Anda di halaman 1dari 2

PENGGUNAAN OBAT - OBAT HIGH ALERT

NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN

RSUD dr. ACHMAD 445/09.b /SPO-SKP/II/2015 1/2


DARWIS
Tanggal Terbit Ditetapkan
Direktur RSUD dr. Achmad Darwis
STANDAR 27 Februari 2015
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO) Dr. Muryani Dhatri
NIP. 19760111 200604 2 012

Prosedur penggunaan obat-obat high alert adalah sebuah tahapan proses dalam
penggunaan obat-obat yang masuk ke dalam daftar obat-obat high alert.
Pengertian Obat High Alert adalah obat-obat yang secara khusus terdaftar dalam kategori obat
yang mempunyai resiko tinggi yang dapat menyebabkan bahaya yang bermakna bila
digunakan secara salah
1. Tersedianya prosedur penggunaan obat high alert secara benar dan terkendali
Tujuan
2. Terwujudnya keamanan dalam penggunaan obat kategori high alert
Kebijakan SK Direktur BLUD RSUD dr. Achmad Darwis Nomor 445/08/KBK-SKP/II/2015
tentang kebijakan Obat-Obat High Alert Rumah Sakit Umum Daerah dr. Achmad
Darwis
Prosedur 1. Instruksi dokter untuk penggunaan obat high alert pada instruksi pengobatan
pasien (dalam rekam medik pasien)
2. Petugas kesehatan mempersiapkan obat dan hal-hal di bawah ini untuk menjalani
pengecekan ganda oleh petugas kedua:
a. Obat-obatan pasien dengan label yang masih intak
b. Rekam medis pasien, catatan pemberian medikasi pasien, atau resep / instruksi
tertulis dokter
c. Obat yang hendak diberikan lengkap dengan labelnya
3. Petugas kedua akan memastikan hal-hal berikut ini:
a. Perawat harus memverifikasi bahwa obat yang hendak diberikan telah sesuai
dengan instruksi dokter.
b. Perawat melakukan pemeriksaan dengan prinsip 6 benar:
a) Benar obat
b) Benar dosis atau kecepatannya tepat, termasuk pengecekan ganda
mengenai penghitungan dan verifikasi pompa infuse
c) Benar rute pemberian
d) Benar Frekuensi / interval
e) Benar pasien
f) Benar dokumentasi
4. Ketika petugas telah selesai melakukan pengecekan ganda dan kedua petugas
puas bahwa obat telah sesuai, lakukanlah pencatatan pada rekam medis / catatan
pemberian medikasi pasien.
5. Petugas kedua harus menulis ‘dicek oleh:’ dan diisi dengan nama pengecek.
6. Pengecekan ganda akan dilakukan sebelum obat diberikan kepada pasien
7. Pastikan infuse obat berada pada jalur / selang yang benar dan lakukan
pengecekan selang infuse mulai dari larutan /cairan infuse, pompa, hingga tempat
insersi selang
8. Pastikan pompa infuse terprogram dengan kecepatan pemberian yang tepat,
termasuk ketepatan data berat badan pasien.
PENGGUNAAN OBAT - OBAT HIGH ALERT

NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN

RSUD dr. ACHMAD 445/09.b /SPO-SKP/II/2015 2/2


DARWIS

9. Untuk pengecekan saat pergantian jaga Perawat atau transfer pasien Petugas
kedua akan memastikan hal-hal berikut ini:
a. Obat yang diberikan harus memenuhi 6 prinsip.
b. Perawat berikutnya akan membaca label dengan lantang kepada Perawat
sebelumnya untuk memverifikasi enam benar (seperti yang telah disebutkan di
atas).
10. Saat pengecekan telah selesai dan kedua Perawat yakin bahwa obat telah sesuai,
lakukanlah pencatatan pada bagian pengecekan oleh Perawat di rekam medis
pasien.
11. Sesaat sebelum memberikan obat, Perawat mengecek nama pasien,
memberitahukan kepada pasien mengenai nama obat yang diberikan, dosis, dan
tujuannya (pasien dapat juga berperan sebagai pengecek, jika menungkinkan).
12. Semua pemberian high alert medications intravena dan bersifat kontinu harus
diberikan melalui pompa infus IV. Pengecualian dapat diberikan pada pasien di
Ruang Rawat Intensif Neonatus (Neonates Intensive Care Unit – NICU), atau
pada pasien risiko tinggi mengalami kelebihan cairan (volume over-load). Setiap
selang infus harus diberi label dengan nama obat yang diberikan di ujung distal
selang dan pada pintu masuk pompa (untuk mempermudah verifikasi dan
meminimalkan kesalahan)
13. Pada situasi emergensi, di mana pelabelan dan prosedur pengecekan ganda dapat
menghambat / menunda penatalaksanaan dan berdampak negatif terhadap pasien,
Perawat atau dokter pertama-tama harus menentukan dan memastikan bahwa
kondisi klinis pasien benar-benar bersifat emergensi dan perlu ditatalaksana
segera sedemikian rupa sehingga pengecekan ganda dapat ditunda. Petugas yang
memberikan obat harus menyebutkan dengan lantang semua terapi obat yang
diberikan sebelum memberikannya kepada pasien.
14. Obat yang tidak digunakan dikembalikan kepada farmasi / apotek, dan dilakukan
peninjauan ulang oleh Ahli Farmasi atau Apoteker apakah terjadi kesalahan obat
yang belum diberikan.
15. Dosis ekstra yang digunakan ditinjau ulang oleh Apoteker untuk mengetahui
indikasi penggunaan dosis ekstra.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Farmasi


2. Bidang Keperawatan
3. Dokter

Anda mungkin juga menyukai