditunda. Petugas yang memberikan obat harus
menyebutkan dengan lantang semua terapi obat yang
diberikan sebelum memberikannya kepada pasien.
13. Obat yang tidak digunakan dikembalikan kepada farmasi /
apotek, dan dilakukan peninjauan ulang oleh ahli farmasi atau
apoteker apakah terjadi kesalahan obat yang belum diberikan.
14. Dosis ekstra yang digunakan ditinjau ulang oleh apoteker
untuk mengetahui indikasi penggunaan dosis ekstra.
5. UNIT TERKAIT 1. Unit Farmasi.
2. Bidang Pelayanan Keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai