50%(2)50% menganggap dokumen ini bermanfaat (2 suara)
850 tayangan11 halaman
Obat-obatan yang termasuk kategori high alert memerlukan penanganan khusus untuk mencegah kesalahan pemberian dan meningkatkan keselamatan pasien. Panduan ini mengatur standar penyimpanan, pelabelan, dan prosedur pengecekan ganda untuk obat-obatan berisiko tinggi di seluruh unit pelayanan kesehatan.
Obat-obatan yang termasuk kategori high alert memerlukan penanganan khusus untuk mencegah kesalahan pemberian dan meningkatkan keselamatan pasien. Panduan ini mengatur standar penyimpanan, pelabelan, dan prosedur pengecekan ganda untuk obat-obatan berisiko tinggi di seluruh unit pelayanan kesehatan.
Obat-obatan yang termasuk kategori high alert memerlukan penanganan khusus untuk mencegah kesalahan pemberian dan meningkatkan keselamatan pasien. Panduan ini mengatur standar penyimpanan, pelabelan, dan prosedur pengecekan ganda untuk obat-obatan berisiko tinggi di seluruh unit pelayanan kesehatan.
Pengertian obat high alert ■ High Alert Medicine adalah obat-obatan yang memiliki risiko lebih tinggi untuk menyebabkan / menimbulkan adanya komplikasi / membahayakan pasien secara signifikan jika terdapat kesalahan penggunaan (dosis, interval, dan pemilihannya). ■ Untuk meminimalisasi kesalahan ini meliputi beberapa strategi seperti: A. Menyediakan akses informasi mengenai High Alert Medicine B. Membatasi akses terhadap High Alert Medicine C. Menggunakan label dan tanda ‘peringatan’ untuk High Alert Medicine D. Menstandarisasi prosedur instruksi / peresepan, penyimpanan, persiapan, dan pemberian High Alert Medicine E. Melakukan prosedur pengecekan ganda¸untuk obat-obat tertentu Ruang lingkup ■ Panduan ini diterapkan di unit farmasi dan unit perawatan (UGD, VK, OK, dan Rawat Inap) dalam pemberian obat-obatan yang tergolong dalam kategori obat-obat yang perlu diwaspadai (High Alert Medicine) dengan tujuan sebagai berikut : A.Meningkatkan kewaspadaan akan High Alert Medicine sehingga meningkatkan keselamatan pasien. B.Memberikan pelayanan kesehatan dengan kualitas tinggi dan meminimalisasi terjadinya kesalahan-kesalahan medis dan menurunkan potensi risiko terhadap pasien Tata laksana ■ Peresepan 1. Jangan berikan instruksi hanya secara verbal mengenai High Alert Medicine. 2. Instruksiini harus mencakup minimal: o Nama pasien dan tanggal lahir o Tanggal dan waktu instruksi dibuat o Nama obat (generic), dosis, jalur pemberian, dan tanggal pemberian setiap obat o Kecepatan dan atau durasi pemberian obat. 3. Dokter harus mempunyai diagnosis, kondisi, dan indikasi penggunaan setiap highalert medications secara tertulis ■ Penyimpanan 1. Highalert medications disimpan di VK, OK, Rawat Inap, Poliklinik dan UGD di dalam trolley emergency yang memiliki kunci. 2. Elektrolit pekat (misalnya KCL) tidak boleh disimpan di area / ruang perawatan pasien, kecuali UGD, dan OK. 3. Obat-obat kategori highalert medications secara umum disimpan di unit farmasi 4. Obat-obat yang terlihat mirip dan kedengarannya sama bila diucapkan (NORUM/LASA) disimpan dengan memberikan jarak/disela dengan 2-3 nama obat yang lain. ■ Pemberian label ■ Obat-obat high alert harus diberi label yang jelas dan tidak menutupi nama obat, sehingga mudah dibaca dan diambil. 1. Label “High Alert” warna dasar merah (label ini diperuntukan bagi obat-obat yang perlu diwaspadai) dan setiap kemasan primer obat ditempeli label high alert. Kecuali untuk obat dalam bentuk tablet, label obat ditempel pada kotak penyimpanan tablet 2. Label “LASA” warna dasar biru (label ini untuk obat-obat yang terlihat mirip dan kedengaran serupa bila diucapkan).
3. Label “PERHATIAN! OBAT INI HARUS DIENCERKAN” diperuntukkan bagi elektrolit
pekat/konsentrat. PERHATIAN! Obat ini Harus Diencerkan ■ Pemberian Obat 1.Perawat harus selalu melakukan pengecekan ganda (double-check) terhadap semua High Alert Medicine sebelum diberikan kepada pasien. 2. Pengecekan ganda terhadap High Alert Medicine a. Tujuan: identifikasi obat-obatan yang memerlukan verifikasi ataupengecekan ganda oleh petugas kesehatan lainnya (sebagai orang kedua) sebelum memberikan obat dengan tujuan meningkatkan keselamatan dan akurasi. b. Kebijakan: 1. Pengecekan ganda diperlukan sebelum memberikan high alert medicationstertentu / spesifik dan di saat pelaporan pergantianjaga atau saat melakukan transfer pasien. 2. Pengecekan ganda ini akan dicatat pada rekam medis pasien. 3. Pengecekan pertama harus dilakukan oleh petugas yang berwenang untuk menginstruksikan, meresepkan, atau memberikanobat-obatan, antara lain: perawat, tenaga farmasi, dan dokter. 4. Pengecekan keduaakan dilakukan oleh petugas yang berwenang atau perawat yang berbeda/dokter jaga/bidan jaga dengan perawat yang melakukan pengecekan pertama. 5. Kebutuhan minimal untuk melakukan pengecekan ganda/verifikasi oleh orang kedua dilakukan pada kondisi-kondisi sepertiberikut: • Setiap akan memberikan injeksi obat • Untuk infuse: saat terapi inisial, saat terdapat perubahan konsentrasi obat, saat pemberian bolus, saat pergantian jaga perawat atau transfer pasien dan setiap terjadi perubahan dosis obat. 6. Pengecekan tambahan dapat dilakukan sesuai dengan instruksi dari dokter. c. Prosedur Untuk dosis inisial atau inisiasi infus baru ■ Petugas kesehatan mempersiapkan obat dan hal-hal berikut untuk melakukan pengecekan yang diperlukan terhadap: rekam medis pasien, atau resep / instruksi tertulis dokter, dan obat yang hendak diberikan lengkap dengan labelnya ■ Petugas kedua akan memastikan hal-hal sebagai berikut : ■ Memeriksa bahwa obat telah selesai disiapkan dan sesuai dengan instruksi dari dokter ■ Perawat pasien harus memverifikasi bahwa obat yang hendak diberikan telah sesuai dengan instruksi dokter. ■ Pemberian obat harus memenuhi prinsip 7 B (7 Benar) yaitu : A. Benar Pasien B. Benar Indikasi C. Benar Obat D. Benar Dosis E. Benar Cara Pemberian F. Benar Waktu Pemberian G. Benar Dokumentasi ■ Ketika kedua petugas telah selesai melakukan pengecekan ganda dan kedua petugas yakin bahwa obat telah selesai, lakukanlah pencatatan pada rekam medis pasien. ■ Petugas kedua harus menulis “dicek oleh : ” dan diisi dengan nama pengecek. ■ Pengecekan ganda dilakukan sebelum obat diberikan kepada pasien. ■ Pastikan infus obat berada pada jalur / selang yang benar dan lakukan pengecekan selang infus mulai dari cairan infus, pompa, hingga tempat insersi selang. ■ Pastikan pompa infus terprogram dengan kecepatanpemberian yang tepat, termasuk ketepatan data berat badan pasien. ■ Untuk pengecekan saat pergantian jaga perawat atau transfer pasien 1. Petugas kedua akan memastikan hal-hal seperti obat yang diberikan harus memenuhi prinsip 7 B dan membaca label kepada perawat sebelumnya untuk memverifikasi bahwa pemberian obat sesuai. 2. Saat pengecekan telah selesai dan kedua perawat yakin bahwa obat telah sesuai, lakukanlah pencatatan pada bagian “pengecekan oleh perawat” di rekam medis pasien. ■ Sesaat sebelum memberikan obat, perawat mengecek nama pasien, memberitahukan kepada pasien mengenai nama obat yang diberikan, dosis, dan tujuannya. ■ Semua pemberian High Alert Medicine intravena dan bersifat kontinu harus diberikan melalui pompa infus IV. Pengecualian dapat diberikan pada pasien risiko tinggi mengalami kelebihan cairan (volume over-load). ■ Pada situasi emergensi, di mana pelabelan dan prosedur pengecekan ganda dapat menghambat / menunda penatalaksanaan dan berdampak negatif terhadap pasien, perawat atau dokter pertama-tama harus menentukan dan memastikan bahwa kondisi klinis pasien benar-benar bersifat emergensi sehingga pengecekan ganda dapat ditunda. ■ Obat-obat high alert yang digunakan di dalam trolley emergency dilaporkan ke bagian farmasi, untuk dilakukan peninjauan ulang oleh tenaga farmasi dan melengkapi kembali high alert yang telah terpakai. Dokumentasi TERIMAKASIH